Materi Kultum Ramadhan 16
Tiga Doa Malaikat Jibril
Tulisan yang berjudul Tiga Doa Malaikat Jibril ini adalah seri ke-16 dari serial Materi Kultum Ramadhan 1445 H yang ditulis oleh Ustadz Nofriyanto Abu Kayyisa Al-Minangkabawy.
اَلْحَمْدُ لِلهِ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى حَبِيْبِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَكُلِّ مَنْ سَارَ عَلَى دَرْبِهِ إِلَى يَوْمِ لِقَاءِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Hadirin jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah,
Malaikat Jibril ‘alaihissalam pernah mendoakan keburukan terhadap tiga golongan.
Pertama, orang yang tidak memanfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik mungkin.
Kedua, orang yang durhaka kepada orang tuanya.
Ketiga, orang yang tidak bershalawat kepada Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saat mendengar namanya disebut.
Doa malaikat Jibril ini tercantum dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaiamana diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad hadits nomor 646,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَقِيَ الْمِنْبَرَ فَقَالَ: آمِينَ، آمِينَ، آمِينَ
“Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam naik mimbar lalu beliau mengucapkan, ‘Amin … amin … amin.’”
Para sahabat bertanya,
يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا كُنْتَ تَصْنَعُ هَذَا
“Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?’”
Kemudian, beliau bersabda,
قَالَ لِي جِبْرِيلُ: أَرْغَمَ اللَّهُ أَنْفَ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – دَخَلَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
“Baru saja Jibril berkata kepadaku, ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadan tanpa mendapatkan ampunan,’”
فَقُلْتُ: آمِينَ
“Maka kukatakan, ‘Amin.’”
Kemudian, Jibril berkata lagi,
رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا لَمْ يُدْخِلْهُ الْجَنَّةَ
“Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun itu tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua),’”
فَقُلْتُ: آمِينَ
“Maka aku berkata, ‘Amin.’”
Kemudian, Jibril berkata lagi,
رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – ذُكِرْتَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ
“Allah melaknat seorang hamba yang tidak bersalawat ketika disebut namamu,”
فَقُلْتُ: آمِينَ
“Maka kukatakan, ‘Amin.””
Mari kita renungkan. Yang berdoa malaikat Jibril ‘alaihissalam, yang mengaminkan Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Malaikat bukan sembarang malaikat. Nabi bukan sembarang Nabi. Melainkan Jibril yang merupakan pemuka para makhluk Tuhan yang Maha Rahman, diaminkan nabi terbaik sepanjang zaman!
Siapa saja golongan yang tidak akan meraih kebaikan dan ditimpa kerugian dalam doa malaikat Jibril di atas?
Golongan pertama yang jauh dari kebaikan adalah mereka yang tidak memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kualitas dan kuantitas amal ibadahnya. Tidak bertambah imannya.
Shalat, sedekah, tilawah, dan ibadah-ibadahnya yang lain sama kadarnya dengan apa yang ia lakukan di luar bulan penuh keutamaan.
Bahkan bisa jadi termasuk orang-orang yang tetap berbuat dosa di dalamnya. Tidak menghormati kesuciannya. Meninggalkan perintah dan melanggar larangan-Nya.
Tentu sangat menyedihkan dan merugikan apabila itu ia lakukan sebulan penuh. Sehingga meskipun ia telah selesai melalui hari-harinya selama kurang lebih satu bulan, namun dosa-dosanya tidak diampuni oleh Allah subhanahu wata’ala.
Golongan kedua yang akan ditimpa kerugian yaitu mereka yang durhaka kepada orang tuanya.
Wujud kedurhakaan ini bisa dengan tidak menghormati mereka. Tidak tunduk, tidak sopan, tidak santun, tidak berhias diri dengan akhlaq yang baik dalam bermuamalah dengan mereka. Tidak melakukan hal-hal yang menjadi kewajiban sebagai seorang anak. Tidak memberikan haq-haq yang semestinya mereka dapatkan.
Dan segala hal buruk lainnya yang tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh anak terhadap orangtuanya.
Di balik kerugian yang akan menimpa siapa saja yang tidak berbakti kepada orangtua, Allah subhanahu wata’ala dengan Kemahaadilan-Nya akan mencurahkan berbagai keubaikan bagi mereka yang berbuat baik kepada orangtuanya.
Balasan terbaik adalah keridhaan-Nya. Bukankah keridhaan Allah berada pada keridaan orangtua? Adakah ganjaran yang lebih baik yang diharapkan para hamba daripada keridhaan-Nya semata?
Dan perlu diingat bersama bahwa siapa pun yang berbakti kepada orangtuanya sejatinya ia berbakti kepada Allah subhanahu wata’ala. Siapapun yang membahagiakan orang tuanya sejatinya ia telah membahagiakan Rabbnya semata.
Golongan ketiga yang jauh dari kebaikan adalah mereka yang enggan bershalawat saat mendengar nama Nabi disebut. Padahal Allah subhanahu wata’ala dan para malaikat senantiasa bershalawat kepada baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Apakah layak bagi kita umatnya yang masih berlumur dosa tidak mendoakan dan tidak bershalawat kepadanya?
Bukankah sejatinya jika kita berdoa dan bershalawat, semua itu kembali kepada kita? Bukankah semua itu demi kebaikan kita?
Bukankah salah satu ganjaran terbaik darinya adalah memperoleh syafaatnya di hari kiamat nanti?
Maka, marilah bersama-sama kita usahakan dan kita biasakan menjalankan salah satu amal terbaik ini di sisa-sisa umur kita.
Demikianlah sedikit ulasan terkait doa Malaikat Jibril yang memuat tiga golongan yang didoakan dengan keburukan. Semoga Allah jauhkan kita darinya. Aaamiin Ya Rabbal ‘Alamiin. (Nofriyanto/dakwah.id)
Baca juga artikel Materi Kultum Ramadhan atau artikel menarik lainnya karya Nofriyanto Abu Kayyisa Al-Minangkabawy.
Materi Kultum Ramadhan Terbaru: