materi khutbah Jumat singkat 5 hak nabi muhammad dakwah.id

Khutbah Jumat Singkat: 5 Hak Nabi Muhammad

Terakhir diperbarui pada · 3,082 views

Khutbah Jumat Singkat
5 Hak Nabi Muhammad

Pemateri: Nofriyanto, M.Ag

*) Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan

الْحَمْدُ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا * يُصلحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيمًا.

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةِ فِيْ النَّارِ

Saudara kaum muslimin sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah!

Selaku umat Islam yang telah mengikrarkan syahadatain, bersaksi bahwa Muhammad bin Abdullah habibuna al-Musthafa sebagai Nabi-Nya, maka kita berkewajiban memenuhi hak-hak beliau sebagai konsekuensi dari persaksian tersebut.

Hak baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam selaku makhluk ciptaan terbaik-Nya, makhluk paling mulia, dan paling tinggi derajatnya di sisi Allah shubhanahu wataala.

Hak-hak yang telah Allah wajibkan atas para hamba-Nya dan menjadikannya sebagai salah satu syarat sah keislaman dan keimanan seorang hamba. Hak-hak yang harus ditunaikan dan dibuktikan dalam bentuk ilmu pengetahuan, keyakinan, lisan, dan perbuatan.

Apa saja hak Nabi Muhammad yang harus dipenuhi oleh umatnya?

Maasyiral muslimin ramihakumullah

Pertama: Mengimani Nubuwah dan Risalahnya

Hak nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang pertama adalah mengimani nubuwah dan risalahnya dengan keimanan yang benar.

Keimanan yang berkonsekuensi pada pembenaran hati, pernyataan dengan lisan, serta perbuatan yang direalisasikan dengan ketaatan dan tunduk patuhnya badan melaksanakan semua perintah Rasulullah dalam rangka mengikutinya.

Ini merupakan hak baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam paling utama atas umatnya.

Sebagaimana yang Allah firmankan dalam al-Quran surat al-A’raf ayat ke-158,

قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ جَمِيْعًا ۨالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهِ النَّبِيِّ الْاُمِّيِّ الَّذِيْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَكَلِمٰتِهٖ وَاتَّبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Katakanlah (Muhammad),‘Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya,(yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk.’”(QS. Al-A’raf: 158)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Kedua: Menghormati Beliau baik Saat Hidup Maupun Setelah Wafat

Hak nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang kedua yaitu menghormatinya baik saat hidup maupun setelah wafat.

Selama hidup dengan berakhlak baik kepadanya dalam bermajelis dan berbicara, serta tidak mengganggu atau menyakiti beliau dengan perkataan dan perbuatan. Apalagi sampai menyelisihinya.

Adapun setelah wafatnya, dengan senantiasa mengingat kebaikan-kebaikannya, mempelajari hadits dan sirahnya.

Begitu pula dalam hal menyebut namanya. Menyebut nama beliau tidak sama dengan menyebut nama orang lain. Tidak boleh mengangkat suara di depan beliau, tidak pula setelah wafatnya di makam kuburnya.

Dan yang paling utama, Allah menjamin keberuntungan dan kebahagiaan bagi umatnya yang mau menghormati beliau baik di dunia maupun akhirat.

Sebagaimana seruan Allah dalam al-Quran surat al-A’raf ayat ke-157,

فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِهٖ وَعَزَّرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ مَعَهٗٓ ۙاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang beruntung.” (QS. Al-Arāf: 157)

Dan surat al-Hujurat ayat 1–5,

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain, nanti (pahala) segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari.

Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji hatinya oleh Allah untuk bertakwa. Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

Sesungguhnya orang-orang yang memanggil engkau (Muhammad) dari luar kamar(mu) kebanyakan mereka tidak mengerti.

Dan sekiranya mereka bersabar sampai engkau keluar menemui mereka, tentu akan lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.(QS. Al-Hujurat: 1–5)

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Salafuna shalih menjadi contoh utama kita dalam menghormati baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka tahu betul hak-hak beliau, tahu akan keutamaan dan keagungannya.

Mereka beriman kepadanya, mencintainya, membenarkannya, menaatinya, menghargainya, menuruti semua perintahnya, meminta semua pertimbangan dan taat atas keputusannya, bahkan tidak pergi dari majelisnya tanpa izin beliau.

Sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah subhanahu wata’ala surat an-Nuur ayat ke-62 dan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَاِذَا كَانُوْا مَعَهٗ عَلٰٓى اَمْرٍ جَامِعٍ لَّمْ يَذْهَبُوْا حَتّٰى يَسْتَأْذِنُوْهُۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَأْذِنُوْنَكَ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۚ فَاِذَا اسْتَأْذَنُوْكَ لِبَعْضِ شَأْنِهِمْ فَأْذَنْ لِّمَنْ شِئْتَ مِنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمُ اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“(Yang disebut) orang mukmin hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad), dan apabila mereka berada bersama-sama dengan dia (Muhammad) dalam suatu urusan bersama, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya.

Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad), mereka itulah orang-orang yang (benar-benar) beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena suatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang engkau kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nūr: 62)

كُنَّا إِذَا قَعَدْنَا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ نَرْفَعْ رُءُوسَنَا إِلَيْهِ إِعْظَامًا لَهُ

Kami tidak pernah mengangkat kepala kami ketika bermajelis bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena penghormatan atas beliau.” (HR. Al-Hakim No. 423)

Saudara kaum muslimin sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah!

Ketiga: Memegang Teguh Sunah Beliau

Ketiga, hak baginda Nabi atas kita umatnya adalah kita wajib menghormati syariat dan memegang teguh sunnah-sunnah beliau.

Keempat: Mencintai Beliau Melebihi Selainnya

Adapun hak baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia keempat atas kita umatnya adalah, kita wajib mencintai beliau melebihi cinta kita kepada selainnya.

Karena kecintaan kita kepadanya adalah bentuk ibadah, bentuk ketaatan, prinsip utama agama, juga sebagai tiang penyanggah bangunan iman kita. Kita mencintainya melebihi cinta kita kepada jiwa, harta, anak keturunan, bahkan seluruh manusia.

Barang siapa mencintai beliau dengan sebenar-benarnya cinta, maka Allah pasti akan mengangkat derajatnya dan meneguhkan imannya.

Sebaliknya, barang siapa yang mencintai sesuatu melebihi cintanya kepada baginda Nabi yang mulia, maka sungguh ia akan dihinakan dan dimasukkan dalam golongan orang yang merugi dunia dan akhiratnya.

Allah menegaskan hal ini dalam surat al-Ahzab ayat keenam,

اَلنَّبِيُّ اَوْلٰى بِالْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ اَنْفُسِهِمْ وَاَزْوَاجُهٗٓ اُمَّهٰتُهُمْ ۗ

Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka.” (QS. Al-Ahzāb: 6)

Dan Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian sampai aku lebih ia cintai dari kedua orangtuanya, anaknya dan manusia seluruhnya.” (HR. Al-Bukhari No. 15; HR. Muslim No. 44)

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Bagaimana mungkin kita tidak mencintai beliau? Sedangkan beliau adalah sebaik-baik makhluk ciptaan-Nya yang pernah ada sejak bumi belum diciptakan sampai hari kiamat, manusia terbaik yang senantiasa disinari matahari. Dan tidak berlebihan justru baginda sendiri lah sejatinya matahari yang menyinari dunia.

Betapa banyak makhluk yang telah beliau sinari dengan sinar dan cahaya hidayah. Sehingga, mereka selamat dari kesesatan menuju keselamatan, hijrah dari alam kejahiliahan menuju alam keselamatan, yang buta dengan kebodohan bisa melihat kembali cahaya ilmu pengetahuan.

Kembali meniti jalan kebahagiaan dan kebersihan setelah sebelumnya kotor bergelimang lumpur jalan kesesatan, membuka telinga dan pendengaran akan kebenaran setelah sebelumnya tuli dengan bisikan dan suara-suara kebatilan, lapang hati menerima petunjuk setelah sebelumya sempit sesak dengan hiruk pikuk kesia-siaan, maka sudah selayaknya lah beliau menjadi manusia yang paling kita cintai dari yang lain oleh kita selaku umatnya.

Maasyirol muslimin muhibbul Musthafa SAW ajmain

Kelima: Bershalawat Kepadanya

Adapun hak Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang kelima atas umatnya yaitu senantiasa bershalawat kepadanya.

Orang yang mengaku cinta kepada beliau sungguh tidak akan pernah bosan mendoakan dan bershalawat kepadanya apalagi pelit bakhil ketika namanya disebut.

Sebagaimana hadis Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

الْبَخِيلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ ثُمَّ لَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Orang yang bakhil adalah orang yang tidak bershalawat, mengucapkan shallallahu ‘alaihi wasallam,kepadaku ketika mendengar namaku disebut.” (HR. Ahmad No. 1738)

Adapun di antara hak beliau lainnya atas kita umatnya, yaitu kita wajib mengikuti dan menaati semua perintah dan tidak menyelisihi ajaran dan keputusannya.

Demikianlah materi khutbah Jumat tentang hak Nabi Muhammad atas umatnya yang dapat khatib sampaikan. Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan daya upaya yang maksimal dalam memenuhi semua hak-hak beliau dan dicatat serta ditempatkan di tempat yang mulia di dunia dan akhirat. Aamiin ya Mujibas Sailiin.

أَقُوْلُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى خَاتَمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ:

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا * يُصلحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً)

هَذَا وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَيْهِ، إِنَّ اللّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنَا حُبَّ نَبِيُّكَ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- حُبًّا صَادِقًا، وَارْزُقْنَا اِتِّبَاعِهِ عَلَى الْوَجْهِ الَّذِيْ يُرْضِيْكَ عَنَّا

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، وَاجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًا، وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ آمِنَا فِيْ دَوْرِنَا، وَأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ، وَاتَّبَعَ رِضَاكَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابِ، رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَان، وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًا لِلَذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِالْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Download PDF Materi Khutbah Jumat Singkat dakwah.id
5 Hak Nabi Muhammad di sini:

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Nofriyanto, M.Ag

Dosen Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UNIDA GONTOR, Direktorat Islamisasi UNIDA GONTOR, Alumni Program Kaderisasi Ulama Gontor angkatan VII, Konsentrasi bidang pemikiran Islam

4 Tanggapan

Mudah”an materi khutbah ini bermanfaat bagi khotib

Syukrron Jazilan ya ustadzy ana khirij Gontor 1

Sangat membantu di era dijital seperti sekarang dalam menyebarkan dakwah mantap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *