Daftar Isi
Materi Khutbah Jumat
Refleksi Hijrah Nabi
Pemateri: Nofriyanto, M.Ag
- Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
- Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright
*) Link download file PDF untuk print ada di akhir tulisan
اَلْحَمْدُ لِلهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ اللَّيْلِ عَلَى النَّهَارْ، تَذْكِرَةً لِأُولِى الْقُلُوْبِ وَالْأَبْصَارْ، وَتَبْصِرَةً لِّذَوِي الْأَلْبَابِ وَالْاِعْتِبَارْ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِٰلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهْ الْمَلِكُ الْغَفَّارْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلاَئِقِ وَالْبَشَرْ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأٰلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَطْهَارْ.
أَمَّا بَعْدُ،
فَيَآأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ فِيْ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ ٱللّٰهِ ٱلرَّحْمٰنِ ٱلرَّحِيمِ إِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوا وَجَٰهَدُوا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أُولَٓئِكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللهِۚ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Kaum muslimin sidang shalat Jumat rahimakumullah,
Pada siang hari yang penuh berkah ini, marilah kita bersama-sama meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah dengan cara berupaya untuk senantiasa menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, serta istikamah di atas jalan para nabi-Nya.
Dan tak lupa shalawat dan salam semoga senantiasa teruntai untuk hamba-Nya yang paling Ia cintai, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kaum muslimin sidang shalat Jumat rahimakumullah,
Di antara nikmat yang paling pantas untuk kita syukuri ialah Allah dengan taufik dan ridha-Nya menganugerahkan nikmat kehidupan sehingga kita bisa memasuki tahun baru 1444 hijriah, Alḥamdulillâh wa Syukru Lillâh. Bulan dan tahun baru Islam yang mengandung satu peristiwa penting penuh makna dalam sejarah peradaban umat Islam, yaitu hijrah.
Meskipun telah berlalu lebih dari empat belas abad, namun kenangan dan rekam sejarahnya masih senantiasa terngiang dan terpatri dalam sanubari kaum muslimin.
Maka tak heran, kita lihat kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia, khususnya di negeri-negeri kaum muslimin, mereka memperingati salah satu peristiwa paling bersejarah ini guna menghidupkan spirit Hijrah Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak terkecuali dengan diri kita, semoga kita termasuk golongan yang mau mengambil pelajaran dari setiap episode kehidupan Nabi yang mulia. Innamâ yatażakkaru ûlûl albâb.
Agar peringatan tahun baru hijriah ini tidak hanya menjadi sekadar formalitas yang jauh dari makna dan hakikatnya, maka marilah kita berefleksi sedikit pada pelajaran dan pesan-pesan ilahiah yang terkandung di dalamnya guna menjadi kebaikan bagi kehidupan kita.
Selain itu, tahun baru hijriah seharusnya bisa menjadi momentum terbaik bagi kita untuk mengenal salah satu episode dan skenario kehidupan manusia paling mulia, Nabi mulia Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Bagaimana perjuangan, ujian, cobaan, bahkan penderitaan yang beliau alami yang semoga bisa menjadi pelajaran kehidupan terbaik bagi kita selaku umatnya.
Bagi kita hijrah tidak hanya sekadar berpindah dari satu tempat ke tempat lain, atau dari satu negeri ke negeri lainnya. Tidak hanya itu. Makna hijrah sejatinya lebih luas dan lebih komprehensif melebihi itu semua. Bahkan maknanya akan senantiasa abadi tak lekang dimakan waktu, senantiasa wujud dan nyata sampai hari kiamat nanti.
Hijrah dalam maknanya yang lebih luas ialah hijrah dari jahiliah kepada Islam, dari syirik dan khurafat kepada iman dan tauhid, dari kemaksiatan kepada ketaatan, kebodohan kepada ilmu, dari kemiskinan kepada kecukupan, dari kerakusan dan ketamakan kepada qana’ah dan ridha, dari kemungkaran kepada makruf, dari kemalasan kepada kesungguhan, dari kesombongan kepada kerendahan hati, dari individualis dan egois kepada empati dan simpati, dari bakhil kepada dermawan, dari hubbud dunya ila hubbil akhirah, dan seterusnya.
Hijrah ialah salah satu solusi hidup terbaik seorang muslim dan mukmin yang mau kembali kepada Allah dan Rasul-Nya. Sungguh, kemuliaan tidak akan pernah diraih oleh hamba yang tidak pernah melakukannya.
Mengapa? Karena menjaga identitas dan eksistensi diri kaum Muslimin merupakan kewajiban dan kebutuhan yang asasi dalam kehidupan. Maka, hijrah adalah solusinya.
Hijrah mengajarkan bahwa kita sangat butuh akan kekuatan rohani di samping materi dalam menata kehidupan agar sesuai dengan panutan ajaran Islam. Apa itu kekuatan rohani? Sejatinya ialah hubungan jiwa dan batin yang dekat dan kuat dengan Allah dan Rasul-Nya.
Hijrah juga mengajarkan kita akan urgensi masjid, rasa kepedulian dan solidaritas, eratnya hubungan sosial kemasyarakatan serta penguasaan pasar atau ekonomi dalam membangun jati diri, eksistensi, dan kemerdekaan umat Islam.
Maka dari itu, iman merupakan syarat mutlak sebagai fondasinya. Fondasi yang tidak mengandung intrik-intrik dan embel-embel jauh dan nihil dari kepentingan pribadi dan kelompok.
Hijrah juga merupakan solusi terbaik guna membebaskan, memerdekakan umat Islam dan negeri mereka dari berbagai arogansi, penjajahan, kesewenang-wenangan, kezaliman, jerat, dan belenggu sistem jahiliah. Hijrah adalah jalan menuju kemuliaan dan keridhaan Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
Kaum Muslimin sidang shalat Jumat rahimakumullah,
Pelajaran penting lainnya ialah bahwa hijrah merupakan sunatullah yang berlaku pada segenap utusan-Nya, sebut saja mereka para rasul ulul azmi. Bukankah kita dapati hal itu dalam kehidupan dan sejarah kenabian mereka? Oleh sebab itu, maka tak heran jika mereka berhijrah.
Tanpa hijrah, mustahil kiranya mereka sukses dalam mengemban risalah kenabian guna menegakkan agama Allah. Tanpa hijrah, tidak mungkin umat mereka merdeka dari sistem jahiliah dan penindasan yang dilakukan para musuh kenabian dan penguasa kezaliman, apalagi untuk menjalankan syariat-Nya.
Sebab itu, Allah syariatkan Hijrah salah satu dari tiga tonggak agama selain Iman dan Jihad. Di samping itu, Hijrah juga yang menjadi sebab aman dan terjaganya darah dan kehormatan kaum muslimin sebagaimana yang Allah firmankan dalam Surat Al-Anfal, ayat 72,
إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلَايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّى يُهَاجِرُوا وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Sesungguhnya, orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi (saling menolong). Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Pelajaran dan Pesan Ilahiah dari Hijrah
Kaum muslimin sidang shalat Jumat rahimakumullah,
Pelajaran dan pesan ilahiah lainnya dari hijrah ini bisa kita lihat dari pesan-pesan Allah dari ayat-ayat-Nya yang mulia, antara lain:
Meraih kemuliaan dan derajat tinggi
Pertama, Hijrah merupakan salah satu sebab utama seorang hamba meraih kemuliaan dan derajat yang tinggi di sisi Allah pada hari kiamat nanti, sebagaimana firman-Nya dalam Surat At-Taubah: 20,
الَّذِينَ آَمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.”
Wasilah meraih rezeki yang melimpah
Kedua, Hijrah merupakan wasilah utama meraih rezeki yang melimpah, dan sebab seorang hamba masuk jannah-Nya, sebagaimana firman Allah dalam Surat An-Nisa: 100,
وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Bukti dan tanda iman seorang hamba
Ketiga, Hijrah merupakan bukti dan tanda iman seorang hamba serta sebab meraih ampunan Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Anfal ayat 74,
وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.”
Bukti nyata amal ukhuwah Islamiyah
Keempat, Hijrah itu juga bukti nyata dari amal ukhuwah Islamiyah seorang muslim dan mukmin. Dan konsekuensi logis dari pernyataan bahwa kita adalah umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sebagaimana yang Alllah jelaskan dalam Surat Al-Anfal ayat 75,
وَالَّذِينَ آَمَنُوا مِنْ بَعْدُ وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا مَعَكُمْ فَأُولَئِكَ مِنْكُمْ وَأُولُو الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَى بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dan orang-orang yang beriman setelah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka termasuk golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) menurut Kitab Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Konsekuensi dari al-Wala’ wal Bara’
Kelima, Hijrah adalah konsekuensi dari al-wala’ wal bara’ seorang mukmin. Dalam hal ini ukhuwah dan loyalitas solid di antara kaum muslimin menjadi syarat mutlak dalam menghentikan kekacauan dan kerusakan yang disebabkan oleh para musuh Islam. Seperti yang Allah firmankan dalam Surat Al-Anfal ayat 73 berikut,
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
“Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.”
Cara meraih ridha Allah
Keenam, Hijrah merupakan salah satu cara meraih ridha Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam Surat At-Taubah ayat 100,
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.”
Bukti cinta dan iman kepada Allah dan Rasul-Nya
Ketujuh, Hijrah merupakan pembuktian kecintaan dan kejujuran iman kaum mukminin kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi segala hal.
Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam Surat Al-Hasyr ayat 8,
لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
“(Harta rampasan itu juga) untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia dari Allah dan keridaan (-Nya) dan (demi) menolong (agama) Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.”
Wasilah menggapai rahmat dan magfirah Allah
Delapan, Hijrah merupakan wasilah menggapai rahmat dan kasih sayang serta magfirah Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana Allah firmankan dalam Surat Al-Baqarah ayat 218,
إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَةَ اللَّهِ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Sesungguhnya, orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Keutamaan mati saat berhijrah
Kesembilan, Mati saat hijrah merupakan salah satu kematian dan akhir terbaik seorang hamba Allah. Sebagaimana yang dijelaskan-Nya dalam Surat Al-Hajj: 58—59,
وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا لَيَرْزُقَنَّهُمُ اللَّهُ رِزْقًا حَسَنًا وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ (58) لَيُدْخِلَنَّهُمْ مُدْخَلًا يَرْضَوْنَهُ وَإِنَّ اللَّهَ لَعَلِيمٌ حَلِيمٌ (59)
“Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka terbunuh atau mati, sungguh, Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah pemberi rezeki yang terbaik. Sungguh, Dia (Allah) pasti akan memasukkan mereka ke tempat masuk (surga) yang mereka sukai. Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Penyantun.”
Kaum Muslimin rahimakumullah,
Demikianlah khutbah Jumat tentang refleksi hijrah Nabi bagi kehidupan muslim yang dapat kami sampaikan pada kesempatan siang hari ini.
Semoga sebagian kecil pesan dan makna hijrah tersebut dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi dunia dan akhirat kita.
Semoga Allah senantiasa memberikan taufik dan rahmat-Nya dalam melaksanakan Hijrah dan semua amal ibadah kita. Dan semoga Allah berkenan menjadikan kita termasuk para penempuh jalan para nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Allâhummâ âmîn. Nasalullâh at-taufîq was sadâd walâ ḥaula walâ quwwata illâ billâhil ‘Aliyil ‘Aẓîm.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفَى وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى أَهْلِ الصِّدْقِ والوَفَاء. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّيْ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، قَالَ تَعَالَى: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ إِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ فَقَالَ تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلّوْنَ عَلَى النّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ بَقِيّةِ الصّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ وَعَنَّا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرّاحِمِيْنَ
اَللَّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ
اللَّهُمَّ انْصُرْ الْمُسْلِمِيْنَ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْن، وَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ. اللَّهُمَّ إِنَّ اليَهُوْدَ اَلْمَلْعُوْنِيْنَ قَتَلُوْا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْن خَاصَّةً فِيْ غَزَّةٍ دَمَرُوْا بُيُوْتَهُمْ وَاتَّهَكُوْا حِرْمَتَهُمْ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِيْ نُحُوْرِهِمْ، اللَّهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ وَدَمِّرْهُمْ تَدْمِيْرَا
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقَّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ يُؤْتِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبْرُ.
Download PDF Materi Khutbah Jumat Refleksi Hijrah Nabi di sini:
Semoga bermanfaat!
Pilihan materi Khutbah Jumat lainnya:
- Materi Khutbah Jumat: Persatuan Syarat Kejayaan Islam
- Materi Khutbah Jumat: Mengubah Kemungkaran Jangan Ditunda!
- Materi Khutbah Jumat: Menanamkan Nilai Tauhid dalam Keluarga
- Materi Khutbah Jumat: Merawat Persaudaraan sebagai Amanah
- Materi Khutbah Jumat: Jangan Jadi Orang Tua Durhaka