Daftar Isi
Tulisan yang berjudul “Lima Harapan di Awal Bulan Ramadhan” ini adalah seri ke-01 dari serial Materi Kultum Ramadhan 1446 H yang ditulis oleh Ustadz Yasir Abdull Barr.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَسْبَغَ عَلَيْنَا نِعَمَهُ الظَّاهِرَةَ وَالْبَاطِنَةَ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ اَلْمَبْعُوْثِ بِالْقُدْوَةِ الْحَسَنَةِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِالْإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ.
Segala puji milik Allah Ta’ala semata. Atas izin dan karunia-Nya, kita masih dapat bersua kembali dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah pada tahun ini.
Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada suri teladan kita, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, sahabatnya, serta umatnya yang sabar mengamalkan petunjuknya. Amma ba’du.
Doa Melihat Hilal Awal Bulan Ramadhan
Jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah
Sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa saat melihat hilal awal bulan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memanjatkan doa sebagai berikut:
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ.
“Allah Mahabesar! Ya Allah, datangkanlah awal bulan ini kepada kami dengan disertai keamanan dan keimanan, keselamatan dan keislaman, serta bimbingan menuju semua perkara yang dicintai dan diridhai Rabb kami. Rabb kami dan Rabbmu adalah Allah.” (HR. Ad-Darimi no. 1710)
Jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah
Pertama, saya mengajak kepada diri saya pribadi dan kepada jamaah seluruhnya, untuk membaca doa ini di malam pertama kita memasuki bulan Ramadhan. Hal itu sebagai wujud kita mengikuti ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menyambut setiap awal bulan dalam kalender hijriah.
Kedua, saya mengajak kepada diri saya pribadi dan jamaah seluruhnya, untuk merenungkan makna dan hikmah dari doa tersebut. Doa Nabawi yang ringkas ini mengajarkan kepada kita tentang lima harapan pokok dalam menjalani kehidupan setiap bulan sepanjang tahun.
Apa saja lima harapan pokok tersebut?
Lima Harapan di Awal Bulan Ramadhan
Kelima harapan itu adalah sebagai berikut:
- Keamanan
- Keimanan
- Keselamatan
- Keislaman
- Taufik
Jamaah shalat tarawih yang dirahmati Allah
Pertama: Keamanan
Harapan pertama adalah keamanan.
Kita memohon kepada Allah agar dalam satu bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, keamanan senantiasa menyelimuti kita. Kita berharap bisa beribadah di bulan Ramadhan ini dengan hati yang merasa aman dari segala ancaman dan mara bahaya.
Rasa aman dari kemalasan yang melemahkan semangat ibadah. Rasa aman dari penyakit berat yang mengganggu kelancaran ibadah shaum. Rasa aman dari kesulitan ekonomi yang membuat kita tidak mampu bersedekah dan berzakat.
Khutbah Jumat Singkat: Mensyukuri Nikmat Aman
Rasa aman dari segala gangguan jasmani maupun ruhani, yang berpotensi menjadi batu sandungan ibadah di bulan Ramadhan.
Kedua: Keimanan
Harapan kedua adalah keimanan.
Kita memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar kita bisa menyambut bulan suci Ramadhan dan mengisinya secara maksimal, dengan energi keimanan yang full. Bukan dengan energi keimanan yang low battery.
Keimanan yang lurus dan kuat akan menjadi bahan bakar pokok untuk shaum Ramadhan, shalat Tarawih dan Witir, tadarusan al-Quran, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya di bulan suci Ramadhan ini.
Jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah
Ketiga: Keselamatan
Harapan ketiga adalah keselamatan.
Rasa aman adalah nikmat ruhaniah, nikmat spiritual. Adapun keselamatan adalah nikmat material, nikmat jasmaniah.
Kita memohon di bulan suci Ramadhan ini, Allah menjaga fisik kita dan keluarga kita dari bahaya-bahaya yang tampak kasat mata. Seperti bahaya kekurangan harta, bahaya utang, bahaya gangguan pencuri atau perampok, gangguan caci-makian dari orang-orang fasik, gangguan kambuhnya penyakit berat, dan lain sebagainya.
Sebab, selamat dari berbagai halang-rintang tersebut akan berdampak besar dalam kesuksesan kita memaksimalkan peluang amal shalih di bulan Ramadhan.
Keempat: Keislaman
Harapan keempat adalah keislaman.
Kita memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar meneguhkan dan mengokohkan keislaman dalam hati kita. Kita memohon kepada Allah keistiqamahan di atas agama Islam sehingga kita bisa menjalani kehidupan kita di atas ajaran Islam dan kelak wafat sebagai seorang muslim, insya Allah.
Harapan ini sekaligus bermakna kita memohon kepada Allah Ta’ala agar dikarunia keistiqamahan dalam melantunkan dua kalimat syahadat, menunaikan shalat wajib dan shalat sunah , menunaikan shaum wajib dan shaum sunah, mengeluarkan zakat wajib dan sedekah sunah, menunaikan haji dan umrah saat telah memiliki kemampuan.
Sebab, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendefinisikan Islam dengan amalan-amalan lahiriah dalam hadits Jibril yang terkenal.
Jamaah shalat tarawih yang dirahmati Allah
Kelima: Taufik
Harapan kelima adalah taufik.
Taufik adalah bimbingan Allah terhadap hati hamba-Nya. Hamba yang diberi taufik, adalah hamba yang Allah Ta’ala buka pintu hatinya sehingga bisa menerima kebenaran dan mengamalkannya secara lahir dan batin, jasmani dan ruhani, material dan spiritual.
Taufik hanya milik Allah semata. Hanya Allah semata yang dapat memberi taufik. Para nabi dan rasul sekalipun tidak bisa memberi taufik kepada orang yang mereka cintai.
Kita berharap Allah subhanahu wata’ala berkenan untuk membimbing hati kita agar bisa menerima segala keyakinan, ucapan, dan perbuatan yang dicintai Allah Ta’ala serta diridhai-Nya.
Kultum Ramadhan 09: Pintu Taufiq Tertutup Karena Ini
Jika hati kita telah menerima cahaya bimbingan Allah tersebut, niscaya seluruh anggota badan kita hanya akan mengucapkan ucapan dan melakukan perbuatan yang mendatangkan ridha Allah dan pahala-Nya semata. Anggota badan kita akan dijauhkan dari segala ucapan dan perbuatan yang sia-sia, tidak bermanfaat, apalagi bernilai maksiat dan dosa.
Jamaah shalat tarawih yang dirahmati Allah
Demikianlah materi kultum Ramadhan 1446 H, dengan tema lima harapan kita kepada Allah Ta’ala, di awal bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini.
Semoga Allah membimbing kita untuk mampu memaksimalkan kesempatan penuh berkah di bulan suci ini, sehingga kita bisa meraih ketakwaan yang sesungguhnya saat keluar dari bulan suci ini kelak. Amin. (Yasir Abdull Barr/dakwah.id)