[PDF] Khutbah Jumat Singkat: Tadabur Sifat Allah Al-Halim

Materi Khutbah Jumat
Tadabur Sifat Allah Al-Halim
Pemateri: Ahmad Robith

• Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
• Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright

*) Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan

Jamaah salat Jumat rahimakumullah

Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam, pemilik sifat al-Halim. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, para sahabat, dan umat beliau yang istiqamah hingga yaumulkiamah.

Khatib berwasiat, marilah kita jaga dan tingkatkan kualitas iman kita dengan cara istiqamah menjalankan setiap perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Jika kita ingin menjalin suatu bisnis dengan orang lain atau mencari rekan kerja, pertama-tama, kita akan mencari tahu terlebih dahulu nama orang tersebut, sifat dan karakternya, dan asal usul keluarganya.

Hal ini penting dilakukan agar kita lebih mengenal orang tersebut. Jangan sampai kita merekrut rekan kerja yang salah sehingga kita mendapatkan kerugian dalam usaha kita.

Ikhwani fiddin sekalian, hal itu hanyalah sebatas kepentingan dan kebaikan kita yang bersifat dunia.

Maka khatib pada kesempatan Jumat ini akan mengenalkan salah satu nama dan sifat Allah. Karena dengannya, kita tidak hanya memperoleh kebaikan duniawi, tetapi juga kebaikan akhirat.

Ketahuilah jamaah sekalian, Rabb kita Maha Tinggi Maha Suci dari segala sifat kekurangan. Begitu Penyayang, begitu Penyantun. Allah memiliki banyak nama, salah satunya adalah Al-Halim.

Allah menciptakan kita, mencukupi rezeki kita, mengampuni dosa kita, menjaga kita, menyembuhkan sakit kita, dan Allah telah melimpahkan segala bentuk kebaikan kepada kita.

Sidang jamaah salat Jumat rahimakumullah

Makna Asma Allah Al-Halim

Mari mengenal salah satu asma Allah yaitu Al-Halim. Tahukah kita makna Al-Halim jamaah sekalian? Sifat Allah Al-Halim artinya Maha Penyantun. Allah subhanahu wata’ala satu-satunya Dzat Pemilik Sifat Penyantun Yang Sempurna.

Sifat Allah al-Halim tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang beriman. Tetapi, diperuntukkan juga kepada orang-orang kafir, fasik, dan pelaku maksiat.

Tidak ada yang lebih penyantun, lebih penyayang, dan lebih pengasih melebihi Allah. Allah Maha Penyantun sekaligus Maha Perkasa. Maha Murah Hati sekaligus Maha Kuasa. Dan Allah Maha Sabar sekaligus Maha Melihat-Maha Mendengar seluruh perbuatan makhluk-Nya.

Allah sangat menyayangi hamba-Nya sehingga tidak cepat-cepat menghukum seorang hamba yang berbuat dosa. Yang ada adalah Allah menangguhkan waktu, mengakhirkan hukuman, dan tetap menyantuni dan berbelas kasih pada hamba-Nya yang berdosa sehingga hamba yang berdosa tersebut bertobat kepada-Nya.

Allah lebih menginginkan hamba-Nya yang berbuat dosa agar bertobat, kembali pada-Nya, daripada langsung menghukumnya.

Sifat Allah al-Halim terhadap orang yang ingkar dan durhaka kepada-Nya didasari oleh ilmu dan kekuasaan-Nya, bukan atas dasar kelemahan yang bersifat negatif.

Ma’asyiral mu’minin Jamaah shalat Jumat yang berbahagia

Sifat Allah Al-Halim beberapa kali disebutkan dalam al-Quran. Sebagaimana yang termaktub dalam al-Quran surat Fathir ayat 41,

اِنَّ اللّٰهَ يُمْسِكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ اَنْ تَزُوْلَا ەۚ وَلَىِٕنْ زَالَتَآ اِنْ اَمْسَكَهُمَا مِنْ اَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِهٖ ۗاِنَّهٗ كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا

“Sungguh, Allah yang menahan langit dan bumi agar tidak lenyap; dan jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang mampu menahannya selain Allah. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.” (QS. Fathir: 41)

Jamaah salat Jumat arsyadakumullah

Contoh Sifat Allah Al-Halim Maha Penyantun

Di antara bukti sifat Allah al-Halim, Dia Maha Sabar atas hinaan dan perbuatan hamba yang menyakiti-Nya. Tidak ada siapa pun di dunia ini yang melebihi kesabaran Allah atas hal-hal menyakitkan yang para hamba lakukan kepada-Nya.

Jika Anda memiliki seorang budak yang lemah, miskin lagi hina yang seluruh kebutuhan hidupnya Anda tanggung, kemudian budak lemah ini menyumpahi dan menyakitimu, Anda memberinya makanan, tetapi ia malah membalasnya dengan hujatan, Anda melindunginya dengan punggung Anda, tetapi ia malah menikam dari belakang, lantas apa yang akan Anda lakukan padanya? Apa yang Anda rasakan?

Wallahi. Apakah kita selaku makhluk ciptaan Allah berani melakukan pembangkangan kepada-Nya seperti halnya pembangkangan budak kepada tuannya.

Ya Allah!! Orang-orang melaknat-Mu, tapi Engkau tetap mengasihi mereka. Orang-orang mengutuk-Mu, tapi Engkau terus memberi mereka makan. Orang-orang durhaka kepada-Mu, tapi Engkau selalu melindungi mereka.

Maka, tidak ada yang lebih pengasih dan penyantun dibanding Allah. Maka, siapakah kita, wahai hamba yang lemah!

Siapakah kita yang hanya bagaikan sebutir pasir di alam semesta ciptaan-Nya!!

Bagaimana rasanya, jika Anda memiliki seorang karyawan yang bekerja untuk Anda dan Anda gaji dia setiap bulannya, tapi dalam bekerja karyawan tersebut malah mengerjakan pekerjaan untuk orang lain, apa yang Anda akan perbuat kepadanya? Apa yang Anda rasakan?

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Kita tidak akan menemukan siapa pun atau sesuatu pun yang lebih bersabar atas gangguan melebihi Allah.

Abu Musa al-Asyari radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dalam hadits sahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَيْسَ أَحَدٌ أَوْ لَيْسَ شَيْءٌ أَصْبَرَ عَلَى أَذًى سَمِعَهُ مِنَ اللَّهِ إِنَّهُمْ لَيَدْعُونَ لَهُ وَلَدًا وَإِنَّهُ لَيُعَافِيهِمْ وَيَرْزُقُهُمْ

“Tidak ada siapa pun atau tidak ada sesuatu pun yang lebih bersabar atas gangguan yang ia dengar melebihi Allah. Orang-orang kafir menganggap Allah punya anak, namun Allah memaafkan dan tetap memberi mereka rezeki.” (HR. Al-Bukhari No. 5748)

Ibnu Hibban meriwayatkan dengan redaksi, “…mereka menjadikan tandingan bagi Allah…” (HR. Ibnu Hibban No. 13253)

Lailaaha illa llah atas kelancangan seorang hamba kepada-Nya dan Kesabaran serta Kesantunan Allah atas hal itu. Kelancangan yang hanya muncul dari manusia jahil.     

Allah subhanahu wata’ala berfiman,

لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ مَثَلُ السَّوْءِۚ وَلِلّٰهِ الْمَثَلُ الْاَعْلٰىۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللّٰهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَّا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّلٰكِنْ يُّؤَخِّرُهُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

“Bagi orang-orang yang tidak beriman pada (kehidupan) akhirat,(mempunyai) sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat Yang Mahatinggi. Dan Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana. Dan kalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan. Maka apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” (QS. An-Nahl: 60–61)

Allah shubhanahu wata’ala berfiman,

رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ

“Ya Rabb-ku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau binasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang berakal di antara kami?” (QS. Al-A’raf: 155)

Jamaah Jumat yang dicintai dan dimuliakan Allah

Di antara bukti sifat Penyantun Allah atas hamba, Allah menunjukkan cinta dan memperlihatkan kasih sayang pada hamba-Nya berupa luapan kenikmatan lahir dan batin. Tapi manusia yang sakit hatinya, membalas anugerah Allah tersebut dengan berbagai macam maksiat dan perbuatan mungkar.

Allah Maha Penyantun. Begitu besarnya kesabaran Allah atas kita. Seandainya Allah mengazab seluruh penduduk bumi dan langit, maka Allah mengazab mereka dan Dia tidak menzalimi makhluk-Nya sedikit pun.

Materi Khutbah Jumat: Karakter Hamba Allah yang Terbaik

Begitu pun sebaliknya, jika Allah merahmati seluruh mahkluk-Nya, maka rahmat Allah lebih luas dari amalan mereka.

Sidang jamaah salat Jumat rahimakumullah

Manusia yang Berani Menantang Allah

Ada manusia yang berani menantang Allah. Mereka menantang Allah agar azab segera turun menimpanya. Mereka terheran-heran mengapa Allah tidak segera mengazab mereka, padahal semua jenis maksiat telah mereka lakukan. Ini tiada lain karena Allah Maha Penyantun, ampunan Allah lebih luas dari azab-Nya.

Mereka mengatakan, sebagaimana Allah subhanahu wata’ala firmankan,

وَقَالُوْا رَبَّنَا عَجِّلْ لَّنَا قِطَّنَا قَبْلَ يَوْمِ الْحِسَابِ

“Dan mereka berkata,‘Ya Rabb kami, segerakanlah azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari perhitungan.’” (QS. Shād: 16)

Ada manusia yang berani menyakiti kaum muslimin, menzalimi orang-orang lemah, menerjang segala larangan syariat Islam, dan menjalankan aktivitas kekufuran dan kesyirikan.

Mengapa Allah tidak segera mengazab mereka? Ini tiada lain karena kasih sayang Allah lebih luas dari kemurkaan-Nya. Bentuk kasih sayang yang tidak ada seorang pun dapat menggambarkannya.

Sidang jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Bila Allah telah Murka

Akan tetapi bila Allah telah murka terhadap suatu kaum—dan kita berlindung dari kemurkaan-Nya, maka binasalah seluruh kaum tersebut sebagaimana yang menimpa kaum-kaum terdahulu.

Ingatlah kita akan azab yang menimpa umat nabi Nuh alaihissalam! Pada saat itu Allah tenggelamkan seluruh daratan bumi. Tidak ada manusia dan hewan melata yang selamat, selain yang menumpang di kapal nabi Nuh.

Artikel Hadits Puasa: Sifat Ahli Surga

Ingatlah kita kemurkaan Allah kepada kaum nabi Luth! Allah mengabadikan peristiwa itu dalam firman-Nya,

“Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkan negeri kaum Luth, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar.” (QS. Hūd: 82)

Kaum muslimin yang berbahagia

Mengamalkan Asma Allah Al-Halim dalam Kehidupan Sehari-hari

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, saat kondisi sulit Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memanjatkan doa,

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

“Tiada sesembahan yang hak selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Penyantun. Tiada Ilah selain Allah, Rabb Penguasa ‘arsy yang agung. Tiada sesembahan yang hak selain Allah, Rabb langit dan bumi serta Rabb ‘arsy yang mulia.” (HR. Muslim No. 4909)

Rasulullah mewasiatkan sebuah doa kepada Ali, apabila ia amalkan doa itu, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya, yaitu,

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

“Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Tinggi Maha Agung. Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Penyantun Maha Pemurah. Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah, Maha Suci Allah Rabb Arsy yang agung.” (HR. At-Tirmidzi No. 3504)

Jika Telah Memahami Sifat Allah Al-Halim

Jika seorang hamba telah memahami makna bahwa Allah Maha Penyantun, maka hendaknya dia senantiasa bertobat kepada Allah, senantiasa menjauhi perbuatan maksiat dan dosa, senantiasa meminta maaf dan ampunan kepada Allah, merutinkan zikir dalam lisannya.

Selain itu, jika seorang hamba telah memahami sifat Allah al-Halim, hendaknya dia semangat menginfakkan hartanya di jalan Allah dan senantiasa berbuat baik dan menabung pahala dalam hidupnya.

Demikian materi khutbah Jumat tentang tadabur sifat Allah al-Halim yang dapat kami sampaikan, mari kita amalkan doa tersebut dan semoga Allah memudahkan kita dalam melazimi amalan buah pemahaman kita terhadap sifat Allah al-Halim dalam kehidupan kita sehari-hari.

وَاللهُ يَعْلَمُ مَا فِيْ قُلُوْبِكُمْ وَكَانَ اللهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا

KHUTBAH KEDUA

Download PDF Materi Khutbah Jumat Singkat dakwah.id
Tadabur Sifat Allah Al-Halim di sini:

Semoga bermanfaat!