materi khutbah jumat tamhish ujian dalam meraih jannah-dakwah.id

Materi Khutbah Jumat: Tamhish, Ujian dalam Meraih Jannah

Terakhir diperbarui pada · 4,084 views

Materi Khutbah Jumat
Tamhish, Ujian dalam Meraih Jannah

Oleh: Sodiq Fajar

 

*) Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

 

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Pada siang hari yang sangat mulia ini, mari terus bersyukur kepada Allah, atas segala nikmat-Nya. Dialah Allah, satu-satunya Dzat Yang Maha Berkehendak melakukan proses tamhish untuk memisahkan orang beriman dari dosanya, memisahkan yang baik dari unsur buruknya.

Mari terus bersyukur. Terutama bersyukur atas limpahan nikmat iman, takwa, kesehatan, dan kesempatan. Tanpa nikmat-nikmat tersebut, apalah artinya kita hidup di dunia ini.

Materi Khutbah Jumat: 5 Sebab Kehancuran Umat

Kami wasiatkan kepada saudaraku sekalian barakallahu fikum untuk selalu meningkatkan kualitas iman dan takwa. Sebagai bentuk syukur kita kepada Allah.

Pada hari Jumat yang sangat mulia ini, jangan berhenti melantunkan shalawat dan salam untuk junjungan kita, Nabi penutup, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, juga kepada keluarganya, para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum ajma’in, dan kepada seluruh umatnya yang istiqamah menegakkan syariat Islam hingga hari kiamat kelak.

Umat beriman pendahulu kita, para salafush shalih, adalah umat pilihan Allah. Mereka adalah umat yang terbaik. Mereka adalah umat yang berhasil memenangkan tamhish Allah dari berbagai macam ujian.

Sehingga, saat ini kita dapat menikmati buah dari perjuangan mereka, yakni berupa kemudahan dalam mempelajari dan mengenal ilmu Islam.

 

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Kita semua mengimani Jannah itu ada. Kita semua tahu bahwa Jannah adalah tempat paling baik. Maka, tentu penghuninya juga adalah penghuni yang paling baik dan dalam kondisi terbaik. Bersih dari dosa dan maksiat.

Allah berfirman,

الَّذِيْنَ تَتَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰىِٕكَةُ طَيِّبِيْنَ يَقُوْلُوْنَ سَلٰمٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

“(yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), ‘Salamunalaikum, masuklah ke dalam Jannah karena apa yang telah kamu kerjakan.’” (QS. An-Nahl: 32)

Dengan demikian, orang yang berlumuran maksiat dan dosa tidak akan pernah bisa memasuki Jannah yang penuh kenikmatan.

Artikel Fikih: Membaca Al-Quran Tanpa Tahu Artinya(Opens in a new browser tab)

Akan tetapi, orang-orang yang beriman kepada Allah hingga akhir hayat, namun pernah berbuat maksiat dan dosa ketika di dunia, tetap Allah beri kesempatan agar bisa memasuki Jannah.

Dengan cara apa? Dengan melalui proses tamhish.

Inilah Kemahamurahan Allah terhadap kita semua.

 

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Apa itu tamhish?

Pengertian tamhish adalah proses seleksi untuk memisahkan satu hal dari hal lainnya.

Maksud tamhish dalam khutbah ini adalah proses penyeleksian seorang hamba oleh Allah langsung untuk memisahkan mana hamba-Nya yang benar-benar mampu membersihkan diri dari dosa dan maksiat dan mana hamba-Nya yang tetap ingin berada dalam dosa dan maksiat.

Seperti yang tercantum dalam firman Allah subhanahu wata’ala,

وَلِيُمَحِّصَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَمْحَقَ الْكٰفِرِيْنَ

Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir.” (QS. Ali ‘Imran: 141)

Juga dalam firman-Nya yang lain,

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ

Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang jujur dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-‘Ankabut: 3)

 

Tamhish Allah di Tiga Alam

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Allah melakukan tamhish terhadap hamba-Nya di tiga alam: tamhish di dunia, tamhish di alam barzakh, dan tamhish di padang Mahsyar pada hari Kiamat kelak.

Jika seorang hamba tidak berhasil melalui proses tamhish Allah tersebut, maka tidak ada harapan lagi untuk dapat memasuki Jannah. Na’udzubillah min dzalik.

 

Tamhish di Dunia

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Proses tamhish di dunia ditempuh dengan empat cara.

Pertama, Tamhish di dunia dengan tobat

Allah menetapkan tobat sebagai salah satu pintu seorang hamba untuk membersihkan dirinya dari dosa.

Segala bentuk perbuatan maksiat dan dosa yang berhubungan langsung dengan Allah, akan terhapus dari diri seseorang jika ia mau bertobat dengan tobat nasuha.

Bahkan, dengan pintu tobat ini, Allah akan mengampuni hamba-Nya yang melakukan dosa-dosa besar yang dapat mengekalkan diri pelakunya di Neraka Jahanam.

وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا

Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barang siapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat,” (QS. Al-Furqān: 68)

يُّضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيْه مُهَانًا

“(yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (QS. Al-Furqan: 69)

اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 70)

 

Kedua, Tamhish di Dunia dengan Istighfar

Selain tobat, memberbanyak istighfar juga mampu membersihkan seseorang dari dosa dan maksiat yang pernah diperbuatnya, selama dosa dan maksiat yang ia perbuat tidak mencapai taraf dosa-dosa besar.

Karena dosa-dosa besar hanya akan diampuni oleh Allah jika pelakunya benar-benar tobat nasuha.

Allah berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِه وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاءُ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa’: 48)

Dalam firnyan-Nya yang lain,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا

Maka aku berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun.’” (QS. Nuh: 10)

 

Ketiga, Tamhish di Dunia dengan Amal Kebaikan

Tidak diragukan lagi, cara lain untuk tamhish membersihkan diri dari dosa adalah dengan memperbanyak amal kebaikan.

Allah berifman,

اِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِ

Sungguh, perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).” (QS. Hud: 114)

 

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Keempat, Tamhish di Dunia dengan Musibah

Cara lain yang dilakukan Allah untuk proses tamhish hamba-Nya adalah dengan mendatangkan musibah.

Jika seseorang mampu bersabar dan tetap teguh ikhtiar dan tawakal kepada Allah, maka insyaallah musibah tersebut akan menjadi wasilah yang membersihkan dosa dari dirinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR. Al-Bukhari no. 5641)

 

Tamhish di Alam Barzakh

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Jika seorang hamba gagal melalui proses tamhish di dunia, maka Allah akan melakukan proses tamhish terhadap dirinya di alam Barzakh.

Ada tiga hal yang akan menjadi alat tamhish untuk memisahkan dosa-dosa dari diri seseorang.

Materi Khutbah Jumat: 4 Bekal Menghadapi Fitnah Akhir Zaman

 

Pertama, Tamhish dengan shalat Jenazah dan istighfar ahlul Iman terhadap dirinya.

Rasulullah bersabda,

مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ، فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا، لَا يُشْرِكُونَ بِاللهِ شَيْئًا، إِلَّا شَفَّعَهُمُ اللهُ فِيهِ

Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, dan dishalatkan oleh lebih dari empat puluh orang, yang mana mereka tidak menyekutukan Allah, niscaya Allah akan mengabulkan doa mereka untuknya.” (HR. Muslim no. 948)

Kedua, Tamhish dengan fitnah dan azab kubur.

Para ulama memahami hadits tentang musibah yang dapat menghapus dosa di atas, berlaku untuk musibah, cobaan, dan berbagai tekanan yang menyakitkan baik di alam dunia atau pun di alam kubur, sebagaimana dinyatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmu’ al-Fatawa (24/375) dan kitab Minhajus Sunnah (6/238).

Ketiga, Tamhish dengan amalan ahlul Iman yang dihadiahkan kepadanya.

Segala bentuk amal saleh orang beriman baik berupa istighfar, doa, sedekah, haji, puasa, dan lainnya yang dihadiahkan kepada orang mukmin yang meninggal, maka amalan tersebut akan sampai kepadanya dan menjadi pembersih dirinya dari dosa yang pernah dilakukan.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَالَّذِيْنَ جَاءُوْ مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, ‘Wahai Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami.’” (QS. Al-Hasyr: 10)

 

Tamhish di Padang Mahsyar

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Jika masih ada dosa yang tersisa dari seorang hamba setelah melalui berbagai proses tamhish di atas, maka Allah subhanahu wata’ala akan melakukan proses tamhish kembali ketika telah tegak hari Kiamat. Yakni di padang Mahsyar.

Pada hari Kiamat kelak, Allah subhanahu wata’ala akan memberlakukan tamhish kepada hamba beriman yang masih memiliki sisa-sisa dosa. Proses tamhish tersebut dengan empat cara.

Pertama, Tamhish dengan kengerian hari Kiamat.

Kedua, Tamhish dengan kondisi yang serba sulit dan menyesakkan di padang Mahsyar.

Ketiga, Tamhish dengan syafaat dari orang-orang yang diberi keistimewaan dari Allah subhanahu wata’ala untuk memberi syafaat.

Keempat, Ampunan dari Allah subhanahu wata’ala kepada siapa yang Dia kehendaki.

 

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Dan jika ternyata seluruh proses tamhish di atas belum juga membersihkan diri seorang mukmin dari dosa, maka Allah akan memasukkannya ke dalam neraka untuk sementara waktu. Api neraka akan menjadi pembersih dirinya dari sisa-sisa dosa.

Jika diri seorang mukmin telah bersih dari dosa setelah dimasukkan ke dalam neraka untuk beberapa waktu, maka barulah setelah itu Allah akan memasukkannya ke dalam Jannah.

Artikel Akidah: Orang Sombong Kekal di Neraka?(Opens in a new browser tab)

Betapa bahagianya seorang hamba jika telah mendapat kepastian untuk masuk Jannahnya Allah.

وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتّٰىٓ اِذَا جَاءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ

Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam Jannah secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (Jannah) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, ‘Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.’” (QS. Az-Zumar: 73)

 

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Demikian materi khutbah Jumat tentang gambaran proses tamhish yang telah disiapkan oleh Allah sebagai bentuk rahmat dan kasih sayang-Nya agar hamba-Nya yang beriman mendapatkan tempat yang terbaik di akhirat kelak, sebagai balasan atas keimanannya yang teguh hingga ajal menjemput.

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, meringankan hisab kita, dan menempatkan kita di Jannah-Nya. Aamiin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمنًا مُطْمَئِنًّا قَائِمًا بِشَرِيْعَتِكَ وَحُكْمِكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمّ ارْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ، وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاة

Download PDF Materi Khutbah Jumat 5 Sebab Kehancuran Umat di sini:

DOWNLOAD PDF

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Sodiq Fajar

Bibliofil. Pemred dakwah.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *