Khutbah Jumat: Berlomba Menyambut Bulan Ramadhan 1441 H

Terakhir diperbarui pada · 9,318 views

Materi Khutbah Jumat
Berlomba Menyambut Bulan Ramadhan 1441 H

Oleh: Ust. Abdul Halim Tri Hantoro

 

 

*)Download versi PDF di akhir artikel ini

الْحَمْدُ لِلّهِ الَذِى جَعَلَ شَهْرَ رَمَضَانَ شَهْرَ الْخَيْرَاتِ وَالْبَرَكَةِ وشَهْرَ الطَّاعَاتِ وشَهْرَ الصّيَامِ وَالْقِيَامِ

وَأشْهَدُ أنْ لا اِلهَ اِلااللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ الّذِى فَضَّلَ بَعْضَ الشُّهُوْرِ وَالاَيَّامِ عَلَى بَعْضٍ وَجَعَلَ شَهْرَ رَمَضَانَ مِنَ الشُّهُوْرِالْعِظَامِ وَأيَّامَهُ مِنَ الايَّامِ الْكِرَامِ وَأشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى أرْسَلَهُ اللهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ.

 اللّهُمَّ صَلي وِسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ لِقَاءِ رَبِّهِمْ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وَقَالَ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Di hari Jumat yang penuh berkah ini, marilah kita senantiasa mengagungkan asma Allah Ta’ala dengan mengucapkan alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin atas limpahan nikmat-Nya dan juga karunia-Nya. Allah Ta’ala memberikan kepada kita iman dan Islam begitu juga kesehatan.

Shalawat dan Salam tak henti-hentinya kita sanjungkan kepada Rasul pilihan dan Nabi tercinta; Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga kita semuanya mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak, amin.

Marilah kita tingkatkan takwa kepada Allah Ta’ala di manapun berada. Ditempat keramaian kita bertakwa dan ditempat sepipun kita bertakwa, di dalam masjid kita bertakwa dan diluar masjid pun kita bertakwa. Kita jalankan semua perintah Allah Ta’ala dan jauhi segala larangan-Nya.

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia.

Kaum muslimin di mana saja mereka berada pada hari-hari ini sedang menantikan datangnya tamu agung nan mulia, musim besar ketaatan, semulia-mulianya bulan dalam setahun; yaitu bulan Ramadhan. Semuanya bersiap-siap menyambut bulan Ramadhan 1441 H.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah.

Kaum muslimin sedang menyiapkan diri untuk menyambut ibadah paling agung. Sementara cara mendekatkan diri kepada Rabb yang paling baik dengan melakukan ibadah, ketaatan, penyucian jiwa, pembersihan hati dari berbagai macam bentuk keburukan.

 

Artikel bulan Ramadhan: Asal-Usul Istilah Ramadhan dalam Kalender Qamariyah

 

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan.

Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, meski telah dijamin masuk Jannah karena telah diampuni dosa-dosanya, baik yang terdahulu maupun yang akan datang, juga tak kalah semangat dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan ini.

Dari Ubadah Bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda,

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرُ بَرَكَةٍ، فِيهِ خَيْرٌ يُغَشِّيكُمُ اللَّهُ [فِيهِ] فَتَنْزِلُ الرَّحْمَةَ، وَتُحَطُّ الْخَطَايَا، وَيُسْتَجَابُ فِيهِ الدُّعَاءُ، فَيَنْظُرُ اللَّهُ إِلَى تَنَافُسِكُمْ، وَيُبَاهِي بِكُمْ مَلَائِكَتَهُ، فَأَرُوا اللَّهَ مِنْ أَنْفُسِكُمْ خَيْرًا، فَإِنَّ الشَّقِيَّ مِنْ حُرِمَ فِيهِ رَحْمَةَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Duhai, telah datang bulan Ramadhan, bulan barakah, yang di dalamnya banyak kebaikan yang meliputi kalian. Maka turunlah rahmat. Berguguranlah segala kesalahan dan dosa. Di dalamnya doa dikabulkan. Maka Allah melihat semangat kalian. Para malaikat juga sangat bangga kepada kalian. Maka perlihatkanlah di hadapan Allah yang terbaik dari jiwa-jiwa kalian. Karena sesungguhnya celaka bagi siapa yang diharamkan rahmat Allah di dalamnya.” (HR. At-Thabarani dalam Targhib wa Tarhib, 2/60; Majma’ az-Zawaid, 3/142)

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menyambut kedatangan Ramadhan benar-benar untuk Allah Ta’ala.

Tidak hanya sekedar menyiapkan makanan, minuman, ataupun pakaian, akan tetapi menyiapkan serangkaian ketaatan, ibadah, kedermawanan, dan kelemahlembutan.

Sahabat Abdullah Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menyifati beliau dengan kalimatnya:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, bahkan beliau lebih dermawan lagi ketika berada di bulan Ramadhan manakala malaikat Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan yang pada kesempatan tersebut Jibril mengajarkan al-Quran kepada beliau. Sungguh Rasulullah jauh lebih lembut daripada angin yang berhembus. (HR. Al-Bukhari No. 1803, 3048, 3361; HR. Muslim No. 2308)

Demikian juga para sahabat dan salaf ash-shalih dalam menyambut Ramadhan. Tentunya mereka meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga Ramadhan mereka dipenuhi dengan semaraknya ibadah, ruh-ruh yang merindukan Surga, jiwa-jiwa yang terbang ke langit tinggi, hati-hati yang berbahagia lantaran diselimuti sinar cahaya iman dan takwa.

 

Artikel bulan Ramadhan: 6 Hikmah Puasa Ramadhan

 

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh pahala.

Inilah Sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, yang menyambut kehadiran bulan Ramadhan dengan menyalakan lampu terang di masjid-masjid.

Beliaulah yang pertama kali berinisiatif menyalakan lampu di dalam masjid dan mengumpulkan manusia untuk melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid.

Maka beliau terangi rumah-rumah Allah Ta’ala itu dengan cahaya lampu dan tilawah al-Quran.

Dikarenakan perbuatan Sahabat Umar ini, sampai-sampai Ali bin Abi Thalib mengucap sebuah doa. Sebagaimana dijelaskan oleh Abu Ishaq Al-Hamdani, ia berkata, Imam Ali keluar dari rumahnya di malam pertama bulan Ramadhan. Lalu mendapati lampu-lampu menerangi masjid. Juga tilawah al-Quran nyaring terdengar di dalamnya.

Lalu sahabat Ali bin Abi Thalib berucap:

نُورُ اللهِ لَكَ يَا ابنَ الخَطَّابِ فِي قَبرِكَ كَمَا نَوَّرتَ مَسَاجِدَ اللهِ بِالقُرآنِ

“Semoga terangnya cahaya Allah Ta’ala selalu meliputimu, wahai Ibnu Khattab, di dalam kuburmu kelak sebagaimana engkau terangi rumah-rumah Allah ini dengan al-Quran.” (Kanzul Umal fi Sunanil Aqwal wal Af’al, Ali bin Abdul Malik Al-Hindi, No. 23477)

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Tidak ketinggalan pula, bahwa langit pun ikut menyambut kedatangan bulan Ramadhan.

Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

“Apabila telah datang malam pertama bulan Ramadhan, maka setan dan pemimpin-pemimpinnya dibelenggu. Pintu-pintu Surga dibuka dan tidak ada yang ditutup. Lalu ada suara yang berseru, Hai orang yang mencari kebaikan, teruskanlah. Hai orang yang mencari keburukan, berhentilah. Sesungguhnya Allah membebaskan orang-orang dari neraka. Dan itu terjadi pada setiap malam. (HR. At-Tirmizi, 3/66; HR. Ibnu Majah, 1/526 No. 1642; HR. Ibnu Hibban, 8/221 No. 3435)

Demikianlah kita melihat bahwasanya Allah Ta’ala membuka untuk kita pintu-pintu Surga-Nya supaya kita kelak bisa masuk ke dalamnya.

 

Artikel bulan Ramadhan: 4 Cara Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan, Mana yang Disepakati Para Ulama?

 

Dan lihatlah pula bagaimana Allah menutup rapat-rapat pintu neraka-Nya supaya kelak kita tertahan dari memasukinya.

Dibelenggunya setan khusus di bulan ini supaya kita bisa leluasa melakukan ketaatan. Maka lihatlah bagaimana Allah Ta’ala benar-benar menyiapkan segalanya untuk kita semua.

Inilah keutamaan bulan Ramadhan. Inilah keistimewaan bulan Ramadhan.

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Bulan Ramadhan datang kepada kita hanya setahun sekali. Ini adalah kesempatan yang sangat jarang dan langka. Maka, manfaatkanlah kehadirannya dengan sebaik-baiknya.

Bayangkan seakan ia adalah Ramadhan terakhir dalam perjalanan kehidupan kita. Kita telah tiada di Ramadhan tahun depan. Jasad telah terkubur berkalang tanah, menjadi santapan ulat dan cacing tanah, berbungkus kain kafan yang telah menjadi rusak dan terkoyak.

Kita memohon kepada Allah Ta’ala agar mengumpulkan kita semua kelak dalam naungan rahmat-Nya, di kampung kemulian-Nya, bersama penghulu sekalian manusia, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Syaikh Muhammad Al-Ghazali mengatakan,

Di antara kesalahan yang dilakukan manusia adalah menganggap bahwasanya Ramadhan adalah bulan di mana harus mengatur sebaik-baiknya pembelanjaan harta dan jamuan untuk para tamu semata.”

Beliau melanjutkan kalimtanya, “Akan tetapi bulan Ramadhan disyariatkan supaya kita menyambutnya dengan penuh kesungguhan dalam rangka mencari keridhaan-Nya. Bulan untuk berinteraksi dengan al-Quran (membaca dan mentadaburinya). Ia adalah bulan perlombaan di mana yang bersungguh-sungguh dan berupaya keraslah yang akan mendapatkan kemenangan.” (Al-Haq Al-Murr, Muhammad Al-Ghazali, 5/19)

 

Tips Menyambut bulan Ramadhan 1441 H

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Maka di antara yang harus kita siapkan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:

 

Pertama: Menyambut bulan Ramadhan 1441 H dengan bersegera bertobat dan melepaskan belenggu-belenggu maksiat

Mari kita sambut bulan Ramadhan 1441 Hijriyah yang mulia kali ini dengan memperbanyak tobat yang sebenarnya dan kembali kepada Allah Ta’ala, menyesali dan mengakui akan keburukan diri-diri kita. Jika permulaan Ramadhan dimulai dengan tobat nasuha maka jiwa akan bersih dan hati akan suci sehingga ia siap menghantarkan pada sebaik-baik pelaksanaan ibadah dan keberuntungan yang besar. Bukankah Allah Ta’ala telah berfirman :

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Bertobatlah segera kalian semua wahai orang-orang beriman, agar supaya kalian mendapatkan keberuntungan.(QS. An-Nur: 31)

Jika tidak sekarang, kapan lagi kita akan bertobat dan kembali kepada Allah Ta’ala?

Mar bebaskan jiwa-jiwa kita dari belenggu syahwat di hari-hari yang lalu. Mari selamatkan hati kita dari kungkungan kedurhakaan dan kesombongan.

Siapa yang memiliki permulaan yang baik, maka ia akan memiliki akhir yang baik pula. Siapa yang baik dalam mengawalinya, dia akan baik dalam mengakhirinya. Apabila pembukaannya baik maka penutupannya juga baik, dengan izin Allah Ta’ala.

 

Kedua: Menyambut bulan Ramadhan 1441 H dengan memperbanyak doa kepada Allah Ta’ala supaya mempertemukan kita dengan Ramadhan dalam keadaan sehat wal afiat.

Karena hanya Allah Ta’ala yang mentakdirkan kehidupan dan kematian, kesempatan dan kegagalan. Kesehatan merupakan modal utama kita untuk bisa maksimal dalam mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai macam bentuk ibadah.

Di riwayatkan dari Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila memasuki bulan Rojab, beliau berdoa :

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Ya Allah, berkahilah bulan Rajab dan Sya’ban kami, dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.” (HR. Ath-Thabarani dalam kitab Al-Ausath, 4/189, No. 3939)

Para salaf ash-shalih juga berdoa kepada Allah Ta’ala supaya dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Mereka juga berdoa supaya amal ibadah mereka pada bulan Ramadhan diterima oleh Allah Ta’ala. Jika telah tampak hilal bulan Ramadhan mereka berdoa:

الله أَكبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلْهُ عَلَينَا بِالأَمنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسلاَمِ، وَالتَّوفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرضَى رَبِّيَ وَرَبُّكَ اللهُ

Allah Maha Besar, Ya Allah, masukkan kami ke dalam bulan Ramadhan dengan penuh keamanan dan keimanan, keselamatan dan kepasrahan, petunjuk amal yang engkau cintai dan ridhai, Rabbku dan Rabbmu Adalah Allah Ta’ala.” (Al-Adzkar, Imam Nawawi, 374)

 

Materi Khutbah Jumat tentang Ramadhan: Merindukan Bulan Ramadhan

 

Ketiga: Menyambut bulan Ramadhan 1441 H dengan penuh bahagia dan gembira

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya tentang hadirnya bulan Ramadhan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kabar gembira para sahabatnya dengan mengatakan:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَيُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مِنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan bulan barakah. Allah mewajibkan puasa di dalamnya. Dibuka pintu-pintu Surga dan ditutup rapat-rapat pintu neraka, dan dibelenggu setan-setan. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Maka barang siapa terhalang dari kebaikan di dalamnya, ia terhalang dari masuk Surga.” (HR. Ahmad, 2/385 No. 8979; HR. An-Nasa’i, 4/129 No. 2106; HR. Al-Baihaqi di dalam kitab Syu’abul Iman, 3/301, No. 3600)

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Keempat: Menyambut bulan Ramadhan 1441 H dengan menyiapkan agenda kegiatan untuk optimalisasi Ramadhan

Saat Ramadhan hampir tiba, kebanyakan dari masyarakat kita lebih fokus merencanakan urusan dunia dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Sedikit sekali dari mereka yang merencanakan urusan akhirat dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Barangkali itu terjadi karena saudara-saudara kita, atau bahkan mungkin termasuk kita, masih belum memahami dengan benar tujuan manusia hidup di dunia ini.

Atau, karena lupa atau bahkan dilupakan akan pemahaman bahwa hidup adalah kesempatan besar untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala sebagai Rabb yang telah menganugerahi manusia dengan berbagai macam bentuk kenikmatan.

Di antara kegiatan yang perlu dipersiapan dengan baik selama bulan Ramadhan nanti adalah sebagai berikut.

Pertama, Menentukan masjid yang akan ia tuju untuk melaksanakan shalat Tarawih dan tahajud dan juga I’tikaf

Kedua, Menentukan waktu kapan ia harus membaca al-Quran

Ketiga, Jika menjadi seorang da’I maka apa kiranya materi-materi atau tema yang akan ia sampaikan kepada para jamaah, dan jika adalah seorang imam masjid maka ia mempersiapkan bacaan-bacaan al-Quran di dalamanya.

Keempat, Menyiapkan diri untuk berbagi dengan memberikan buka puasa baik kepada seorang pribadi maupun kepada sekumpulan jamaah di sebuah tempat.

Kelima, Menyiapkan masjid-masjid dengan lampu penerangannya, suara tilawah al-Qurannya, membersihkan tempat-tempat shalat, dan tempat wudhu’.

Keenam, Meletakkan mushaf-mushaf di dalam masjid sehingga orang yang ingin tilawah bisa leluasa mengambilnya

Ketujuh, Merencanakan diri maupun keluarga untuk menziarahi keluarga, saudara maupun handai taulan meskipun hanya sesaat pertemuannya

Kedelapan, Merencanakan untuk bisa melaksanakan umroh bagi yang mampu. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عُمرَةٌ فِى رَمَضَانَ تَعدِلُ حَجَّةً” وَفِى رِوَايَةٍ: “حَجَّةً مَعِي

Melaksanakan Umrah di bulan Ramadhan pahalanya seperti menunaikan Haji.” Di dalam riwayat lain dikatakan “Bahkan Haji bersamaku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam).” (HR.  Al-Bukhari, 2/659, No. 1764; HR. Ahmad, 3/352, No. 14837; HR. Ibnu Majah, 2/996, No. 2995)

 

Artikel bulan Ramadhan: Keutamaan Membaca Al-Quran di Bulan Ramadhan

 

Kelima: Memiliki azam yang kuat dan tekad yang bulat untuk memenuhi waktu dengan amal shalih.

Siapa yang jujur kepada Allah Ta’ala maka Allah akan membenarkannya dan menolongnya dalam melaksanakan ketaatan, memudahkannya dalam setiap jalan-jalan kebajikan.

Allah Ta’ala berfirman:

فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْراً لَهُمْ

Sekiranya mereka itu jujur kepada Allah, maka itu adalah lebih baik bagi mereka.(QS. Muhammad: 21)

Allah Ta’ala juga berfirman:

Barang siapa yang bersungguh-sungguh (dalam mencari keridhaan Allah) maka kami (Allah) akan menunjukkan jalan-jalan-Nya.(QS. Al-‘Ankabut: 69)

Demikian khutbah pertama kami sampaikan, semoga Allah Ta’ala memberikan kepada kita kekuatan untuk senantiasa menjalankan perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

KHUTBAH KEDUA 

أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

اَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ! اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ. وَذَرُو الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنْ. وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

 

 

Download E-Book Materi Khutbah Jumat “Belomba Menyambut Bulan Ramadhan 1441 H”

Download PDF

 

Topik Terkait

Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I

Mahasiswa pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam di IAIN Surakarta. Konsentrasi di bidang Tafsir, Hadits dan Tazkiyah. Penikmat kitab Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Kitab hadits Shahih Fadhailul A'mal karya Syaikh Ali Bin Nayif Asy-Syahud, kitab Madarijus Salikin Manazil Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Aktif mengajar di beberapa kajian tafsir, hadits, dan kajian umum.

0 Tanggapan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *