Daftar Isi
Khutbah Jumat Terbaru
Tips Menyikapi Kejadian Kekinian
Pemateri: Sodiq Fajar
- Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
- Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright
*) Link download materi khutbah Jumat versi PDF ada di bawah tulisan ini.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَعَلَى كُلِّ مَنِ اقْتَفَى أَثَرَهُ، وَاسْتَمْسَكَ بِسُنَّتِهِ وَسَارَ عَلَى طَرِيْقَتِهِ، وَانْتَهَجَ نَهْجَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـئُـولًا
Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Kami wasiatkan kepada diri kami juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas takwa kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya.
Kita hidup di zaman dimana banyak sekali masalah timbul dan kejadian-kejadian luar biasa muncul. Pada akhirnya hal tersebut membuat kita kebingungan bagaimana harus menyikapinya.
Di tambah lagi, era teknologi digital saat ini menjadikan proses pertukaran informasi yang begitu cepat. Detik ini terjadi sebuah masalah, detik itu juga informasi langsung tersebar ke penjuru negeri melalui sosial media.
Berbagai sikap dan tanggapan justru terasa lebih memperkeruh keadaan karena muncul dari individu-individu yang tidak memiliki kompeten untuk menyikapi dan menanggapi.
Ditambah lagi tren istilah “Akhir Zaman” yang sering digunakan oleh sebagian tokoh agama, suatu kelompok, atau bahkan nama produk yang diposisikan secara kurang tepat.
Akhirnya masyarakat kebingungan dalam mengenali kebenaran. Mana yang benar dan mana yang tidak benar menjadi sangat samar.
Oleh karena itu, berikut ini beberapa tips yang dapat diupayakan dalam menghadapi masalah kekinian dan fenomena-fenomena yang terjadi.
Tips Pertama: Kembali kepada Allah subhanahu wata’ala, Tingkatkan Takwa, Banyak Beramal, Banyak Berdoa
Hal pertama harus kita lakukan dalam menyikapi kejadian kekinian adalah kembali kepada Allah subhanahu wata’ala. Meningkatkan takwa dengan memperbanyak amal saleh dan meninggalkan maksiat. Sering-sering bertobat dan memohon hidayah kepada-Nya.
Hanya Allah subhanahu wata’ala yang Maha Memberi Hidayah, Maha Penunjuk pada Kebenaran dan Keteguhan di atasnya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Ibrahim ayat 27,
يُثَبِّتُ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۚ وَيُضِلُّ اللّٰهُ الظّٰلِمِيْنَۗ وَيَفْعَلُ اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.”
Sebagaimana doa nabi Ibrahim dalam surat al-An’am ayat 77,
لَىِٕنْ لَّمْ يَهْدِنِيْ رَبِّيْ لَاَكُوْنَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّاۤلِّيْنَ
“Sungguh, jika Rabbku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.”
Hanya kepada Allah subhanahu wata’ala kita mengharap petunjuk.
Tips Kedua: Kendalikan Hawa Nafsu
Dalam menyikapi kejadian kekinian dan persoalan hidup, mari kendalikan hawa nafsu. Kendalikan diri jangan sampai terlalu tergesa-gesa dalam menafsirkan kejadian sebelum mendapatkan keterangan yang jelas dan pasti.
Sebab, hawa nafsu inilah yang telah menyetir diri kita kepada sikap ta’ashub, membanggakan kelompok sendiri, berpikiran bahwa kebenaran itu hanya ada pada kelompoknya, sembari merendahkan kelompok lain, padahal masih sesama muslim, sehingga timbul kegaduhan dan perpecahan.
Mari kita sadari, ini adalah bagian dari wujud lemahnya keterikatan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dalam mencari kebenaran.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Yusuf ayat 53,
اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْ
“Karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Rabbku.”
Tips Ketiga: Berbaik Sangka Kepada Allah subhanahu wata’ala
Mari pertahankan untuk terus husnuzhan kepada Allah subhanahu wata’ala dalam setiap keadaan dan setiap waktu.
Apa pun yang kita hadapi saat ini, semuanya tidak terlepas dari skenario Allah subhanahu wata’ala. Kita yakin di balik setiap takdir yang Allah subhanahu wata’ala tetapkan untuk manusia tersimpan hikmah dan pelajaran yang sangat berharga bagi keselamatan manusia itu sendiri.
Tips Keempat: Jangan berhenti Belajar
Mengenali kebenaran itu tentu membutuhkan ilmu. Kita perlu mempelajarinya. Terutama ilmu yang menjadi bekal untuk menimbang mana pilihan yang mendatangkan maslahat, mana pilihan yang mengakibatkan mudarat, mana perkara yang harus diprioritaskan, mana perkara yang bisa diakhirkan.
Pemahaman dan penguasaan terhadap ilmu Islam inilah yang akan menentukan ketajaman bashirah seseorang dalam mengenali kebenaran yang tersamarkan dengan keburukan.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat al-Isra’ ayat 36,
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta.”
Mari kita renungkan baik-baik kaidah berikut ini:
الْحُكْمَ عَلَى الشَّيْءِ فَرْعٌ عَنْ تَصَوُّرِهِ، فَلَا تَحْكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِلَّا بَعْدَ أَنْ تَتَصَوَّرَهُ تَصَوُّرًا تَامًّا
“Hukum tentang suatu perkara adalah bagian dari pemahaman terhadap esensi perkara tersebut. Maka jangan menghukumi suatu perkara kecuali setelah memiliki pemahaman yang sempurna terhadap esensi perkara tersebut.”
Tips Kelima: Jangan Tergesa-gesa Menghukumi Suatu Kejadian
Perkara yang sulit untuk ditinggalkan oleh seorang muslim dalam situasi menghadapi masalah atau menyikapi kejadian tertentu adalah tergesa-gesa dalam menghukuminya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh imam al-Baihaqi dalam kitab Sunan al-Kubra, hadits nomor 20803,
التُّؤَدَةُ فِي كُلِّ شَيْءٍ خَيْرٌ، إِلَّا فِي عَمَلِ الْآخِرَةِ
“Pelan-pelan dalam segala sesuatu lebih bagus kecuali dalam hal pekerjaan urusan akhirat.”
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim hadits nomor 2594, beliau bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ
“Tidaklah kelembutan diletakkan pada suatu kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah diangkat kelembutan tersebut kecuali akan merusaknya.”
Di antara bentuk sikap tergesa-gesa dalam menghukumi suatu kejadian adalah tergesa-gesa menyimpulkan bahwa apa yang sedang terjadi sangat sesuai dengan sebuah hadits tertentu tentang fitnah akhir zaman. Kemudian kesimpulan tersebut dijadikan landasan untuk melakukan sesuatu yang sejatinya tidak ada petunjuk syar’i semacam itu.
Tips Keenam: Budayakan Verifikasi dan Waspada Campur Tangan Munafik
Perilaku negatif yang banyak menyamarkan kebenaran di era kemajuan teknologi saat ini adalah tergesa-gesa dalam menukil dan menyebarkan informasi tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu.
Tentu perilaku ini sangat bertentangan dengan firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat al-Isra’ ayat 36,
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta.”
Bahkan, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan hamba-Nya untuk melakukan verifikasi dan klarifikasi sebagaimana termaktub dalam surat al-Hujurat ayat 6,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”
Selain itu, dalam situasi adanya kejadian tertentu, kita juga harus mewaspadai keterlibatan orang-orang munafik yang pekerjaannya memang ingin merusak dan memecah belah kaum muslimin.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat al-An’am ayat 112,
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيْنَ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِيْ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا
“Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan.”
Oleh sebab itu, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan para nabi untuk memerangi orang-orang munafik agar tidak menimbulkan keburukan dalam barisan kaum muslimin, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat at-Tahrim ayat 9,
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْۗ وَمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
“Wahai Nabi! Perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
Demikian materi khutbah Jumat tentang tips menyikapi kejadian kekinian yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga Allah subhanahu wata’ala menyelamatkan kita dari berbagai fitnah yang muncul saat ini.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ الَّذِيْنَ قَضَوْا بِالْحَقِّ وَبِهِ كَانُوْا يَعْدِلُوْنَ: أَبِي بَكْرٍ، وَعُمَرَ، وَعُثْمَانَ، وَعَليٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا رَخَاءً وَسَائْرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرِ المُجَاهِدِيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، اَللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ وَليًّا وَنَصِيْرًا، وَمُعِيْنًا وَظَهِيْرًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْإِخْلَاصَ فِي الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى آلَائِهِ وَنِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.
Download PDF Materi Khotbah Jumat Singkat dakwah.id
Tips Menghadapi Menyikapi kekinian di sini:
Semoga bermanfaat!
PDF nya tidak bisa didownload
Bisa ustadz, silakan dicoba kembali. barakallahfikum
Terimakasih. Semoga menjadi pengingat kita trkhusus muslim Indonesia