materi khutbah jumat mengubah kemungkaran jangan ditunda dakwah.id

Materi Khutbah Jumat: Mengubah Kemungkaran Jangan Ditunda!

Terakhir diperbarui pada · 1,345 views

Materi Khutbah Jumat
Mengubah Kemungkaran Jangan Ditunda!

Pemateri: Ustadz Fahrurozi, M.Pd.

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَنِسَاءً، وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّا بَعْدُ.

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa taala

Saya wasiatkan untuk diri saya dan hadirin sekalian, marilah kita bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Sungguh orang-orang yang bertakwa adalah orang yang beruntung dunia dan akhirat.

Mari kita jauhi segala macam kemungkaran, karena perbuatan munkar mendatangkan kerusakan dunia dan akhirat. Bahkan seseorang yang melihat kemungkaran tetapi tidak mau mengubahnya, kecuali Allah timpakan kepada orang itu hukuman dari langit.

Dampak Buruk Mendiamkan Kemungkaran

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Orang yang melihat kemungkaran kemudian hatinya tidak membenci kemungkaran dan tidak mau mengubahnya, maka kedudukan mereka di hadapan Allah adalah sama dengan pelaku kemungkaran.

Allah Ta’ala berfirman, dalam al-Quran Surat an-Nisa’ ayat 140,

وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا

Dan sungguh, Allah telah menurunkan (ketentuan) bagimu di dalam Kitab (al-Quran) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena (kalau tetap duduk dengan mereka), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam.”

Maknanya, orang yang duduk bersama dengan orang yang sedang berbuat dosa, maka dia sama dengan pelaku dosa dan berhak mendapatkan hukuman dari Allah.

Diriwayatkan bahwa suatu hari Khalifah Umar bin Abdul Aziz menangkap beberapa orang yang sedang mabuk minuman keras. Kemudian mereka dihukum ta’zir cambuk beberapa kali.

Pada saat seseorang di antara para pelanggar syariat itu akan dihukum, ada beberapa orang yang menyampaikan bahwa pelaku tersebut sedang melaksanakan puasa, sementara orang yang puasa tidak mungkin makan dan minum tentunya.

Maka Khalifah Umar bin Abdul Aziz menjawab bahwa kesalahan orang itu adalah duduk-duduk bersama dengan orang-orang yang sedang mabuk minuman keras. Sehingga, hukumannya sama dengan peminum khamr. Kemudian beliau membacakan ayat di atas, yakni al-Quran Surat an-Nisa` ayat 140.

Seorang yang beriman kepada Allah, harus mencegah kemungkaran dan tidak mendiamkan ataupun mencintainya. Mendiamkan kemungkaran yang dikerjakan secara terang-terangan merupakan sumber bencana.

Diriwayatkan dari Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu beliau berkata, hadits riwayat Ahmad nomor 16, Syekh Ahmad Muhammad Syakir menilai hadits ini sahihul isnad,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تَقْرَؤُوْنَ هَذِهِ الْآيَةَ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ} وَإِلَى آخِرِ الْآيَةِ، وَإِنَّكُمْ تَضَعُوْنَهَا عَلَى غَيْرِ مَوَضِعِهَا، وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: إِنَّ النَّاسَ إِذَا ‌رَأَوْا ‌الْمُنْكَرَ ‌وَلَا ‌يُغَيِّرُوْهُ أَوْشَكَ اللهُ أَنْ يُعَمَّهُمْ بِعِقَابِهِ.

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian membaca ayat ini, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu;(karena) orang yang sesat itu tidak akan membahayakanmu apabila kamu telah mendapat petunjuk …’ (QS. Al-Maidah: 105), tetapi kalian mendudukkannya bukan pada tempatnya.  Sesungguhnya, aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya, manusia apabila mereka melihat kemungkaran tetapi tidak mencegahnya, maka pastilah Allah akan meratakan hukuman dari-Nya.”

Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, hadits riwayat Abu Dawud nomor 4338, Syekh al-Albani menilai hadits ini sahih,

‌مَا ‌مِنْ ‌قَوْمٍ ‌يُعْمَلُ ‌فِيهِمْ ‌بِالْمَعَاصِي، ثُمَّ يَقْدِرُونَ عَلَى أَنْ يُغَيِّرُوا، ثُمَّ لَا يُغَيِّرُوا، إِلَّا يُوشِكُ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ مِنْهُ بِعِقَابٍ.

Tidaklah ada suatu masyarakat, dikerjakan di tengah mereka perbuatan dosa, sedangkan mereka mampu untuk mengubahnya, kemudian mereka tidak mau mengubahnya, kecuali pasti Allah akan meratakan hukuman dari-Nya.”

Oleh karena itu semua, maka kaum muslimin adalah umat yang paling gerah pada saat melihat kemungkaran. Kaum muslimin adalah umat yang paling tidak suka dengan perbuatan dosa. Umat Islam adalah umat yang tidak akan diam melihat perbuatan maksiat.

Mengubah Kemungkaran dengan Tangan, Lisan, dan Hati

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Seorang muslim harus mengubah kemungkaran, baik dengan tangan, lisan, maupun minimal mengubahnya dengan hati.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, hadits riwayat Muslim nomor 49,

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran maka hendaknya ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu juga maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman.”

Lalu bagaimana bentuk mengubah kemungkaran dengan hati?

Caranya adalah dengan membenci perbuatan dosa dan menjauhi pelakunya. Tidak duduk bersama dengan pelaku dosa saat mereka berbuat dosa sebagaimana telah kita sampaikan tadi. Dan tidak menjadikan para pelaku dosa sebagai teman akrab.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala, dalam al-Quran Surat al-Maidah ayat 78-79,

لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَلٰى لِسَانِ دَاوٗدَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ

كَانُوْا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُّنْكَرٍ فَعَلُوْهُۗ لَبِئْسَ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ

Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas.

Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat.”

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, hadits nomor 3047,

لَمَّا وَقَعَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ فِي الْمَعَاصِي نَهَتْهُمْ عُلَمَاؤُهُمْ فَلَمْ يَنْتَهُوا فَجَالَسُوهُمْ فِي مَجَالِسِهِمْ. قَالَ يَزِيدُ: أَحْسِبُهُ. قَالَ: وَأَسْوَاقِهِمْ وَوَاكَلُوهُمْ وَشَارَبُوهُمْ فَضَرَبَ اللَّهُ قُلُوبَ بَعْضِهِمْ بِبَعْضٍ وَلَعَنَهُمْ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ  ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

Ketika terjadi perbuatan dosa di tengah bani Israil, para ulama mereka mencegahnya. Akan tetapi, pada saat para pelaku dosa tidak berhenti, maka para ulama itu justru duduk dengan para pelaku dosa di tempat kumpul mereka, dan di pasar-pasar. Para ulama itu makan-makan dan minum-minum bersama dengan mereka para pelaku dosa. Karena perbuatan itu, Allah menghitamkan hati sebagian mereka oleh sebab sebagian yang lain, dan melaknat mereka melalui lisan (ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas.”

Demikian materi khutbah Jumat singkat dengan tema jangan menunda mengubah kemungkaran yang dapat khatib sampaikan. Semoga Allah Ta’ala menyelamatkan kita semua di dunia dan di akhirat.

وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِيْنَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وتَوَاصَوا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوا بِالصَّبْرِ.

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ َللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَي أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ نَفْسِي بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ  وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهُمْ، وَأَصْلِح ْذَاتَ بَيْنِهُمْ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ.

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطلِاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ وَلَا تَجْعَلْهُ مُلْتَبِسًا عَلَيْنَا فَنَضِلَّ.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَلَذِكْرَ اللهِ أَكْبَرُ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Download PDF Materi Khutbah Jumat
Mengubah Kemungkaran Jangan Ditunda!
di sini

Semoga bermanfaat!

Anda ingin mendapat kiriman update materi khutbah
& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?

Topik Terkait

Discover more from Dakwah.ID

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading