khutbah jumat singkat melenyapkan benih benih kesombongan dakwah.id

Khutbah Jumat Singkat: Melenyapkan Benih-benih Kesombongan

Terakhir diperbarui pada · 5,293 views

Khutbah Jumat Singkat
Melenyapkan Benih-Benih Kesombongan

Pemateri: Muhammad Faishal Fadhli

  • Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
  • Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright

*) Link download file PDF untuk print ada di akhir tulisan

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ، وَصَحْبِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

فَإنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةِ فِي النَّارِ. أَمَّا بَعْد.

Jamaah sidang shalat Jumat rahimakumullah,

Ketika rezeki bertambah, ilmu semakin tinggi, dan jabatan meningkat, biasanya, seseorang rawan terkena penyakit sombong. Ia bisa lupa bahwa kesombongan adalah penyakit yang mendatangkan banyak kerugian.

Kehancuran dan kutukan, akan dirasakan bagi siapa pun yang memelihara sifat sombong dalam diri.

Di antara hukuman yang mungkin tidak pernah disadari oleh hamba yang sombong adalah Allah mengunci hati mereka. Akibatnya, ia terhalang dari mendapatkan taufik dan hidayah-Nya.

Allah subhanahu wataala berfirman dalam al-Quran surat Al-Mu`min ayat 35,

كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ

Demikianlah Allah mengunci hati setiap orang yang sombong dan berlaku sewenang-wenang.”

Al-Quran mengabadikan nasib buruk bangsa Yahudi yang dikutuk menjadi kera akibat sifat sombong. Kesombongan mereka ditunjukkan dengan pelanggaran dan tidak menggubris larangan yang Allah tetapkan kepada mereka.

Allah subhanahu wataala berfirman dalam al-Quran surat Al-A’rāf ayat 166,

فَلَمَّا عَتَوْا۟ عَن مَّا نُهُوا۟ عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا۟ قِرَدَةً خَٰسِـِٔينَ

Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang dilarang. Kami katakan kepada mereka,‘Jadilah kamu kera yang hina.’”

Kisah serupa juga terjadi pada masa Nabi. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan akibat betapa sifat sombong mendatangkan kutukan bagi pelakunya.

Dikisahkan bahwa ada seorang laki-laki makan di samping Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan menggunakan tangan kirinya.

Ketika ditegur oleh Rasul agar menggunakan tangan kanan, orang itu malah menjawab, “Aku tidak bisa.”

Beliau bersabda, “Apakah kamu tidak bisa?”

Setelah itu tangannya tidak bisa sampai ke mulutnya—karena penolakannya itu disebabkan oleh sifat sombong. (HR. Muslim no. 2021)

Jamaah shalat Jumat yang semoga Allah rahmati

Orang sombong Jika tidak mendapat balasan buruk di dunia, maka akan merasakan hukuman yang jauh lebih pedih di akhirat nanti. Sebab, mereka telah divonis masuk neraka oleh Allah dan Rasul-Nya.

Allah subhanahu wataala berfirman dalam  al-Quran surat Al-Qashash ayat 83,

تِلْكَ ٱلدَّارُ ٱلْءَاخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-orang yang bertakwa.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari nomor 4634 dan Imam Muslim nomor 2853,

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ؟ قَالُوا: بَلَى. قَالَ: كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ

Maukah kamu aku beri tahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabur (sombong).” 

Benih-Benih Kesombongan

Tamu undangan Allah yang semoga Allah cintai,

Ada banyak tanda dan indikasi dari sifat sombong. Jika gejala dari penyakit hati ini dibiarkan begitu saja, seiring berjalannya waktu, akan semakin parah dan sulit untuk ditangani.

Ibarat sebuah pohon beracun, sifat sombong yang tumbuh menggerogoti hati, berawal dari benih-benih yang sangat kecil.

Berikut ini di antara benih-benih kesombongan yang ketika dibiarkan, semakin bertambah besar.

Pertama, merasa luhur. Seperti perkataan Iblis, yang diabadikan Allah dalam firman-Nya al-Quran surat Al-A’raf ayat 12,Aku lebih baik daripada dia.”

Kedua, merasa besar (kuasa). Seperti perkataan kaum ‘Ad yang terbuai kekayaan dan menantang azab, sebagaimana yang diabadikan Allah dalam al-Quran surat Fushshilat ayat 15,Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami?”

Ketiga, merasa benar padahal zalim. Seperti perkataan Firaun, sebagaimana yang Allah abadikan dalam al-Quran surat Al-Mu’min ayat 29,Aku hanya mengemukakan kepadamu, apa yang aku pandang baik; dan aku hanya menunjukkan kepadamu jalan yang benar.”

Keempat, merasa pintar karena kaya. Seperti perkataan Qarun, sebagaimana yang diabadikan Allah dalam firman-Nya al-Quran surat Al-Qashash ayat 78,Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku.”

Kelima, merasa hebat karena harta. Seperti perkataan pemilik kebun dalam Surat al-Kahfi, sebagaimana yang diabadikan Allah dalam al-Quran surat Al-Kahfi ayat 34,Hartaku lebih banyak daripada hartamu.”

Cara Melenyapkan Benih-Benih Kesombongan

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Semua sifat ‘merasa’ tersebut, sangat halus, kecil, dan tak kasat mata. Dan bahayanya, virus takabur ini bisa menyerang siapa saja.

Lalu bagaimana cara membentengi diri dan mengobati hati dari penyakit merasa hebat, merasa pintar, merasa kaya, merasa tinggi, dan selalu merasa paling benar sendiri?

Berikut ini beberapa tips atau kiat melenyapkan benih-benih kesombongan.

Pertama: Menginsafi bahwa sombong adalah sifat tercela

Ada banyak dalil yang menunjukkan bahwa Allah membenci orang-orang sombong. Di antaranya, firman Allah surat An-Nahl ayat 23,

إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang sombong.”

Kedua: Selalu mengingat bahwa manusia itu makhluk lemah yang sangat membutuhkan Allah

Manusia tidak layak sombong karena semua yang mereka miliki, sejatinya hanyalah rezeki, titipan dari Allah.

Allah subhanahu wataala berfirman dalam al-Quran surat Al-Mulk ayat 21,

أَمَّنْ هَٰذَا ٱلَّذِى يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُۥ ۚ بَل لَّجُّوا۟ فِى عُتُوٍّ وَنُفُورٍ

Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).

Allah juga mengingatkan bahwa sekiranya Dia menahan sumber air, kemudian sumur-sumur mengering, tanaman layu, hewan-hewan ternak mati kehausan dan kelaparan, buah-buahan dan sayur mayur gagal panen, sementara hujan pun tak kunjung turun, apa yang bisa dibanggakan oleh manusia?

Maka sadarilah bahwa air sebagai sumber kehidupan, tidak bisa didatangkan kecuali atas izin Allah.

Allah subhanahu wataala berfirman dalam al-Quran surat Al-Mulk ayat 30,

قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَآؤُكُمْ غَوْرًا فَمَن يَأْتِيكُم بِمَآءٍ مَّعِينٍۭ

Katakanlah (Muhammad),‘Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?’”

Ketiga: Mengerjakan kebaikan yang sering diremehkan orang

Dalam hal ini, seorang sahabat mulia bernama Abdullah bin Salam telah memberikan teladan kepada kita semua.

Suatu ketika, ia melintas di sebuah pasar sambil memikul seikat kayu bakar. Seseorang berkata kepadanya, “Bukankah Allah telah membuatmu kaya?”

Ya.” jawab Abdullah bin Salam.

Tetapi, aku ingin meluluhkan kesombongan.” lanjutnya.

Perhatikanlah jawaban yang diucapkan oleh Abdullah bin Salam radhiyallahu anhu. Begitu ia merasa bahwa benih-benih kesombongan mulai tumbuh di hatinya, dengan segera, ia lenyapkan dengan melakukan sesuatu yang dianggap remeh oleh sebagian orang.

Teladan dari Abdullah bin Salam, diikuti oleh salah seorang ulama kontemporer, Syaikh Mutawalli asy-Sya’rawi. Beliau dikenal alim. Majelisnya dihadiri ribuan jamaah. Dielu-elukan oleh para fans pecintanya.

Ketika dirasa bahwa benih kesombongan bermunculan di hati, Syaikh Mutawalli asy-Sya’rawi menghilang dari pandangan para pengikutnya. Setelah dicari-cari, ternyata ditemukan bahwa Syaikh Mutawalli sedang membersihkan kamar mandi.

Demikianlah dua contoh menarik untuk melenyapkan benih-benih kesombongan. Semoga Allah senantiasa menjaga hati kita, menyucikannya, dan memperindahnya dengan sifat-sifat mulia. Ammiin ya rabbal alamin. Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith thariq.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ.

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِيْنَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Download PDF Materi Khutbah Jumat
Melenyapkan Benih-benih Kesombongan di sini:

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Muhammad Faishal Fadhli

Pengkaji Literatur Islami. Almnus Program Kaderisasi Ulama (PKU) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor angkatan 14.

2 Tanggapan

Jazakallah khairan ustadz sangat bermanfaat..

Jazakallah khairan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *