Tulisan yang berjudul ”Rahasia Doa Lailatul Qadar” ini adalah seri ke-25 dari serial Materi Kultum Ramadhan 1446 H yang ditulis oleh Ustadz Yasir Abdull Barr.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِلَهُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ خَاتَمُ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ.
أُوصِيْكُمْ وَإِيَّايَ نَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ فَإِنَّهُ خَيْرُ زَادِ الرَّاحِلِينَ. أَمَّا بَعْدُ.
Jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah…
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Ta’ala. Berkat limpahan karunia, kekuatan, dan taufik-Nya semata, kita masih mampu menjalankan perintah-perintah-Nya serta meninggalkan larangan-larangan-Nya, terlebih dalam bulan Ramadhan yang sangat mulia ini.
Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada suri teladan kita, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta segenap keluarga dan sahabatnya. Semoga kita termasuk umatnya yang konsisten menjalankan syariatnya, dan kelak di akhirat beruntung karena mendapatkan limpahan syafaatnya. Amiin.
Jamaah shalat Tarawih yang dimuliakan Allah…
Seorang muslim yang baik rela menahan kantuk, demi mengisi sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dengan amalan-amalan terbaik. Sebab ia mendambakan dapat meraih keutamaan Lailatul Qadar.
Satu pertanyaan yang penting untuk kita ajukan kepada diri kita pribadi adalah, apa harapan kita saat berada dalam sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan? Lebih khusus lagi, apa harapan kita andai kata kita benar-benar berada dalam Lailatul Qadar?
Pertanyaan ini penting untuk kita renungkan masak-masak. Sebab, harapan akan menjadi keinginan kuat, dan keinginan kuat akan terlontar dalam bentuk doa-doa yang kita panjatkan dengan lisan kita. Jadi, doa apa saja yang akan kita panjatkan pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, yang kita duga kuat salah satunya menjadi Lailatul Qadar?
Sebagian kita mungkin akan memanjatkan doa agar dikaruniai rezeki yang halal, baik, dan mencukupi. Sebagian lainnya berdoa agar segera datang jodohnya, atau segera dikaruniai anak. Sebagian lainnya berdoa dilancarkan usahanya dan dilunasi utang-utangnya.
Sebagian lainnya berdoa agar anak-anaknya dijadikan orang-orang saleh, yang berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Sebagian lainnya memanjatkan doa-doa yang berbeda.
Jamaah shalat Tarawih yang dimuliakan Allah…
Semua doa tersebut boleh-boleh saja, bahkan layak, untuk dipanjatkan ke hadirat Allah pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Memilih doa khusus untuk sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan bukanlah perkara yang baru. Generasi sahabat telah melakukan hal itu sejak 14 abad silam.
Imam Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah meriwayatkan bahwa ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا أَدْعُو؟
“Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda apabila saya berhasil mendapatkan Lailatul Qadar. Doa apa yang semestinya aku baca pada malam itu?”
Mendengar pertanyaan sang istri ini, beliau pun memberikan saran, “Hendaklah engkau membaca doa,
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, suka memberi maaf, oleh karena itu maafkanlah saya!’”
Rahasia Doa Lailatul Qadar
Jamaah shalat Tarawih yang dimuliakan Allah…
Hadits tersebut mengajarkan beberapa pelajaran penting kepada kita.
- Lailatul Qadar adalah malam yang sangat agung. Doa pada malam tersebut akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Oleh karena itu, selayaknya memanjatkan doa terbaik pada malam tersebut. Janganlah memanjatkan doa-doa remeh, yang berkenaan dengan perkara-perkara duniawi semata, pada malam agung tersebut.
- Memilih doa-doa terbaik untuk malam Lailatul Qadar adalah perkara yang sudah terkenal di kalangan generasi sahabat.
- Dianjurkan memperbanyak doa-doa kebaikan dunia dan akhirat pada malam Lailatul Qadar.
- Dianjurkan memanjatkan doa khusus di atas yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha. Doa tersebut adalah doa paling utama untuk Lailatul Qadar.
- Salah satu nama Allah Ta’ala adalah Al-‘Afuwwu, yaitu Yang Maha Memaafkan.
- Salah satu sifat Allah Ta’ala adalah ‘afwun, yaitu memberi maaf terhadap kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa hamba-Nya.
- Dianjurkan mengawali doa dengan menyebut nama-nama Allah dan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Hal ini merupakan jenis tawassul yang kebolehannya telah disepakati oleh seluruh ulama.
Jamaah shalat Tarawih yang dimuliakan Allah…
Kenapa Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam menganjurkan pembacaan doa tersebut pada Lailatul Qadar? Kenapa beliau tidak menganjurkan doa lainnya? Rahasia apakah yang terkandung dalam doa khusus ini?
Imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam bukunya, Lathâ-if al-Ma’ârif, menjelaskan rahasia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan Aisyah untuk membaca doa memohon maaf Allah pada Lailatul Qadar, setelah ia bersungguh-sungguh melakukan amal-amal saleh pada Lailatul Qadar dan sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
Alasannya adalah karena ‘ârifîn—yaitu orang-orang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang agama Allah—bersungguh-sungguh dalam melakukan amal-amal shalih, kemudian mereka tidak beranggapan diri mereka telah melakukan satu amal saleh pun.
Maka mereka meminta maaf kepada Allah, seperti keadaan orang yang melakukan perbuatan dosa dan kurang sungguh-sungguh dalam melakukan amal-amal kebajikan.”
Khutbah Jumat: 5 Doa Rasulullah di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Dr. Abdullah bin Shalih al-Fauzan dalam bukunya, Minhatu al-’Allâm Syarh Bulûgh al-Marâm, juz V hlm. 150, juga menjelaskan rahasia doa Lailatul Qadar ini.
“Doa ini adalah doa yang agung lagi menyeluruh. Dalam doa ini seorang hamba menunjukkan ketundukan dirinya dan kerendahan hatinya di hadapan keagungan Allah. Ia mengakui dirinya adalah tempat salah dan dosa. Sementara nikmat-nikmat Allah kepadanya begitu banyak, tak terhingga.
Dengan itu, ia mengakui dirinya masih teledor, masih malas, kurang serius, dan kurang sungguh-sungguh dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Oleh karena itu, ia hanya “berani” memohon maaf dan ampunan-Nya, sehebat apa pun amal-amal kebajikan yang telah ia lakukan.
Ibunda Aisyah adalah wanita yang dijamin surga, karena ia adalah istri Rasul di dunia maupun akhirat kelak. Meski demikian, Nabi memerintahkannya untuk memohon maaf dan ampun kepada Allah, pada momen Lailatul Qadar yang mulia. Maka, sungguh kita yang bukan siapa-siapa, lebih layak untuk memperbanyak pembacaan doa tersebut.”
Demikian materi kultum Ramadhan dengan tema “Rahasia Doa Lailatul Qadar”. Semoga Allah mengijabahi doa-doa kita di penghujung Ramadhan tahun ini. Amiin. (Yasir Abdull Barr/dakwah.id)