Daftar Isi
Materi Kultum Ramadhan
Kasih Sayang Rasul kepada Umat
Tulisan yang berjudul Kasih Sayang Rasul kepada Umat ini adalah seri ke-17 dari serial Materi Kultum Ramadhan 1445 H yang ditulis oleh Ustadz Nofriyanto Abu Kayyisa Al-Minangkabawy.
اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ بِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَنُصَلِّي وَنُسَلِّم عَلَى حَبِيْبِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَأُمَّتِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
Hadirin jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah subhanahu wata‘ala!
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 128,
لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Artinya: “Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami,(dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.”
Dalam diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terkumpul semua sifat kebaikan dan kesempurnaan ciptaan Tuhan. Empat dari semua sifat itu disebutkan dalam ayat di atas.
Pertama, merasa berat hati apabila umatnya kesusahan.
Kedua, sangat senang agar umatnya mendapat kebaikan.
Ketiga, belas kasih dan penyantun.
Keempat, penyayang.
Pertama: Sangat Memudahkan Umat
Kasih sayang yang besar dalam diri Nabi yang mulia menjadikannya berat hati apabila umatnya merasa kesusahan. Semua karena prinsip ajaran dan risalah yang beliau emban mudah dan memudahkan. Bahasa kita sekarang: selama bisa dimudahkan kenapa dipersulit?
Beliau pribadi sosok Nabi yang memegang prinsip “biarlah diriku yang susah selama umatku mudah”. Contoh kecil saja, shalat Tahajud. Wajib beliau kerjakan, tapi sunah bagi umat Islam.
Bukankah karena besarnya kasih sayang beliau akhirnya umat hanya wajib melaksanakan shalat lima kali dalam sehari yang awalnya lima puluh kali?
Bukankah shalat wajib sambil berdiri hanya jika tidak memiliki uzur syar’i?
Bukankah beliau juga pernah melarang bagi imam memperpanjang bacaan shalat wajib karena takut ada anak kecil dan orangtua yang tidak kuat berdiri lama? Atau orang lain yang punya kebutuhan mendesak dan merasa kesulitan apabila lama menjalankannya?
Bukankah zakat yang tidak seberapa besar dan mahal itu hanya wajib bagi yang mampu dan dihitung ketika sampai nishabnya saja?
Bukankah ibu yang sedang hamil dan menyusui atau orang sakit, tua renta, dan musafir boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan ini?
Kedua: Sangat Menginginkan Kebaikan
Betapa dalam cinta baginda Nabi sampai-sampai beliau berdoa setiap hari untuk kebaikan umatnya. Beliau sujud lama bermunajat kepada-Nya agar umatnya diampuni segala kesalahan mereka. Adakah makhluk yang lebih baik dari beliau?
Nabi yang memikirkan dosa yang dilakukan orang lain padahal ia tidak ikut serta melakukannya?
Nabi yang mendoakan kebaikan dan ampunan bagi para pendosa dari umatnya, saat yang sama justru mereka terkadang lalai dari dosa mereka sendiri?
Bukankah beliau Nabi yang saat dilukai, dicaci maki, dimusuhi dan diberi tawaran agar bisa membalas keburukan itu dengan kebinasaan, justru yang keluar dari mulutnya yang mulia kata-kata seperti,
“Ya Allah ya Tuhanku, ampunilah mereka, mereka berbuat seperti itu karena mereka tidak mengetahui sejatinya siapa diriku, aku berdoa kepada-Mu agar nantinya mereka melahirkan generasi yang hanya menyembah-Mu dan tidak menyekutukan-Mu dengan sesuatu apa pun.”
Ketiga: Sangat Santun dan Belas Kasih
Santun dan belas kasih termasuk dua sifat paling menonjol dalam diri Baginda shallallahu ‘alaihi wasallam. Santun kepada setiap makhluk Tuhan. Belas kasih kepada setiap insan. Bukan pribadi yang kasar, temperamen, otoriter.
Tidak ada satu pun sifat buruk melekat dalam dirinya. Disebabkan kesantunan dan belas kasih sayang Rasul yang besar itulah dakwah risalah yang beliau emban sangat mudah diterima oleh banyak kalangan. Sebab, sudah menjadi fitrah manusia ingin kelembutan dan kesantunan.
Materi Khutbah Jumat: 9 Tanda Seseorang Cinta Rasulullah
Tidak ada manusia yang suka dengan kekasaran. Jiwa, hati, dan perasaannya akan terluka dengan segala macam ketidaklembutan meskipun hanya kecil.
Bukankah beliau satu-satunya Nabi yang paling banyak pengikutnya?
Apakah masuk akal dan nalar bahwa orang banyak akan mengikuti orang lain yang punya sifat-sifat bertolak belakang dengan fitrah kemanusiaan mereka?
Keempat: Sangat Penyayang
Besarnya rasa sayang beliau kepada umatnya sampai-sampai tidak ada satu detik pun berlalu, kecuali beliau senantiasa memikirkan kebaikan untuk umatnya. Senantiasa berdoa ampunan atas kesalahan. Senantiasa berharap curahan nikmat keberkahan dan kebaikan.
Syafaatnya bagi umatnya merupakan salah satu bukti nyata akan besarnya rasa kasih sayang Rasul.
Saat mereka “terlunta-terlunta” di akhirat meminta bantuan kepada semua nabi, namun tidak mendapat apa yang mereka cari. Setelah letih ke sana-kemari mencari bantuan. Saat itu pula datang baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan kabar gembira dan bantuan.
Demikianlah sedikit ulasan besarnya kasih sayang Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam kepada umat. Semoga Allah berikan kita daya upaya dan kekuatan untuk meneladaninya di setiap kini kehidupan. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin. (Nofriyanto/dakwah.id)
Baca juga artikel Materi Kultum Ramadhan atau artikel menarik lainnya karya Nofriyanto Abu Kayyisa Al-Minangkabawy.
Materi Kultum Ramadhan terbaru: