<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?> <rss version="0.91" xmlns:atom="http://www.w3.org/2005/Atom"> <channel> <title><![CDATA[dakwah]]></title> <atom:link href="https://follow.it/dakwah" rel="self" type="application/rss+xml"/> <description>Follow dakwah, filter it, and define how you want to receive the news (via Email, RSS, Telegram, WhatsApp etc.)</description> <link>https://follow.it/dakwah</link> <lastBuildDate>Wed, 18 Dec 2024 17:21:56 +0200</lastBuildDate> <item> <title><![CDATA[Tingkatan Awam dalam Ilmu Fikih]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj5Mwm9GXuFYN7ENeJA6YRdr</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/jnTpJ9tp0ajusrwqTKHtoMqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Tingkatan Awam dalam Ilmu Fikih" title="Tingkatan Awam dalam Ilmu Fikih"> <p>Memahami <strong>tingkatan awam dalam ilmu fikih</strong> itu sangat penting. Sebagai seorang awam, kita perlu menyadari keterbatasan kemampuan dalam memahami dalil-dalil agama yang kompleks. Dengan mengetahui posisi kita, kita akan lebih bijak dalam mengambil keputusan terkait suatu hukum <a href="/pengertian-syariat-islam/">syariat</a>.</p> <p>Menghargai pendapat para ulama dan tidak serta-merta mentarjih berbagai pendapat tanpa bekal ilmu yang cukup adalah sikap yang bijaksana. Sebab, memahami urutan dan kekuatan dalil bukanlah perkara mudah dan memerlukan pemahaman yang mendalam.</p> <p>Dengan <a href="/majelis-ramadhan-1-belajar-ilmu-mulai-dari-mana/">menuntut ilmu</a> secara bertahap dan bersikap bijak, kita dapat menjaga akidah dan ibadah kita. Dengan demikian, kita akan terhindar dari kesalahan dalam beragama dan senantiasa berpegang pada pendapat ulama yang terpercaya.</p> <p>Lantas, apa tingkatan awam dalam ilmu fikih itu?</p> <h2 class="wp-block-heading">Tingkatan Awam dalam Ilmu Fikih</h2> <p>Berbicara tentang metode tarjih apakah orang awam bisa mentarjih <em>aqwal</em> para mujtahid atau tidak, maka perlu kita rujuk ke pemaparan para ulama dan memahami esensinya sehingga tidak bermudah-mudah melakukan sesuatu di luar kemampuan karena hakikatnya ‘<em>amy</em> (orang awam) adalah <em>muqallid</em> (nonmujtahid).</p> <p>Dalam perkara ini, Ibnu Qudamah pernah mengomentari dalam <em>Raudhah</em>,</p> <p class="rtl">وَلِأَنَّ الْعَامِّيَّ لَا يَعْلَمُ الْأَفْضَلَ حَقِيقَةً، بَلْ يَغْتَرُّ بِالظَّوَاهِرِ، وَرُبَّمَا يُقَدِّمُ الْمَفْضُولَ؛ فَإِنَّ لِمَعْرِفَةِ مَرَاتِبِ الْفَضْلِ أَدِلَّةً غَامِضَةً لَيْسَ دَرَكُهَا شَأْنَ الْعَوَامِّ.</p> <p>“Seorang <em>‘amy</em> hakikatnya tidak mengetahui mana yang paling <em>afdhal</em> (rajih) bahkan bisa jadi dia tertipu dengan sesuatu yang sifatnya <em>dzahir</em> dan sangat mungkin ia mendahulukan yang <em>mafdhul</em> (lemah). Karena sejatinya, mengetahui urutan tersebut adalah sesuatu yang amat sangat samar sehingga ia bukan ranah yang dicerna oleh ‘<em>aamy</em>.” (Ibnu Qudamah, <em>Raudhah</em>, 2/386)</p> <p>Di sisi lain ada juga <em>ibarah</em> yang berbeda dari para ulama terkait masalah ini, sebagaimana riwayat dari al-Khathib al-Baghdadiy yang membolehkan ‘<em>amy</em> mentarjih,</p> <p class="rtl">أنا أَبُو الْحَسَنِ أَحْمَدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ خَلَفِ بْنُ بُخَيْتٍ الْعُكْبَرِيُّ، أَخْبَرَنَا جَدِّي، قَالَ: قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الزُّبَيْرُ بْنُ أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ فَإِنْ قَالَ قَائِلٌ: فَكَيْفَ تَقُولُ فِي الْمُسْتَفْتِي مِنَ الْعَامَّةِ إِذَا أَفْتَاهُ الرَّجُلَانِ وَاخْتَلَفَا فَهَلْ لَهُ التَّقْلِيدُ؟</p> <p class="rtl"> قِيلَ لَهُ: إِنْ شَاءَ اللَّهُ هَذَا عَلَى وَجْهَيْنِ:</p> <p class="rtl">أَحَدُهُمَا: إِنْ كَانَ الْعَامِّيُّ يَتَّسِعُ عَقْلُهُ، وَيَكْمُلُ فَهْمُهُ إِذَا عَقَلَ أَنْ يَعْقِلَ، وَإِذَا فَهِمَ أَنْ يَفْهَمَ فَعَلَيْهِ أَنْ يَسْأَلَ الْمُخْتَلِفِينَ عَنْ مَذَاهِبِهِمْ عَنْ حُجَجِهِمْ، فَيَأْخُذُ بِأَرْجَحِهِمَا عِنْدَهُ.</p> <p class="rtl">فَإِنْ كَانَ عَقْلُهُ لَمْ يَنْقُصْ عَنْ هَذَا، وَفَهْمُهُ لَا يَكْمُلُ لَهُ، وَسِعَهُ التَّقْلِيدُ لِأَفْضَلِهِمَا عِنْدَهُ. وَقِيلَ: يَأْخُذُ بِقَوْلِ مَنْ شَاءَ مِنَ الْمُفْتِينَ، وَهُوَ الْقَوْلُ الصَّحِيحُ؛ لِأَنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِ الِاجْتِهَادِ وَإِنَّمَا عَلَيْهِ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى قَوْلِ عَالِمٍ ثِقَةٍ، وَقَدْ فَعَلَ ذَلِكَ، فَوَجَبَ أَنْ يَكْفِيَهُ.</p> <p>“Abul Hasan Ahmad bin al-Husain bin Muhammad bin Abdillah bin Khalaf bin Bukhait al-Ukbariy menceritakan kepada kami, kakekku mengabarkan kepada kami, ia berkata, Abu Abdillah az-Zubair bin Ahmad az-Zubairiy berkata, ‘Apabila ada orang berkata, ‘Bagaimana pendapatmu tentang orang yang meminta fatwa dari masyarakat awam, apabila ada dua orang ulama memberikan fatwa kepadanya yang ternyata fatwa masing-masing berbeda. Apakah boleh baginya taqlid?’</p> <p>Maka katakan kepadanya, ‘Insyaallah, dalam permasalahan ini ada dua kondisi.</p> <p><strong>Pertama</strong>, jika orang awam itu punya nalar yang cerdas dan sempurna pemahamannya—yang seandainya ia berpikir (sesuatu) akan mengetahui, dan seandainya ia memahami (sesuatu) akan paham, maka dirinya wajib untuk bertanya kepada orang lain pendapat mereka dan hujjah mereka (tentang jawaban dua mufti tersebut), lalu ia mengambil yang paling kuat (rajih) di antara keduanya.</p> <p><strong>(Kedua)</strong> apabila nalarnya tidak kurang dari ini, hanya saja dari segi pemahamannya ia belum sempurna/memadai, maka boleh baginya untuk bertaqlid terhadap orang yang lebih utama di antara dua mufti tersebut (menurutnya).</p> <p>Dikatakan, ‘Orang tersebut bebas mengambil/memilih fatwa dua orang mufti itu.’ Ini (pun) pendapat yang benar, karena ia bukan seorang ahli ijtihad (mujtahid). Yang wajib baginya hanyalah mengembalikannya kepada pendapat seorang ‘alim yang terpercaya (menurutnya), dan ia pun telah melakukannya sehingga itu telah mencukupi.’” (Al-Baghdady, <em>al-Faqîh wal-Mutafaqqih</em>, 2/431—432).</p> <p><strong>Baca Juga: </strong><a href="/muslim-awam-perbedaan-fatwa-ulama/">Sikap Muslim Awam ketika Mendapati Keragaman Fatwa Ulama</a></p> <p>Dari dua nukilan di atas mereka sepakat bahwa ‘<em>amy </em>(orang awam) adalah nonmujtahid. Namun, ada isyarat dari nukilan yang kedua bahwa orang awam dibolehkan mentarjih jika memiliki kemampuan.</p> <p>Setelah membaca pemaparan para ulama perlu didudukkan bahwa: ‘<em>Amy yang seperti apa yang mampu mentarjih</em>? Selanjutnya, <em>tarjihat yang bagaimana yang mampu dia lakukan</em>?</p> <p>Kalaulah perkataan di atas diarahkan kepada mentarjih empat mazhab, maka <a href="/mengenal-kitab-at-tibyan-fi-adab-hamalatil-quran/#Penulis_Kitab_At-Tibyan_fi_Adabi_Hamalatil_Quran">Imam an-Nawawi</a> sendiri pun tidak mampu. Kemampuan beliau hanya mentarjih <em>aqwal</em> internal mazhab, baik <em>aqwal</em> Imam asy-Syafii maupun para <em>ashab</em> yang kemudian dijadikan sebagai pendapat muktamad di dalam mazhab.</p> <p>Adapun pandangan pribadi Imam an-Nawawi yang keluar dari mazhab, maka itu dikategorikan sebagai <em>ikhtiyarat</em> yang lemah menurut mazhab namun kuat menurut dalil yang dipahami an-Nawawi.</p> <p>Adapun ulama-ulama yang levelnya di bawah an-Nawawi seperti Asnawi, maka <em>tarjihat</em>-nya hanya terbatas pada apa yang diikhtilafkan oleh <em>syaikhan</em> (an-Nawawi dan ar-Rafii). Adapun <em>tarjihat</em>-nya ulama setelahnya seperti al-Haitami dan ar-Ramly maka lebih diperkecil lagi yakni <em>furu</em>’-nya <em>furu</em>’.</p> <p>Oleh karena itu, perkataan ulama yang membolehkan awam dalam mentarjih jika diarahkan untuk penuntut ilmu sekarang, maka seperti apa tingkatan <em>tarjihat</em>-nya? Sangat sulit jika mereka mengklaim mampu mentarjih empat mazhab sedangkan ilmunya jauh di bawah an-Nawawi.</p> <p>Dan lagi-lagi semuanya itu dibuktikan dengan rekam jejak belajar yang bertahap mulai dari kitab-kitab dasar hingga <em>muthawwalat</em>.</p> <p><strong>Artikel Ilmu & Dakwah: </strong><a href="/menuntut-ilmu-islam-harus-mulai-dari-mana/">Menuntut Ilmu Islam Harus Mulai dari Mana?</a></p> <p>Oleh karena itu, an-Nawawi mengatakan, “<em>Kalau ada yang ingin mengamalkan <a href="/imam-mazhab-mengimbau-umat/#Imam_Asy-Syafii_Imam_Mazhab_Syafii">perkataan asy-Syafii</a></em>,</p> <p class="rtl">إِذَا صَحَّ الْحَدِيْثُ فَهُوَ مَذْهَبِيْ</p> <p>‘<em>Bila suatu hadits shahih</em>,<em> maka itulah mazhabku</em>,’</p> <p><em>maka wajib baginya untuk mengecek apakah hadis yang dia klaim shahih pernah dikomentari oleh Imam asy-Syafii</em>?<em> Selanjutnya</em>,<em> dia harus membaca kitab-kitab para ashab</em>.” Dan di akhir Imam Nawawi mengomentari, “<em>Hampir sedikit bahkan bisa saja tidak ada orang pada zaman beliau yang mampu melakukannya</em>.”</p> <h2 class="wp-block-heading">Penuntut Ilmu Harus Bijaksana</h2> <p>Oleh karena itu, dudukan dulu makna awam dan tingkatannya dalam ilmu fikih. Jangan sampai merasa bukan awam, tapi gambaran <em>masail</em> dalam bab-bab kecil ilmu fikih tidak paham bahkan jatuh dalam kesalahan fatal, seperti mengatakan rukun wudhu hanya dua, najis dapat membatalkan wudhu, dan lain-lain.</p> <p>Saya sering berdiskusi dengan kawan-kawan sekampus LIPIA terkait masalah ini, dan mereka mengakui bahwa mereka bukanlah mujtahid. Namun anehnya, pernyataan selanjutnya adalah kita bukan mujtahid, namun mampu melihat dalil sehingga bisa memilih mana yang lebih kuat. Padahal jangankan memahami dalil, <em>wong</em> memahami ibarat <em>Abi Syujak</em> saja sangat sulit.</p> <p>Kami pun pernah setiap Sabtu muzakarah kitab <em>Fathul Mu</em>’<em>in</em> bersama asatidzah Bekasi dari alumni kampus yang cukup berbilang. Ada yang dari <a href="https://lipia.id/">LIPIA</a>, Madinah, Sudan, dan lain-lain. Namun, tidak sedikit <em>ibarah muallif</em> yang kami kesulitan memahaminya. Bahkan ada kalanya kami menghubungi guru kami <a href="/pokok-bahasan-puasa-enam-hari-di-bulan-syawal-labib-najib/">Syaikh Labib</a> atau Syaikh Jamal untuk menjelaskan maksud dari <em>ibarah</em> tersebut.</p> <p>Maka kesadaran akan kemampuan diri perlu dimiliki penuntut ilmu sehingga mereka tidak jatuh pada kesalahan-kesalahan yang fatal apalagi menggiring manusia untuk mengampanyekan mazhab Muktazilah Qadariyah, maka ini lebih fatal lagi.</p> <p>Adapun <em>tarjihat</em> yang dilakukan oleh beberapa ormas Islam yang diistilahkan sebagai “pembaharuan fikih” sebenarnya kurang tepat. Karena kaidah-kaidah dalam ushul fikih maupun qawa’id fiqhiyyah sebagai perangkat menggali <a href="/artikel-tentang-fikih/">fikih </a>sampai saat ini tetap relevan dan tidak perlu diganti.</p> <p>Kegiatan semacam ini tidak bisa dikatakan sebagai ijtihad dalam pengertian <em>ishtilahi</em>, melainkan ijtihad menurut pengertian bahasa. Mau Anda namakan tarjih, ya silakan saja. Namun, jangan diarahkan ke makna tarjih yang dijabarkan oleh Ushuliyyun. <em>Allahu a</em>’<em>lam</em>. <a href="/">(Muhammad Fajri/dakwah.id)</a></p> <p>Penulis: Muhammad Fajri<br>Editor: Ahmad Robith</p> <p><strong>Baca juga artikel tentang Ushul Fikih lainnya:</strong></p> <ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/siapa-yang-layak-berfatwa/">Siapa yang Layak Berfatwa?</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/muslim-awam-perbedaan-fatwa-ulama/">Sikap Muslim Awam ketika Mendapati Keragaman Fatwa Ulama</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/fenomena-perbedaan-fatwa/">Fenomena Perbedaan Fatwa di Kalangan Para Ulama Fikih</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/imam-mazhab-mengimbau-umat/">Imam Mazhab Mengimbau Umat Untuk Meninggalkan Pendapat yang Menyelisihi Sunnah</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/azimah-hukum-yang-boleh-ditinggalkan/">Azimah: Hukum yang Boleh Ditinggalkan Karena Adanya Uzur</a></li> </ul><p>The post <a href="/tingkatan-awam-dalam-ilmu-fikih/">Tingkatan Awam dalam Ilmu Fikih</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Wed, 11 Dec 2024 11:01:58 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj5Mwm9GXuFYN7ENeJA6YRdr</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Materi Khutbah Jumat: Akhlak Mulia Jalan Terdekat Menuju Surga]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj5U5Rf-FSUgrvGulsZuxtn_</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/yslmw-U3mHHq_zbvbnxUVMqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Materi Khutbah Jumat: Akhlak Mulia Jalan Terdekat Menuju Surga" title="Materi Khutbah Jumat: Akhlak Mulia Jalan Terdekat Menuju Surga"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Akhlak Mulia Jalan Terdekat Menuju Surga</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Ustadz Hafizh Nizham</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ الْأَخْلَاقَ مِنَ الدِّينِ، وَأَعْلَى بِهَا شَأْنَ الْمُؤْمِنِينَ، فَرَفَعَ بِمَكَارِمِهَا أَقْوَامًا فَكَانُوا مِنَ الْمُتَّقِينَ،</p> <p>أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَاحِبُ الْخُلُقِ الْقَوِيمِ</p> <p>اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.</p> <p>يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.</p> </div> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Segala puji bagi Allah kita panjatkan tanpa henti, yang karena taufiq-Nya kita berada di atas jalan Nabi-Nya. Yang karena jutaan nikmat-Nya yang tak berbilang, kita masih diberikan kesempatan waktu untuk menikmati anugerah hidup yang diberikan dan memperbanyak bekal sebelum tiba waktu berpulang menuju surga-Nya.</p> <p>Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada sebaik-baik manusia di kolong langit, Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wa sallam</em>, juga keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang senantiasa berusaha untuk terus istiqamah di atas risalahnya.</p> <p>Selanjutnya, khatib mewasiatkan kepada diri sendiri khususnya dan kepada para jamaah umumnya, untuk semakin meningkatkan komitmen takwa kepada Allah dalam setiap kata yang kita ucapkan dan dalam setiap tindakan yang kita lakukan.</p> <p>Karena salah satu wasiat teragung Nabi teruntuk umatnya adalah wasiat takwa,</p> <p class="rtl">اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ</p> <p>“<em>Bertakwalah kepada Allah</em>,<em> di mana pun engkau sedang berada</em>.” (HR. At-Tirmidzi No. 1987)</p> <h2 class="wp-block-heading">Rasulullah Teladan Akhlak Mulia</h2> <p><em><strong>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</strong></em></p> <p>Tahukah kita tentang apa sanjungan yang Allah berikan kepada Rasulullah?</p> <p>Ketika Allah memberikan pujian kepada Rasulullah, Allah tidak memuji beliau karena parasnya, padahal Rasulullah memiliki wajah yang tampan seperti cahaya matahari yang terang. </p> <p>Sahabat Abu Hurairah sampai mengatakan, “<em>Aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih indah daripada Rasulullah</em>,<em> seolah-olah matahari beredar di wajahnya</em>.”</p> <p>Ketika Allah memberikan pujian kepada Rasulullah, Allah juga tak memuji beliau karena nasabnya, padahal Rasulullah berasal dari keluarga bangsawan yang sangat terhormat.</p> <p>Sampai-sampai musuh-musuhnya Rasulullah pun mengakui hal tersebut, mereka mengatakan, “<em>Garis nasab yang paling mulia di antara kaum kami adalah garis nasabnya Muhammad</em>.”</p> <p>Tetapi ketika Allah memberikan pujian kepada Rasulullah, Allah justru memberikan pujian dan sanjungan terhadap Rasulullah adalah karena akhlaknya. Allah berfirman, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/068_al-qalam/ayat_4/">al-Quran Surat al-Qalam ayat 4</a>,</p> <p class="rtl">وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ</p> <p>“<em>Dan sesungguhnya engkau </em>(<em>wahai Muhammad</em>)<em> benar-benar memiliki akhlak yang agung</em>.”</p> <p>Mengapa Allah menyanjung Rasulullah perihal akhlaknya, bukan perihal parasnya yang rupawan, juga bukan nasabnya yang berada di puncak kemuliaan padahal Rasulullah merupakan manusia terbaik di muka bumi dalam hal nasab?</p> <p>Karena pelajaran yang sangat penting dalam Islam adalah tentang akhlak. Perhiasan yang paling indah di muka bumi ini adalah akhlak. </p> <p>Siapa pun yang memiliki ilmu dan status sosial yang tinggi, tetapi ketika perilakunya buruk, orang-orang sekitarnya merasa tak aman dari gangguannya, mulutnya tak terfilter dari kalimat yang kotor, kalimat-kalimatnya sering menyakiti hati saudaranya, maka seakan-akan neraka lebih dekat dengannya meskipun hidupnya bertabur dengan ibadah kepada Allah, meskipun keningnya banyak bersujud kepada Allah, bahkan meskipun perutnya sering berpuasa karena Allah.</p> <p>Imam al-Bukhari, dalam <em>Adab al-Mufrad</em> nomor hadits 119, meriwayatkan, seorang sahabat pernah bertanya kepada Nabi, “<em>Wahai Rasulullah</em>,<em> ada seorang perempuan</em>,<em> ia suka shalat malam</em>,<em> senang berpuasa</em>,<em> banyak amalan ibadahnya</em>,<em> dan berhimpun-himpun sedekahnya</em>,<em> tetapi lisannya senang menyakiti tetangganya</em>?”</p> <p>Nabi menjawab, </p> <p class="rtl">لَا خَيْرَ فِيهَا، هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ.</p> <p>“<em>Tidak ada kebaikan darinya</em>,<em> tempatnya adalah berada di neraka</em>.”</p> <p>Sahabat lainnya bertanya lagi, “<em>Wahai Rasulullah</em>,<em> ada pula seorang perempuan yang shalat </em>(<em>sebatas yang wajib</em>),<em> sedekahnya hanya beberapa potong keju</em>,<em> tetapi ia tidak pernah menyakiti siapa pun</em>?”</p> <p>Nabi pun menjawab,</p> <p class="rtl">هِيَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ.</p> <p>“<em>Dia seorang dari penduduk surga</em>.”</p> <p>Karena kemuliaan seorang anak Adam bukan hanya dilihat saat ibadah, tetapi komitmen akhlak pada kehidupannya. Mukmin yang paling baik imannya adalah yang paling baik akhlaknya. </p> <h2 class="wp-block-heading">Amalan yang Paling Banyak Memasukkan Orang ke Surga</h2> <p><em><strong>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</strong></em></p> <p>Akhlak yang baik itu bukan hal yang remeh. Kalau kita mempunyai akhlak yang baik, maka kita tidak hanya dicintai oleh sesama manusia, tetapi juga dicintai oleh Allah, Rabbnya manusia.</p> <p>Akhlak yang baik itu sangat istimewa dan dihargai mahal oleh Allah. Saking cintanya Allah pada orang yang memiliki akhlak yang terpuji, Allah jadikan amalan yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga itu bukan amalan banyak berpuasa, tetapi adalah akhlak yang memesona.</p> <p>Dalam <em>Sunan ath-Tirmidzi</em>, hadits nomor 2004 disebutkan, Rasulullah ditanya tentang amalan apa yang paling banyak memasukkan orang ke surga. Beliau menjawab,</p> <p class="rtl">أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ ، تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ</p> <p>“<em>Takwa kepada Allah dan akhlak yang indah</em>.”</p> <p>Pintu surga dengan segala pesona indahnya pun sampai terbuka, oleh akhlak yang baik.</p> <p><em><strong>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</strong></em></p> <p>Salah satu di antara akhlak terpuji Nabi menjadi suri tauladan teruntuk kita adalah Nabi memiliki karakter lembut dalam bertutur kata dan bertindak.</p> <p>Ibunda Aisyah binti Abu Bakar menceritakan betapa lembutnya sifat Nabi dalam berinteraksi terhadap istrinya, bahwa saat itu Aisyah sedang cemburu sehingga ia menggibahi dan menyebut-nyebut kekurangan fisik ibunda Shafiyah, yaitu pendek.</p> <p>Mendapati istrinya melakukan sebuah kesalahan, Nabi tidak diam. Nabi menasihati Asiyah dengan penuh kasih sayang tanpa memukul Aisyah, tanpa membentak kasar Asiyah, dan tanpa mencaci-maki Asiyah. </p> <p>Nabi berkata lembut kepada Aisyah, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam sunannya, hadits nomor 4875,</p> <p class="rtl">لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَوْ مُزِجَتْ بِمَاءِ الْبَحْرِ لَمَزَجَتْهُ</p> <p>“<em>Engkau telah mengucapkan satu perkataan</em>,<em> andai perkataan itu dicampur dengan air laut</em>,<em> niscaya ia akan mencemarinya</em>.”</p> <p>Karena sikap kelembutan Nabi itulah, Aisyah tersentuh hingga menyesali perbuatannya dan mengakui kesalahannya.</p> <p>Kepribadian Nabi itu indah. Inilah mengapa kaum musyrik Quraisy Makkah tidak pernah membenci Rasulullah karena kepribadiannya, yang mereka benci adalah dakwahnya Nabi, bukan cara dakwahnya Nabi.</p> <p>Akhlak mulia itu magnet terkuat sebuah hidayah. Karenanya, banyak orang yang memeluk hidayah disebabkan terpesona dengan akhlaknya Rasulullah, seperti sahabat Tsumamah bin Utsal al-Hanafi yang memeluk Islam setelah melihat betapa cantiknya<em> attitude</em> Rasulullah.</p> <p>Tsumamah berkata, “<em>Wahai Muhammad</em>,<em> demi Allah</em>,<em> dulu</em>,<em> di muka bumi ini tidak ada wajah yang paling aku benci melebihi wajahmu</em>.<em> Namun sekarang</em>,<em> di muka bumi ini</em>,<em> tidak ada wajah yang paling aku cintai melebihi wajahmu</em>.”</p> <p>Karena akhlak yang baik itu memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Orang yang dibenci karena kebenaran itu anugerah, tetapi orang yang dibenci karena akhlak itu <a href="/materi-khutbah-jumat-sabar-ketika-tertimpa-musibah/">musibah</a>.</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Allah itu tidak suka jika kita memiliki akhlak yang buruk, Allah membenci bila kita mengeluarkan perkataan yang kotor, <a href="/hukum-menghina-dengan-sebutan-binatang/">menghina dengan sebutan binatang</a>, Allah membenci sifat yang tidak adil, Allah tak menyukai karakter yang kasar dan arogan.</p> <p>Allah tak mau dengan sosok yang hatinya angkuh lagi sombong, Allah tidak pernah ridha dengan yang namanya kedustaan, Allah tak menaruh cinta-Nya pada hamba-Nya yang suka mempersulit orang dan menghianati amanah yang diberikan.</p> <p>Manusia sesaleh dan sebertakwa Rasulullah saja sampai berlindung diri kepada Allah dari kejelekan akhlak yang buruk. Beliau itu berdoa, hadits riwayat Abu Dawud, nomor hadits 1322,</p> <p class="rtl">اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الشِّقَاقِ وَالنِّفَاقِ وَسُوءِ الْأَخْلَاقِ</p> <p>“<em>Ya Allah</em>,<em> aku berlindung kepada-Mu dari perpecahan dan kemunafikan serta akhlak yang jelek</em>.”</p> <p>Jadilah manusia yang elegan dalam bertindak dan indah dalam berucap. Halus dalam tabiat, bermurah hati, berlapang dada, lembut dalam menjalin hubungan sesama, dan tidak marah pada hal-hal yang sifatnya recehan.</p> <p>Sebagaimana Rasulullah yang memiliki <em>vibes</em> yang positif. Beliau membagi aura cerianya dan gembiranya yang terpancar dari seluruh sikap mulianya hingga orang lain pun merasa sangat senang jika berada di samping Rasulullah. </p> <p>Ketika Nabi berinteraksi dengan para sahabatnya, beliau berinteraksi dengan rasa cinta dan penuh dengan kehangatan. Senantiasa tersenyum ketika bergaul dengan sahabat-sahabatnya.</p> <p>Sahabat Abdullah bin Harits sampai berkata, “<em>Aku tidak pernah melihat seorang pun yang paling banyak tersenyum melebihi Rasulullah</em>.” (HR. At-Tirmidzi no. 3641)</p> <p>Sahabat Jarir bin Abdullah al-Bajali juga mengatakan, “<em>Rasulullah tidak melihatku</em>,<em> kecuali dia pasti tersenyum di depanku</em>.” (Muttafaq ‘alaih)</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Akhlak mulia tidak pernah dianak-tirikan oleh Allah. Saking pentingnya akhlak, hingga seluruh ibadah yang kita lakukan selalu terikat dengan akhlak yang baik di mana Allah selalu menyebutkan itu di dalam firman-Nya secara berulang-ulang,</p> <p>Allah berfirman tentang ibadah sedekah, <a href="https://www.marja.id/quran/002_al-baqarah/ayat_263/">al-Quran Surat al-Baqarah ayat 263</a>,</p> <p class="rtl">قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَآ اَذًى ۗ وَاللّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ</p> <p>“<em>Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan </em>(<em>perasaan si penerima</em>).<em> Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun</em>.”</p> <p>Allah berfirman tentang ibadah shalat yang sempurna,<a href="https://www.marja.id/quran/029_al-ankabut/ayat_45/"> al-Quran Surat al-Ankabut ayat 45</a>,</p> <p class="rtl">اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ</p> <p>“<em>Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar</em>.”</p> <p>Allah berfirman tentang sedekah, <a href="https://www.marja.id/quran/009_at-tawbah/ayat_103/">al-Quran Surat at-Taubah ayat 103</a>,</p> <p class="rtl">خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ</p> <p>“<em>Ambillah zakat dari sebagian harta mereka</em>,<em> dengan zakat itu kamu membersihkan </em>(<em>hati</em>)<em> dan menyucikan </em>(<em>diri</em>)<em> mereka</em>.”</p> <p>Maka, Imam Ibnul Qayyim—dalam <em>Madarijus Salikin</em>,jilid 11, halaman 249—mengatakan, “Seluruh agama Allah ini adalah tentang akhlak. Siapa yang mengunggulimu dalam akhlak, sungguh ia telah mengunggulimu dalam agama.”</p> <p>Berlatihlah sekuat tenaga untuk terus mempercantik perilaku kita, jadikan kehadiran kita membuat orang senang bukan membuat mereka merasa takut dari gangguan kita. Jadikan karena semakin indah perilaku kita, semakin dekat pula kita dengan Rasulullah di akhirat nanti.</p> <p>Rasulullah bersabda, hadits riwayat at-Tirmidzi nomor 2018, hadits sahih,</p> <p class="rtl">إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَىَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّى مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقًا</p> <p>“<em>Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya lebih dekat kepadaku pada hari kiamat ialah orang yang bagus akhlaknya</em>.”</p> <p>Demikian <a href="/materi-khutbah/materi-khutbah-jumat/">materi khutbah Jumat</a> dengan tema “akhlak mulia jalan terdekat menuju surga” yang dapat khatib sampaikan. Semoga Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>mengaruniakan akhlak mulia kepada kita dan anak cucu kita semua.</p> <p class="rtl">بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHUTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.</p> <p>إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.</p> <p>اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.</p> <p>رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.</p> <p>اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإِيْمَانَ، وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ، اَللَّهُمَّ اهْدِنَا وَلَا تُضِلُّنَا، اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، وَتَوَفَّنَا عَلَى ذَلِكَ، اَللَّهُمَّ تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا، اَللَّهُمَّ أَحْيِنَا عَلَى التَّوْحِيْدِ وَالسُّنَّةِ، وَأَمِتْنَا عَلَى التَّوْحِيْدِ وَالسُّنَّةِ، إِنَّكَ وَلِيُّ ذَلِكَ وَالْقَادِرُ عَلَيْهِ.</p> <p>اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَاخْذُلْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ دِيْنَكَ، وَكِتَابِكَ، وَسُنَّةِ نَبِيِّكَ، وَعِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ.</p> <p>اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهِ مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي فِيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ، اَللَّهُمَّ احْقِنْ دِمَاءَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الْحَقِّ الْمُبِيْنَ، وَافْرُجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيْهِ يَا رَبَّ الْعَاَلَمِيْنَ.</p> <p>رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.</p> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>Akhlak Mulia Jalan Terdekat Menuju Surga</em><br>di sini</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="/wp-content/uploads/2024/12/Khutbah-Jumat-Singkat-II-Desember-24-Akhlak-Mulia-Jalan-Terdekat-Menuju-Surga-dakwah-id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p class="has-text-align-center">Anda ingin mendapat kiriman <em>update</em> materi khutbah<br>& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-2 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-luminous-vivid-orange-background-color has-background wp-element-button" href="https://lynk.id/dakwahid">Ya, Saya mau daftar!</a></div> </div> <div style="height:84px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div> <div class="wp-block-jetpack-related-posts"> <h2 class="wp-block-heading"><strong>Sudah baca materi khutbah ini?</strong></h2> </div> <p>The post <a href="/materi-khutbah-jumat-akhlak-mulia-jalan-menuju-surga/">Materi Khutbah Jumat: Akhlak Mulia Jalan Terdekat Menuju Surga</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Tue, 10 Dec 2024 12:06:30 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj5U5Rf-FSUgrvGulsZuxtn_</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Materi Khutbah Jumat: Membela Palestina Bukti Keimanan Kita]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj5ytWvbYFBxuvEroxWNdYQD</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/qrGUibICW-kzJgMOwBudqsqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Materi Khutbah Jumat: Membela Palestina Bukti Keimanan Kita" title="Materi Khutbah Jumat: Membela Palestina Bukti Keimanan Kita"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Membela Palestina Bukti Keimanan Kita</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Adib Fattah Suntoro, M.Ag.<br>(Peneliti Centre for Islamic and Occidental Studies—CIOS, Universitas Darussalam Gontor)</p> <p class="rtl">إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ</p> <p class="rtl">أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ،</p> <p class="rtl"> أَمَّا بَعْدُ:</p> <p class="rtl"> فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ</p> <p><strong><em>Kaum muslimin, jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah</em></strong></p> <p>Marilah kita panjatkan segala puji dan syukur ke hadirat Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>. Zat yang dengan kasih sayang-Nya telah melimpahkan berbagai nikmat dan anugerah kepada kita, terutama nikmat yang paling besar, yaitu nikmat Islam dan iman.</p> <p>Dengan kedua nikmat itulah kita berkumpul di masjid ini, dan dengan keduanya kita berharap kelak kita dikumpulkan di janah-Nya. Amin.</p> <p>Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad <em>shallallahu alaihi wasallam</em>. Rasul yang mengajarkan kepada kita bahwa Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya yang senantiasa menolong saudaranya.</p> <p>Nabi bersabda, hadits riwayat Muslim nomor 4867,</p> <p class="rtl">وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ</p> <p>“<em>Allah akan senantiasa menolong seorang hamba</em>,<em> selama hamba tersebut mau menolong saudaranya</em>.”</p> <p>Tidak lupa khatib mendorong diri sendiri dan mengajak jamaah agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Dengan cara meningkatkan kualitas ibadah kita dan meninggalkan segala yang Allah larang sebagai jalan mendekatkan diri kepada-Nya.</p> <p>Hal ini sesuai dengan firman Allah, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/005_al-maidah/ayat_35/">al-Quran Surat al-Maidah ayat 35</a>,</p> <p class="rtl">يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ</p> <p>“<em>Wahai orang-orang yang beriman</em>!<em> Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah </em>(<em>jalan</em>)<em> untuk mendekatkan diri kepada-Nya</em>,<em> dan berjihadlah </em>(<em>berjuanglah</em>)<em> di jalan-Nya</em>,<em> agar kamu beruntung</em>.”</p> <p><strong><em>Kaum muslimin, jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah</em></strong></p> <p>Belakangan ini kita dibuat kalut dalam kesedihan tentang kondisi saudara kita di Palestina. Bagaimana tidak, sudah lebih dari satu tahun tragedi kemanusiaan di Palestina tidak kunjung usai.</p> <p>Sejak 7 Oktober 2023, jumlah korban genosida di Gaza terus meningkat. Lebih dari 44.000 orang syahid, dan 104.000 terluka. Tua, muda, bahkan anak-anak mereka bumi hanguskan.</p> <p>Tidak hanya manusia, bahkan dengan biadab, tentara penjajah Israel menghancurkan rumah-rumah, fasilitas kesehatan, dan masjid-masjid. Sementara itu, masyarakat dunia tidak bisa berbuat banyak.</p> <p>Kesedihan kita terhadap genosida tersebut makin bertambah memilukan. Karena ternyata banyak orang yang seolah tidak peduli terhadap persoalan ini.</p> <p>Kita masih sering menemukan orang yang dengan sengaja membeli produk-produk yang terafiliasi dengan negara penjajah. Bahkan parahnya, ada sekelompok orang yang membuat lelucon yang tidak lucu ketika mereka mengonsumsi produk makanan yang terafiliasi dengan penjajah.</p> <p>Kita juga acapkali menemukan orang-orang yang meremehkan setiap usaha solidaritas aksi bela Palestina yang dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia. Lebih tragis lagi, ada yang dengan ringannya membela Israel atas genosida yang mereka lakukan pada rakyat Palestina.</p> <p>Bahkan kita dikagetkan dengan berita sekelompok muslim Indonesia yang berkunjung ke negeri penjajah dan beramah-tamah dengan pembantai kaum muslimin tersebut. <em>Nauzdubillah</em>.</p> <h2 class="wp-block-heading">Membela Palestina Bukti Keimanan</h2> <p>Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah</p> <p>Ketahuilah bahwa membela Palestina bukan sekadar bentuk solidaritas kemanusiaan, melainkan juga merupakan tuntutan akidah dan keimanan kita. <a href="/khutbah-jumat-singkat-keutamaan-kalimat-laa-ilaaha-illallaah/">Kalimat syahadat <em>Laa illaha ilallah</em></a><em> </em>yang kita ucapkan dengan lisan itu mengandung konsekuensi dalam bentuk amal tindakan.</p> <p>Di antaranya, yaitu mencintai, menolong, dan membela saudara sesama muslim karena Allah.</p> <p>Syaikh Muhammad bin Said al-Qahthani mengatakan, dalam <em>al-Wala` wal-Bara` fil Islam</em> halaman 43,bahwa <em>al-wala` fillah—</em>loyalitas karena Allah—meliputi cinta kepada Allah dan menolong agama-Nya serta mencintai wali-wali-Nya dan menolong mereka.</p> <p>Sementara itu, kebalikan dari <em>al-wala` </em>yaitu <em>al-bara`</em>,berarti membenci musuh-musuh Allah dan melawan mereka.</p> <p>Konsep <em>al-wala` wal bara`</em>,loyalitas dan disloyalitas, ini memiliki dasar teologis yang jelas dalam al-Quran dan hadits. Di antaranya, firman Allah dalam <a href="https://www.marja.id/quran/003_ali-imran/ayat_28/">Surat Ali Imran ayat 28</a>,</p> <p class="rtl">لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُوْنَ الْكٰفِرِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللّٰهِ فِيْ شَيْءٍ اِلَّآ اَنْ تَتَّقُوْا مِنْهُمْ تُقٰىةً ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفْسَهٗ ۗ وَاِلَى اللّٰهِ الْمَصِيْرُ</p> <p>“<em>Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang kafir sebagai pemimpin</em>,<em> melainkan orang-orang beriman</em>.<em> Barang siapa berbuat demikian</em>,<em> niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah</em>,<em> kecuali karena </em>(<em>siasat</em>)<em> menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka</em>.<em> Dan Allah memperingatkan kamu akan diri </em>(<em>siksa</em>)<em>-Nya</em>,<em> dan hanya kepada Allah tempat kembali</em>.”</p> <p>Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ikatan iman yang paling kuat adalah <a href="/khutbah-jumat-terbaru-amalan-penyempurna-iman/#Amalan_ketiga_Mencintai_Karena_Allah_subhanahu_wataala">cinta</a> <a href="/khutbah-jumat-terbaru-amalan-penyempurna-iman/#Amalan_keempat_Membenci_Karena_Allah">dan benci karena Allah</a>. Yaitu hadits riwayat at-Thabrani dalam <em>al-Mu</em>’<em>jam al-Kabir</em> nomor 11537, Rasulullah <em>shalalahu</em>’<em>alaihi wa salam </em>bersabda,</p> <p class="rtl">أَوْثَقُ عُرَى الْإِيمَانِ: الْمُوَالَاةُ فِي اللَّهِ، وَالْمُعَادَاةُ فِي اللَّهِ، وَالْحُبُّ فِي اللَّهِ، وَالْبُغْضُ فِي اللَّهِ</p> <p>“<em>Ikatan iman yang paling kuat adalah berloyalitas karena Allah</em>,<em> bermusuhan karena Allah</em>,<em> mencintai karena Allah</em>,<em> dan membenci karena Allah</em>.”</p> <p>Seorang ulama Nusantara tersohor, Syaikh Nawawī al-Jāwī dalam tafsirnya <a href="/kumpulan-kitab-tafsir-terpopuler-klasik-dan-kontemporer/#Syaikh_Nawawi_al-Bantani_al-Jawi"><em>Marāḥ Labīd li-Kashf Maʿnā al-Qurʾān al-Majīd</em></a>, pada jilid 1 halaman 120, mengklasifikasikan hubungan antara orang beriman dengan orang kafir memiliki tiga bentuk.</p> <p>Pertama, loyalitas karena meridhai kekufuran, yang merupakan kekufuran itu sendiri dan dilarang keras;</p> <p>Kedua, hubungan baik secara lahiriah dalam urusan duniawi, yang diperbolehkan selama tidak melampaui batas; dan</p> <p>Ketiga, memberikan dukungan atau kecenderungan kepada mereka, meskipun tidak menganggap agama mereka benar. Dukungan semacam ini tidak langsung membuat seseorang kafir, tetapi tetap dilarang karena bisa membawa pada sikap meridhai agama mereka.</p> <p><strong><em><strong><em>Kaum muslimin, jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah</em></strong></em></strong></p> <p>Sesungguhnya membela saudara-saudara kita di Palestina adalah wujud nyata dari <em>wala`</em> kita kepada kaum muslimin. Ingatlah bahwa sesama muslim itu bersaudara.</p> <p>Persaudaraan sesama muslim ini tidak menganal batas geografis. Meski kita di Indonesia ini dengan saudara kita di Palestina terpisah dalam rentang jarak yang sangat jauh, namun ikatan persaudaraan keislaman kita dengan mereka tidak pernah terputus sedikit pun.</p> <p>Maka ketika mereka dizalimi dan ditindas oleh musuh-musuh Allah, menolong mereka adalah bagian dari bukti iman kita kepada Allah dan Rasul-Nya.</p> <p>Terlebih lagi Allah telah menjanjikan kepada kita, jika kita mau menolong saudara muslim kita di dunia, maka Allah pasti akan menolong kita di akhirat kelak.</p> <p>Janji Allah ini terabadikan dalam sebuah hadits riwayat al-Bukhari no. 2310, Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam </em>bersabda,</p> <p class="rtl">الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ.</p> <p>“<em>Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya</em>,<em> dia tidak menzaliminya dan tidak menyerahkannya kepada musuh</em>.<em> Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya</em>,<em> maka Allah akan memenuhi kebutuhannya</em>.<em> Barang siapa menghilangkan kesusahan seorang muslim</em>,<em> maka Allah akan menghilangkan salah satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat</em>.”</p> <p><em><strong>Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah</strong></em></p> <p>Sebaliknya, <em>al-Bara`</em> menuntut kita untuk menolak segala bentuk <a href="/kezaliman-dosa-besar-yang-harus-ditumpas/">kezaliman</a>, penjajahan, dan kekejaman yang dilakukan oleh pihak yang memusuhi Islam.</p> <p>Penindasan terhadap Palestina adalah contoh nyata kezaliman yang harus kita lawan. Tidak ada tempat bagi seorang muslim yang mengaku bertauhid kepada Allah, untuk mendiamkan ketidakadilan dan kezaliman ini. Apalagi jika seorang yang mengaku muslim justru ikut mendukung, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kezaliman Zionis, seperti dengan membeli produk yang mendukung penjajahan atau berdiam diri terhadap propaganda mereka yang menyesatkan.</p> <p>Mari kita renungi kembali kalam Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> dalam <a href="https://www.marja.id/quran/058_al-mujadilah/ayat_22/">Surat al-Mujadilah ayat 22</a>,</p> <p class="rtl">لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَاۤدُّوْنَ مَنْ حَاۤدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ اَوْ اَبْنَاۤءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْ</p> <p>“<em>Engkau </em>(<em>Muhammad</em>)<em> tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya</em>,<em> sekalipun orang-orang itu bapaknya</em>,<em> anaknya</em>,<em> saudaranya</em>,<em> atau keluarganya</em>.”</p> <h2 class="wp-block-heading">6 Aksi Nyata Untuk Membela Palestina</h2> <p>Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah</p> <p>Membela Palestina adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat Islam. Ini adalah ujian apakah kita benar-benar memiliki <em>wala`</em> kepada Allah, Rasul-Nya, dan umat Islam atau tidak. Ketidakpedulian kita terhadap urusan ini menunjukkan lemahnya iman, sementara tindakan membela mereka adalah salah satu tanda keimanan kita.</p> <p>Lalu, apa saja yang bisa kita lakukan untuk membantu saudara kita di Palestina?</p> <p>Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwa terbaru nomor 83 tahun 2023 Tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina merekomendasikan beberapa aksi nyata yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan saudara-saudara kita di Palestina.</p> <h3 class="wp-block-heading">Pertama: Doa</h3> <p><em>Pertama</em>,mari kita panjatkan doa yang setulus-tulusnya untuk kemenangan mereka melawan para penjajah, dan agar Allah memberikan mereka keteguhan serta kesabaran dalam menghadapi cobaan ini.</p> <p>Yakinlah bahwa doa adalah senjata seorang mukmin.</p> <p>Ingatlah bahwa Allah adalah <em>al-Mujib</em> Sang Maha Mengabulkan, <em>al-Mu`min </em>Sang Maha Memberi Keamanan, <em>al-Mu</em>’<em>iz </em>Yang Maha Memuliakan Makhluk-Nya, sekaligus <em>al-Mudzil </em>Yang Maha Menghinakan Makhluk-Nya.</p> <p>Kita bisa mendoakan mereka sendiri-sendiri maupun berjamaah, seperti dengan melakukan <a href="/doa-qunut-nazilah-untuk-tertindas/">qunut nazilah</a> dalam shalat-shalat kita.</p> <h3 class="wp-block-heading">Kedua: Shalat Gaib</h3> <p><em>Kedua</em>,kita juga dihimbau agar melakukan shalat gaib untuk para syuhada yang gugur di Palestina. Shalat gaib adalah bentuk kepedulian kita yang mendalam terhadap saudara-saudara kita yang telah mengorbankan nyawa demi membela agama dan tanah air mereka.</p> <p>Melalui shalat gaib, kita tidak hanya mengungkapkan rasa belasungkawa, tetapi juga mendoakan agar Allah menerima amal baik mereka, mengampuni dosa-dosa mereka, dan memberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya.</p> <h3 class="wp-block-heading">Ketiga: Jihad Media</h3> <p><em>Ketiga</em>,kita juga bisa berpartisipasi mendukung solidaritas Palestina dengan menyebarkan informasi dan berita-berita terkait Palestina.</p> <p>Jika kita memiliki media sosial, mari gunakan itu sebagai wasilah untuk menyebarkan berita tentang Palestina. Jika kita bisa membuat konten video tentang Palestina, mari kita lakukan.</p> <p>Jika kita bisa menulis, mari kita buat tulisan tentang Palestina. Atau paling minimal, jika tidak bisa, mari kita <em>share</em>,<em> like</em>, dan komen postingan-postingan tentang Palestina.</p> <p>Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah</p> <h3 class="wp-block-heading">Keempat: Mendesak Pemerintah</h3> <p><em>Keempat</em>,MUI menghimbau kita untuk ikut mendesak pemerintah kita agar mengambil langkah tegas.</p> <p>Seperti, melalui jalur diplomasi di PBB untuk menghentikan agresi Israel, memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan, dan memperkuat konsolidasi negara-negara OKI untuk menekan Israel agar segera menghentikan tindakan kejamnya.</p> <h3 class="wp-block-heading">Kelima: Dana</h3> <p>Aksi nyata <em>kelima</em>,yaitu dengan menggalang bantuan kemanusiaan untuk saudara-saudara kita di Palestina. Jamaah sekalian, mereka membutuhkan uluran tangan kita untuk bertahan di tengah penderitaan akibat penjajahan yang kejam.</p> <p>Ingatlah sabda Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wasallam</em>, <a href="/materi-kultum-ramadhan-amalan-yang-paling-dicintai-allah/#Kedua_Menghilangkan_Kesusahan_Saudara_Lain">hadits riwayat Muslim nomor 2699</a>, “<em>Barang siapa yang meringankan beban seorang mukmin dari kesulitan dunia</em>,<em> Allah akan meringankan baginya kesulitan di hari kiamat</em>.”</p> <p>Menggalang bantuan kemanusiaan bukan sekadar memberikan materi, tetapi juga menunjukkan bahwa kita tidak membiarkan mereka berjuang sendirian.</p> <h3 class="wp-block-heading">Keenam: Boikot Produk Pro-Israil</h3> <p>Terakhir, aksi nyata <em>keenam </em>dalam himbauan MUI adalah dengan kita menghindari transaksi dengan produk-produk yang terafiliasi dengan Israel, atau yang mendukung penjajahan dan zionisme.</p> <p>Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat Islam untuk tidak berpartisipasi dalam apa pun yang dapat memperkuat penjajahan terhadap saudara-saudara kita.</p> <p>Demikian <a href="/materi-khutbah/materi-khutbah-jumat/">materi khutbah Jumat</a> dengan tema “Membela Palestina Bukti Keimanan Kita” yang dapat khatib sampaikan. Semoga Allah senantiasa menjaga kita, saudara kita di Palestina, dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia.</p> <p class="rtl">بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHUTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.</p> <p>اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.</p> <p>اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا فِي فِلَسْطِينِ، اللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ عَوْنًا وَنَصِيرًا، وَحَافِظًا وَأَمِينًا. اللَّهُمَّ اشْدُدْ أَزْرَهُمْ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ. اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ، وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ، وَاجْعَلْ لَهُمْ مِنْ أَمْرِهِمْ رَشَدًا. اللَّهُمَّ ارْحَمْ شُهَدَاءَهُمْ، وَاشْفِ جَرْحَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَاهُمْ، وَرُدَّ غَائِبَهُمْ إِلَى أَهْلِهِمْ سَالِمِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْهِمْ نَصْرَكَ الَّذِي وَعَدْتَهُ لِلْمُؤْمِنِينَ، وَاحْفَظْ بَيْتَ الْمَقْدِسِ وَمَسْجِدَ الْأَقْصَى مِنْ كَيْدِ الْكَافِرِينَ.</p> <p>اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.</p> <p>رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.</p> </div> <p class="has-text-align-center"><br>Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>Membela Palestina Bukti Keimanan Kita</em><br>di sini</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="/wp-content/uploads/2024/12/Khutbah-Jumat-Singkat-I-Desember-24-Membela-Palestina-Bukti-Keimanan-Kita-dakwah-id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p class="has-text-align-center">Anda ingin mendapat kiriman <em>update</em> materi khutbah<br>& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-2 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-luminous-vivid-orange-background-color has-background wp-element-button" href="https://lynk.id/dakwahid">Ya, Saya Mau Daftar</a></div> </div> <div style="height:80px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div> <div class="wp-block-jetpack-related-posts"> <h2 class="wp-block-heading"><strong>Sudah baca materi khutbah ini?</strong></h2> </div> <p>The post <a href="/materi-khutbah-jumat-membela-palestina-bukti-keimanan/">Materi Khutbah Jumat: Membela Palestina Bukti Keimanan Kita</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Tue, 03 Dec 2024 01:31:56 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj5ytWvbYFBxuvEroxWNdYQD</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Materi Khutbah Jumat: Jangan Biarkan Perbuatan Dosa Merajalela]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj53GgFtTKc9OwpyW97guT9A</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/shjgypLGdJssE8koB-6Y8cqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Materi Khutbah Jumat: Jangan Biarkan Perbuatan Dosa Merajalela" title="Materi Khutbah Jumat: Jangan Biarkan Perbuatan Dosa Merajalela"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Jangan Biarkan Perbuatan Dosa Merajalela</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Ustadz Fahrurozi, M.Pd</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ .</p> <p>يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَائَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فازَ فَوْزًا عَظِيمًا.</p> <p>اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَاتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ.</p> </div> <p>Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah</p> <p>Allah Ta’ala menjadikan Islam sebagai jalan kebenaran satu-satunya yang harus dilalui oleh umat manusia untuk berjalan dengan selamat dan sejahtera menuju Allah.</p> <p>Islam adalah satu-satunya jalan keselamatan. Sehingga siapa pun yang menaati Islam, Allah limpahkan baginya kebaikan dunia dan akhirat. Sebaliknya, siapa pun yang menyeleweng dari ajaran Islam, maka Allah hadapkan dia dengan berbagai macam masalah.</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>berfirman, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/045_al-jatsiyah/ayat_21/">al-Quran Surat al-Jatsiyah ayat 21</a>,</p> <p class="rtl">اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ اجْتَرَحُوا السَّيِّاٰتِ اَنْ نَّجْعَلَهُمْ كَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَوَاۤءً مَّحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْۗ سَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ</p> <p>“<em>Apakah orang-orang yang melakukan kejahatan itu mengira bahwa Kami akan memperlakukan mereka seperti orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan</em>,<em> yaitu sama dalam kehidupan dan kematian mereka</em>?<em> Alangkah buruknya penilaian mereka itu</em>.”</p> <h2 class="wp-block-heading">Akibat Perbuatan Dosa</h2> <p>Orang-orang yang melakukan perbuatan dosa dan tidak mau <a href="/khutbah-jumat-terbaru-cara-tobat-dari-dosa-besar/">bertobat kepada Allah</a>, tentu akan menghadapi keadaan yang berbeda dengan orang-orang yang selalu beramal saleh. Berbagai bencana Allah hadapkan kepada orang-orang yang melakukan perbuatan dosa di dunia.</p> <p>Sebagian Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> sebutkan dalam sabdanya, hadits riwayat Imam as-Suyuthi dalam <em>al-Jami` ash-Shaghir</em>,nomor 13.938, Syekh al-Albani menilai hadits ini sahih,</p> <p class="rtl">يَا مَعْشَرَ المُهَاجِرِينَ! خِصَالٌ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيْتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ:</p> <p>“<em>Wahai orang-orang Muhajir</em>,<em> ada lima perkara buruk apabila menimpa kalian</em>.<em> Aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak melihatnya</em>.</p> <p class="rtl">لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا،</p> <p><em>Pertama</em>,<em> tidaklah perbuatan </em><a href="/khutbah-jumat-singkat-tips-menghindari-dosa-zina/"><em>zina</em></a><em> dikerjakan terang-terangan di tengah masyarakat bahkan hingga diiklankan</em>,<em> kecuali Allah sebar di tengah mereka wabah penyakit yang belum pernah terjadi pada umat sebelum mereka</em>.</p> <p class="rtl">وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَشِدَّةِ الْمُؤْنَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ،</p> <p><em>Kedua</em>,<em> tidaklah orang-orang biasa mengurangi takaran dan timbangan</em>,<em> kecuali mereka ditimpa paceklik</em>,<em> cuaca ekstrem</em>,<em> serta kezaliman penguasa</em>.</p> <p class="rtl">وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلَّا مُنِعُوْا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا،</p> <p><em>Ketiga</em>,<em> tidaklah orang-orang menolak membayar zakat mal</em>,<em> kecuali air hujan akan ditahan dari langit agar tidak turun</em>.<em> Sehingga apabila bukan karena binatang melata</em>,<em> yang membutuhkan air</em>,<em> orang-orang itu tidak akan diberi </em><a href="/doa-ketika-hujan-turun-teks-arab-latin-terjemah/"><em>hujan</em></a>.</p> <p class="rtl">وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ الله وَعَهْدَ رَسُولِهِ إِلَّا سَلَّطَ اللهُ عَلَيْهِمْ عَدُوَّهُمْ مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا كَانَ فِي أَيْدِيهِمْ،</p> <p><em>Keempat</em>,<em> tidaklah orang-orang membatalkan janji mereka kepada Allah dan Rasul-Nya untuk taat</em>,<em> kecuali Allah kuasakan atas diri mereka musuh dari bangsa selain mereka</em>,<em> dan musuh itu merampas sebagian harta kekayaan yang mereka miliki</em>.</p> <p class="rtl">وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَيَتَحَرَّوْا فِيمَا أَنْزَلَ اللهُ إِلَّا جَعَلَ اللهُ بِأَسَهُمْ بَيْنَهُمْ.</p> <p><em>Dan kelima</em>,<em> apabila para pemimpin mereka tidak mau berhukum dengan kitabullah azza wajalla dan memilih untuk menetapi hal yang tidak diturunkan oleh Allah</em>,<em> kecuali Allah jadian permusuhan sesama mereka sangat keras</em>.”</p> <p><strong>Materi Khutbah Jumat:</strong><em> </em><a href="/materi-khutbah-jumat-9-pengaruh-maksiat/">9 Pengaruh Maksiat Terhadap Kehidupan Seseorang</a></p> <h2 class="wp-block-heading">Hakikat Musibah</h2> <p>Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah</p> <p>Demikianlah, Allah Ta’ala melalui lisan Rasulullah Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wa sallam</em> memperingatkan dengan keras akan berbagai perbuatan dosa. Karena berbagi perbuatan dosa mendatangkan keburukan dunia dan hukuman berat di akhirat.</p> <p>Allah Ta’ala adalah Rabb Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semua keburukan yang Dia timpakan kepada umat manusia tujuannya agar manusia kembali kepada-Nya.</p> <p>Sebagaimana Allah berfirman, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/030_ar-rum/ayat_41/">al-Quran Surat ar-Rum ayat 41</a>,</p> <p class="rtl">ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ</p> <p>“<em>Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia</em>;<em> Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari </em>(<em>akibat</em>)<em> perbuatan mereka</em>,<em> agar mereka kembali </em>(<em>ke jalan yang benar</em>).”</p> <p>Jamaah shalat Jumat sekalian</p> <p>Yang harus kita ingat bahwa <a href="/tuntunan-islam-ketika-tertimpa-bencana/">bencana</a> yang menimpa umat Islam hakikatnya bukan siksa atau kemurkaan kepada para pribadi umat Islam. Tetapi, justru merupakan kasih sayang Allah agar umat Islam selamat di kehidupan abadi kelak.</p> <p>Ummul Mukminin Aisyah <em>radhiyallahu </em>‘<em>anha</em> menyampaikan, Rasulullah Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wa sallam</em> bersabda, hadits riwayat al-Hakim nomor 8622, hadits shahih,</p> <p class="rtl">فَإِذَا اسْتَحَلُّوا الزِّنَا وَشَرِبُوا الْخُمُورَ بَعْدَ هَذَا وَضَرَبُوا الْمَعَازِفَ غَارَ اللَّهُ فِي سَمَائِهِ، فَقَالَ لِلْأَرْضِ: تَزَلْزَلِي بِهِمْ، فَإِنْ تَابُوا وَنَزَعُوا وَإِلَّا هَدَمَهَا عَلَيْهِمْ. فَقَالَ أَنَسٌ: عُقُوبَةٌ لَهُمْ؟ قَالَتْ: رَحْمَةٌ وَبَرَكَةٌ وَمَوْعِظَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ، وَنَكَالًا وَسَخْطَةً وَعَذَابًا لِلْكَافِرِينَ.</p> <p>“<em>Apabila orang-orang sudah memperbolehkan perzinaan</em>,<em> biasa meminum </em><a href="/materi-khutbah-jumat-bahaya-legalisasi-khamr/#4_Dampak_Kerusakan_dari_Khamr"><em>khamr</em></a>,<em> sesudah itu mereka telah memainkan alat-alat music</em>,<em> maka Allah yang ada di langit murka dan berfirman kepada bumi</em>,‘<em>Berguncanglah engkau</em>!<em> Apabila mereka bertobat dan meninggalkan perbuatan dosa</em>,<em> maka berhentilah</em>.<em> Dan apabila mereka tidak bertobat</em>,<em> maka hancurkanlah mereka</em>.’”</p> <p>Anas berkata, “<em>Apakah ini adalah hukuman untuk mereka</em>?”</p> <p>Aisyah berkata, “<em>Itu semua adalah rahmat</em>,<em> berkah</em>,<em> dan pelajaran bagi orang-orang mukmin</em>.<em> Serta hukuman dan kemurkaan untuk orang-orang kafir</em>.”</p> <p>Demikian <a href="/materi-khutbah/materi-khutbah-jumat/">materi khutbah Jumat</a> dengan tema Jangan Biarkan Perbuatan Dosa Merajalela yang dapat khatib sampaikan. Semoga Allah menyelamatkan kehidupan dunia dan akhirat kita semua.</p> <p class="rtl">وَقُل رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHUTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، مَنْ يَهْدِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَن لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.</p> <p>اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.</p> <p>اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.</p> <p>اللّٰهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ.</p> <p>اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، وَلَا تَجْعَلْهُ مُلْتَبِسًا عَلَيْنًا فَنَضِلَّ.</p> <p>رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.</p> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>Jangan Biarkan Perbuatan Dosa Merajalela</em><br>di sini</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="/wp-content/uploads/2024/11/Khutbah-Jumat-Singkat-V-November-24-Jangan-Biarkan-Perbuatan-Dosa-Merajalela-dakwah-id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p class="has-text-align-center">Anda ingin mendapat kiriman <em>update</em> materi khutbah<br>& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-2 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-luminous-vivid-orange-background-color has-background wp-element-button" href="https://lynk.id/dakwahid"><strong>Ya, Saya Mau Daftar</strong></a></div> </div> <div style="height:69px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div> <div class="wp-block-jetpack-related-posts"> <h2 class="wp-block-heading"><strong>Anda belum khutbah dengan materi ini, kan?</strong></h2> </div> <p></p> <p>The post <a href="/materi-khutbah-jumat-perbuatan-dosa-merajalela/">Materi Khutbah Jumat: Jangan Biarkan Perbuatan Dosa Merajalela</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Thu, 28 Nov 2024 10:52:06 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj53GgFtTKc9OwpyW97guT9A</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Zikir Subhanallah: Mudah Dibaca, Namun Besar Pahalanya]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj6oBFe87UKfTYXPHda3dwWx</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/3qpaqOO1aJizMxDsg3BcxMqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Zikir Subhanallah: Mudah Dibaca, Namun Besar Pahalanya" title="Zikir Subhanallah: Mudah Dibaca, Namun Besar Pahalanya"> <p>Subhanallah, Mahasuci Allah, adalah di antara kalimat yang ringan di lisan, namun berat di timbangan amal. Mari baca artikel karya Ustadz Rusydi Rasyid berikut, agar kita makin giat beramal.</p> <h2 class="wp-block-heading">Amalah Kecil Pahala Gokil</h2> <p>Tidak ada amal apa pun di sisi Allah yang dinilai kecil, apalagi remeh dan sia-sia, selama amal tersebut dikerjakan dengan niat yang benar dan semata-mata mengharap <a href="/materi-khutbah-jumat-cara-meraih-ridha-allah-azza-wajalla/">ridha Allah</a>.</p> <p>Surga, yang merupakan hadiah mahal yang Allah sediakan bagi hamba-Nya yang beriman, cara memperolehnya tidak dibatasi hanya oleh amal tertentu. Lagi-lagi, karena tidak ada amal yang kecil di hadapan Allah, baik besar maupun kecil. Setiap amal memiliki potensi untuk menjadi jalan menuju <a href="https://www.islamweb.net/ar/article/16723/%D8%B5%D9%81%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%AC%D9%86%D8%A9">surga</a>.</p> <p>Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> bersabda,</p> <p class="rtl">لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ</p> <p>“<em>Sungguh janganlah kamu memandang rendah suatu kebaikan pun</em>,<em> meski sekadar bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri</em>.” (HR. Muslim no. 2626)</p> <p>Untuk itu, tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk mengeluhkan ketidakmampuan dalam beramal. Karena yang diinginkan Allah bukan sekadar banyak dan besar, melainkan niat dan kesungguhan.</p> <p>Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa sebagian sahabat mengadu dan mengeluh kepada Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em>. Mereka mengadu tidak bisa menyamai amal saleh yang biasa dilakukan orang-orang kaya, yaitu amal saleh bisa bersedekah. Padahal mereka shalat dan puasa sebagaimana para sahabat tersebut shalat dan puasa.</p> <p>Menanggapi aduan tersebut, Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> bersabda,</p> <p class="rtl">أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ مَا تَصَّدَّقُونَ؟ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةً، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ، وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيَأتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ؟ قَالَ: أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ كَانَ لَهُ أَجْرًا.</p> <p>“<em>Bukankah Allah telah membuatkan banyak jalan untuk kalian bersedekah</em>?</p> <p><em>Sesungguhnya pada setiap tasbih </em>(<em>bacaan subhanallah</em>)<em> terhitung <a href="/definisi-hukum-macam-dalil-keutamaan-sedekah/">sedekah</a></em>,<em> takbir adalah sedekah</em>,<em> tahmid adalah sedekah</em>,<em> tahlil adalah sedekah</em>,<em> mengajak orang kepada kebaikan itu sedekah</em>,<em> dan melarang orang dari kemungkaran juga sedekah</em>.<em> Bahkan pada kemaluan seorang di antara kalian ada sedekahnya</em>.”</p> <p>Para sahabat bertanya, “<em>Wahai Rasulullah</em>,<em> apakah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, kemudian dia mendapatkan pahala dari situ</em>?”</p> <p>Rasulullah menjawab, “<em>Bagaimana pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan di jalan yang haram</em>,<em> bukankah baginya dosa</em>?<em> Demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal</em>,<em> maka baginya mendapatkan pahala</em>.” (HR. Muslim no. 1006)</p> <h2 class="wp-block-heading">Wirid Subhanallah: Ringan di Lisan, Berat di Timbangan</h2> <p>Ada banyak macam amalan yang sangat mudah dikerjakan, namun memiliki faedah yang sangat besar. Di antaranya adalah <a href="/doa-dan-zikir/">zikir dan wirid</a> yang diajarkan oleh Rasulullah dalam hadits.</p> <p><a href="/bacaan-dzikir-pagi-lengkap-terjemah-arab-latin/">Beberapa zikir</a> tersebut bahkan secara spesifik disampaikan oleh Rasulullah sebagai amalan yang berat pahalanya di sisi Allah. Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam </em>bersabda,</p> <p class="rtl">كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ</p> <p>“<em>Dua kalimat yang ringan di lisan</em>,<em> namun berat di timbangan dan disukai Ar-Rahman</em>,<em> yaitu Subḥânallâhi wa bi ḥamdih</em>,<em> subḥânallâhil </em>‘<em>azhîm </em>(<em>Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya</em>.<em> Mahasuci Allah Yang Maha-agung</em>).” (HR. Al-Bukhari no. 6304; HR. Muslim no. 2694)</p> <p>Ibnu Hajar al-Asqalani mengatakan,</p> <p class="rtl">وَصَفَهُمَا بِالْخِفَّةِ وَالثِّقَلِ لِبَيَانِ قِلَّةِ الْعَمَلِ وَكَثْرَةِ الثَّوَابِ.</p> <p>“<em>Nabi menyifati kedua zikir tersebut dengan ringan dan besar</em>,<em> sebagai penjelas akan ringannya amalan dan besarnya pahala</em>.” (<em>Fatḥu al-Bâri</em>, 13/547)</p> <p><strong>Khutbah Jumat Terbaru: </strong><a href="/khutbah-jumat-terbaru-bacaan-zikir-paling-dahsyat/">Tiga Bacaan Zikir Paling Dahsyat</a></p> <p>Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wasallam</em> juga bersabda,</p> <p class="rtl">الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيزَانَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآَنِ أَوْ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ</p> <p>“<em>Bersuci itu sebagian dari iman</em>,<em> ucapan alhamdulillah </em>(<em>segala puji bagi Allah</em>)<em> itu memenuhi timbangan</em>.<em> Ucapan subhanallah </em>(<em>Mahasuci Allah</em>)<em> dan alhamdulillah </em>(<em>segala puji bagi Allah</em>),<em> keduanya memenuhi antara langit dan bumi</em>.” (HR. Muslim no. 223)</p> <p>Dua hadist di atas menerangkan beberapa bacaan zikir yang sangat ringan dan mudah diucapkan, namun begitu besar pahala yang Allah siapkan bagi siapa saja yang mengamalkannya.</p> <p>Semoga dengan kita mengetahui amalan dan zikir yang ringan sekaligus berpahala besar, menjadikan kita lebih mudah dan <a href="/khutbah-jumat-singkat-cara-membangkitkan-semangat-beramal/">bersemangat untuk beribadah kepada Allah</a> di mana dan kapan saja. Semoga bermanfaat. <a href="/">(Rusydi Rasyid/dakwah.id)</a></p> <p>Artikel <a href="/doa-dan-zikir/"><strong>Doa dan Zikir</strong></a><strong> </strong>terbaru:</p> <ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/bacaan-zikir-setelah-shalat/">Amalkan! Bacaan Zikir Setelah Shalat Lengkap Sesuai Sunah</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/bacaan-doa-safar-lengkap-teks-arab-latin-terjemah/">Bacaan Doa Safar Lengkap Teks Arab, Latih, Terjemah</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/matan-zikir-pagi-lengkap-dari-al-quran-dan-hadits/">Matan Zikir Pagi Lengkap dari Al-Quran dan Hadits</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/doa-untuk-bayi-yang-meninggal-dunia-menutut-islam/">Doa untuk Bayi yang Meninggal Dunia Menurut Islam</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/bacaan-dzikir-petang-sore-latin-arab-terjemah-indonesia/">Bacaan Dzikir Petang Latin, Arab, dan Terjemah Bahasa Indonesia</a></li> </ul><p>The post <a href="/zikir-subhanallah-mudah-dibaca-besar-pahalanya/">Zikir Subhanallah: Mudah Dibaca, Namun Besar Pahalanya</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Thu, 28 Nov 2024 10:43:30 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj6oBFe87UKfTYXPHda3dwWx</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Tantangan Orientalisme dalam Memahami Sirah Nabawiyah]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj50RLW2LzWdDDcPzvhvkqXA</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/c_NoAy-8X1SzMxDsg3BcxMqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Tantangan Orientalisme dalam Memahami Sirah Nabawiyah" title="Tantangan Orientalisme dalam Memahami Sirah Nabawiyah"> <p>Memahami Sirah Nabawiyah adalah hal yang penting bagi setiap Muslim. Namun, penting untuk berhati-hati dalam memilih sumber bacaan Sirah. Banyak karya orientalis tentang sirah Nabi yang ditulis dengan perspektif yang berbeda, bahkan terkadang bertentangan dengan pemahaman Islam.</p> <p><strong>Baca juga:</strong> <a href="/materi-kultum-ramadhan-kenapa-perlu-mempelajari-sirah-nabawiyah/">Kenapa Perlu Mempelajari Sirah Nabawiyah</a></p> <p>Sejarah memiliki posisi yang penting<em>. </em>Tidak hanya sebagai catatan peristiwa masa lalu, melainkan juga untuk memahami identitas dan asal-usul suatu bangsa. Tanpa pemahaman sejarah yang kuat, suatu bangsa dapat kehilangan identitasnya dan akhirnya menarik sejarah bangsa lain untuk dijadikan sebagai identitas.</p> <p>Tentu sama halnya bagi seorang muslim. Penting untuk memahami sejarahnya sendiri agar identitasnya tidak diatur oleh bangsa lain.</p> <p>Sejarah terpenting bagi seorang muslim tentu adalah sejarah Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> atau yang biasa dikenal dengan Sirah Nabawiyah. Karena bagi seorang muslim, Nabi Muhammad bukan hanya sosok panutan, namun juga sebagai salah satu sumber aturan, hukum, dan pembentuk cara pandang.</p> <p>Hanya saja, hari ini banyak beredar buku-buku sirah yang ditulis oleh nonmuslim, yang pada gilirannya disebut dengan orientalis. Sebut saja seperti Montgomery Watt, Carl Brockelmann, Karen Amstrong, Patricia Crone, dan masih banyak lagi.</p> <p>Karya-karya mereka kemudian banyak diterjemahkan dan dibaca seorang muslim tanpa memahami bahwa ada prinsip-prinsip yang berbeda antara orientalis tersebut dengan apa yang diyakini oleh seorang muslim.</p> <h2 class="wp-block-heading">Apa Itu Orientalisme?</h2> <p>Orientalisme sering kali dipahami secara sederhana sebagai pengetahuan atau studi tentang Timur. Padahal tentu tidak sesederhana itu.</p> <p>Orientalisme berasal dari kata <em>orient</em> yang memiliki akar dalam bahasa Latin <em>‘oriens’</em> yang berarti “timur” atau “tempat matahari terbit”. Lawan katanya adalah <em>occident</em>, dari kata <em>occidens</em> yang berarti “barat” atau “tempat tenggelamnya matahari”.</p> <p>Disadur dari <em>Encyclopaedia Britannica</em>, orientalisme pada awalnya merujuk pada studi tentang bahasa, sejarah, budaya, dan masyarakat di wilayah Timur, seperti Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia. Seiring waktu, orientalisme juga mulai mengacu pada cara budaya Timur direpresentasikan dan dipahami oleh orang Barat yang superior.</p> <p>Representasi ini sering kali bersifat stereotipe dan prasangka, menggambarkan Timur sebagai tempat yang misterius, statis, dan inferior dibandingkan dengan Barat.</p> <p>Inilah mengapa Edward Said, dalam bukunya <em>Orientalism</em>, bahkan secara tegas memaknai orientalisme sebagai studi, pemahaman, atau pandangan Barat terhadap Timur (terutama dunia Arab dan Islam), yang sering kali didasarkan pada stereotipe, prasangka, dan penafsiran yang berpusat pada kekuasaan.</p> <p>Superioritas inilah yang kemudian turut mempengaruhi metodologi orientalisme dalam membaca perjalanan hidup Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em>. Orientalis sering menggunakan pendekatan metodologis yang kurang tepat untuk memahami fenomena-fenomena yang bersifat metafisik atau ilahiah, dalam kasus sejarah dan kehidupan Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em>.</p> <p>Mereka cenderung mengabaikan dimensi sakralitas dan spiritual yang dianggap sebagai bagian esensial dari sejarah dan kehidupan Nabi Muhammad, yang tentu tidak dapat dipahami hanya dengan metode ilmiah atau logika biasa.</p> <h2 class="wp-block-heading">Metode Orientalis dalam Meneliti Sirah Nabawiyah</h2> <p>Secara garis besar, terdapat tiga metode yang digunakan oleh para orientalis dalam meneliti Sirah Nabawiyah (Ziauddin Sardar, <em>Orientalism</em>:<em> Concepts in the Social Sciences</em>, h. 60).</p> <p><strong>Pertama</strong>, pendekatan historis-kritis.</p> <p>Pendekatan ini menekankan verifikasi sumber sejarah melalui analisis kritis dan sering membandingkan sumber-sumber Islam dengan sumber-sumber kontemporer untuk mencari konsistensi dan kontradiksi.</p> <p><strong>Kedua</strong>, penggunaan sumber-sumber dari nonmuslim (<em>intertextuality</em>).</p> <p>Orientalis sering menggunakan sumber-sumber nonmuslim, seperti catatan sejarah Bizantium, Persia, dan Kristen, untuk melengkapi atau memverifikasi narasi Islam, dengan tujuan memberikan perspektif yang lebih luas dan mungkin lebih objektif.</p> <p><strong>Ketiga</strong>, kritik sumber sejarah.</p> <p>Beberapa orientalis skeptis terhadap keautentikan sumber-sumber Islam, menganggapnya mungkin dipengaruhi oleh kepentingan teologis dan politik pada masa awal Islam, sehingga memerlukan verifikasi lebih lanjut.</p> <p>Metode yang semacam itu membawa orientalis, ketika memeriksa suatu peristiwa, berangkat dari prinsip-prinsip dan latar belakang budaya yang telah mereka yakini sebelumnya. Kemudian mereka mencari alasan untuk membela pandangan tentang prinsip-prinsip dan latar belakang itu.</p> <p>Dengan demikian, pembacaan mereka atas sirah bukan pencarian atas kebenaran, melainkan pencarian pembenaran atas sesuatu yang telah mereka yakini.</p> <p>Misalnya saja, dalam kerangka penggunaan historis-kritis, Montgomery Watt dan Brockelmann menyangkal bahwa wahyu kepada Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> berasal dari Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>. Watt mengaitkan proses wahyu hanya sebatas aktivitas mental atau imajinasi kreatif yang ada pada Nabi. (W Montgomery Watt, <em>Muhammad Prophet and Statesman</em>, h. 21)</p> <p>Sementara itu, Brockelmann menganggap wahyu sebagai khayalan semata yang dibuat oleh Nabi Muhammad. (Carl Brockelmann, <em>History of The Islamic Peoples</em>, h. 12)</p> <p>Penolakan terhadap wahyu ini menyebabkan keraguan terhadap status <a href="https://www.marja.id/">al-Quran</a> sebagai kalam Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>.</p> <p>Untuk menguatkan argumen bahwa Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> yang menuliskan al-Quran, Watt juga menolak ide bahwa Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> adalah seorang ummi. Berdasarkan studi Watt, Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> sebelum menerima kenabian telah memiliki pendidikan yang baik sesuai dengan kebudayaan zaman tersebut, yang memungkinkannya untuk menciptakan karya sebesar al-Quran.</p> <h2 class="wp-block-heading">Syarat Memahami Sirah Nabawiyah</h2> <p>Dari sudut pandang Islam, sirah Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> tidak bisa hanya dianggap sebagai masalah sejarah yang dapat ditinjau dengan kritik dan analisis, sebagaimana yang diinginkan oleh orientalis.</p> <p>Ilmu Sirah Nabawiyah, menurut Munir Ghadban, adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari segala hal yang terkait dengan kehidupan Nabi Muhammad, seperti kepribadiannya, tingkah lakunya, sifat-sifatnya, dan metode yang digunakan dalam berdakwah, bertabligh, serta membimbing umat. (Muhammad Munir al-Ghadhban, <em>Fiqhu as-Sirah an-Nabawiyah</em>, h. 15)</p> <p>Tentu definisi ini bertolak belakang dengan sekedar konsepsi orientalis atas histori.</p> <p>Pemahaman yang serius terhadap sirah nabawiyah mengharuskan adanya tiga syarat. (Muhammad bin Shamil as-Sulami, <em>Manhaj Kitabah at-Tarikh al-Islami wa Tadrisuhu</em>)</p> <p><strong>Pertama</strong>, keimanan atau setidaknya menghormati sumber metafisik (ghaib) dari pesan Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> dan realitas wahyu yang mendasarinya.</p> <p><strong>Kedua</strong>, mengadopsi sikap objektif tanpa pendapat terlebih dahulu yang bisa menghambat pemahaman.</p> <p><strong>Ketiga</strong>, memahami ilmu-ilmu alat dalam penelitian sejarah, mulai dari bahasa dan pengumpulan data, hingga metode perbandingan, kritik, serta analisis.</p> <h2 class="wp-block-heading">Kekurangan Pendekatan Orientalis</h2> <p>Meskipun para orientalis memang cukup berhasil dalam poin terakhir, pada akhirnya mereka tidak dapat memberikan kontribusi ilmiah yang memadai terhadap realitas sirah nabawiyah atau mendekati batas pemahaman yang sebenarnya. Hal ini karena kurangnya pendekatan mereka terhadap dua poin pertama, yaitu menghormati sumber metafisik dan mengadopsi sikap objektif.</p> <p>Oleh karena itu, dalam membaca sirah Nabi, penting pula menggunakan cara pandang Islam. Fakta sejarah boleh sama, tapi interpretasi sejarah bisa jadi sangat berbeda. <a href="/">(M. Wildan Arif Amrulloh/dakwah.id)</a></p> <p>Baca juga artikel <a href="/pemikiran/"><strong>Pemikiran</strong> </a>atau artikel menarik lainnya karya <strong>M. Wildan Arif Amrulloh.</strong></p> <p>Penulis: Muhamad Wildan Arif Amrulloh</p> <p>Artikel Pemikiran terbaru:</p> <ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/tantangan-orientalisme-dalam-memahami-sirah-nabawiyah/">Tantangan Orientalisme dalam Memahami Sirah Nabawiyah</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/tidak-punya-anak-bukan-berarti-childfree/">Tidak Punya Anak Bukan Berarti Childfree</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/transpuan-shalat-berjamaah-di-shaf-perempuan-bolehkah/">Transpuan Shalat Berjamaah di Shaf Perempuan, Bolehkah?</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/pluralisme-agama-lahir-di-eropa-dipromosikan-di-indonesia/">Pluralisme Agama Lahir di Eropa, Dipromosikan di Indonesia</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/prinsip-rinsip-toleransi-agama-dalam-alquran/">Prinsip-Prinsip Toleransi Agama dalam Al-Quran</a></li> </ul><p>The post <a href="/tantangan-orientalisme-dalam-memahami-sirah-nabawiyah/">Tantangan Orientalisme dalam Memahami Sirah Nabawiyah</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Tue, 26 Nov 2024 11:13:50 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj50RLW2LzWdDDcPzvhvkqXA</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Materi Khutbah Jumat: Persatuan Syarat Kejayaan Islam]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj7ZaYC0dsYCFdyj2B2-2yB4</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/pq9GTVpcActsEAZrpAZB0Mqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Materi Khutbah Jumat: Persatuan Syarat Kejayaan Islam" title="Materi Khutbah Jumat: Persatuan Syarat Kejayaan Islam"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Persatuan Syarat Kejayaan Islam</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Hafizh Nizham</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَعَزَّنَا بِهِ قُوَّةً وَإِيْمَانًا، وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَجَعَلَنَا أَحِبَّةً وَإِخْوَانًا، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ كِتَابَهُ هُدًى وَرَحْمَةً وَتِبْيَانًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، هَدَى اللهُ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ، وَعَلَّمَ بِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ، وَأَعَزَّ بِهِ بَعْدَ الذِّلَّةِ، وَكَثَّرَ بِهِ بَعْدَ القِلَّةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانُوا لَهُ عَلَى الْحَقِّ إِخْوَانًا وَأَعْوَانًا؛ أَمَّا بَعْدُ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.</p> <p>يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.</p> </div> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong><strong><em></em></strong></p> <p>Segala puji bagi Allah yang telah menyatukan hati orang-orang yang beriman dengan agama-Nya. Kalam-Nya yang suci menitahkan kita untuk bersatu dan melarang perpecahan, karena persatuan itu mahal harganya.</p> <p>Allah berfirman,<a href="https://www.marja.id/quran/008_al-anfal/ayat_63/">al-Quran Surat al-Anfal ayat 63</a>,</p> <p class="rtl">لَوْاَنْفَقْتَ مَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مَّآ اَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ اَلَّفَ بَيْنَهُمْۗ اِنَّهٗ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ</p> <p>“<em>Walaupun kamu menginfakkan semua </em>(<em>kekayaan</em>)<em> yang berada di bumi</em>,<em> niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka</em>,<em> tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka</em>.<em> Sungguh</em>,<em> Dia Mahaperkasa</em>,<em> Mahabijaksana</em>.”</p> <p>Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah<em> shallahu </em>‘<em>alaihi wa sallam</em>, sang pemilik hati yang bersih, serta kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya, juga umatnya yang berpegang teguh di atas jalannya.</p> <p>Kami wasiatkan kepada diri kami khususnya dan jamaah umumnya, untuk meningkatkan <a href="/khutbah-jumat-singkat-tentang-takwa/">takwa</a>, karena nilai kualitas kehidupan seorang mukmin tidak dilihat dari rupanya, tetapi dinilai dari ketakwaannya kepada Allah.</p> <h2 class="wp-block-heading">Pertikaian Umat Hal Paling Disenangi Musuh</h2> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Sudah berlalu setahun lebih, penduduk Gaza masih berada dalam bayang-bayang genosida. Lebih dari 70.000 ton bom telah dijatuhkan Zionis kepada saudara seiman kita di bumi Gaza. Bangunan-bangunan hancur, sekolah porak-poranda, masjid-masjid runtuh, rumah-rumah rata, kamp-kamp pengungsian hangus terbakar oleh misil, rumah sakit dihujani ribuan peluru, dan langit yang biru tertutup oleh asap yang mengepul.</p> <p>Hanya dalam waktu satu tahun saja, serdadu Zionis telah membombardir Gaza bukan hanya dengan 100 bom atau 200 bom, namun sampai lebih dari 18.000 bom.</p> <p>Akan tetapi, di tengah kemelut agresi Zionis yang semakin memanas, penduduk Gaza tidak mengangkat bendera putih untuk menyerah. Para pembebas Baitul Maqdis senantiasa berjuang habis-habisan mempertahankan tanah al-Quds dari tangan penjajah, dan menjadi benteng terakhir umat ini.</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Langkah-langkah yang tepat untuk mengembalikan hak-hak kaum muslimin terhadap kiblat pertama, <a href="/masjidil-aqsha-inikah-keutamaanmu/">Masjidil Aqsha</a>, itu bukan hanya soal memberikan bantuan secara finansial, bukan hanya soal memberikan doa terbaik kita. Memberikan bantuan finansial dan doa adalah sesuatu yang agung di sisi Allah. Tetapi, yang tak kalah penting adalah membangun persatuan di antara umat Islam, dan itu dimulai dari diri kita sendiri.</p> <p>Karena sejatinya <a href="/materi-khutbah-jumat-persatuan-umat/">membangun persatuan umat</a> adalah instrumen utama dan kewajiban syar’i yang harus dipenuhi. Dalam kondisi apa pun, persatuan harus direalisasi. Bersatu adalah jalan untuk membentengi umat dan menjaga keselamatannya, serta merupakan tameng pelindung untuk menghadapi bahaya dari musuh-musuhnya. </p> <p>Sementara berpecah-belah di antara kaum muslimin hanya akan membuat musuh untung dan kita sendiri yang merugi. Tidak ada sesuatu yang paling disenangi musuh, kecuali kita sebagai sesama orang yang hatinya beriman pada Allah saling bertikai dan saling menyikut.</p> <p>Ibnu Qutaibah dalam <em>Uyunul Akhbar</em> mengabadikan sekeping sejarah.</p> <p>Ketika Khalifah Abdul Malik bin Marwan sibuk memerangi Abdullah bin Zubair, para pemuka Romawi dan jajaran menteri berkumpul di hadapan Kaisar Justianus II dan berkata, “<em>Bangsa Arab sedang sibuk bertarung satu sama lain</em>,<em> ini kesempatan emas untuk menyerang mereka</em>.”</p> <p>Namun, sang kaisar menjawab, “<em>Jangan sekali-kali kalian melakukan itu</em>!”</p> <p>Para pembesar terkejut dengan jawaban kaisar, mereka bertanya tentang alasannya.</p> <p>Kaisar lalu meminta dihadirkan dua ekor anjing dan keduanya diadu untuk bertarung. Saat keduanya berkelahi dengan sangat sengit, saling menggigit, saling menerkam, saling mencakar, kaisar kemudian meminta untuk dilemparkan seekor rubah di tengah pertarungan kedua anjing tersebut.</p> <p>Ketika dilemparkan dan kedua anjing melihat kedatangan rubah, kedua anjing tiba-tiba menghentikan perkelahian dan bersatu untuk menyerang rubah hingga membunuhnya!</p> <p>Kaisar kemudian berkata, “<em>Ini adalah perumpamaan kita dan bangsa Arab</em>.<em> Jika kita menyerang</em>,<em> mereka akan bersatu melawan kita</em>.<em> Tetapi jika kita membiarkan mereka</em>,<em> mereka akan saling memusnahkan satu sama lain</em>!”</p> <p>Kisah ini memberikan kepada kita sebuah pelajaran yang sangat berharga, bahwa tidak ada yang sangat diinginkan dan disenangi musuh selain melihat kita berkonflik satu sama lain. Karena perpecahan itu melemahkan kekuatan kita yang pada akhirnya bisa menuntun kita pada jurang kehancuran. </p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/008_al-anfal/ayat_46/">Surat al-Anfal ayat 46</a>, memberikan <em>warning</em> kepada setiap orang beriman di belahan timur hingga barat bumi,</p> <p class="rtl"> وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ</p> <p>“<em>Dan janganlah kamu berselisih</em>,<em> yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang</em>.”</p> <h2 class="wp-block-heading">Urgensi Persatuan Umat</h2> <p>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</p> <p>Persatuan adalah instrumen terpenting dan fondasi fundamental dalam membangun sebuah kekuatan. Persatuan merupakan syarat utama meraih sebuah kejayaan.</p> <p>Oleh karenanya, di antara langkah pertama yang Rasulullah ambil setelah berhijrah ke Kota Madinah adalah menyatukan hati kaum muslimin dengan mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar.</p> <p>Nabi mempersaudarakan <a href="/materi-khutbah-jumat-abu-bakar-ash-shiddiq-teladan-dalam-kejujuran/">Abu Bakar</a> dengan Kharijah bin Zaid,</p> <p>Nabi mempersaudarakan <a href="/materi-khutbah-jumat-meneladani-4-karakter-sahabat-abu-ubaidah-bin-jarrah/">Abu Ubaidah bin al-Jarrah</a> dengan Abu Thalhah,</p> <p>Nabi mempersaudarakan Mush’ab bin Umair dengan Abu Ayyub al-Anshari,</p> <p>Nabi mempersaudarakan Abu Dzar al-Ghifari dengan al-Mundzir bin Amru,</p> <p>Nabi mempersaudarakan Thalhah bin Ubaidillah dengan Ka’b bin Malik,</p> <p>Nabi mempersaudarakan Ja’far bin Abi Thalib dengan <a href="/materi-khutbah-jumat-sahabat-muadz-bin-jabal/">Mu’adz bin Jabal</a>,</p> <p>Nabi mempersaudarakan sahabat Salman al-Farisi dengan <a href="/materi-khutbah-jumat-abu-darda-teladan-dalam-kebijaksanaan/">Abu Darda`</a>,</p> <p>Nabi mempersaudarakan <a href="/materi-khutbah-jumat-hikmah-dalam-kisah-bilal-bin-rabah/">Bilal</a> dengan Abu Ruwaihah,</p> <p>dan pada akhirnya kita adalah umat yang telah dipersatukan langsung oleh Allah dari langit ketujuh,</p> <p class="rtl">اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ </p> <p>Allah berfirman, “<em>Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara</em>.”<a href="https://www.marja.id/quran/049_al-hujurat/ayat_10/">(QS. Al-Hujurat: 10)</a></p> <p>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</p> <p>Sungguh terkadang yang membuat umat terpuruk bukan karena musuh kuat, tetapi karena kita lemah disebabkan kita suka berpecah-belah.</p> <p>Itulah mengapa strategi orang-orang yang tidak suka dengan Islam adalah menyebarkan propaganda dan menciptakan narasi yang memicu perpecahan dan perselisihan.</p> <p>Ibarat seorang pemahat yang dengan teliti memecah batu besar menjadi kerikil-kerikil kecil, musuh kita itu sangat mengetahui bahwa dengan memisahkan kekuatan, batu yang tadinya kokoh akan menjadi lemah dan mudah hancur.</p> <p>Diriwayatkan oleh ath-Thabrani bahwa ketika Syas bin Qais, seorang dedengkot tua yang terkenal dengan kekufurannya dan kedengkian yang mendalam terhadap umat Islam, melihat sekelompok sahabat sedang berkumpul dan bercengkerama.</p> <p>Syas bin Qais merasa marah melihat persatuan mereka dalam Islam setelah sebelumnya mereka saling bermusuhan pada masa Jahiliah antara suku Aus dan Khazraj.</p> <p>Syas bin Qais lalu membuat propaganda dan memerintahkan seorang pemuda dari golongannya untuk mendekati para sahabat, bergabung dengan mereka, dan memprovokasi mereka tentang Hari Batha’—pertempuran di antara suku-suku, serta menyanyikan beberapa puisi yang pernah mereka lantunkan untuk menabuh perang. Pemuda itu pun melaksanakannya dengan hebat.</p> <p>Beberapa lama kemudian, api perselisihan mulai menyala. Orang-orang mulai berdebat, saling membanggakan diri, hingga puncaknya dua orang dari suku Aus dan Khazraj bangkit dan terlibat pertikaian.</p> <p>Seorang dari mereka menantang, “<em>Jika kalian mau</em>,<em> kita bisa mengembalikan keadaan seperti dulu</em>.”</p> <p>Pihak yang lain pun marah dan berkata, “<em>Siapkan senjata</em>!<em> Peperangan kita di al-Hurra</em>!”</p> <p>Mereka pun pergi untuk saling menyerang, kembali pada klaim mereka yang ada pada zaman Jahiliah.</p> <p>Ketika berita ini sampai kepada Nabi Muhammad, beliau pergi menemui mereka bersama beberapa sahabatnya. Sesampainya di sana, beliau berseru, “<em>Wahai kaum Muslimin</em>!<em> Allah</em>,<em> Allah</em>.<em> Apakah kalian akan kembali kepada tuntutan zaman Jahiliah sementara aku berada di tengah-tengah kalian setelah Allah memberikan petunjuk kepada kalian</em>,<em> memuliakan kalian dengan Islam</em>,<em> dan menghapuskan perkara Jahiliah dari diri kalian</em>,<em> serta menyatukan hati kalian</em>?”</p> <p>Mendengar itu, sekelompok sahabat itu pun menyadari bahwa semua itu adalah dari bisikan dari setan juga <a href="/materi-kultum-ramadhan-terbaru-tipu-daya-iblis/">tipu daya</a> musuh mereka. Akhirnya, mereka melemparkan senjata, menangis, dan saling berpelukan. Kemudian, mereka kembali bersama Nabi Muhammad dalam keadaan mendengar dan patuh.</p> <h2 class="wp-block-heading">Membangun Persatuan Umat</h2> <p>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> memerintahkan kita bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali, agar kita membangun persatuan sesama saudara seiman dengan interaksi penuh dengan rasa kasih sayang. Dan tidaklah Allah memerintahkan sesuatu dari langit ketujuh, kecuali sesuatu itu benar-benar hal yang sangat penting.</p> <p>Allah berfirman, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/003_ali-imran/ayat_103/">Surat Ali Imran ayat 103</a>,</p> <p class="rtl">وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا</p> <p>“<em>Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali </em>(<em>agama</em>)<em> Allah</em>,<em> dan janganlah kamu bercerai berai</em>.”</p> <p>Dan dalam <a href="https://www.marja.id/quran/003_ali-imran/ayat_105/">Surat Ali Imran ayat 105</a>,</p> <p class="rtl">وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ</p> <p>“<em>Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka</em>.”</p> <p>Kalau kita melihat spiritnya para salaf shalih, sesungguhnya spiritnya mereka adalah spirit persatuan. Mereka mengambil seribu langkah untuk merekatkan ikatan persaudaraan, mereka berinteraksi dengan interaksi kasih sayang, mereka tidak mudah berselisih hanya karena perbedaan pendapat yang berada dalam ranah <em>khilafiyah</em> yang sifatnya pun <em>furu</em>’<em>iyyah</em> atau cabang.</p> <p>Sebagaimana Imam Ahmad bin Hanbal <a href="https://shamela.ws/book/10649/1295">yang berpendapat bahwa</a> qunut dalam shalat Subuh termasuk perkara bid’ah. Tetapi, jika Imam Ahmad shalat di belakang imam yang berqunut, beliau tidak mengatakan bahwa si imam adalah ahli bid’ah.</p> <p>Imam Ahmad juga tidak mengeluarkan fatwa bahwa masjid itu keluar dari ahlusunah, akan tetapi justru beliau mengikuti qunutnya, bahkan ikut mengaminkan doa qunut Subuh.</p> <p>Imam Ahmad berkata,</p> <p class="rtl">ذَٰلِكَ مِنْ أَجْلِ اتِّحَادِ الْكَلِمَةِ، وَاتِّفَاقِ الْقُلُوبِ، وَعَدَمِ كَرَاهَةِ بَعْضِنَا لِبَعْضٍ</p> <p>“<em>Semua itu demi menyatukan umat di bawah satu kalimat</em>,<em> mempersatukan hati</em>,<em> dan menghilangkan kebencian di tengah umat</em>.”</p> <p>Sifat para salaf shalih itu selayak jarum yang merajut apa yang terurai, bukan sebagaimana gunting yang merobek-robek persaudaraan. Tepikanlah segala macam persoalan-persoalan fikih yang memang menjadi ranahnya para ulama berbeda pendapat dalam berijtihad.</p> <p>Kultur sunah bukanlah kultur yang gampang menghujat karena berbeda pendapat. Kultur sunah bukanlah kultur yang hobi bertengkar menjadi seseorang yang tipenya seperti pembawa minyak dan api yang membakar tali persaudaraan. Kultur sunah itu memprioritaskan persaudaraan dan persatuan yang berasaskan <em>mahabbah</em> dan <em>mawaddah</em>.</p> <p>Sesungguhnya hubungan cinta dan persatuan kokoh tak sekadar tentang kekuatan umat, melainkan juga berhubung erat dengan negeri keabadian. Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> bersabda, hadits riwayat Abu Daud nomor 3527,</p> <p class="rtl">إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ لَأُنَاسًا مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِمَكَانِهِمْ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ تُخْبِرُنَا مَنْ هُمْ قَالَ هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوا بِرُوحِ اللَّهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ بَيْنَهُمْ وَلَا أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا فَوَاللَّهِ إِنَّ وُجُوهَهُمْ لَنُورٌ وَإِنَّهُمْ عَلَى نُورٍ لَا يَخَافُونَ إِذَا خَافَ النَّاسُ وَلَا يَحْزَنُونَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ</p> <p>“<em>Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat sekelompok manusia yang mereka bukan para nabi</em>,<em> bukan pula para syuhada</em>.<em> Tetapi para nabi dan syuhada merasa iri kepada mereka pada hari kiamat karena kedudukan mereka begitu tinggi di sisi Allah Ta</em>’<em>ala</em>.”</p> <p>Para sahabat bertanya, ”<em>Wahai Rasulullah</em>,<em> beri tahukanlah kepada kami siapakah mereka itu</em>?” </p> <p>Nabi menjawab, ”<em>Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah</em>,<em> padahal di antara mereka tidak ada pertalian darah dan tidak ada harta yang saling diberikan</em>.<em> Sungguh demi Allah</em>,<em> wajah mereka laksana cahaya</em>.<em> Dan sesungguhnya mereka berada di atas cahaya</em>.<em> Mereka tidak merasa ketakutan saat manusia dalam keadaan takut</em>,<em> mereka tidak bersedih saat manusia bersedih</em>.”</p> <p>Jamaah Jumat rahimakumullah</p> <p>Palestina adalah salah satu PR terbesar kita hari ini. Jangan sampai perhatian kita teralihkan dengan isu atau energi kita terforsir dengan perbedaan yang sifatnya remeh-temeh dan recehan.</p> <p>Demikian <a href="/materi-khutbah/materi-khutbah-jumat/">materi khutbah Jumat</a> dengan tema persatuan syarat kejayaan Islam yang dapat khatib sampaikan.</p> <p>Semoga Allah satukan hati-hati kita dalam kebaikan dan kebersamaan. Menjadikan kita sebagai umat yang saling mendukung, bersatu dalam tujuan mulia, saling mencintai, dan semoga Allah melindungi kita dari buruknya perpecahan dan permusuhan, serta menguatkan kita dengan ikatan persaudaraan.</p> <p class="rtl">أَقُولُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الْجَلِيلَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوهُ يُغْفَرْ لَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHUTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا.</p> <p>اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.</p> <p>اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مَوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ، وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ.</p> <p>اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَلَّا تَدَعَ لَنَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضَا إِلَّا قَضَيْتَهَا.</p> <p>اللَّهُمَّ وَحِّدْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِينَ، وَوَحِّدْ صَفَّهُمْ، وَاجْمَعْ شَمْلَهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ، وَاجْمَعْهُمْ تَحْتَ رَايَةٍ وَغَايَةٍ وَاحِدَةٍ.</p> <p>اللَّهُمَّ انصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْتَضْعَفِينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، وَاجْبُرْ كَسْرَهُمْ، وَاشْفِ مَرْضَاهُمْ، وَارْحَمْ مَوْتَاهُمْ.</p> <p>عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يُعَظِّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.</p> </div> <p class="has-text-align-center"><br>Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>Persatuan Syarat Kejayaan Islam</em><br>di sini</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="/wp-content/uploads/2024/11/Khutbah-Jumat-Singkat-IV-November-24-Persatuan-Syarat-Kejayaan-Islam-dakwah-id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p class="has-text-align-center">Anda ingin mendapat kiriman <em>update</em> materi khutbah<br>& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-2 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-luminous-vivid-orange-background-color has-background wp-element-button" href="https://lynk.id/dakwahid"><strong>Ya, Saya Mau Daftar</strong></a></div> </div> <div style="height:54px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div> <div class="wp-block-jetpack-related-posts"> <h2 class="wp-block-heading"><strong>Materi Khutbah Jumat Menarik Lainnya:</strong></h2> </div> <p></p> <p>The post <a href="/khutbah-jumat-terbaru-persatuan-syarat-kejayaan-islam/">Materi Khutbah Jumat: Persatuan Syarat Kejayaan Islam</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Thu, 21 Nov 2024 05:47:30 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj7ZaYC0dsYCFdyj2B2-2yB4</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Materi Khutbah Jumat: Mengubah Kemungkaran Jangan Ditunda!]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj7ABdh6a7zFyElIQVIBAOiw</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/femy5mXzRBMxsKt5lIUXPsqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Materi Khutbah Jumat: Mengubah Kemungkaran Jangan Ditunda!" title="Materi Khutbah Jumat: Mengubah Kemungkaran Jangan Ditunda!"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Mengubah Kemungkaran Jangan Ditunda!</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Ustadz Fahrurozi, M.Pd.</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.</p> <p>وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَنِسَاءً، وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّا بَعْدُ.</p> </div> <p><strong><em>Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta</em>’<em>ala</em></strong></p> <p>Saya wasiatkan untuk diri saya dan hadirin sekalian, marilah kita bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar <a href="/khutbah-jumat-singkat-tentang-takwa/">takwa</a>. Sungguh orang-orang yang bertakwa adalah orang yang beruntung dunia dan akhirat.</p> <p>Mari kita jauhi segala macam kemungkaran, karena perbuatan munkar mendatangkan kerusakan dunia dan akhirat. Bahkan seseorang yang melihat kemungkaran tetapi tidak mau mengubahnya, kecuali Allah timpakan kepada orang itu hukuman dari langit.</p> <h2 class="wp-block-heading">Dampak Buruk Mendiamkan Kemungkaran</h2> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah</em></strong></p> <p>Orang yang melihat kemungkaran kemudian hatinya tidak membenci kemungkaran dan tidak mau mengubahnya, maka kedudukan mereka di hadapan Allah adalah sama dengan pelaku kemungkaran.</p> <p>Allah Ta’ala berfirman, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/004_an-nisa/ayat_140/">al-Quran Surat an-Nisa’ ayat 140</a>,</p> <p class="rtl">وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا</p> <p>“<em>Dan sungguh</em>,<em> Allah telah menurunkan </em>(<em>ketentuan</em>)<em> bagimu di dalam Kitab </em>(<em>al-Quran</em>)<em> bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan </em>(<em>oleh orang-orang kafir</em>),<em> maka janganlah kamu duduk bersama mereka</em>,<em> sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain</em>.<em> Karena </em>(<em>kalau tetap duduk dengan mereka</em>),<em> tentulah kamu serupa dengan mereka</em>.<em> Sungguh</em>,<em> Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam</em>.”</p> <p>Maknanya, orang yang duduk <strong>bersama</strong> dengan orang yang sedang berbuat dosa, maka dia sama dengan pelaku dosa dan berhak mendapatkan hukuman dari Allah.</p> <p><a href="https://islamqa.info/ar/answers/4097/%D9%87%D9%84-%D9%83%D8%A7%D9%86-%D8%A7%D8%AD%D8%AF-%D9%85%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D8%A7%D9%84%D8%AD%D9%8A%D9%86-%D9%8A%D8%AC%D9%84%D8%B3-%D9%85%D8%B9-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%83%D8%A7%D8%B1%D9%89">Diriwayatkan</a> bahwa suatu hari Khalifah Umar bin Abdul Aziz menangkap beberapa orang yang sedang mabuk <a href="/materi-khutbah-jumat-bahaya-legalisasi-khamr/">minuman keras</a>. Kemudian mereka dihukum ta’zir cambuk beberapa kali.</p> <p>Pada saat seseorang di antara para pelanggar syariat itu akan dihukum, ada beberapa orang yang menyampaikan bahwa pelaku tersebut sedang melaksanakan puasa, sementara orang yang puasa tidak mungkin makan dan minum tentunya.</p> <p>Maka Khalifah Umar bin Abdul Aziz menjawab bahwa kesalahan orang itu adalah duduk-duduk <strong>bersama</strong> dengan orang-orang yang sedang mabuk minuman keras. Sehingga, hukumannya sama dengan peminum khamr. Kemudian beliau membacakan ayat di atas, yakni <a href="https://www.marja.id/quran/004_an-nisa/ayat_140/">al-Quran Surat an-Nisa` ayat 140</a>.</p> <p>Seorang yang beriman kepada Allah, harus mencegah kemungkaran dan tidak mendiamkan ataupun mencintainya. Mendiamkan kemungkaran yang dikerjakan secara terang-terangan merupakan sumber bencana.</p> <p>Diriwayatkan dari <a href="/materi-khutbah-jumat-abu-bakar-ash-shiddiq-teladan-dalam-kejujuran/">Abu Bakar ash-Shiddiq</a> <em>radhiyallahu </em>‘<em>anhu</em> beliau berkata, hadits riwayat Ahmad nomor 16, Syekh Ahmad Muhammad Syakir menilai hadits ini sahihul isnad,</p> <p class="rtl">يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تَقْرَؤُوْنَ هَذِهِ الْآيَةَ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ} وَإِلَى آخِرِ الْآيَةِ، وَإِنَّكُمْ تَضَعُوْنَهَا عَلَى غَيْرِ مَوَضِعِهَا، وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الْمُنْكَرَ وَلَا يُغَيِّرُوْهُ أَوْشَكَ اللهُ أَنْ يُعَمَّهُمْ بِعِقَابِهِ.</p> <p>“Wahai manusia, sesungguhnya kalian membaca ayat ini, ‘<em>Wahai orang-orang yang beriman</em>!<em> Jagalah dirimu</em>;(<em>karena</em>)<em> orang yang sesat itu tidak akan membahayakanmu apabila kamu telah mendapat petunjuk</em> …’ <a href="https://www.marja.id/quran/005_al-maidah/ayat_105/">(QS. Al-Maidah: 105)</a>, tetapi kalian mendudukkannya bukan pada tempatnya. Sesungguhnya, aku mendengar Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wa sallam</em> bersabda, ‘<em>Sesungguhnya</em>,<em> manusia apabila mereka melihat kemungkaran tetapi tidak mencegahnya</em>,<em> maka pastilah Allah akan meratakan hukuman dari-Nya</em>.”</p> <p>Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah<em> shallallahu </em>‘<em>alaihi wa sallam</em> bersabda, hadits riwayat Abu Dawud nomor 4338, Syekh al-Albani menilai hadits ini sahih,</p> <p class="rtl">مَا مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيهِمْ بِالْمَعَاصِي، ثُمَّ يَقْدِرُونَ عَلَى أَنْ يُغَيِّرُوا، ثُمَّ لَا يُغَيِّرُوا، إِلَّا يُوشِكُ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ مِنْهُ بِعِقَابٍ.</p> <p>“<em>Tidaklah ada suatu masyarakat</em>,<em> dikerjakan di tengah mereka perbuatan dosa</em>,<em> sedangkan mereka mampu untuk mengubahnya</em>,<em> kemudian mereka tidak mau mengubahnya</em>,<em> kecuali pasti Allah akan meratakan hukuman dari-Nya</em>.”</p> <p>Oleh karena itu semua, maka kaum muslimin adalah umat yang paling gerah pada saat melihat kemungkaran. Kaum muslimin adalah umat yang paling tidak suka dengan <a href="/tag/dosa-besar/">perbuatan dosa</a>. Umat Islam adalah umat yang tidak akan diam melihat <a href="/materi-khutbah-jumat-9-pengaruh-maksiat/">perbuatan maksiat</a>.</p> <h2 class="wp-block-heading">Mengubah Kemungkaran dengan Tangan, Lisan, dan Hati</h2> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah</em></strong></p> <p>Seorang muslim harus mengubah kemungkaran, baik dengan tangan, lisan, maupun minimal mengubahnya dengan hati.</p> <p>Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wa sallam </em>bersabda, hadits riwayat Muslim nomor 49,</p> <p class="rtl">مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ</p> <p>“<em>Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran maka hendaknya ia mengubahnya dengan tangannya</em>.<em> Jika tidak mampu</em>,<em> maka dengan lisannya</em>.<em> Jika tidak mampu juga maka dengan hatinya</em>,<em> dan itulah selemah-lemah iman</em>.”</p> <p>Lalu bagaimana bentuk mengubah kemungkaran dengan hati?</p> <p>Caranya adalah dengan membenci perbuatan dosa dan menjauhi pelakunya. Tidak duduk bersama dengan pelaku dosa saat mereka berbuat dosa sebagaimana telah kita sampaikan tadi. Dan tidak menjadikan para pelaku dosa sebagai teman akrab.</p> <p>Sebagaimana firman Allah Ta’ala, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/005_al-maidah/ayat_79/">al-Quran Surat al-Maidah ayat 78-79</a>,</p> <p class="rtl">لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَلٰى لِسَانِ دَاوٗدَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ</p> <p class="rtl">كَانُوْا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُّنْكَرٍ فَعَلُوْهُۗ لَبِئْسَ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ</p> <p>“<em>Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan </em>(<em>ucapan</em>)<em> Dawud dan Isa putra Maryam</em>.<em> Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas</em>.<em></em></p> <p><em>Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat</em>.<em> Sungguh</em>,<em> sangat buruk apa yang mereka perbuat</em>.”</p> <p>Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wa sallam</em> bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, hadits nomor 3047,</p> <p class="rtl">لَمَّا وَقَعَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ فِي الْمَعَاصِي نَهَتْهُمْ عُلَمَاؤُهُمْ فَلَمْ يَنْتَهُوا فَجَالَسُوهُمْ فِي مَجَالِسِهِمْ. قَالَ يَزِيدُ: أَحْسِبُهُ. قَالَ: وَأَسْوَاقِهِمْ وَوَاكَلُوهُمْ وَشَارَبُوهُمْ فَضَرَبَ اللَّهُ قُلُوبَ بَعْضِهِمْ بِبَعْضٍ وَلَعَنَهُمْ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ</p> <p>“<em>Ketika terjadi perbuatan dosa di tengah bani Israil</em>,<em> para ulama mereka mencegahnya</em>.<em> Akan tetapi</em>,<em> pada saat para pelaku dosa tidak berhenti</em>,<em> maka para ulama itu justru duduk dengan para pelaku dosa di tempat kumpul mereka</em>,<em> dan di pasar-pasar</em>.<em> Para ulama itu makan-makan dan minum-minum <strong>bersama</strong> dengan mereka para pelaku dosa</em>.<em> Karena perbuatan itu</em>,<em> Allah menghitamkan hati sebagian mereka oleh sebab sebagian yang lain</em>,<em> dan melaknat mereka melalui lisan </em>(<em>ucapan</em>)<em> Dawud dan Isa putra Maryam</em>.<em> Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas</em>.”</p> <p>Demikian materi khutbah Jumat singkat dengan tema jangan menunda mengubah kemungkaran yang dapat khatib sampaikan. Semoga Allah Ta’ala menyelamatkan kita semua di dunia dan di akhirat.</p> <p class="rtl">وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِيْنَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وتَوَاصَوا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوا بِالصَّبْرِ.</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHUTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>اَلْحَمْدُ َللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَي أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.</p> <p>أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ نَفْسِي بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.</p> <p>اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ</p> <p>اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.</p> <p>اَللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهُمْ، وَأَصْلِح ْذَاتَ بَيْنِهُمْ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ.</p> <p>اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطلِاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ وَلَا تَجْعَلْهُ مُلْتَبِسًا عَلَيْنَا فَنَضِلَّ.</p> <p>رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَلَذِكْرَ اللهِ أَكْبَرُ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.</p> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>Mengubah Kemungkaran Jangan Ditunda!</em><br>di sini</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="/wp-content/uploads/2024/11/Khutbah-Jumat-Singkat-III-November-24-Mengubah-Kemungkaran-Jangan-Ditunda-dakwah-id.pdf">Download PDF</a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p class="has-text-align-center">Anda ingin mendapat kiriman <em>update</em> materi khutbah<br>& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-2 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-luminous-vivid-orange-background-color has-background wp-element-button" href="https://lynk.id/dakwahid"><strong>Ya, Saya Mau Daftar</strong></a></div> </div> <div class="wp-block-jetpack-related-posts"> <h2 class="wp-block-heading">Materi Khutbah Jumat Menarik Lainnya:</h2> </div> <p>The post <a href="/materi-khutbah-jumat-mengubah-kemungkaran-jangan-ditunda/">Materi Khutbah Jumat: Mengubah Kemungkaran Jangan Ditunda!</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Tue, 12 Nov 2024 06:17:39 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj7ABdh6a7zFyElIQVIBAOiw</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Materi Khutbah Jumat: Menanamkan Nilai Tauhid dalam Keluarga]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj53WvTslSIEGDWzduGQo0iT</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/Iw76P3aXHnTWaZtSnUZUWcqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Materi Khutbah Jumat: Menanamkan Nilai Tauhid dalam Keluarga" title="Materi Khutbah Jumat: Menanamkan Nilai Tauhid dalam Keluarga"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Menanamkan Nilai Tauhid dalam Keluarga</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Adib Fattah Suntoro, M.Ag.<br>(Peneliti Centre for Islamic and Occidental Studies (CIOS) Universitas Darussalam Gontor)</p> <p class="rtl">اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَلَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.</p> <p class="rtl">فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِي نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.</p> <p class="rtl">قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p class="rtl">يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta</em></strong><strong>’<em>ala</em></strong></p> <p>Marilah pertama-tama kita haturkan rasa syukur kita atas limpahan nikmat yang tak terhingga dari Allah <em>subhanahu wa ta</em>’<em>ala</em>. Dia-lah Rabb yang telah menganugerahkan kepada kita nikmat yang paling agung, yaitu nikmat menjadi muslim yang bertauhid.</p> <p>Tauhid yang termanifestasi dalam dua kaliamat syahadat <em>Asyhadu an lā ilāha illallāh</em>, wa <em>asyhadu anna Muḥammadan rasūlullāh</em> yang senantiasa kita ulang-ulang bacaannya di setiap shalat.</p> <p>Tauhid inilah yang disebut oleh Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> sebagai kunci surga dalam haditsnya, hadits riwayat Imam Ahmad dalam <em>Musnad</em>-nya, sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam <em>Ḥâdil Arwâḥ ilâ Bilâdil Afrâḥ </em>halaman 68,</p> <p class="rtl">مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ</p> <p>“<em>Kunci surga adalah syahadat La Ilaha Illallah</em>.”</p> <p>Selanjutnya, kita panjatkan shalawat dan salam kepada Nabi kita tercinta, Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em>.</p> <p>Beliau adalah rahmat yang diutus oleh Allah untuk mengangkat umat dari kegelapan kekafiaran menuju cahaya tauhid dalam kemuliaan Islam. Dengan ajaran yang beliau bawa, kita tahu bahwa alam semesta ini adalah ciptaan Allah, maka sudah sepantasnya kita hanya menyembah kepada Allah Sang Maha Pencipta.</p> <p>Tidak lupa, khatib berpesan kepada diri sendiri dan kepada seluruh jamaah yang hadir, marilah kita senantiasa menjaga ketakwaan kepada Allah dengan sebenar-benar ketakwaan. Ingatlah, sebaik-baik bekal kita menuju Allah adalah ketakwaan itu sendiri. Takwa yang memurnikan niat, menuntun langkah, dan menguatkan hati di jalan yang Allah ridai.</p> <h2 class="wp-block-heading">Penanaman Nilai Tauhid dalam Keluarga</h2> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta</em></strong><strong>’<em>ala</em></strong></p> <p>Pada hari yang berbarakah ini, kami ingin mengingatkan diri kami dan jamaah semua tentang satu tanggung jawab yang mulia dan berat, yaitu kewajiban seorang kepala keluarga dalam menjaga dan mendidik keluarganya tentang tauhid.</p> <p>Hal ini didasari dengan firman Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/066_at-tahrim/ayat_6/">Surat at-Tahrim ayat 6</a>,</p> <p class="rtl">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا</p> <p>“<em>Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka</em>.”</p> <p>Imam Ibnu Katsir dalam <a href="/kumpulan-kitab-tafsir-terpopuler-klasik-dan-kontemporer/#Pertama_Tafsir_Ibnu_Katsir">tafsirnya</a> menjelaskan bahwa Surat at-Tahrim ayat 6 ini berisi penjelasan kewajiban bagi kepala keluarga untuk mendidik keluarga agar terhindar dari api neraka.</p> <p>Lalu bagaimana agar keluarga terhindar dari api neraka?</p> <p>Salah satu yang paling utama yaitu dengan menanamkan nilai tauhid pada mereka. Berdasarkan pada sabda Nabi Muhammad dalam <em>Shahih Muslim</em>, no. 26,</p> <p class="rtl">مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ</p> <p>“<em>Barang siapa yang meninggal dengan mengakui tauhid La Ilaha Illallah</em>,<em> maka dia akan masuk surga</em>.” </p> <p>Imam an-Nawawi dalam kitab <em>syarh-</em>nya menjelaskan terkait hadits tersebut bahwa mazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah dari generasi salaf dan khalaf adalah bahwa siapa pun yang mati dalam keadaan mengesakan Allah, bertauhid, pasti akan masuk surga tanpa terkecuali.</p> <p>Maknanya, kita dan keluarga kita akan selamat dari neraka dan masuk ke dalam surga, jika kita bisa betul-betul menjaga tauhid kita hingga ajal menjemput.</p> <p>Saudara-saudara sekalian, ayat ini adalah seruan yang penuh makna, mengingatkan kita akan tanggung jawab yang harus kita emban sebagai kepala keluarga. Sebagai seorang suami atau calon suami kelak, kita adalah pemimpin, dan Allah telah mempercayakan amanah ini kepada kita.</p> <p>Tanggung jawab kita bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan lahiriah keluarga, tetapi juga membimbing mereka dalam mengenal dan mengamalkan tauhid.</p> <p>Apa artinya kita memberi makan dan tempat tinggal, tetapi mengabaikan <a href="/pendidikan-iman-pelajaran-wajib/">pendidikan iman dan tauhid</a> dalam diri istri dan anak-anak kita? Kita harus menyadari, bahwa tidak ada sesuatupun yang lebih berharga dari iman dan tauhid.</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta</em></strong><strong>’<em>ala</em></strong></p> <p>Jika demikian, apa sebenarnya tauhid itu?</p> <p>Secara umum, tauhid dipahami sebagai pengakuan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, yaitu dengan mengucapkan kalimat لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّٰهُ (<em>Lâ ilâha illallâh</em>) dengan penuh keyakinan terhadap maknanya. Tentunya tauhid tidak cukup hanya dengan pengakuan lisan atau keyakinan dalam hati, namun membutuhkan pembuktian dengan perbuatan.</p> <p>Imam al-Baghawi dalam <em>Syarhus Sunnah</em> menyatakan bahwa para sahabat, tabiin, dan ulama Ahlus Sunnah setelah mereka sepakat bahwa amal termasuk bagian dari iman. Mereka berpendapat bahwa iman terdiri dari ucapan, tindakan, dan akidah (keyakinan).</p> <p>Ibnu Abdil Barr dalam kitabnya <em>at Tamhid</em> menjelaskan bahwa menurut ulama Ahlus Sunnah, mereka sepakat bahwa iman meliputi ucapan dan perbuatan, serta tidak ada amal yang diterima tanpa disertai niat. Beliau menambahkan bahwa menurut Ahlus Sunnah, iman dapat meningkat melalui ketaatan dan menurun akibat maksiat.</p> <p>Oleh karena itu, jamaah sekalian yang dirahmati Allah, setidaknya terdapat tiga nilai tauhid yang wajib kita tanamkan pada diri kita dan keluarga.</p> <p><strong><em>Hadirin yang berbahagia</em></strong></p> <h3 class="wp-block-heading">Pertama: Keyakinan akan keberadaan Allah sebagai Tuhan semesta alam</h3> <p>Keyakinan ini merupakan fondasi utama dalam iman kita sebagai seorang Muslim. Dalam istilah para ulama, inilah yang disebut sebagai <em>Tauhid Rububiyah</em>. Artinya, mengesakan Allah <em>subhanahu wa ta</em>’<em>ala</em> dalam segala perbuatan-Nya, seperti menciptakan, memberikan rezeki, menghidupkan dan mematikan, serta mendatangkan bahaya atau memberikan manfaat.</p> <p>Semua tindakan ini adalah perbuatan yang hanya dimiliki oleh Allah <em>subhanahu wa ta</em>’<em>ala</em>. Kita harus mengajarkan kepada keluarga kita bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu. Allah adalah Pencipta alam semesta ini, yang menciptakan segala yang ada, mulai dari langit dan bumi hingga seluruh makhluk yang hidup di dalamnya.</p> <p>Dalam al-Quran <a href="https://www.marja.id/quran/013_ar-rad/ayat_16/">Surat ar-Ra’du ayat 16</a>, Allah berfirman,</p> <p class="rtl">قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلْ اللَّهُ ۚ قُلْ أَفَأَتَّخِذْتُم مِّن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِم نَفْعًا وَلَا ضَرًّا</p> <p>“<em>Katakanlah </em>(<em>Muhammad</em>),‘<em>Siapakah Tuhan langit dan bumi</em>?’<em> Katakanlah</em>,‘<em>Allah</em>.’<em> Katakanlah</em>,‘<em>Pantaskah kamu mengambil pelindung-pelindung selain Allah</em>,<em> padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri</em>?’”</p> <h3 class="wp-block-heading">Kedua: Pemurnian ibadah hanya kepada Allah</h3> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Subhanahu Wata</em></strong><strong>’<em>ala</em></strong></p> <p>Kemudian nilai tauhid yang kedua adalah pemurnian ibadah hanya kepada Allah.</p> <p>Meyakini Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa harus dibuktikan dengan ibadah hanya kepada-Nya. Sebab ibadah konsekuensi dari tauhid. Oleh para ulama ini disebut sebagai tauhid uluhiyyah. Inti dari tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam segala bentuk ibadah.</p> <p>Ini berarti bahwa setiap bentuk ibadah, baik berupa shalat, zakat, puasa, haji atau pun berdoa, bertawasul, dan beristighasah, harus ditujukan hanya kepada Allah semata. Sebaliknya, kita juga harus menjauhi segala perbuatan dan keyakinan syirik berupa penyembahan kepada selain-Nya.</p> <p>Ini sejalan dengan perintah Allah dalam <a href="https://www.marja.id/quran/021_al-anbiya/ayat_25/">al-Quran Surat al-Anbiya` ayat 25</a>,</p> <p class="rtl">وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْٓ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدُوْنِ</p> <p>“<em>Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau </em>(<em>Muhammad</em>),<em> melainkan Kami wahyukan kepadanya</em>,<em> bahwa tidak ada tuhan </em>(<em>yang berhak disembah</em>)<em> selain Aku</em>,<em> maka sembahlah Aku</em>.”</p> <p>Imam at-Thabari dalam <a href="/kumpulan-kitab-tafsir-terpopuler-klasik-dan-kontemporer/#Kedua_Tafsir_Ath-Thabari">tafsirnya</a> terkait ayat ini mengatakan bahwa Allah menekankan bahwa setiap rasul yang diutus memiliki satu pesan pokok, yaitu tauhid mengesakan Allah dalam ibadah.</p> <p>Tidak ada sesembahan yang layak untuk disembah di langit maupun di bumi selain Allah. Oleh karena itu, Allah memerintahkan agar kita memberikan pengabdian yang tulus dan murni hanya kepada-Nya serta mengakui keesaan-Nya dalam hal uluhiyah.</p> <p>Oleh sebab itu, jamaah sekalian, hendaknya kita mengajarkan kepada keluarga kita untuk hanya beribadah kepada Allah semata dan menjauhi <a href="/tag/syirik/">syirik</a>. Selain itu, kita juga harus memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari.</p> <p>Tunjukkan kepada mereka bagaimana kita mengandalkan Allah dalam setiap urusan, mengucapkan doa sebelum melakukan aktivitas, dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan. Mari kita ajarkan mereka untuk <a href="/mencintai-allah-rasul-butuh-kejujuran/">mencintai Allah</a> dan merasakan kedekatan dengan-Nya melalui ibadah yang kita lakukan bersama.</p> <p>Dengan demikian, kita tidak hanya mengajarkan konsep, tetapi juga memberikan pengalaman langsung tentang bagaimana mengimplementasikan nilai tauhid dalam kehidupan sehari-hari.</p> <h3 class="wp-block-heading">Ketiga: Mengesakan Allah dengan mengenalkan nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang mulia</h3> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta</em></strong><strong>’<em>ala</em></strong></p> <p>Adapun nilai tauhid ketiga yang harus kita tanamkan, yaitu mengesakan Allah dengan mengenalkan nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang mulia, <em>asma</em>’<em>ul husna wa shifatil ulya</em>.</p> <p>Ahlus Sunnah wal Jamaah berkeyakinan bahwa Allah <em>subhanahu wa ta</em>’<em>ala</em> memiliki nama-nama yang terbaik serta sifat-sifat yang sempurna, yang merupakan keistimewaan yang khusus dimiliki-Nya.</p> <p>Karena itu, kita harus menjadikan Allah <em>tabaraka wa ta</em>’<em>ala</em> sebagai satu-satunya Dzat yang memiliki nama-nama dan sifat-sifat tersebut. Inilah esensi dari tauhid asma wa shifat, yang menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang memiliki nama-nama terbaik dan sifat-sifat yang sempurna.</p> <p>Dalam al-Quran, Allah menyebutkan nama-nama-Nya dalam beberapa ayat dengan sebutan al-Husna. Misalnya dalam <a href="https://www.marja.id/quran/007_al-araf/ayat_180/">Surat al-A’raf ayat 180</a>, Allah berfirman,</p> <p class="rtl">وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا</p> <p>“<em>Dan Allah memiliki Asma</em>’<em>ul-husna </em>(<em>nama-nama yang terbaik</em>),<em> maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma</em>’<em>ul-husna itu</em>.”</p> <p>Begitu pula dalam <a href="https://www.marja.id/quran/017_al-isra/ayat_110/">Surat al-Isra` ayat 110</a>, Allah berfirman,</p> <p class="rtl">قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَـٰنَ أَيًّا مَّا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى</p> <p>“<em>Katakanlah </em>(<em>Muhammad</em>),‘<em>Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman</em>.<em> Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru</em>,<em> karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik </em>(<em>Asma</em>’<em>ul husna</em>).’”</p> <p>Maka, jamaah yang dimuliakan Allah, penting bagi kita untuk menghayati, menadaburi, dan kalau perlu menghafalkan nama-nama Allah serta sifat-sifat-Nya.</p> <p>Allah sendiri sudah menyebutkan nama-nama dan sifat-sifat-Nya dalam al-Quran al-Karim. Rasulullah juga menyebutkan dan menjelaskan maksud dari nama-nama dan sifat-sifat tersebut dalam haditsnya.</p> <p>Maka, ketika kita menyebut ar-Rahman, yang artinya Allah Sang Maha Pengasih, kita diingatkan akan cinta-Nya yang tak terbatas kepada seluruh makhluk. Setiap kali kita mengucapkan ar-Rahim, kita diajarkan untuk berbuat baik dan saling menyayangi, karena Allah selalu memberi <a href="/materi-khutbah-jumat-rahmat-allah/">rahmat-Nya</a> kepada kita tanpa memandang status dan kedudukan.</p> <p>Tentu, nama-nama ini bukan sekadar rangkaian kata, tetapi merupakan pancaran sifat-sifat Allah yang seharusnya kita tiru dalam perilaku sehari-hari. Kita harus tanamkan kepada diri dan keluarga kita bahwa dengan mengenal dan menghayati Asmaul Husna, kita akan semakin dekat dengan-Nya. Jika kita semakin mengenalnya, niscaya tauhid dalam diri kita akan semakin kokoh.</p> <p>Demikianlah <a href="/materi-khutbah/materi-khutbah-jumat/">materi khutbah Jumat</a> dengan tema menanamkan nilai tauhid dalam keluarga. Semoga dengan menjaga tauhid tersebut, kita termasuk hamba-Nya yang selamat di dunia dan akhirat.</p> <p class="rtl">بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHUTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.</p> <p>أَمَّا بَعْدُ.</p> <p>فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.</p> <p>قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا.</p> <p>اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.</p> <p>اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.</p> <p>رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.</p> <p>اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.</p> <p>اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.</p> <p>اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.</p> <p>رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.</p> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>Menanamkan Nilai Tauhid dalam Keluarga</em><br>di sini:</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="/wp-content/uploads/2024/11/Khutbah-Jumat-Singkat-II-November-24-Menanamkan-Nilai-Tauhid-dalam-Keluarga-dakwah-id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <div style="height:47px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div> <p class="has-text-align-center">Anda ingin mendapat kiriman update materi khutbah<br>& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-2 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-luminous-vivid-orange-background-color has-background wp-element-button" href="https://lynk.id/dakwahid"><strong>Ya, Saya Mau Daftar</strong></a></div> </div> <div class="wp-block-jetpack-related-posts"> <h2 class="wp-block-heading">Materi Khutbah Jumat Menarik Lainnya:</h2> </div> <p>The post <a href="/khutbah-jumat-menanamkan-nilai-tauhid-dalam-keluarg/">Materi Khutbah Jumat: Menanamkan Nilai Tauhid dalam Keluarga</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Tue, 05 Nov 2024 05:42:52 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj53WvTslSIEGDWzduGQo0iT</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Materi Khutbah Jumat: Merawat Persaudaraan sebagai Amanah]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj7FG4TZATpit_edSx_iNpPQ</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/apeFOHA0_oZ0pdScJ_l3t8qq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Materi Khutbah Jumat: Merawat Persaudaraan sebagai Amanah" title="Materi Khutbah Jumat: Merawat Persaudaraan sebagai Amanah"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Merawat Persaudaraan Sebagai Amanah</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Ahmad Suryadi, S.Pd., M.Pd.<br>(Dosen STAI DDI Makassar)</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ جَعَلَ الصَّلاَةَ مِيْرَاجًا لِلْمُؤْمِنِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ.</p> <p>اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>يَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَنِسَاءً، وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.</p> </div> <p><strong><em>Hadirin yang dirahmati Allah</em></strong></p> <p>Mari kita selalu mengucapkan terima kasih kepada Allah <em>subhanahu wa ta</em>’<em>ala</em> atas segala kebaikan dan kebaikan yang Dia berikan kepada kita. Tiada seorang pun yang dapat menghitung jumlah rahmat yang telah diberikan kepadanya. Tiada alat buatan manusia yang dapat menghitung jumlah rahmat yang Allah berikan kepada kita.</p> <p>Takwa adalah satu-satunya cara bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan. Hanya dengan takwa yang sejati, manusia dapat mencapai kesejahteraan dan ketenangan abadi.</p> <p>Salah jika seseorang percaya bahwa melakukan maksiat akan membuatnya bahagia. Salah juga jika seseorang percaya bahwa keluar dari ketaatan akan memberinya kebebasan. Itu juga tidak benar.</p> <p>Maka ketahuilah bahwa hanya dengan melakukan perintah-perintah Allah, seorang hamba akan bahagia. Dan hanya dengan mengikuti sunah-sunah Rasulullah, seorang hamba akan mendapatkan keberuntungan. Namun, kemaksiatan, kekufuran, dan berpisah dari jamaah menyebabkan ketakutan, kesengsaraan, serta kehancuran.</p> <h2 class="wp-block-heading">Hakikat Ujian dalam Hidup</h2> <p><strong><em>Jamaah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Semua orang di bumi pasti mengalami kesulitan dan ujian. Setiap jamaah yang hadir di majelis khutbah Jumat ini pasti menghadapi masalah dalam hidupnya. Setiap hamba menghadapi tantangan dan ujian, dan tidak ada satu pun hamba yang hidup di dunia ini tanpa diuji oleh Allah.</p> <p>Kadang-kadang kita melihat orang lain hidupnya bahagia, meskipun keadaan mungkin tidak sesuai dengan pemikiran kita. Atau, orang lain melihat diri kita hidup susah, meskipun keadaan mungkin tidak seperih atau sesusah yang dipikirkan orang lain.</p> <p>Sesungguhnya, sempitnya hidup seseorang dan sedikitnya rezekinya adalah ujian baginya, demikian pula lapangnya hidup manusia, lancarnya rezekinya, dan tingginya pangkat dan jabatan.</p> <p><strong><em>Jamaah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Ketenangan dan kebahagiaan sejati dalam hidup, tidak ada sangkut pautnya dengan banyaknya harta seseorang. Karena kebahagiaan sejati hanya dapat diperoleh oleh mereka yang mampu mendekatkan diri kepada Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>. Kebahagiaan sejati terletak pada ketaatan terhadap perintah-perintah-Nya.</p> <p><strong><em>Jamaah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Setiap orang akan menghadapi ujian sesuai dengan kapasitasnya sendiri. Ujian yang diberikan Allah akan sesuai dengan kapasitas kita dan tidak akan melebihi batas dan ukuran. Ini menunjukkan bahwa setiap individu pasti mampu mengalaminya, menyelesaikannya, dan menghadapinya tanpa perlu berbuat syirik, bermaksiat, menipu, menyakiti, atau merugikan orang lain.</p> <p>Jadi, orang yang beriman tidak pernah mendengar kata “putus asa” saat menghadapi tantangan. Mereka tidak pernah ingin membunuh, melukai, atau menindas orang lain saat mencoba menyelesaikan masalah.</p> <p>Orang beriman, pasti meyakini firman Allah dalam <a href="https://www.marja.id/quran/094_al-insyirah/ayat_5/">Surat al-Insyirah ayat 5-8</a>,</p> <p class="rtl">فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ</p> <p>“<em>Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan</em>,<em> sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan</em>.<em> Maka apabila engkau telah selesai </em>(<em>dari sesuatu urusan</em>),<em> tetaplah bekerja keras </em>(<em>untuk urusan yang lain</em>),<em> dan hanya kepada Rabbmu engkau berharap</em>.”</p> <p>Dalam ayat di atas, Allah tidak mengatakan bahwa kemudahan akan datang setelah kesulitan. Sebaliknya, Dia menggunakan kata “ma’a”, yang berarti bersamaan dengan kesulitan. Oleh karena itu, pasti ada banyak kemudahan bersamaan dengan kesulitan. Kelemahannya hanya satu, tetapi kebaikannya bisa lebih dari satu.</p> <p>“<em>Sesungguhnya bersama kesulitan itu</em>,<em> pasti ada kemudahan-kemudahan</em>,” tegas Allah supaya manusia tidak ragu.</p> <p><strong><em>Jamaah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Di akhir Surat al-Insyirah di atas, Allah berkata, “<em>Dan hanya kepada Rabbmu engkau berharap</em>“. Karena itu, siapa pun yang bergantung pada orang lain untuk mengharapkan sesuatu, harus bersiap untuk kecewa, dan siapa pun yang bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan masalahnya pasti akan menderita.</p> <p>Karena hanya kepada Allah, Tuhan kita, kita berharap, dan hanya kepada Dia kita mengadu dan memohon. Karena Allahlah yang memiliki kekuatan untuk mengatur semua hal.</p> <p>Memang benar bahwa manusia harus berusaha untuk menyelesaikan masalahnya. Memang benar bahwa manusia harus saling membantu dan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menyelesaikan masalahnya. Memang benar bahwa orang bekerja sama dengan orang lain untuk mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun, perlu diingat bahwa jangan pernah bergantung pada orang lain.</p> <h2 class="wp-block-heading">Merajut Kasih dalam Ukhuwah</h2> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat yang berbahagia</em></strong></p> <p>Persaudaraan, sebagai nilai luhur dalam Islam, memiliki peran krusial dalam membentuk sebuah masyarakat yang harmonis dan penuh dengan kasih sayang. Kita sebagai umat Islam diajarkan untuk memahami betapa pentingnya merawat persaudaraan demi menciptakan fondasi kuat bagi kehidupan bersama.</p> <p>Dalam pandangan Islam, persaudaraan tidak hanya sebatas kata-kata atau hubungan keluarga, namun merupakan ikatan batin yang melibatkan sikap saling mencintai dan menghormati.</p> <p>Al-Quran mengingatkan kita, Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> berfirman, <a href="https://www.marja.id/quran/049_al-hujurat/ayat_10/">Surat al-Hujurat ayat 10</a>,</p> <p class="rtl">اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ</p> <p>“<em>Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara</em>,<em> karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu </em>(<em>yang berselisih</em>)<em> dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat</em>.”</p> <p>Penting untuk memahami bahwa merawat persaudaraan bukanlah tugas yang sepele. Ini melibatkan kesediaan untuk saling menghargai perbedaan, menyelesaikan konflik dengan bijaksana, dan bersama-sama menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.</p> <p>Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat merawat persaudaraan dengan cara sederhana, seperti memberikan dukungan moral, menyempatkan waktu untuk berbicara, atau bahkan dengan sekadar senyuman dan salam. Hal-hal kecil ini memiliki dampak besar dalam mempererat hubungan sesama manusia.</p> <h2 class="wp-block-heading">Cara Merawat Persaudaraan</h2> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat yang berbahagia</em></strong></p> <p>Persaudaraan dalam Islam tidak hanya sebatas ikatan darah, tetapi lebih kepada ikatan hati dan jiwa. Semua umat Islam dianggap sebagai saudara seiman, dan kewajiban untuk merawat persaudaraan ini sangat ditekankan dalam ajaran agama.</p> <p>Ini berarti kita harus bersikap adil, memahami, dan saling membantu tanpa memandang perbedaan suku, ras, atau warna kulit.</p> <p>Membina persaudaraan juga berarti menyadari tanggung jawab bersama. Islam mengajarkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab terhadap persaudaraannya. Dalam kebahagiaan maupun kesulitan, kita harus bersama-sama, siap memberikan dukungan dan bantuan satu sama lain. Ini menciptakan iklim kebersamaan yang memperkuat hubungan antar sesama.</p> <p>Tidak mungkin sebuah hubungan tanpa konflik. Namun, Islam memberikan pedoman tentang bagaimana mengatasi konflik dengan bijaksana. Kesabaran, dialog yang baik, dan keikhlasan untuk memperbaiki hubungan adalah kunci untuk menjaga persaudaraan tetap kokoh meskipun terjadi perbedaan pendapat atau konflik.</p> <p>Keberagaman adalah kekayaan bagi umat manusia. Merawat persaudaraan berarti kita harus menerima perbedaan sebagai keniscayaan. Saling menghargai dan menghormati antar individu dengan latar belakang yang berbeda adalah langkah penting untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan damai.</p> <p>Terakhir, persaudaraan dapat diperkuat melalui perbuatan baik. Memberikan bantuan, memberikan senyuman, atau bahkan sekadar bertanya kabar menjadi cara untuk menjaga kedekatan dan kebersamaan. Kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas akan memberikan dampak positif terhadap hubungan persaudaraan.</p> <p><strong><em>Jamaah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Jika seseorang diuji dengan dunia yang ketat, iman mereka harus menjadi lebih sedikit dan lebih kecil. Jika seseorang diuji dengan persaingan bisnis yang ketat, hubungan pertemanan dan persaudaraan harus tetap utuh. Hubungan pertemanan dan kekeluargaan harus tetap teratur dan sehat, meskipun persaingan kerja dapat ketat. Jangan sampai persaingan menghancurkan ukhuwah dan persaudaraan kita dengan sesama ikhwan.</p> <p>Ingatlah bahwa dunia ini kecil dan kecil, dan tidak peduli seberapa banyak uang yang kita miliki, kita tidak akan dapat memperkuat ukhuwah dan persaudaraan. Jangan biarkan saudara Anda hilang, meskipun uang dapat melayang. Meskipun tender gagal, jangan sampai hubungan keluarga, persahabatan, atau pertemanan menjadi hancur.</p> <p>Rasulullah memperingatkan kita semua, hadits riwayat al-Bukhari nomor 5638 dan Muslim nomor 2556,</p> <p class="rtl">لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ</p> <p>“<em>Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim</em>.”</p> <p>Jangan sampai karena masalah uang, masalah nominal, masalah ekonomi, menjadi putus persaudaraan, putus silaturahim, putus komunikasi.</p> <p><strong><em>Jamaah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Apa yang lebih penting dari uang, apa yang lebih penting dari kebutuhan ekonomi? Ukhuwah Islamiah, hubungan persaudaraan yang didasarkan pada iman dan Islam, harus dijaga dan dipelihara agar tidak rusak atau hancur oleh masalah dunia, masalah bisnis, dan konflik lainnya.</p> <p>Merawat persaudaraan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi merupakan kewajiban bersama sebagai umat manusia. Dengan memahami nilai-nilai persaudaraan dalam Islam, kita dapat membentuk masyarakat yang penuh dengan cinta, toleransi, dan saling menghargai.</p> <p>Semoga persaudaraan ini menjadi fondasi yang kokoh untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin.</p> <p>Demikian materi khutbah Jumat dengan tema “Merawat Persaudaraan Sebagai Amanah” yang dapat khatib sampaikan. Semoga dengan takwa yang kita terus pelihara, Allah mudahkan urusan kita. Semoga dengan ukhuwah yang kita jaga, Allah melimpahkan kasih sayang-Nya kepada kita, sehingga ketika kita semua menghadap Allah, kita tergolong sebagai <em>ibadullah</em>. Dan Allah memanggil kita dengan panggilan kasih sayang. “<em>Fadkhulii fii ibaadi</em>,<em> wadkhulii jannatii</em>”.</p> <p class="rtl">أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHUTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ اْلإِنْسَانَ وَعَلَّمَهُ اْلبَيَانَ وَأَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلىَ سَائِرِ اْلأَدْيَانِ.</p> <p>أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلاَّ اللهُ الْوَاحِدُ الْمَنَّانِ. وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اْلمَبْعُوْثُ اِلَى كَافَةِ اْلاَنَامِ.</p> <p>اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ عَلَى مَمَرِّ الدُّهُوْرِ وَالْاَيَّامِ.</p> <p>أَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.</p> <p>وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِىٍّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.</p> <p>اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلَامْوَاتِ اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.</p> <p>اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.</p> <p>رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر</p> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>Merawat Persaudaraan sebagai Amanah</em><br>di sini</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button is-style-fill"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="/wp-content/uploads/2024/10/Khutbah-Jumat-Singkat-I-November-24-Merawat-Persaudaraan-sebagai-Amanah-dakwah-id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p></p> <p class="has-text-align-center">Anda ingin mendapat kiriman update materi khutbah <br>& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-2 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-luminous-vivid-orange-background-color has-background wp-element-button"><strong>Ya, Saya Mau Daftar</strong></a></div> </div> <div style="height:69px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div> <div class="wp-block-jetpack-related-posts"> <h2 class="wp-block-heading">Materi Khutbah Jumat Menarik Lainnya:</h2> </div> <p></p> <p>The post <a href="/materi-khutbah-jumat-merawat-persaudaraan-sebagai-amanah/">Materi Khutbah Jumat: Merawat Persaudaraan sebagai Amanah</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Wed, 30 Oct 2024 11:43:57 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj7FG4TZATpit_edSx_iNpPQ</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Materi Khutbah Jumat: Jangan Jadi Orang Tua Durhaka]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj4NN1FDCNh0VCPbNtJYvzz5</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/MmzmD659JQM75Zx7owNL5cqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Materi Khutbah Jumat: Jangan Jadi Orang Tua Durhaka" title="Materi Khutbah Jumat: Jangan Jadi Orang Tua Durhaka"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Jangan Jadi Orang Tua Durhaka</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Ustaz Ade Kusmana<br>(Pengajar di Ponpes Al-Muhsin, Metro)</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.</p> <p>اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمَّا بَعْدُ.</p> <p>فَأِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلَّ ضَلَالَةِ فِي النَّارِ.</p> </div> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Pada kesempatan yang istimewa ini mari kita bersyukur kepada Allah Ta’ala atas segala nikmat dan karunia-Nya, baik nikmat iman, Islam, maupun nikmat sehat dan waktu luang.</p> <p>Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada baginda Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alahi wasallam</em>, juga kepada keluarga, sahabat, serta umatnya yang tsiqah, sabar, dan teguh dalam mengamalkan serta mendakwahkan ad-Din Islam ini.</p> <p>Tidak lupa khatib senantiasa mengingatkan kepada diri khatib pribadi khususnya, dan umumnya kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menanamkan sifat takwa dalam diri kita. Dengan menjadi pribadi yang senantiasa taat menjalankan perintah Allah dan taat meninggalkan larangan-Nya.</p> <p><strong><em>Ma</em>’<em>asyiral muslimin rahimakumulllah</em></strong></p> <p>Anak adalah anugerah dan nikmat dari Allah Ta’ala. Kehadirannya senantiasa didamba oleh setiap pasangan suami-istri yang telah menikah. Karena anak itu adalah penyejuk mata, penenteram jiwa, dan pelengkap kebahagiaan.</p> <p>Bagi keluarga muslim hadirnya seorang anak bukan hanya sekadar nikmat, tapi ia adalah amanah yang harus dijaga, dididik, dan diberikan hak-haknya.</p> <p>Karena merekalah yang akan menjadi pelanjut amal-amal saleh kita setelah kita tiada, pelita di gelapnya alam kubur dengan doa-doa kebaikan yang terus mereka panjatkan untuk kita, orang tuanya. Tentu semua itu tidak akan tercapai, bila kita sebagai orang tua abai terhadap hak–hak anak.</p> <h2 class="wp-block-heading">Apakah Orang Tua Bisa Durhaka?</h2> <p>Bisa. Orang tua durhaka adalah orang tua yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagai orang tua terhadap anak yang berada dalam tanggungannya.</p> <p>Orang tua terhadap anaknya memiliki ikatan hak dan kewajiban. Ada kewajiban yang harus dipenuhi oleh orang tua terhadap anaknya. Ada hak anak yang harus dipenuhi oleh orang tuanya.</p> <h2 class="wp-block-heading">Kisah Orang Tua Durhaka</h2> <p>Ada kisah menarik yang dituliskan oleh Ali bin Hasan Baharun dalam kitabnya <em>al-Fawaid al-Mukhtarah</em> halaman 73.</p> <p>Suatu hari, datang seorang lelaki menghadap Amirul Mukminin Umar bin Khatthab<em> radhiyallahu ‘anhu</em> mengadukan perihal anak lelakinya yang selalu durhaka kepadanya. Maka Umar pun memanggil dan menegur si anak laki-laki tersebut.</p> <p>Si anak itu pun mengatakan “<em>Wahai Amirul Mukminin</em>,<em> jangan Anda terburu-buru memarahiku sebelum aku menyampaikan alasanku</em>.<em> Bukankah setiap anak memiliki hak atas orang tuanya</em>?”</p> <p>“<em>Benar</em>.” jawab Umar.</p> <p>“<em>Lantas apa saja hak anak itu</em>,<em> wahai Amirul Mukminin</em>?” tanya si anak.</p> <p>Umar menjelaskan, “<em>Ada tiga</em>.<em> Pertama</em>,<em> hendaknya sang ayah memilihkan calon ibu yang baik bagi anaknya</em>.<em> Kedua</em>,<em> memberikan nama yang indah</em>.<em> Dan ketiga</em>,<em> mengajarkannya </em><a href="https://www.marja.id/"><em>al-Quran</em></a>.”</p> <p>Anak laki-laki itu membalas, “<em>Ketahuilah</em>,<em> wahai Amirul Mukminin</em>.<em> Ayahku tidak memberikan satu pun dari tiga hak itu</em>.<em> Ibuku seorang mantan budak berkulit hitam yang dia beli dengan harga 3 dirham yang digauli pada malam harinya</em>,<em> lalu mengandung dan melahirkanku</em>.<em> Lalu aku diberi nama ju</em>’<em>al </em>(<em>hewan pemakan kotoran</em>).<em> Dan ia tidak mengajarkan satu ayat al-Quran pun kepadaku</em>.”</p> <p>Mendengar penjelasan dari anak laki-laki tersebut, lantas Umar menoleh kepada si ayah anak itu, lalu menghardiknya. “<em>Engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia durhaka kepadamu</em>,<em> pergilah</em>!”</p> <p>Demikianlah kisah orang tua durhaka pada zaman Umar. Dari kisah di atas kita bisa memahami ada tiga hak asasi anak yang tidak boleh bagi setiap orang tua muslim mengabaikannya.</p> <h2 class="wp-block-heading">Tiga Hak Anak dalam Islam</h2> <h3 class="wp-block-heading">Pertama: Mendapat Calon ibu yang baik</h3> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Pertama, seorang calon ayah hendaknya memilihkan calon ibu yang baik bagi anak-anaknya. Artinya, memilih calon istri yang baik agamanya untuk dia nikahi.</p> <p>Nabi <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> menyampaikan bahwa seorang wanita itu dinikahi karena empat hal. Hadits riwayat al-Bukhari nomor 4802, dan Muslim nomor 1466.</p> <p class="rtl">تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ، تَرِبَتْ يَدَاكَ</p> <p>“<em>Wanita itu dinikahi karena empat hal</em>.<em> Karena hartanya</em>,<em> nasabnya</em>,<em> kecantikannya</em>,<em> dan agamanya</em>.<em> Pilihlah karena agamanya</em>,<em> maka engkau akan beruntung</em>.”</p> <p>Istri yang salihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wasallam </em>bersabda, hadits riwayat Muslim nomor 1467,</p> <p class="rtl">الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ</p> <p>“<em>Dunia itu semunya perhiasan</em>,<em> dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salihah</em>.”</p> <p>Istri salihah akan menjadi pasangan terbaik dalam mengurus keluarga dan agama kita. Imam al-Baihaqi dalam <em>Syuabil Iman, </em>hadits nomor 4430, meriwayatkan bawa Nabi bersabda,</p> <p class="rtl">وَزَوْجَةً صَالِحَةً تُعِيْنُكَ عَلَى أَمْرِ دُنْيَاكَ وَدِيْنِكَ خَيْرُ مَا اكْتَنَزَ النَّاسُ</p> <p>“<em>Dan istri salihah yang membantumu dalam urusan dunia dan agamu itu lebih baik dari harta yang disimpan manusia</em>.”</p> <h3 class="wp-block-heading">Kedua: Memiliki nama yang baik</h3> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Dalam Islam, nama bukan hanya sekadar tanda pengenal. Tetapi, nama itu bisa mengandung doa dan kebanggaan pada hari kiamat.</p> <p>Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> bersabda, hadits riwayat Ahmad nomor 21185 dan Abu Dawud nomor 4948,</p> <p class="rtl">إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِكُمْ وَأَسْمَاءِ آبَائِكُمْ، فَحَسِّنُواْ أَسْمَاءَكُمْ</p> <p>“<em>Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kalian</em>,<em> dan nama bapak kalian</em>.<em> Maka</em>,<em> perindahlah nama kalian</em>.”</p> <h3 class="wp-block-heading">Ketiga: Mendapatkan pengajaran al-Quran</h3> <p>Hal yang pertama kali sebelum mengajarkan al-Quran adalah tanamkan rasa cinta kepada al-Quran. Sebab dengan itulah rasa keimanan akan tumbuh mengakar kuat di dalam diri anak-anak kita, terutama iman kepada Allah.</p> <p>Cinta seperti inilah yang ditanamkan oleh Rasulullah kepada para sabatnya. Nabi bersabda, hadits riwayat al-Bukhari nomor 4739, “<em>Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang belajar al-Quran dan yang mengajarkannya</em>.”</p> <p><strong>Artikel Keluarga:</strong> <a href="/6-tips-agar-anak-cinta-al-quran/">6 Tips Agar Anak Cinta Al-Quran</a></p> <p>Cinta terhadap al-Quran dapat ditanamkan melalui beragam cara.</p> <ul class="wp-block-list"> <li>Memperdengarkan ayat-ayatnya.</li> <li>Belajar mengenali huruf-hurufnya.</li> <li>Belajar membacanya.</li> <li>Belajar melancarkan bacaannya.</li> <li>Mempelajari isi kandungannya.</li> <li>Menghafalkannya.</li> <li>Dan belajar mengamalkan isinya.</li> </ul> <p><strong><em>Ma</em>’<em>asyiral muslimin rahimakumulllah</em></strong></p> <p>Alangkah indahnya bila kita sudah tiada, namun pahala kebaikan masih terus mengalir disebabkan amal jariyah mendidik mereka menjadi anak yang saleh dan salihah.</p> <p>Demikian <a href="/materi-khutbah/materi-khutbah-jumat/">materi khutbah Jumat</a> dengan tema “Jangan Jadi Orang Tua Durhaka”. Semoga Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>senantiasa menolong kita dalam membimbing anak-anak kita menjadi generasi yang saleh.</p> <p class="rtl">بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHUTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.</p> <p>فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِيْ نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.</p> <p>قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.</p> <p>اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.</p> <p>اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.</p> <p>رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.</p> <p>اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.</p> <p>اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ، وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.</p> <p>اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.</p> <p>رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.</p> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>Jangan Jadi Orang Tua Durhaka</em><br>di sini:</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="/wp-content/uploads/2024/10/Khutbah-Jumat-Singkat-IV-Oktober-24-Jangan-Jadi-Orang-Tua-Durhaka-dakwah-id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p></p> <p></p> <div class="wp-block-jetpack-related-posts"> <h2 class="wp-block-heading">Materi Khutbah Jumat Menarik Lainnya:</h2> </div> <p>The post <a href="/materi-khutbah-jumat-jangan-jadi-orang-tua-durhaka/">Materi Khutbah Jumat: Jangan Jadi Orang Tua Durhaka</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Thu, 24 Oct 2024 11:57:15 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj4NN1FDCNh0VCPbNtJYvzz5</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Materi Khutbah Jumat:]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj53SxjdCh3QxsaXxAyuUs_h</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/VF3JTyX9E5-ZFGx5cvVmPsqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Materi Khutbah Jumat:" title="Materi Khutbah Jumat:"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Kiat Menjadi Guru Keluarga</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Amir Sahidin, M.Ag.<br>(Mahasiswa Doktoral UNIDA Gontor)</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.</p> <p>اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِي نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.</p> <p>قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.</p> <p>وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.</p> </div> <p><strong><em>Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah</em></strong></p> <p>Marilah kita senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> karuniakan. Sehingga pada hari ini, kita dapat melapangkan hati dan melangkahkan kaki untuk melaksanakan kewajiban kita, berupa shalat Jumat secara berjamaah.</p> <p>Berikutnya, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> yang telah menyampaikan agama yang sempurna ini kepada umat manusia. Semoga kita termasuk dari golongan orang-orang yang senantiasa taat dalam menjalankan perintah-perintah-Nya.</p> <p>Di sini, khatib mewasiatkan kepada diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian, marilah kita senantiasa bertakwa dengan sebenar-benar takwa, yaitu menjalankan perintah-perintah Allah kapan pun dan di mana pun kita berada. Karena sebaik-baik bekal kita menuju Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> adalah dengan ketakwaan.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah</em></strong></p> <p>Sudah menjadi kewajiban kita selaku orang tua untuk terus mendidik dan membimbing anak-anak kita menuju kesuksesan dunia dan akhirat.</p> <p>Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> pernah menegaskan pentingnya peran orang tua dalam menentukan masa depan keturunannya. Rasulullah bersabda, hadits riwayat al-Bukhari no. 1358 dan Muslim no. 6697,</p> <p class="rtl">كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ</p> <p>“<em>Setiap anak dilahirkan di atas fitrah</em>,<em> maka ibu bapaknya yang menjadikan agamanya Yahudi</em>,<em> Nasrani</em>,<em> atau Majusi</em>.”</p> <p>Hadits tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua terhadap masa depan anak-anaknya, sehingga mereka sangat menentukan masa depan anak-anaknya. Untuk itu, marilah kita senantiasa berusaha menjadi guru bagi anak-anak kita.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah</em></strong></p> <p>Karena sangat pentingnya peranan orang tua inilah, Allah Ta’ala menyebutkan salah satu ayat yang sangat penting sebagai kiat menjadi guru keluarga.</p> <p>Allah <em>subahanahu wata</em>’<em>ala</em> berfirman dalam <a href="https://www.marja.id/quran/004_an-nisa/ayat_9/">Surat an-Nisa ayat 9</a>,</p> <p class="rtl">وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا</p> <p>“<em>Dan hendaklah takut </em>(<em>kepada Allah</em>)<em> orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap </em>(<em>kesejahteraan</em>)<em>nya</em>.<em> Oleh sebab itu</em>,<em> hendaklah mereka bertakwa kepada Allah</em>,<em> dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar</em>.”</p> <h2 class="wp-block-heading">3 Kiat Menjadi Guru Keluarga</h2> <p>Terkait dengan ayat tersebut, setidaknya ada tiga kiat penting agar kita sukses menjadi guru keluarga, yaitu</p> <h3 class="wp-block-heading">Pertama: Perlunya Rasa Takut untuk Terus Belajar</h3> <p>Sebagaimana ditegaskan dalam ayat tersebut, bahwa orang tua hendaknya memiliki rasa takut untuk meninggalkan generasi yang lemah dan dikhawatirkan masa depannya. Yaitu rasa takut yang menjadikan kita senantiasa terus belajar, mengawasi, dan membimbing anak-anak kita ke depannya.</p> <p><strong>Khutbah Jumat Singkat: </strong><a href="/materi-khutbah-jumat-prinsip-dalam-mendidik-anak/">Prinsip dalam Mendidik Anak</a><strong></strong></p> <p>Ustadz Dr. Adian Husaini, dalam bukunya <em>Kiat Menjadi Guru Keluarga</em>:<em> Menyiapkan Generasi Pejuang</em> menyebutkan setidaknya ada enam tema materi penting sebagai bekal agar kita dapat memainkan peran sebagai guru bagi anak-anak kita.</p> <p>Keenam materi tersebut, yaitu</p> <p><strong>Pertama</strong>, Materi Islamic World View atau cara pandang Islam yang benar.</p> <p>Materi ini meliputi pemahaman tentang konsep-konsep pokok dalam Islam, seperti konsep ketuhanan, konsep agama yang benar, konsep manusia, konsep kebenaran, konsep hukum Islam, konsep kebahagiaan, konsep alam semesta, dan konsep harta.</p> <p><strong>Kedua</strong>, Materi Pendidikan Anak.</p> <p><strong>Ketiga</strong>, Materi Fiqih Dakwah.</p> <p><strong>Keempat</strong>, Materi Fiqih Keluarga Sakinah.</p> <p><strong>Kelima</strong>, Materi Tantangan Pemikiran Kontemporer.</p> <p><strong>Keenam</strong>, Materi Sejarah Peradaban Islam.</p> <p>Keenam materi tersebut, merupakan materi yang sangat penting untuk kita pelajari sebagai bekal untuk mengarahkan dan membimbing anak-anak kita.</p> <h3 class="wp-block-heading">Kedua: Perlunya Keteladanan Orang Tua</h3> <p>Selain mempersiapkan ilmu sebagai bentuk rasa takut kita untuk meninggalkan generasi yang lemah, ayat tersebut, juga mengajarkan kepada kita tentang perlunya keteladanan orang tua bagi anak-anaknya. Demikian karena ayat di atas secara tegas memerintahkan orang tua untuk senantiasa bertakwa dan jujur dalam mendidik anak-anaknya.</p> <p>Takwa adalah usaha yang kuat untuk terus mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>. Sedangkan jujur merupakan keselarasan antara apa yang diucap dengan lisan, diyakini dengan hati, dan dibenarkan dengan amal perbuatan.</p> <p><strong>Khutbah Jumat Singkat: </strong><a href="/khutbah-jumat-singkat-menjadi-orangtua-teladan-zaman-now/">Menjadi Orangtua Teladan Zaman Now</a></p> <p>Keduanya merupakan modal penting untuk masa depan akan-anak kita. Untuk itu, marilah kita senantiasa memberi keteladanan dan menanamkan ketakwaan serta kejujuran kepada anak-anak kita.</p> <h3 class="wp-block-heading">Ketiga: Perlunya Lingkungan dan Sekolahan yang Baik</h3> <p>Tidak hanya ilmu dan keteladanan yang harus kita hadirkan untuk membimbing anak-anak kita. Melainkan kita juga harus perhatian dengan lingkungan dan sekolahan tempat anak kita belajar.</p> <p>Demikian karena, keduanya merupakan wasilah penting untuk menghantarkan anak-anak kita menuju insan bertakwa dan jujur dalam ketakwaannya.</p> <p>Marilah kita pilihkan lingkungan dan sekolahan-sekolahan yang dapat menjaga dan mendidik ketakwaan serta kejujuran anak-anak kita. Sehingga mereka dapat tumbuh dengan penuh ketakwaan, kejujuran, dan keberkahan, baik di rumah, lingkungan, maupun di sekolahan.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah</em></strong></p> <p>Demikian <a href="/materi-khutbah/materi-khutbah-jumat/">materi khutbah Jumat</a> tentang kiat menjadi guru keluarga. Semoga Allah memudahkan langkah-langkah kita untuk menjadi guru terbaik dan memilihkan lingkungan serta sekolahan yang mengajarkan ketakwaan bagi anak-anak kita, <em>aamin ya Rabbal </em>‘<em>alamin</em>.</p> <p class="rtl">بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHUTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.</p> <p>فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِيْ نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.</p> <p>قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.</p> <p>اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.</p> <p>اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.</p> <p>رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.</p> <p>اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.</p> <p>اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ، وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.</p> <p>اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.</p> <p>رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.</p> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>Kiat Menjadi Guru Keluarga</em><br>di sini</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="https://archive.org/download/khutbah-jumat-singkat-oktober-kiat-menjadi-guru-keluarga-dakwah-id/Khutbah%20Jumat%20Singkat%20II%20Oktober%2024%20-%20Kiat%20Menjadi%20Guru%20Keluarga%20-%20dakwah%20id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <div class="wp-block-jetpack-related-posts"> <h2 class="wp-block-heading">Sudah Baca Ini?</h2> </div> <p>The post <a href="/materi-khutbah-jumat-kiat-menjadi-guru-keluarga/">Materi Khutbah Jumat:</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Wed, 09 Oct 2024 13:33:36 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj53SxjdCh3QxsaXxAyuUs_h</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Bacaan Zikir Setelah Shalat]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj6hnBFmmJQEyJs92If7RKzr</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/-kSF-nAs1EZaJBbbVC0Lmcqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Bacaan Zikir Setelah Shalat" title="Bacaan Zikir Setelah Shalat"> <p>Zikir setelah shalat adalah bagian dari <a href="/pengertian-syariat-islam/">syariat Islam</a>. Setiap kali selesai melaksanakan <a href="/mempelajari-waktu-shalat-fardhu/#Keempat_Waktu_Shalat_Isya">shalat fardhu lima waktu</a>, ada anjuran untuk berzikir.</p> <p>Pelaksanaan zikir setelah shalat dilakukan setelah salam, sebelum beranjak dari tempat shalat.</p> <p>Apa yang dibaca dalam zikir setelah shalat?</p> <p>Berikut ini bacaan zikir setelah shalat yang harus kita ketahui, hafalkan, lalu praktikkan. Bacaan zikir setelah shalat ini dinukil dari kitab <em>al-Adzkar ba</em>’<em>da ash-Shalat al-Maktubah ma</em>’<em>a Syarḥiha</em>, karya Syaikh Abdullah bin Shalih al-Fauzan.</p> <p>Kitab versi berbahasa Arabnya bisa diunduh <a href="https://archive.org/details/bacaan-zikir-setelah-shalat-syaikh-abdullah-bin-shalih-al-fauzan"><strong>DI SINI</strong></a></p> <h2 class="wp-block-heading">Bacaan Zikir Setelah Shalat</h2> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan 1: Istigfar</h3> <p class="rtl">أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ</p> <p><strong>Artinya:</strong></p> <p>“<em>Aku meminta ampun kepada Allah</em>,<em> aku meminta ampun kepada Allah</em>,<em> aku meminta ampun kepada Allah.</em>”</p> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan 2:</h3> <p class="rtl">اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ</p> <p><strong>Artinya:</strong></p> <p>“<em>Ya Allah</em>,<em> Engkau pemberi keselamatan</em>,<em> dari-Mu keselamatan</em>.<em> Mahasuci Engkau, duhai Zat Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.</em>” (HR. Muslim No. 591)</p> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan 3:</h3> <p class="rtl">لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ</p> <p><strong>Artinya:</strong></p> <p>“<em>Tiada Ilah yang berhak untuk diibadahi</em>,<em> kecuali Allah semata</em>,<em> tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujaan</em>,<em> dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah</em>,<em> tiada yang bisa mencegah apa yang Engkau beri</em>,<em> dan tiada yang bisa memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kemuliaan dan kekayaan itu bagi pemiliknya</em>,<em> hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.</em>” (HR. Al-Bukhari No. 808; HR. Muslim No. 593)</p> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan 4:</h3> <p class="rtl">لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ.</p> <p><strong>Artinya:</strong></p> <p>“<em>Tiada Ilah yang berhak disembah</em>,<em> kecuali Allah semata</em>,<em> tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian</em>,<em> dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya</em>,<em> kecuali daya dan upaya dari Allah. Tiada Ilah yang berhak disembah</em>,<em> kecuali Allah, dan kami tidak beribadah</em>,<em> kecuali kepada-Nya semata. Segala nikmat</em>,<em> anugerah</em>,<em> dan pujian yang baik adalah milik-Nya. Tiada Ilah yang berhak diibadahi</em>,<em> kecuali Allah</em>,<em> dengan memurnikan ibadah hanya pada-Nya walaupun orang-orang kafir tidak suka.</em>” (HR. Muslim No. 594)</p> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan 5:</h3> <p>Dibaca 10x setelah shalat Subuh dan Magrib,</p> <p class="rtl">لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.</p> <p><strong>Artinya:</strong></p> <p>“<em>Tiada Ilah yang berhak diibadahi</em>,<em> kecuali Allah semata</em>,<em> tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya semua kerajaan dan segala pujian</em>,<em> Yang Maha Menghidupkan lagi Maha Mematikan</em>,<em> dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.</em>” (HR. At-Tirmidzi No. 3474, 3534)</p> <p><strong>Keutamaan bacaan zikir ini:</strong></p> <p>Barang siapa membacanya setiap selesai shalat Subuh sedangkan kedua kakinya belum bergeser sebanyak sepuluh kali, ditulis baginya 10 kebaikan, dihapuskan baginya 10 kesalahan, dan ditinggikan derajatnya 10 tingkat. Ia akan mendapatkan penjagaan seharian penuh dari segala hal yang dibenci, dibentengi dari setan, dan tiada dosa yang bisa membatalkan amalannya pada hari itu, kecuali kesyirikan.</p> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan 6: Takbir, Tasbih, Tahmid</h3> <p>Bilangan bacaannya ada beberapa versi riwayat, dan semuanya bisa diamalkan. Membacanya secara variatif itu afdhal (lebih utama), karena bisa menghadirkan hati dan mengamalkan sunah.</p> <ol class="wp-block-list"> <li>Cara pertama:</li> </ol> <p>Membaca tasbih (<em>subhanallah</em>) 33 kali, tahmid (<em>alhamdulIlah</em>) 33 kali, takbir (<em>Allahu akbar</em>) 33 kali, kemudian membaca</p> <p class="rtl">لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ</p> <p>“<em>Tiada Ilah yang berhak diibadahi</em>,<em> kecuali Allah</em>,<em> tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya semua kerajaan dan segala pujian</em>,<em> dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.</em>”</p> <p><strong>Keutamaan bacaan zikir ini:</strong></p> <p>Barang siapa yang membacanya setiap kali selesai shalat fardhu, maka dosa-dosanya diampuni meski sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim No. 597)</p> <p>Zikir ini boleh dibaca secara terpisah (<em>subhanallah</em> 33 kali, <em>alhamdulIlah</em> 33 kali, dst.), boleh juga dengan cara menggabungkannya (<em>subhanallah</em>, <em>alhamdulIlah</em>, <em>Allahu akbar</em> dibaca 33 kali), begitu juga zikir-zikir setelahnya. Dan membacanya secara terpisah lebih baik. Hal ini sebagaimana pendapat Ibnu Rajab dan Ibnu Hajar <em>rahimahumallah</em>, dan lainnya.</p> <ul class="wp-block-list"> <li>Cara kedua:</li> </ul> <p>Membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, takbir 33 kali, sehingga semuanya berjumlah 99.</p> <p>(HR. Al-Bukhari No. 843)</p> <ul class="wp-block-list"> <li>Cara ketiga:</li> </ul> <p>Membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, takbir 34 kali, sehingga jumlahnya 100.</p> <p>(HR. Muslim No. 596)</p> <ul class="wp-block-list"> <li>Cara keempat:</li> </ul> <p>Membaca tasbih 10 kali, tahmid 10 kali, takbir 10 kali, sehingga jumlahnya 30.</p> <p>(HR. Al-Bukhari No. 6329)</p> <ul class="wp-block-list"> <li>Cara kelima:</li> </ul> <p>Membaca tasbih 11 kali, tahmid 11 kali, takbir 11 kali, sehingga jumlahnya 33.</p> <p>(HR. Al-Bukhari No. 843; HARI. Muslim No. 595)</p> <ul class="wp-block-list"> <li>Cara keenam:</li> </ul> <p>Membaca tasbih 25 kali, tahmid 25 kali, tahlil (<em>lâ ilâha illallâh</em>) 25 kali, takbir 25 kali, sehingga jumlahnya 100.</p> <p>(HR. At-Tirmidzi No. 3413)</p> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan 7:</h3> <p class="rtl">رَبِّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ أَوْ تَجْمَعُ عِبَادَكَ</p> <p><strong>Artinya:</strong></p> <p>“<em>Wahai Rabbku</em>,<em> lindungilah aku dari azab-Mu pada hari Engkau membangkitkan atau mengumpulkan hamba-hamba-Mu.</em>” (HR. Muslim 709)</p> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan 8:</h3> <p class="rtl">اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ.</p> <p><strong>Artinya:</strong></p> <p>“<em>Ya Allah</em>,<em> ampunilah aku akan dosaku</em>,<em> yang aku lewatkan dan yang aku akhirkan</em>,<em> yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan</em>,<em> juga yang aku lampaui batas. Begitu juga dosa yang Engkau lebih tahu daripada aku. Engkau Maha Mendahulukan dan Maha Mengakhirkan. Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi selain Engkau.</em>” (HR. Muslim No. 709)</p> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan 9:</h3> <p class="rtl">اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.</p> <p><strong>Artinya:</strong></p> <p>“<em>Ya Allah</em>,<em> bantulah aku untuk senantiasa dapat mengingat-Mu</em>,<em> bersyukur kepada-Mu</em>,<em> dan beribadah kepada-Mu dengan baik.</em>” (HR. Abu Daud No. 1522; HR. Ahmad No. 21614)</p> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan Zikir Setelah Shalat 10: Ayat Kursi</h3> <p class="rtl">اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ</p> <p>“<em>Allah</em>,<em> tidak ada tuhan selain Dia</em>,<em> Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus </em>(<em>makhluk-Nya</em>)<em>. Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak </em>(<em>pula</em>)<em> oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya</em>,<em> kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya </em>(<em>ilmu dan kekuasaan-Nya</em>)<em> meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung</em>.” <a href="https://www.marja.id/quran/002_al-baqarah/ayat_255/">(QS. Al-Baqarah: 255)</a></p> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan Zikir Setelah Shalat 11: Surat Al-Ikhlas</h3> <p class="rtl">قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ (١) اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ (٢) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ (٣) وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ (٤)</p> <p>1. <em>Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa</em>.</p> <p>2. <em>Allah tempat meminta segala sesuatu</em>.</p> <p>3. <em>Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan</em></p> <p>4. <em>serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya</em>.”</p> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan Zikir Setelah Shalat 12: Surat Al-Falaq</h3> <p class="rtl">قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ (١) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ (٢) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ (٣) وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ (٤) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ (٥)</p> <p>1. <em>Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh)</em></p> <p>2. <em>dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan</em>,</p> <p>3. <em>dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita</em>,</p> <p>4. <em>dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),</em></p> <p>5. <em>dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki</em>.”</p> <h3 class="wp-block-heading">Bacaan Zikir Setelah Shalat 13: Surat An-Nas</h3> <p class="rtl">قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ (١) مَلِكِ النَّاسِ (٢) اِلٰهِ النَّاسِۙ (٣) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (٤) الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ (٥) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ(٦)</p> <p>1. <em>Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia</em>,</p> <p>2. <em>raja manusia</em>,</p> <p>3. <em>sembahan manusia</em></p> <p>4. <em>dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi</em></p> <p>5. <em>yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia</em>,</p> <p>6. <em>dari (golongan) jin dan manusia</em>.”</p> <p>Nah, itulah bacaan zikir setelah shalat yang perlu Anda ketahui. Tidak cukup hanya mengetahui saja tentunya, perlu dilanjutkan menghafalkan teks bacaan zikir tersebut, lalu mempraktikkannya. Tidak kalah penting: memahami makna bacaan zikir setelah shalat.</p> <p>Dari 13 bacaan di atas, mana yang sudah Anda hafal? Yuk, segera hafalkan semuanya. (Ahmad Robith/dakwah.id)</p> <p>Baca juga artikel <strong>Doa dan Dzikir</strong> lainnya:</p> <ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/bacaan-zikir-setelah-shalat/">Bacaan Zikir Setelah Shalat</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/bacaan-doa-safar-lengkap-teks-arab-latin-terjemah/">Bacaan Doa Safar Lengkap Teks Arab, Latih, Terjemah</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/matan-zikir-pagi-lengkap-dari-al-quran-dan-hadits/">Matan Zikir Pagi Lengkap dari Al-Quran dan Hadits</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/doa-untuk-bayi-yang-meninggal-dunia-menutut-islam/">Doa untuk Bayi yang Meninggal Dunia Menurut Islam</a></li> <li><a class="wp-block-latest-posts__post-title" href="/bacaan-dzikir-petang-sore-latin-arab-terjemah-indonesia/">Bacaan Dzikir Petang Latin, Arab, dan Terjemah Bahasa Indonesia</a></li> </ul><p>The post <a href="/bacaan-zikir-setelah-shalat/">Bacaan Zikir Setelah Shalat</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Tue, 08 Oct 2024 09:30:16 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj6hnBFmmJQEyJs92If7RKzr</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Khutbah Jumat: Sabar dan Shalat Kunci Hadapi Ujian Hidup]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj6QqkKYcPJ9Eg6Pc6JK4yT0</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/JrO2FsP__pfculS8UKp8ksqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Khutbah Jumat: Sabar dan Shalat Kunci Hadapi Ujian Hidup" title="Khutbah Jumat: Sabar dan Shalat Kunci Hadapi Ujian Hidup"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Sabar dan Shalat Kunci Hadapi Ujian Hidup</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Ustadz Habib El-Sibghoh<br>(Redaksi Penerbit Zaduna)</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَنْزَلَ الْفُرْقَانَ، وَجَعَلَ فِيهِ التِّبْيَانَ، وَضَمَّنَهُ الْأَقْسَامَ وَالْأَيْمَانَ، نَحْمَدُهُ عَلَى جَزِيْلِ الْإِحْسَانِ، وَعَظِيْمِ الْاِمْتِنَانِ، وَهُوَ الْمُسْتَحِقُّ لِكُلِّ حَمْدٍ فِي كُلِّ آنٍ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.</p> <p>اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ.</p> <p>وَقَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ حَدِيْثِهِ: اِتَّقِ الله حَيْثُ مَا كُنْتَ وَاَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُوْهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. أَمَّا بَعْدُ:</p> </div> <p>Segala puji bagi Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>yang telah menciptakan penyakit dan penawarnya. Zat yang memberikan kita nikmat sehat, kuat, dan kesempatan sehingga kita masih bisa melakukan amal ketaatan kepada-Nya.</p> <p>Shalawat berbingkai salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em>, keluarganya, shahabatnya, tabiin dan tabi’ut tabi’in, serta orang-orang yang senantiasa berpegang teguh dengan ajaran beliau hingga hari kiamat.</p> <p>Di sini khatib mewasiatkan wasiat takwa, khususnya kepada diri khatib pribadi dan umumnya kepada jamaah sekalian. Karena takwa adalah bekal terbaik yang dapat mengantarkan kita kepada kenikmatan abadi di janah Allah kelak.</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Ujian dan cobaan dalam hidup akan terus datang silih berganti. Bagaikan ombak di samudra yang tidak ada henti. Ia datang dengan bertubi-tubi. Ketika kita telah melewati ombak yang pertama, maka ombak yang kedua pun akan segera menyusul. Oleh karena itu, perlindungan terbaik dalam menghadapi segala macam ujian tersebut adalah perlindungan dari Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>.</p> <p>Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam </em>bersabda, hadits hasan sahih riwayat at-Tirmidzi nomor 2516,</p> <p class="rtl">يَا غُلَامُ، إِنِّيْ أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللّٰهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللّٰهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللّٰهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللّٰهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللّٰهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللّٰهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الْأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ.</p> <p>“<em>Wahai anak muda</em>,<em> aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat</em>.<em> Jagalah Allah</em>,<em> niscaya Allah akan menjagamu</em>.<em> Jagalah Allah maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu</em>.<em> Jika engkau memohon</em>,<em> mohonlah kepada Allah</em>,<em> dan jika engkau meminta pertolongan</em>,<em> mintalah pertolongan kepada Allah</em>.<em> Ketahuilah</em>,<em> bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu</em>,<em> maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu</em>,<em> kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu</em>.</p> <p><em>Sebaliknya</em>,<em> jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudaratan kepadamu</em>,<em> maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudaratan kepadamu</em>,<em> kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu</em>.<em> Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering</em>.”</p> <p>Jamaah sekalian, kita selaku seorang hamba, meskipun telah diberikan kedudukan, kekuatan, dan kekuasaan, tetap saja kita tak mampu dan lemah untuk mendatangkan manfaat serta menolak bahaya dari diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita wajib meminta tolong kepada Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> semata untuk kebaikan agama dan dunia kita.</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> memerintahkan kepada kita untuk memohon pertolongan dengan sabar dan shalat. Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> berfirman, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/002_al-baqarah/ayat_45/">al-Quran Surat al-Baqarah ayat 45</a>,</p> <p class="rtl">وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ</p> <p>“<em>Dan mohonlah pertolongan </em>(<em>kepada Allah</em>)<em> dengan sabar dan shalat</em>.<em> Dan </em>(<em>shalat</em>)<em> itu sungguh berat</em>,<em> kecuali bagi orang-orang yang khusyuk</em>.”</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> juga berfirman, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/002_al-baqarah/ayat_153/">Surat al-Baqarah ayat 153</a>,</p> <p class="rtl">يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ</p> <p>“<em>Wahai orang-orang yang beriman</em>!<em> Mohonlah pertolongan </em>(<em>kepada Allah</em>)<em> dengan sabar dan shalat</em>.<em> Sungguh</em>,<em> Allah beserta orang-orang yang sabar</em>.”</p> <p>Dalam <em>Tafsîr al-Mukhtashar</em> dijelaskan, “<em>Mintalah pertolongan dalam menghadapi segala situasi yang berkaitan dengan masalah agama dan dunia kalian dengan kesabaran dan shalat yang dapat mendekatkan dan menghubungkan diri kalian dengan Allah</em>.<em> Maka Allah akan menolongmu dalam mengatasi setiap kesulitan yang menderamu</em>.<em> Sesungguhnya</em>,<em> shalat itu benar-benar sulit dan berat</em>,<em> kecuali bagi orang-orang yang tunduk serta patuh kepada Rabb mereka</em>.”</p> <h2 class="wp-block-heading">Sabar dan Shalat Sebagai Penolong</h2> <h3 class="wp-block-heading">Pertama: Sabar</h3> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin <em>rahimahullah </em>berkata, “Allah memerintahkan agar kita meminta pertolongan dalam setiap hal dengan bersabar dalam menghadapinya. Seorang hamba jika bersabar dan menunggu keberhasilan yang Allah berikan, maka niscaya masalah yang dihadapinya akan menjadi ringan. Jika kita mendapat suatu musibah, maka kita butuh bersabar dalam menghadapinya.”</p> <p><strong>Materi Khutbah Jumat: </strong><a href="/materi-khutbah-jumat-sabar-ketika-tertimpa-musibah/">Sabar ketika Tertimpa Musibah</a></p> <p>Bersabarlah, dan peganglah janji Nabi <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> dalam sabda beliau, hadits riwayat Ahmad nomor 2800,</p> <p class="rtl">وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا</p> <p>“<em>Dan ketahuilah</em>,<em> sesungguhnya kemenangan itu beriringan dengan kesabaran</em>.<em> Jalan keluar beriringan dengan kesukaran</em>.<em> Dan sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan</em>.”</p> <p>Sabar menjadi sebab datangnya pertolongan Allah dari berbagai penderitaan dan musibah. Para ulama menjelaskan bahwa kesabaran mencakup tiga hal.</p> <p>Pertama, Sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah;</p> <p>Kedua, sabar dalam meninggalkan maksiat; dan</p> <p>Ketiga, sabar dalam menghadapi takdir Allah.</p> <p>Imam as-Sa’di <em>rahimahullah </em>berkata, “<em>Allah memerintahkan kepada para hamba-Nya untuk meminta pertolongan dalam menyelesaikan segala urusan mereka dengan kesabaran dalam segala bentuknya</em>.<em> Yaitu </em>(<em>1</em>)<em> sabar dalam ketaatan kepada Allah hingga dia mampu menunaikannya</em>,(<em>2</em>)<em> sabar dari kemaksiatan hingga dia menghindarinya</em>,<em> dan </em>(<em>3</em>)<em> sabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang menyakitkan agar dia tidak mengecamnya</em>.</p> <p><em>Dengan kesabaran dan menahan diri terhadap segala yang diperintahkan oleh Allah untuk bersabar atasnya</em>,<em> adalah sebuah pertolongan yang besar dalam setiap perkara dari perkara-perkara yang ada</em>.<em> Dan barang siapa yang bersabar</em>,<em> niscaya Allah akan membuatnya menjadi sabar</em>.”</p> <h3 class="wp-block-heading">Kedua: Shalat</h3> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin <em>rahimahullah</em> melanjutkan, “<em>Adapun shalat</em>,<em> maka akan menjadi penolong dalam setiap urusan dunia maupun agama sehingga disebutkan dalam sebuah hadits</em>, <em>sebagaimana yang terdapat dalam Tafsir Ibnu Katsir jilid 1 halaman 252</em>,<em></em></p> <p class="rtl">كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ فَزِعَ إِلَى الصَّلَاةِ</p> <p>‘<em>Rasulullah shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam apabila mengalami sesuatu masalah serius</em>,<em> beliau segera melakukan shalat</em>.’”</p> <p><strong>Materi Khutbah Jumat: </strong><a href="/materi-khutbah-jumat-tentang-ibadah-shalat/">8 Hal yang Perlu Kita Ketahui tentang Ibadah Shalat</a></p> <p>Imam as-Sa’di <em>rahimahullah </em>berkata, “<em>Demikian juga shalat yang merupakan timbangan dari keimanan dan dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar</em>,<em> dapat dijadikan penolong dalam segala perkara kehidupan</em>.”</p> <p>Imam Ibnu Katsir <em>rahimahullah </em>mengatakan, “<em>Sesungguhnya shalat adalah salah satu bentuk pertolongan terbesar untuk meneguhkan diri dalam segala urusan</em>, <em>sebagaimana Allah berfirman</em>, <a href="https://www.marja.id/quran/029_al-ankabut/ayat_45/"><em>al-Quran Surat al-</em>’<em>Ankabut ayat 45</em></a>,</p> <p class="rtl">اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ</p> <p>“<em>Bacalah Kitab </em>(<em>al-Quran</em>)<em> yang telah diwahyukan kepadamu </em>(<em>Muhammad</em>)<em> dan laksanakanlah shalat</em>.<em> Sesungguhnya shalat itu mencegah dari </em>(<em>perbuatan</em>)<em> keji dan mungkar</em>.<em> Dan </em>(<em>ketahuilah</em>)<em> mengingat Allah </em>(<em>shalat</em>)<em> itu lebih besar </em>(<em>keutamaannya dari ibadah yang lain</em>).<em> Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Dalam kitab <em>Syar</em><em>h Riyadhush Shali</em><em>hin</em> diterangkan bahwa jika seorang hamba meminta pertolongan dengan melakukan shalat dalam setiap urusannya, maka Allah akan mudahkan baginya. Karena shalat merupakan penghubung antara hamba dengan Rabbnya.</p> <p>Berhentinya aktivitas hamba kemudian melaksanakan shalat, menjalin hubungan dengan Rabbnya, berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah, dan disertai pula dengan amalan-amalan sunah yang dia lakukan saat shalat tersebut, maka ini semua merupakan sebab shalat yang dia lakukan menjadi pertolongan baginya.</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Dengan demikian, marilah kita jadikanlah sabar dengan semua macamnya dan shalat sebagai penolong untuk mengatasi semua masalah. Semoga apa pun yang kita hadapi saat ini, Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> berikan jalan keluarnya. Amin.</p> <p>Demikian <a href="/materi-khutbah/materi-khutbah-jumat/">materi khutbah Jumat</a> tentang sabar dan shalat sebagai kunci hadapi ujian hidup, semoga yang sedikit ini bermanfaat bagi kita semua.</p> <p class="rtl">الحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُن مِّنَ الْمُمْتَرِينَ</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHOTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، نَحْمَدُهُ عَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، شَهَادَةً تَنْفَعُنَا فِي الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ اللَّهُ بِالْآيَاتِ الْبَيِّنَاتِ، وَالْمُعْجِزَاتِ الْبَاهِرَاتِ.</p> <p>إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.</p> <p>رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ</p> <p>رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.</p> <p>رَبَّنَا اجْعَلْنَا مُقِيمِيْنَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ.</p> <p>رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ.</p> <p>اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.</p> <p>اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ.</p> <p>اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.</p> <p>اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا، وَارْحَمْنَا، وَاهْدِنَا، وَعَافِنَا، وَارْزُقْنَا.</p> <p>رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.</p> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>Sabar dan Shalat</em>:<em> Kunci Hadapi Ujian Hidup</em><br>di sini</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="https://archive.org/download/khutbah-jumat-singkat-sabar-dan-shalat-kunci-hadapi-ujian-hidup-dakwah-id/Khutbah%20Jumat%20Singkat%20I%20Oktober%2024%20-%20Sabar%20dan%20Shalat%20Kunci%20Hadapi%20Ujian%20Hidup%20-%20dakwah%20id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p></p> <div class="wp-block-jetpack-related-posts"> <h2 class="wp-block-heading">Sudah Baca Ini?</h2> </div> <p>The post <a href="/khtbah-jumat-sabar-dan-shalat-kunci-hadapi-ujian-hidup-dakwah-id/">Khutbah Jumat: Sabar dan Shalat Kunci Hadapi Ujian Hidup</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Wed, 02 Oct 2024 11:51:18 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj6QqkKYcPJ9Eg6Pc6JK4yT0</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Materi Khutbah Jumat: 3 Sarana Meraih Takwa]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj7Y8wo0jur9XxR4RfKUdkEF</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/jMpbK-7VbKiZFGx5cvVmPsqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Materi Khutbah Jumat: 3 Sarana Meraih Takwa" title="Materi Khutbah Jumat: 3 Sarana Meraih Takwa"> <p class="has-text-align-center">Khutbah Jumat Singkat<br><strong>Tiga Sarana Meraih Takwa</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Ustadz Habib El-Sibghoh<br>(Redaksi Penerbit Zaduna)</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ، وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، سَيِّدُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ، قُدْوَتُنَا وَإِمَامُنَا، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَتْبَاعِهِ وَأَعْوَانِهِ. أَمَّا بَعْدُ:</p> <p>فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ.</p> <p>وَقَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ حَدِيْثِهِ: اِتَّقِ الله حَيْثُ مَا كُنْتَ وَاَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُوْهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.</p> <p>رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ ۙ وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ ۙ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ ۙ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ</p> </div> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat tamu undangan Allah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Marilah kita bersyukur kepada Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam, sehat dan sempat sehingga pada kesempatan yang berbahagia kali ini kita masih bisa melaksanakan satu kewajiban kita sebagai seorang muslim, yakni shalat Jumat secara berjamaah.</p> <p>Shalawat berbingkai salam marilah kita sanjungkan kepada uswah hasanah kita, suri teladan kita, serta manusia terbaik, yakni Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, tabiin, tabiut tabiin, serta seluruh umat beliau yang terus istiqamah mengikuti jejak-jejaknya hingga sangkakala ditiup.</p> <p>Pada kesempatan yang berbahagia kali ini, khatib mewasiatkan pada diri khatib pribadi dan jamaah pada umumnya untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita pada Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> dengan sebenar-benar takwa.</p> <p>Imam Hasan al-Mas’udi, dalam <em>Taisirul Khallaq </em>halaman 4, mengatakan bahwa takwa adalah mengerjakan perintah-perintah Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> dan menjauhi segala larangan-Nya, baik dalam kesendirian maupun keramaian.</p> <p>Selain menjadi perintah, takwa juga menjadikan seseorang yang melaziminya akan mendapat manfaat, baik di dunia mau pun di akhirat. Seperti, diberi jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi, datangnya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, dan menjadi manusia terbaik di sisi Allah.</p> <p><a><strong><em>Jamaah sidang Jumat tamu undangan Allah yang berbahagia</em></strong></a></p> <p>Bicara masalah takwa merupakan sesuatu yang urgen. Seseorang hamba hidup di dunia ini sejatinya untuk beribadah dan mencari bekal sebanyak-banyaknya, dan sebaik-baik bekal bagi seorang hamba adalah takwa kepada Allah.</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> berfirman, <a href="https://www.marja.id/quran/002_al-baqarah/ayat_197/">al-Quran Surat al-Baqarah ayat 197</a>,</p> <p class="rtl">وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ</p> <p>“<em>Bawalah bekal</em>,<em> karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa</em>.<em> Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat</em>!”</p> <p>Oleh karena itu, sifat takwa merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap hamba yang menginginkan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Maka pertanyaan selanjutnya adalah: bagaimana agar bisa mendapatkan sifat takwa?</p> <p>Dalam kitab <em>Taisirul Khallaq</em> halaman 4, Imam Hasan al-Mas’udi menyebutkan, bahwa setidaknya ada tiga jalan yang bisa ditempuh oleh seseorang supaya mendapatkan sifat takwa. Apa sajakah itu?</p> <h2 class="wp-block-heading">Tiga Sarana Meraih Takwa</h2> <h3 class="wp-block-heading">Pertama: Menyadari siapa dirinya</h3> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat tamu undangan Allah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Sarana pertama dalam mencapai takwa adalah menyadari siapa diri kita di hadapan Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>. Kita adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah, lemah dan tidak berdaya tanpa izin-Nya.</p> <p>Seperti yang Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> firmankan, <a href="https://www.marja.id/quran/004_an-nisa/ayat_28/">al-Quran Surat an-Nisa ayat 28</a>,</p> <p class="rtl">وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا</p> <p>“<em>Karena manusia diciptakan </em>(<em>bersifat</em>)<em> lemah</em>.”</p> <p>Dan firman-Nya, <a href="https://www.marja.id/quran/030_ar-rum/ayat_54/">al-Quran Surat ar-Rum ayat 54</a>,</p> <p class="rtl">اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ</p> <p>“<em>Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah</em>,<em> kemudian Dia menjadikan </em>(<em>kamu</em>)<em> setelah keadaan lemah itu menjadi kuat</em>,<em> kemudian Dia menjadikan </em>(<em>kamu</em>)<em> setelah kuat itu lemah </em>(<em>kembali</em>)<em> dan beruban</em>.<em> Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki</em>.<em> Dan Dia Maha Mengetahui</em>,<em> Mahakuasa</em>.”</p> <p>Kesadaran ini sangat penting. Karena dengan menyadari hakikat diri sebagai hamba Allah, kita akan menjauhkan diri dari sifat-sifat buruk, seperti sombong, angkuh, dan meremehkan orang lain. Selain itu, kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> berfirman, <a href="https://www.marja.id/quran/051_adz-dzariyat/ayat_56/">al-Quran Surat az-Zariyat ayat 56</a>,</p> <p class="rtl">وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ</p> <p>“<em>Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat tamu undangan Allah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Imam Mujahid berkata ketika beliau menafsirkan ayat di atas, bahwa maknanya adalah: melainkan Aku Allah akan memerintahkan dan melarang mereka.</p> <p>Inilah tujuan Allah menciptakan jin dan manusia, dan Allah mengutus semua rasul untuk menyeru kepada tujuan tersebut. Tujuan tersebut adalah menyembah Allah yang mencakup berilmu tentang Allah, mencintai-Nya, kembali kepada-Nya, menghadap kepada-Nya, dan berpaling dari selain-Nya.</p> <p>Seorang muslim yang menyadari dirinya sebagai hamba akan senantiasa melakukan <a href="/materi-khutbah-jumat-muhasabah-diri-setiap-hari/">muhasabah</a>, introspeksi diri, merenungkan apa yang telah ia lakukan dan apa yang belum ia lakukan sebagai bekal di akhirat nanti.</p> <p>Dalam setiap gerak langkah, ia akan berusaha menjaga dirinya dari perbuatan yang melanggar aturan Allah dan Rasul-Nya.</p> <h3 class="wp-block-heading">Kedua: Selalu mengingat-ingat nikmat, karunia, dan anugerah yang telah Allah berikan</h3> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat tamu undangan Allah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Adapun sarana kedua menuju takwa adalah dengan selalu mengingat nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita. Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> telah memberikan begitu banyak nikmat, baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari.</p> <p>Dalam <a href="https://www.marja.id/quran/014_ibrahim/ayat_34/">al-Quran Surat Ibrahim ayat 34</a>, Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> berfirman,</p> <p class="rtl">وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ</p> <p>“<em>Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya</em>.<em> Dan jika kamu menghitung nikmat Allah</em>,<em> niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya</em>.<em> Sungguh</em>,<em> manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari </em>(<em>nikmat Allah</em>).”</p> <p>Dalam kitab <em>Taisirul Khallaq</em> karya Imam Hasan al-Mas’udi disebutkan bahwa hendaknya setiap orang selalu mengingat-ingat nikmat dan karunia serta anugerah yang telah Allah berikan kepadanya di setiap keadaan. Zat yang demikian luas karunia-Nya tentu tidak patut ditentang dan didustakan.</p> <p>Menghargai dan selalu mengingat nikmat Allah akan mendorong kita untuk bersyukur. Salah satu bentuk syukur adalah dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Jangan sampai nikmat yang Allah berikan malah kita gunakan untuk bermaksiat kepada-Nya.</p> <p>Ingatlah bahwa segala sesuatu yang kita miliki, baik itu harta, kesehatan, maupun keluarga, adalah titipan dari Allah. Dan pada waktunya, kita akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang kita perbuat.</p> <h3 class="wp-block-heading">Ketiga: Selalu mengingat kematian</h3> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat tamu undangan Allah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Sarana meraih takwa ketiga adalah dengan <a href="/khutbah-jumat-singkat-renungan-mengingat-kematian/">selalu mengingat kematian</a>. Kematian adalah kenyataan yang pasti akan datang kepada setiap makhluk.</p> <p>Dalam <a href="https://www.marja.id/quran/003_ali-imran/ayat_185/">al-Qur’an Surat Ali ‘Imran ayat 185</a>, Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> berfirman,</p> <p class="rtl">كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ</p> <p>“<em>Setiap yang bernyawa akan merasakan mati</em>.<em> Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu</em>.”</p> <p>Mengapa mengingat kematian sangat penting dalam mencapai takwa?</p> <p>Karena dengan mengingat kematian, kita akan selalu berhati-hati dalam berbuat. Kita akan lebih fokus pada amal-amal yang bermanfaat sebagai bekal untuk akhirat, dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa yang bisa merugikan kita di akhirat nanti.</p> <p>Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> bersabda, dalam hadits riwayat at-Tirmidzi nomor 2307,</p> <p class="rtl">أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ</p> <p>“<em>Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan, yakni kematian.</em>”</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat tamu undangan Allah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Kematian disebut sebagai “pemutus kelezatan” karena kematian menghentikan segala bentuk kenikmatan dunia. Orang yang sering mengingat kematian akan lebih waspada dalam hidupnya, tidak terbuai oleh hawa nafsu, dan lebih berhati-hati dalam setiap amal perbuatannya.</p> <p>Selain itu, Kematian juga menyadarkan kepada kita bahwa dunia ini hanyalah tempat singgah sementara, dan kehidupan yang sesungguhnya adalah di akhirat.</p> <p>Marilah kita sama-sama terus mengingat-ingat akan kematian. Karena kematian adalah pintu gerbang menuju kehidupan yang kekal, dan itu akan datang kepada kita kapan saja, tanpa pemberitahuan.</p> <p>Oleh sebab itu, marilah kita senantiasa menjaga amal kita dan terus bertakwa kepada Allah. Kita memohon kepada Allah agar ketika saatnya tiba, kita dipanggil dalam keadaan beriman, bertakwa, dan husnul khatimah. <em>Aamiin ya rabbal </em>‘<em>alamin</em>.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat tamu undangan Allah yang berbahagia</em></strong></p> <p>Demikian <a href="/materi-khutbah/materi-khutbah-jumat/">materi khutbah Jumat</a> tentang tiga sarana meraih takwa yang dapat khatib sampaikan. Marilah kita berdoa kepada Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>, semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang beruntung yaitu orang yang selalu berada dalam naungan, ampunan, dan rida-Nya. Di samping itu, semoga kita juga termasuk orang yang bertakwa, dijauhkan dari segala musibah, baik di dunia maupun di akhirat.</p> <p class="rtl">وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ</p> <p class="has-text-align-center"><strong><br>KHOTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، نَحْمَدُهُ عَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، شَهَادَةً تَنْفَعُنَا فِي الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ اللَّهُ بِالْآيَاتِ الْبَيِّنَاتِ، وَالْمُعْجِزَاتِ الْبَاهِرَاتِ.</p> <p>إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.</p> <p>رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ</p> <p>رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.</p> <p>رَبَّنَا اجْعَلْنَا مُقِيمِيْنَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ.</p> <p>رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ.</p> <p>اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.</p> <p>اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ.</p> <p>اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.</p> <p>اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا، وَارْحَمْنَا، وَاهْدِنَا، وَعَافِنَا، وَارْزُقْنَا.</p> <p>رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ</p> <p>وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاة</p> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em><strong>Tiga Sarana Meraih Takwa</strong></em><br>di sini</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="https://archive.org/download/khutbah-jumat-singkat-sarana-meraih-takwa-dakwah-id/Khutbah%20Jumat%20Singkat%20IV%20September%2024%20-%20sarana%20meraih%20takwa%20-%20dakwah%20id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p>The post <a href="/materi-khutbah-jumat-sarana-meraih-takwa/">Materi Khutbah Jumat: 3 Sarana Meraih Takwa</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Wed, 25 Sep 2024 09:19:54 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj7Y8wo0jur9XxR4RfKUdkEF</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Khutbah Jumat: Hilful Fudhul, Spirit Membela Kaum Terzalimi]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj7r231R8vKfvA8K4AmYGLKA</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/QOqRqFJRGgVZ7bxgTnQNc8qq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Khutbah Jumat: Hilful Fudhul, Spirit Membela Kaum Terzalimi" title="Khutbah Jumat: Hilful Fudhul, Spirit Membela Kaum Terzalimi"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Hilful Fudhul, Spirit Membela Kaum Terzalimi</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Ustadz Habib El-Sibghoh<br>(Redaksi Penerbit Zaduna)</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، نَحْمَدُهُ عَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، شَهَادَةً تَنْفَعُنَا فِي الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ اللَّهُ بِالْآيَاتِ الْبَيِّنَاتِ، وَالْمُعْجِزَاتِ الْبَاهِرَاتِ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ وَتَمَسَّكَ بِآدَابِهِ وَبَعْدُ.</p> <p>فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ.</p> <p>وَقَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ حَدِيْثِهِ: اِتَّقِ الله حَيْثُ مَا كُنْتَ وَاَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُوْهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.</p> </div> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah <em>subhanahu wata’ala</em> yang telah memberikan banyak sekali kenikmatan-Nya, karunia-Nya sehingga kita bisa melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang muslim yakni shalat Jumat secara berjamaah.</p> <p>Shalawat dan salam semoga tetap dan terus tercurahkan kepada nabi agung kita Nabiyullah Muhammad <em>shallallahu ‘alaihi wasallam</em>, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, tabiin, tabiut tabiin, serta orang-orang yang selalu istikamah berada di jalannya hingga akhir zaman kelak. Kita berdoa kepada Allah semoga kita semua menjadi orang-orang yang mendapatkan syafaatnya kelak pada hari Kiamat.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Tidak lupa khatib mewasiatkan kepada diri khatib pribadi serta kepada jamaah pada umumnya untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah <em>subhanahu wata’ala</em> dengan sebenar-benar takwa. Yakni dengan menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.</p> <p>Karena dengan takwa, hati kita akan tenang, dibimbing langsung oleh Allah, diberi jalan keluar dari setiap permasalahan yang kita hadapi, mendapatkan rezeki dari arah yang tidak kita sangka. Dan yang terpenting dengan bertakwa kepada Allah, kita akan diselamatkan, baik ketika hidup di dunia maupun di akhirat.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Pada tahun ke-20 sebelum kenabian, ada seorang pedagang dari Zabid datang ke Makkah dengan membawa barang dagangan. Lalu barang dagangan tersebut dibeli oleh al-‘Ash bin Wail as-Sahmi, tokoh terkemuka Quraisy, namun dia tidak mau menyerahkan harganya.</p> <p>Pedagang tersebut berusaha mendapatkan haknya dengan menghubungi tokoh-tokoh Quraisy dan meminta bantuan mereka agar bersedia membantu mendapatkan haknya. Namun, mereka tidak bersedia karena segan terhadap Al-‘Ash, bahkan mereka menghardiknya.</p> <p>Ketika si pedagang merasakan ada gelagat buruk, maka ia naik ke Jabal Abu Qubais ketika matahari terbit, dan waktu itu bangsa Quraisy sedang berkumpul di sekitar Ka’bah. Lalu ia bersyair menyebutkan kezaliman yang dialaminya sekuat-kuatnya,</p> <p><em>Wahai keturunan Fihr</em>!<em> Tolonglah orang yang perdagangannya dizalimi<br>Di tengah kota Mekkah</em>,<em> sementara ia jauh dari rumah dan sanak keluarga<br>Dalam kondisi berihram</em>,<em> rambut kusut</em>,<em> dan belum menyelesaikan umrahnya<br>Wahai para pembesar di antara dua batu </em>(<em>hajar Ismail dan hajar Aswad</em>),<em><br>Sesungguhnya Baitullah ini hanya pantas untuk orang yang sempurna kehormatannya<br>Bukan untuk orang yang jahat dan suka berkhianat</em></p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Mendengar seruan tersebut, bangkitlah az-Zubair bin Abdul Muthalib dengan berkata, “<em>Tidak mungkin orang seperti ini dibiarkan</em>!” Makakaum Quraisy bani Hasyim, bani Muthalib, bani Asad, bani Zuhrah, dan bani Taimi berkumpul di rumah Abdullah bin Jad’an.</p> <p>Mereka berkumpul dan membuat perjanjian kesepakatan untuk bersatu membantu orang yang dizalimi melawan orang yang zalim, sampai ia mengembalikan haknya. Kemudian mereka berangkat menemui al-‘Ash bin Wa’il, lalu meminta hak orang tersebut, dan al-‘Ash pun kemudian menyerahkannya kepada orang tersebut.</p> <h2 class="wp-block-heading">Apa Itu <em>Hilful Fudhul</em>?</h2> <p>Perjanjian kesepakatan yang dibuat oleh tokoh-tokoh Quraisy di rumah Abdullah bin Jad’an itu dikenal dengan nama <em>Hilful Fudhul</em>, yang berarti perjanjian orang-orang mulia atau perjanjian orang-orang tersisih.</p> <p>Disebut perjanjian orang-orang mulia karena pelaku perjanjian itu adalah orang-orang mulia, dan disebut perjanjian orang-orang tersisih karena perjanjian itu ingin melindungi orang-orang yang tersisih atau tertindas.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Dalam buku <em>Raudhatul Anwar </em>karya Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri yang terjemahannya diterbitkan oleh penerbit Taujih dengan judul <em>Sirah Nabawiyah</em>, pada halaman 38 disebutkan bahwa Nabi Muhammad<em> shallallahu ‘alaihi wasallam </em>turut menghadiri perjanjian tersebut bersama paman-paman beliau sebagai perwakilan dari bani Hasyim.</p> <p>Setelah Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wasallam</em> dimuliakan Allah dengan diangkat menjadi rasul, belau berkomentar tentang perjanjian tersebut,</p> <p class="rtl">لَقَدْ شَهِدْتُ مَعَ عُمُوْمَتِيْ حِلْفًا فِيْ دَارِ عَبْدِ اللهِ بْنِ جَدْعَانِ مَا أُحِبُّ أَنَّ لِيْ بِهِ حُمْرَ النَّعَمِ وَلَوْ دُعِيْتُ بِهِ فِيْ الْإِسْلَامِ لَأَجَبْتُ.</p> <p><em>“Sungguh aku menghadiri bersama paman-pamanku satu perjanjian di rumah Abdulloh bin Jad’an</em>,<em> yang lebih aku sukai daripada memiliki unta merah</em>.<em> Seandainya aku diajak melakukan hal tersebut pada masa Islam</em>,<em> pasti aku akan menerima ajakan tersebut</em>.<em>”</em></p> <p>Hal itu karena Muhammad diutus dengan membawa akhlak mulia, dan memberantas kezaliman termasuk di antaranya.</p> <h2 class="wp-block-heading">Menghidupkan Semangat <em>Hilful Fudhul</em></h2> <p>Dalam kitab <em>Rahiqul Makhtum</em> disebutkan bahwa semangat perjanjian ini adalah menghilangkan kebanggaan dan semangat jahiliah yang dibangkitkan oleh <em>ashabiyah</em>.</p> <p>Sementara itu, dalam kitab <em>Nurul Yaqin</em> disebutkan bahwa mereka, kaum Quraisy yang bergabung dalam peristiwa <em>Hilful Fudhul</em>, berjanji untuk tidak membiarkan siapa pun teraniaya atau terzalimi di Kota Makkah, baik dia penduduk asli maupun pendatang.</p> <p>Mereka akan membelanya dan mengembalikan hak kepadanya. Semangat ini sangat sesuai dengan nilai-nilai Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad <em>shallallahu ‘alaihi wasallam</em>.</p> <p>Oleh sebab itu, Nabi mengomentari positif terhadap perjanjian itu, bahkan menyarankan kesiapan untuk mengikuti perjanjian seperti itu jika beliau diajak.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Kita hidup pada zaman di mana banyak terjadi kezaliman di segala bidang kehidupan dan di segala lapisan masyarakat. Kezaliman subur dan berkembang di tengah masyarakat yang cuek atau tidak peduli terhadap apa yang terjadi pada orang lain.</p> <p>Mereka hanya mau peduli terhadap dirinya sendiri, hanya mau bergerak jika kezaliman itu menimpa dirinya. Namun, jika kezaliman itu menimpa orang lain, maka dia tidak peduli, pura-pura tidak tahu, tidak mau ikut campur, bahkan tidak tergerak untuk membela orang yang terzalimi.</p> <p>Kondisi semacam ini sangat disukai oleh orang-orang zalim, sebab ia merasa aman dalam berbuat zalim.</p> <p>Islam mengajari kita untuk menjadi orang yang peduli, tolong-menolong dalam kebaikan, memberi manfaat kepada sesama, tidak berbuat zalim dan tidak membiarkan kezaliman terjadi kepada siapa pun, serta berbuat adil dan menegakkan keadilan kepada siapa pun.</p> <p>Peristiwa <em>Hilful Fudhul</em> dan komentar Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wasallam</em> tentangnya menunjukkan bahwa Islam membenarkan upaya pembelaan masyarakat bagi orang yang terzalimi dan menghalangi orang berbuat zalim.</p> <p>Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wasallam</em> dalam haditsnya, riwayat al-Bukhari nomor 2312,</p> <p class="rtl">انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا نَنْصُرُهُ مَظْلُومًا فَكَيْفَ نَنْصُرُهُ ظَالِمًا؟ قَالَ: تَأْخُذُ فَوْقَ يَدَيْهِ.</p> <p><em>“Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi</em>.<em>” Para sahabat bertanya</em>,<em> “Wahai Rasulullah</em>,<em> kami sudah</em> <em>menolong orang yang dizalimi</em>,<em> lalu bagaimana kita menolong yang berbuat zalim</em>?<em>” Nabi menjawab</em>,<em> “Menghalanginya dari berbuat zalim</em>.<em>”</em></p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah</em></strong></p> <p>Dalam hadits di atas menunjukkan bahwa kita diperintahkan bukan hanya menolong orang yang terzalimi, tetapi kita juga diperintahkan untuk menolong saudara kita yang berbuat zalim kepada orang lain, yaitu dengan cara mencegahnya agar tidak berbuat zalim, baik dengan lisan maupun anggota badan.</p> <p>Oleh sebab itu, kita sebagai umat Islam sudah seharusnya menjadi orang yang paling peduli terhadap peristiwa-peristiwa penindasan berbentuk seperti apa pun serta berusaha bersama-sama mencegahnya.</p> <p>Kisah <em>Hilful Fudhul</em> ini bisa menjadi contoh untuk kita yaitu dengan menyatukan elemen tokoh masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah kezaliman yang terjadi di sekitar kita. Inilah bedanya masyarakat Islam dengan selain mereka.</p> <p>Sebagaimana Allah sebutkan dalam <a href="https://www.marja.id/quran/003_ali-imran/ayat_110/">al-Quran Surat Ali Imran ayat 110</a>,</p> <p class="rtl">كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ</p> <p><em>“Kamu </em>(<em>umat Islam</em>)<em> adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia </em>(<em>selama</em>)<em> kamu menyuruh </em>(<em>berbuat</em>)<em> yang makruf</em>,<em> mencegah dari yang mungkar</em>,<em> dan beriman kepada Allah</em>.<em> Seandainya Ahlulkitab beriman</em>,<em> tentulah itu lebih baik bagi mereka</em>.<em> Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik</em>.<em>”</em></p> <p>Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya peran kita sebagai umat Islam dalam membangun masyarakat yang baik dan bersih dari kemungkaran. Oleh karena itu, menolong saudara kita yang terzalimi atau pun yang hendak berbuat zalim adalah tanggung jawab kita sebagai umat Islam untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.</p> <p>Ini bukan hanya tentang perintah agama, tetapi juga tentang membangun lingkungan yang sehat dan harmonis bagi kita semua.</p> <p>Demikian <a href="/materi-khutbah/materi-khutbah-jumat/">materi Khutbah Jumat</a> tentang Hilful Fudhul sebagai representasi spirit membela kaum terzalimi, menegakkan keadilan, dan memberantas kezaliman. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kemudahan oleh Allah <em>subhanahu wa ta’ala</em> untuk melaksanakan prinsip ini dengan baik.</p> <p class="rtl">وَالْعَصْرِ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHUTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>الْحَمْدُ لِلَّهِ مُنَزِّلِ الشَّرَائِعِ وَالْأَحْكَامِ، وَجَاعِلِ سُنَّةِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُبَيِّنَةً لِلْحَلَالِ وَالْحَرَامِ، وَالْهَادِي مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، شَهَادَةَ تَحْقِيقٍ عَلَى الدَّوَامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْأَنَامِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْكِرَامِ. يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا.</p> <p>رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِه وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.</p> <p>اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.</p> <p>عِبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ، وَيَنْهَاكُمْ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.</p> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em><strong>Hilful Fudhul, Spirit Membela Kaum Terzalimi</strong></em><br>di sini</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button is-style-fill"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="https://archive.org/download/khutbah-jumat-singkat-hilful-fudhul-spirit-membela-kaum-terzalimi-dakwah-id/Khutbah%20Jumat%20Singkat%20II%20Juli%2024%20-%20Hilful%20Fudhul%20Spirit%20Membela%20Kaum%20Terzalimi-%20dakwah%20id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p></p> <p>The post <a href="/materi-khutbah-jumat-hilful-fudhul-spirit-membela-kaum-terzalimi/">Khutbah Jumat: Hilful Fudhul, Spirit Membela Kaum Terzalimi</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Thu, 19 Sep 2024 10:54:33 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj7r231R8vKfvA8K4AmYGLKA</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Materi Khutbah Jumat: 3 Amalan Penyelamat dari Kesulitan]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj4Cfr_WHDovabJ1C6BVB_gm</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/9lwOFCl73Jm7NyPM7282Wsqq6eZJzUh9" border=0 width="1" height="1" alt="Materi Khutbah Jumat: 3 Amalan Penyelamat dari Kesulitan" title="Materi Khutbah Jumat: 3 Amalan Penyelamat dari Kesulitan"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>3 Amalan Penyelamat dari Kesulitan</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Ustadz Habib El-Sibghoh<br>(Redaksi Penerbit Zaduna)</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِي اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُّرْشِدًا. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ، هَازِمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، نَاصِرَ دِينَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، أَدَّى أَمَانَةَ رَبِّهِ، وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ، فَجَزَاهُ اللَّهُ أَعْظَمَ الْخَيْرِ كُلِّهِ. أَمَّا بَعْدُ.</p> <p>اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>وَقَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ حَدِيْثِهِ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَاَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُوْهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.</p> </div> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah</em></strong></p> <p>Bersyukur kita panjatkan kepada Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita, terutama nikmat iman dan Islam, sehat dan juga sempat. Sehingga pada kesempatan yang mulia ini, kita bisa melaksanakan satu kewajiban kita sebagai seorang muslim, yakni shalat Jumat secara berjamaah.</p> <p>Shalawat serta salam tak lupa kita hantarkan kepada uswah hasanah kita, suri teladan, dan manusia terbaik yakni Nabi Muhammad <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em>. Yang dengan peluh keringatnya, kucuran darahnya, serta perjuangan yang mengorbankan jiwa dan raganya, hari ini kita bisa merasakan manisnya Islam, indahnya beribadah kepada Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> tanpa ada hambatan sedikit pun.</p> <p>Shalawat serta salam juga kepada para sahabat, tabiin, tabiut tabiin, serta orang-orang yang selalu berpegang teguh di atas ajaran Islam hingga <em>yaumil qiyamah</em> kelak.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah</em></strong></p> <p>Dari atas mimbar yang mulia ini, khatib mewasiatkan pada diri khatib pribadi dan juga para jamaah pada umumnya, untuk senantiasa berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> dengan sebenar-benar takwa. Yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, baik ketika kita dalam keadaan sendiri atau pun bersama-sama.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah</em></strong></p> <p>Setiap dari kita pasti pernah mengalami tantangan, kesulitan, atau bahkan masalah besar yang tampaknya tidak ada solusinya. Yang kadang membuat kita merasa terjepit dan tidak tahu harus bagaimana. Namun, dalam setiap kesulitan, Islam telah memberikan panduan dan solusi yang penuh hikmah.</p> <p>Dalam kehidupan ini, masalah bukanlah sesuatu yang bisa kita hindari sepenuhnya. Sebaliknya, masalah adalah bagian dari perjalanan kita yang memberi kita kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan berkembang.</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> berfirman, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/094_al-insyirah/ayat_5/">al-Quran Surat al-Insyirah ayat 5 sampai 6</a>,</p> <p class="rtl">فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا</p> <p>“<em>Maka</em>,<em> sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan</em>.<em> Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan</em>.”</p> <p>Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap masalah, betapa pun besar dan beratnya, pasti ada jalan keluar dan solusi yang disediakan oleh Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>. Dalam panduan Islam, kita diajarkan untuk selalu yakin dan percaya bahwa di balik setiap ujian terdapat hikmah yang mengandung pelajaran dan kebaikan untuk kita.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah</em></strong></p> <p>Oleh karena itu, jika saat ini kita merasa betapa semua pintu di depan kita sudah tertutup, bumi dengan keluasannya telah terasa sempit, kondisi benar-benar terasa buruk, harapan di dunia seakan sirna, hati dipenuhi oleh kegundahan, jiwa diselimuti oleh kesusahan, dan akal dikuasai oleh kesempitan. Maka, yakinlah akan ada hikmah di balik semua yang kita hadapi saat ini.</p> <p>Apabila semua pintu benar-benar terlihat telah tertutup di depan kita, dan semua jalan pun terasa sempit, ketuklah salah satu dari tiga pintu berikut ini. Saat semua jalan terasa buntu, tempuhlah jalan ini. Boleh jadi, dengan itu, jalan keluar lebih dekat dari bayang-bayang kita sendiri.</p> <h2 class="wp-block-heading">Tiga Amalan Penyelamat dari Kesulitan</h2> <h3 class="wp-block-heading">Pertama: Doa</h3> <p>Amalan penyelamat pertama adalah doa. Apabila masalah yang kita hadapi terasa sangat berat, dan kegundahan pikiran terasa menggunung, maka ketuklah pintu doa karena doa merupakan pelipur lara dan kunci solusi.</p> <p>Dalam sebuah hadits Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> bersabda, hadits sahih riwayat al-Hakim dalam <em>al-Mustadrak</em>,nomor 1855,</p> <p class="rtl">الدُّعَاءُ سِلَاحُ الْمُؤْمِنِ، وَعِمَادُ الدِّينِ، وَنُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ.</p> <p>“<em>Doa adalah senjata kaum mukminin</em>,<em> tiang bagi agama</em>,<em> serta cahaya langit dan bumi</em>.”</p> <p>Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya doa dalam kehidupan seorang mukmin. Doa disebut sebagai senjata karena melalui doa, seorang mukmin bisa menghadapi berbagai tantangan dan masalah hidup dengan keyakinan penuh bahwa Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> akan memberikan pertolongan dan perlindungan.</p> <p>Doa juga merupakan tiang agama karena ia merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat utama dan fundamental dalam ajaran Islam. Selain itu, doa juga dijelaskan sebagai cahaya langit dan bumi, menggambarkan betapa doa memberikan pencerahan dan petunjuk dalam kehidupan kita.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah</em></strong></p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> juga berfirman, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/002_al-baqarah/ayat_186/">al-Quran Surat al-Baqarah ayat 186</a>,</p> <p class="rtl">وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ</p> <p>“<em>Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu </em>(<em>Nabi Muhammad</em>)<em> tentang Aku</em>,<em> sesungguhnya Aku dekat</em>.<em> Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku</em>.<em> Maka</em>,<em> hendaklah mereka memenuhi </em>(<em>perintah</em>)<em>-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran</em>.”</p> <p>Oleh karena itu, ketika kita berdoa, kita sebenarnya sedang melakukan komunikasi langsung dengan Pencipta kita. Doa bukan hanya sekadar permohonan atau ucapan, tetapi sebuah ekspresi dari keyakinan kita akan kekuasaan dan kebesaran Allah.</p> <p>Doa adalah bentuk pengakuan kita atas keterbatasan diri kita dan pengakuan bahwa hanya kepada Allah-lah kita meminta pertolongan, rahmat, dan bimbingan.</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah</em></strong></p> <h3 class="wp-block-heading">Kedua: Shalat</h3> <p>Amalan penyelamat kedua adalah shalat. Ketika kita menghadapi masalah, sering kali kita merasa cemas, stres, dan kehilangan arah. Namun, melalui shalat, kita diberikan kesempatan untuk bersandar kepada Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>, meminta petunjuk, dan memohon kekuatan untuk menghadapi segala ujian.</p> <p>Shalat juga merupakan saat yang tepat untuk melakukan introspeksi, memperbaiki diri, dan merencanakan solusi dari setiap masalah dengan penuh keikhlasan dan tawakal.</p> <p>Oleh karena itu, setiap kali permasalahan melilit pada kita, bersegeralah melaksanakan shalat. Ambillah air wudu dan bersucilah dengan segera, lalu menghadaplah kepada Allah dengan penuh kekhusyukan, dibarengi tetesan air mata dalam mentadaburi ayat-ayat-Nya.</p> <p>Apabila kening kita telah tersungkur sujud, adukanlah kesulitan kita, karena saat di mana seorang hamba paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia bersujud.</p> <p>Bukankah Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> sendiri telah berfirman, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/002_al-baqarah/ayat_45/">al-Quran Surat al-Baqarah ayat 45</a>,</p> <p class="rtl">وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ</p> <p>“<em>Mohonlah pertolongan </em>(<em>kepada Allah</em>)<em> dengan sabar dan shalat</em>.<em> Sesungguhnya </em>(<em>shalat</em>)<em> itu benar-benar berat</em>,<em> kecuali bagi orang-orang yang khusyuk</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah</em></strong></p> <p>Ayat ini mengajarkan kita bahwa shalat adalah salah satu cara untuk mendapatkan ketenangan dan kekuatan saat menghadapi berbagai kesulitan. Ketika kita berada dalam keadaan tertekan atau dikepung oleh masalah, shalat memberikan kita waktu untuk merenung, menyadari kebesaran Allah, dan mendapatkan ketenangan jiwa.</p> <p>Oleh karena itu, marilah kita jadikan shalat bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi sebagai kebutuhan batin kita yang mendalam. Dalam setiap sujud, kita bisa merasakan kedekatan dengan Allah, dan dalam setiap doa, kita bisa berharap dan memohon bimbingan-Nya.</p> <p>Semoga dengan memperhatikan shalat kita, Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> memberikan kita kekuatan untuk menghadapi setiap masalah, ketenangan dalam hati, dan solusi yang terbaik untuk setiap tantangan yang kita hadapi.</p> <h3 class="wp-block-heading">Ketiga: Tobat dan Istigfar</h3> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah</em></strong></p> <p>Amalan penyelamat ketiga adalah tobat dan istigfar. Salah satu faktor seorang hamba mengalami kesulitan atau ujian adalah karena dosa yang ia kerjakan. Sebagaimana Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> berfirman, <a href="https://www.marja.id/quran/042_asy-syura/ayat_30/">al-Quran Surat asy-Syura ayat 30</a>,</p> <p class="rtl">وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍ</p> <p>“<em>Musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan </em>(<em>Allah</em>)<em> memaafkan banyak </em>(<em>kesalahanmu</em>).”</p> <p><strong>Khutbah Jumat: </strong><a href="/khutbah-jumat-karena-bertobat-jadi-kuat-memikul-derita-berat/">Karena Bertobat, Jadi Kuat Memikul Derita Berat</a></p> <p>Imam as-Sa’di <em>rahimahullah </em>dalam tafsirnya halaman 759 mengatakan, Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> mengabarkan bahwa apa pun musibah yang menimpa hamba-hamba-Nya, baik pada jasad mereka, harta, anak-anak, dan pada apa saja yang mereka cintai lagi sangat mereka sayangi, adalah akibat dosa-dosa yang mereka lakukan sendiri.</p> <p>Dan sesungguhnya yang dimaafkan oleh Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> lebih banyak dari itu. Sebab, sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim terhadap hamba-hamba-Nya, akan tetapi mereka sendiri yang menzalimi diri sendiri.</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> berfirman, <a href="https://www.marja.id/quran/016_an-nahl/ayat_61/">al-Quran Surat an-Nahl ayat 61</a>,</p> <p class="rtl">وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللّٰهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَّا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّلٰكِنْ يُّؤَخِّرُهُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ</p> <p>“<em>Seandainya Allah menghukum manusia karena kezaliman mereka</em>,<em> niscaya Dia tidak meninggalkan satu makhluk melata pun di atasnya </em>(<em>bumi</em>),<em> tetapi Dia menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan</em>.<em> Maka</em>,<em> apabila ajalnya tiba</em>,<em> mereka tidak dapat meminta penundaan dan percepatan sesaat pun</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah</em></strong></p> <p>Oleh karena itu, istigfar dan bertobat kepada Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em> menjadi jalan yang harus ditempuh oleh seorang hamba ketika ia menerima ujian, kesulitan, musibah, dan semisalnya dari Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala</em>.</p> <p>Marilah kita sama-sama introspeksi diri, setiap kali kita menghadapi ujian, cobalah untuk melihat kembali perbuatan kita dan evaluasi apakah ada dosa atau maksiat yang perlu kita perbaiki. Jangan jadikan ujian sebagai alasan untuk menjauh dari Allah, tetapi jadikanlah ujian sebagai momen untuk mendekatkan diri kepada-Nya, meminta ampunan atas segala dosa, dan memperbaiki diri.</p> <p>Demikian <a href="/materi-khutbah/materi-khutbah-jumat/">materi Khutbah Jumat</a> tentang tiga amalan penyelamat dari kesulitan yang dapat khatib sampaikan. Semoga bermanfaat.</p> <p class="rtl">وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.</p> <p class="has-text-align-center"><strong><br>Khutbah Kedua</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ، وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>اَللَّهُمَّ اغْفِرْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ.</p> <p>رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا، رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيْمُ.</p> <p>اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ.</p> <p>اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا مَا سَلَفَ مِنْ ذُّنُوْبِنَا، وَاعْصَمْنَا فِيْمَا بَقِيَ مِنَ الْأَجَل، فَإِنَّ الْخَيْرَ كُلَّهُ بِيَدِكَ وَأَنْتَ بِنَا رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.</p> <p>سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.</p> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>3 Amalan Penyelamat dari Kesulitan</em><br>di sini</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="https://archive.org/download/khutbah-jumat-singkat-ii-september-24-3-amalan-penyelamat-dari-kesulitan-dakwah-id/Khutbah%20Jumat%20Singkat%20II%20September%2024%20-%203%20Amalan%20Penyelamat%20dari%20Kesulitan%20-%20dakwah%20id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p>The post <a href="/materi-khutbah-jumat-3-amalan-penyelamat-dari-kesulitan/">Materi Khutbah Jumat: 3 Amalan Penyelamat dari Kesulitan</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Thu, 12 Sep 2024 12:27:42 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj4Cfr_WHDovabJ1C6BVB_gm</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Khutbah Jumat Singkat: Kekuatan dalam Kelembutan]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj5N4h9u6e2IrK7VFky8BpXO</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/Xz9xjclc0uZEEqFAOQOtYqCY3L745TL_" border=0 width="1" height="1" alt="Khutbah Jumat Singkat: Kekuatan dalam Kelembutan" title="Khutbah Jumat Singkat: Kekuatan dalam Kelembutan"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Kekuatan dalam Kelembutan</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Marzuki Ibnu Syarqi<br>(Redaksi Penerbit Zaduna)</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا، وَأَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ خُبْرًا، وَأَسْبَلَ عَلَى خَلْقِهِ بِلُطْفِهِ رَحْمَةً وَسِتْرًا، وَبَعَثَ رَسُوْلَهُ وَكَمَّلَ وَصْفَهُ لَيِّنًا وَرِفْقًا وَبِرًّا.</p> <p>أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَأَشْكُرُهُ، وَأَسْتَعِيْنُ بِهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ أَنْزَلَ كِتَابَهُ بِالْحَقِّ وَالْهُدَى، وَالنُّوْرِ وَالضِّيَاءِ؛ رَحْمَةً وَشِفَاءً لِمَا فِي الصُّدُوْرِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَعَثَهُ بِالرِّفْقِ وَاللَّيِّنِ وَالتَّيْسِيْرِ فِيْ جَمِيْعِ الْأُمُوْرِ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. أَمَّا بَعْد:</p> </div> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Sifat lembut adalah nikmat yang agung. Orang yang pada dirinya terdapat sifat kelembutan maka dia telah mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.</p> <p>Oleh itulah Nabi <em>shalallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> disifati dengan sifat santun dan lembut kepada umatnya sebagaimana firman Allah, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/003_ali-imran/ayat_159/">al-Quran Surat Ali Imran: 159</a>,</p> <p class="rtl">فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ</p> <p>“<em>Maka berkat rahmat Allah engkau </em>(<em>Muhammad</em>)<em> berlaku lemah lembut terhadap mereka</em>.<em> Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar</em>,<em> tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu</em>.<em> Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka</em>,<em> dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu</em>.<em> Kemudian</em>,<em> apabila engkau telah membulatkan tekad</em>,<em> maka bertawakallah kepada Allah</em>.<em> Sungguh</em>,<em> Allah mencintai orang yang bertawakal</em>.”</p> <p>Imam Ibnu Katsir menyatakan, “<em>Maksudnya bahwa seandainya kamu </em>(<em>Muhammad</em>)<em> berkata kasar dan berhati keras kepada mereka niscaya mereka akan menjauhi dan meninggalkanmu</em>,<em> tetapi Allah melembutkan hati dan sikapmu untuk mendekatkan hati mereka kepadamu</em>.”</p> <p>Ayat ini memberikan penegasan bahwa kelembutan adalah pemersatu hati. Bahwa jika kita melihat sekelompok orang terlihat menyatu dan dekat kepada seseorang, maka daya tariknya adalah kelembutan dan sikap santun.</p> <p>Sebaliknya pun demikian, jika kita melihat perpecahan dan hubungan yang renggang, persatuan yang terkoyak, maka penyebab utamanya adalah perkataan yang kasar dan sikap yang keras, yang tidak proporsional.</p> <p>Sikap lemah lembut dan santun adalah buah dari akhlak yang mulia dalam jiwa. Karenanya kelembutan tidaklah membuahkan, kecuali kebaikan.</p> <p>Jika kelembutan melekat pada pribadi yang baik, maka ia akan semakin menampakkan pesonanya. Jika kelembutan itu melekat pada pribadi yang sebelumnya keras dan kasar, maka ia akan mengubahnya.</p> <p>“<em>Sikap santun dan lembut tidak mendatangkan kecuali kebaikan</em>.” Demikian Rasulullah <em>shalallahu alaihi wasallam </em>menegaskan.</p> <p>Bahkan kelembutan bisa menaklukkan musuh yang kuat, mendekatkan hati, merekatkan persaudaraan dan menyambung hubungan yang terputus.</p> <h2 class="wp-block-heading">Lembut kepada Diri Sendiri</h2> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Marilah kita bersikap lembut pada diri kita sendiri. Seorang mukmin adalah yang menyayangi dirinya sendiri. Karenanya, mari bersikap lembut kepada diri kita. Tidak membebani diri dengan sesuatu yang tidak dimampui, karena “<em>Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuan dirinya</em>.”</p> <p>Demikian pula lembut kepada diri sendiri berarti tidak mengucapkan atau melakukan tindakan yang membahayakan diri, atau berdampak buruk bagi diri sendiri.</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>berfirman, <a href="https://www.marja.id/quran/002_al-baqarah/ayat_195/">al-Quran Surat al-Baqarah: 195</a>,</p> <p class="rtl">وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ</p> <p>“<em>Dan janganlah kamu jatuhkan </em>(<em>diri sendiri</em>)<em> ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Termasuk sikap lembut kepada diri sendiri juga termasuk dalam mengamalkan agama; tidak memberat-beratkan diri dan bersikap berlebihan melampaui batasan yang telah ditentukan oleh pembuat syariat.</p> <p>Dalam sebuah hadits, <em>Shahih al-Bukhari</em> no. 1848; <em>Shahih Muslim</em> no. 1970, disebutkan bahwa Abdullah bin Amr adalah sahabat yang memiliki semangat ibadah yang sangat kuat.</p> <p>Maka Rasulullah bersabda kepadanya, “<em>Wahai Abdullah</em>,<em> ada yang mengabarkan kepadaku bahwa kamu selalu puasa setiap hari</em>,<em> dan shalat sepanjang malam</em>.<em> Dan kamu mengatakan pula</em>,‘<em>Aku akan shalat malam dan puasa pada siang hari sepanjang hayatku</em>.’</p> <p>“<em>Benar wahai Nabi Allah</em>.<em> Dan saya tidak bermaksud apa-apa</em>,<em> kecuali untuk kebaikan</em>.” jawab Abdullah.</p> <p>“<em>Jangan lakukan yang demikian</em>,<em> karena jika kamu terus seperti itu</em>,<em> matamu akan mengantuk dan badanmu akan melemah</em>.<em> Aku pun shalat malam dan tidur</em>.<em> Aku juga puasa</em>,<em> dan berbuka</em>.<em> Oleh itu</em>,<em> shalat dan tidurlah</em>.<em> Berpuasa dan berbukalah</em>.<em> Karena badanmu memiliki hak atas dirimu</em>,<em> matamu memiliki hak atas dirimu</em>,<em> dan keluargamu memiliki hak atas dirimu</em>.<em> Berpuasa dan berbukalah</em>.<em> Puasalah tiga hari setiap bulan</em>.<em> Itu sudah sebanding dengan puasa setiap hari</em>.”</p> <p>“<em>Tapi aku sanggup lebih daripada itu</em>,<em> wahai Rasulullah</em>.” ujar Abdullah.</p> <p>“<em>Jika demikian</em>,<em> puasalah tiga hari setiap bulan</em>.<em> Itu sebanding dengan puasa setiap hari sepanjang tahun</em>.”</p> <p>“<em>Ya Rasulullah</em>,<em> aku sanggup lebih dari itu</em>.” kata Abdullah lagi.</p> <p>Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> bersabda, “<em>Jika demikian</em>,<em> berpuasalah dua hari setiap Jumat</em>,<em> yaitu Senin dan Kamis</em>.”</p> <p>“<em>Ya Rasulullah</em>,<em> aku masih bisa lebih dari itu</em>.”kata Abdullah.</p> <p>“<em>Jika begitu</em>,<em> lakukanlah puasa Nabi Dawud</em>,<em> dia adalah manusia yang paling kuat ibadahnya</em>,<em> tidak menyelisihi jika berjanji dan jika bertemu musuh tidak melarikan diri</em>.<em> Dan jangan lebih dari itu</em>.”</p> <p>Abdullah bertanya, “<em>Bagaimanakah puasa Dawud itu</em>?”</p> <p>Rasulullah bersabda, <em></em>“<em>Yaitu puasa sehari</em>,<em> lalu berbuka sehari</em>.”</p> <h2 class="wp-block-heading">Kekuatan dalam Kelembutan</h2> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Ada kekuatan dalam kelembutan, sebagaimana kisah yang Allah abadikan dalam al-Quran.</p> <p>Firaun adalah manusia paling zalim yang direkam jejaknya dalam al-Quran. Sebab kezaliman terbesar adalah menyekutukan Allah dengan selain-Nya.</p> <p>Firaun tidak hanya musyrik, tetapi mendaku dirinya sebagai tuhan. Dia mengatakan dengan kesombongannya, sebagaimana yang Allah abadikan dalam <a href="https://www.marja.id/quran/079_an-naziat/ayat_24/">al-Quran Surat an-Nazi’at: 24</a>, “<em>Akulah Rabbmu yang paling tinggi</em>.”</p> <p>Tidak hanya zalim dalam keyakinan, Firaun juga zalim dalam tindakan, bahkan menjadi raja yang kejam. Bagaimana tidak? Bani Israel dijadikan obyek kezaliman yang luar biasa; Firaun menjadikan bani Israel sebagai budak, bahkan mengeluarkan kebijakan hukuman sembelih terhadap anak laki-laki mereka termasuk bayi-bayi yang baru lahir.</p> <p>Jamaah sekalian, namun demikian, Allah mengajarkan kepada kita bahwa kekerasan tidak harus dihadapi dengan kekerasan.</p> <p>Nabi Musa yang menyaksikan keadaan bangsanya yang tertindas sedemikian rupa berada dalam situasi yang sulit. Ia justru dibesarkan di istana orang yang kelak menjadi musuhnya. Lalu secara tidak terencana terlibat dalam kasus pembunuhan seorang dari bangsa Qibthi yang merupakan bangsa asli Mesir. Hingga akhirnya menjadi buronan kerajaan.</p> <p>Beberapa tahun lamanya berlindung di negeri Madyan. Musa kembali ke Mesir dengan membawa misi yang baru; <a href="/">dakwah</a> untuk membebaskan kaumnya dari kezaliman Firaun.</p> <p>Allah memerintahkan Nabi Musa mendakwahi Firaun. Dalam kalkulasi perbandingan Firaun memiliki segalanya untuk menimpakan keburukan kepada Nabi Musa, apalagi Nabi Musa memiliki jejak kesalahan yang bisa dijadikan alasan pembenaran untuk menangkap atau bahkan membunuhnya. Walaupun sebenarnya pelaku kezaliman tidak perlu alasan untuk melakukan kezalimannya.</p> <p>Allah memerintahkan kepada Musa, <a href="https://www.marja.id/quran/020_thaha/ayat_43/">al-Quran Surat Thaha: 43—44</a>,</p> <p>“<em>Pergilah kamu berdua kepada Firaun karena dia telah benar-benar melampaui batas</em>.<em> Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut</em>,<em> mudah-mudahan dia sadar atau takut</em>.”</p> <p>Dalam situasi demikian Nabi Musa mengadu dan berdoa kepada Allah, “<em>Ya Rabb kami</em>,<em> sungguh kami khawatir dia </em>(<em>Firaun</em>)<em> akan menyiksa kami atau bertambah melampaui batas</em>.”</p> <p>Yang menarik bahwa Nabi Musa dan Nabi Harun ‘<em>alaihimassalam</em> diperintahkan untuk mendatangi dan menyampaikan seruan dakwah kepada Firaun dengan lemah lembut. Sikap zalim dan aniaya dihadapi dengan kelembutan.</p> <p>Inilah rahasia kekuatan, bahwa adakalanya sikap keras dan kasar tidak harus dihadapi dengan perlakukan yang sama. Sebab kelembutan memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh kekerasan. Layaknya Nabi Musa yang diperintahkan untuk menyampaikan dakwahnya dengan kalimat yang lembut.</p> <p>Jika demikian yang Allah perintahkan kepada Musa ketika ia menghadapi Firaun, maka selayaknya kita menjaga lisan dan sikap dakwah kita kepada orang kafir, lalu bagaimana jika yang kita dakwahi adalah saudara seiman?!</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Kelembutan sama sekali bukanlah sikap menyetujui kemungkaran, bukan pula pertanda lemahnya iman. Demikian sebaliknya, sikap keras dan kasar bukan pula pertanda tingginya keimanan. Bahkan Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> menyatakan,</p> <p>“<em>Sesungguhnya Allah menyukai sikap lemah lembut dalam segala urusan</em>.<em> Dan Allah memberikan pada kelembutan apa yang tidak Allah berikan kepada sikap kasar</em>.” (HR. Muslim)</p> <p>Bahkan Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam </em>menyifati Allah dengan sifat lembut dalam sabdanya, <em>Shahih Muslim </em>no. 2593, “<em>Sesungguhnya Allah Mahalembut dan menyukai kelembutan</em>.”</p> <p>Dalam menunaikan perintah Allah diperlukan kejelasan tujuan, dibutuhkan bekal berupa ilmu dan keterhubungan yang kuat kepada Allah, strategi yang tepat, kewaspadaan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, keyakinan yang kuat terhadap pertolongan Allah, bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.</p> <p>Jamaah sekalian, inilah yang semestinya kita pegang. Layaknya Nabi Musa dan Harun yang mendatangi dengan sebuah misi yang jelas: mendakwahkan keadilan dan menghapuskan kezaliman, berbekal dengan ilmu dan zikir kepada Allah yang merupakan sumber keteguhan, menempuh strategi yang tepat dengan menyampaikan misi secara lemah lembut, melangkah sepenuh keyakinan bahwa Allah senantiasa bersama hamba yang berada di jalan ketaatan dan teguh memegang kebenaran.</p> <p>Demikian materi Khutbah Jumat tentang kekuatan dalam kelembutan yang dapat khatib sampaikan. Semoga Allah mengaruniai kita kelembutan pada akhlak, perkataan, dan perbuatan kita. <em>Âmîn</em>.</p> <p class="rtl">أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.</p> <p class="has-text-align-center"><strong>Khutbah Kedua</strong></p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَكْمَلَ لَنَا الدِّيْنَ، وَأَتَمَّ عَلَيْنَا النِّعْمَةَ، وَرَضِيَ لَنَا الْإِسْلَامَ دِيْنًا، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَأَشْكُرُهُ، وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.</p> <p>اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.</p> <p>اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.</p> <p>رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ.</p> <p>اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرَيْ الدُّنْيَا وَالْآخِرَة، وَنَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ وَالْمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ، وَنَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَنَا أَحَبَّ عِبَادِكَ إِلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ.</p> <p>اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَان.</p> <p>اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ.</p> <p>اللَّهُمَّ إِنَا نَسْأَلُكَ أَنْ تَهْدِيَنَا لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ وَالْأَقْوَال وَالْأَفْعَالِ، وَأَنْ تَصْرِفَ عَنَّا سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ.</p> <p>سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.</p> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br>Kekuatan dalam Kelembutan<br>di sini:</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="https://archive.org/download/khutbah-jumat-singkat-i-juli-kekuatan-dalam-kelembutan-dakwah-id/Khutbah%20Jumat%20Singkat%20I%20Juli%2024%20-%20Kekuatan%20dalam%20Kelembutan%20-%20dakwah%20id%20.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p>The post <a href="/download-pdf-khutbah-jumat-singkat-kekuatan-dalam-kelembutan/">Khutbah Jumat Singkat: Kekuatan dalam Kelembutan</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Thu, 25 Jul 2024 08:42:27 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj5N4h9u6e2IrK7VFky8BpXO</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Khutbah Jumat Singkat: Akibat Meninggalkan Shalat Jumat]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj6Q1K1mbCrL3a7VFky8BpXO</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/kCDImZkAe2BEEqFAOQOtYqCY3L745TL_" border=0 width="1" height="1" alt="Khutbah Jumat Singkat: Akibat Meninggalkan Shalat Jumat" title="Khutbah Jumat Singkat: Akibat Meninggalkan Shalat Jumat"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Akibat Meninggalkan Shalat Jumat</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Ahmad Robith</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ الصَّلَاةَ كِتَابًا مَوْقُوْتًا عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ. وَأَمَرَ بِإِقَامَتِهَا وَالْمُحَافَظَةِ عَلَيْهَا وَأَدَائِهَا مَعَ جَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ. أَحْمَدُهُ عَلَى نِعَمِهِ، وَأَشْكُرُهُ عَلَى جَزِيْلِ مِنْهُ وَكَرَمِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحَدْهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. تَوَعَّدَ مَنْ تَخَلَّفَ عَنْ صَلَاةِ الْجَمَاعَةِ بِأَشَدِّ الْوَعِيْدِ.</p> <p>اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>فَيَا عِبَادَ اللّٰهِ اُوْصِيْنِي نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.</p> <p>قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.</p> <p>وَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللّٰهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. أَمَّا بَعْدُ:</p> </div> <p><strong><em>Ma</em>’<em>asyiral muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah, yang telah memberikan beribu kenikmatan kepada kita, terutama nikmat Islam dan iman. Yang dengannya, kita bisa melaksanakan shalat Jumat pada kesempatan yang penuh berkah ini.</p> <p>Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para shahabatnya, serta umatnya yang istikamah mengikuti sunahnya hingga <em>yaumul qiyamah</em>.</p> <p>Khatib wasiatkan wasiat takwa kepada jamaah dan diri khatib. Marilah kita rawat dan pupuk ketakwaan kita, hingga ia membuahkan keselamatan dan kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah</em></strong><strong><em></em></strong></p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>mengagungkan shalat Jumat, dan memerintahkan kita untuk mengagungkannya. Shalat Jumat adalah salah satu di antara syiar-syiar Allah yang harus kita muliakan.</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>berfirman dalam <a href="https://www.marja.id/quran/062_al-jumuah/ayat_9/">al-Quran Surat al-Jumuah ayat 9</a>,</p> <p class="rtl">يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ</p> <p>“<em>Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat</em>,<em> maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli</em>.<em> Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui</em>.”</p> <p>Bila azan shalat Jumat berkumandang, kita diperintahkan untuk bergegas ke masjid. Meninggalkan segala pekerjaan, jual beli, belajar mengajar, tidur, segala perbuatan sia-sia, dan semua aktivitas lainnya.</p> <p>Seorang hamba, jika ia adalah seorang laki-laki, merdeka, balig, tidak sakit, dan tidak safar, maka dia mesti mendengar khotbah Jumat.</p> <p>Dalam sebuah hadits sahih riwayat Abu Dawud, nomor 1067, dari Thariq bin Syihab <em>radhiyallahu </em>‘<em>anhu</em>, dari Nabi <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wa sallam</em>, beliau bersabda,</p> <p class="rtl">اَلْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِيْ جَمَاعَةٍ إِلَّا أَرْبَعَةً عَبْدٌ مَمْلُوْكٌ أَوِ امْرَأَةٌ أَوْ صَبِيٌّ أَوْ مَرِيْضٌ</p> <p>“<em>Shalat Jumat itu wajib bagi setiap muslim secara berjamaah selain empat orang</em>:<em> budak</em>,<em> wanita</em>,<em> anak kecil</em>,<em> dan orang sakit</em>.”</p> <p>Bolehnya tidak jumatan adalah bagi empat golongan tersebut.</p> <h2 class="wp-block-heading">Bencana Dahsyat Meninggalkan Shalat Jumat</h2> <p>Jangan sampai seorang muslim meninggalkan shalat Jumat. Meninggalkan shalat Jumat tanpa uzur bila telah menjadi kebiasaan, maka hati pelakunya akan tertutup oleh noda hitam. Hingga ketaatan pun terasa berat dilakukan. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam banyak hadits sahih.</p> <p>Rasulullah mengancam dengan ancaman berupa stempel kemunafikan bagi siapa saja yang dengan sengaja meninggalkan shalat Jumat tiga kali tanpa uzur.</p> <p>Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam </em>bersabda, hadits riwayat ath-Thabarani dalam <em>al-Mu</em>’<em>jam al-Kabir</em>,hadits nomor 422,</p> <p class="rtl">مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمُعَاتٍ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ كُتِبَ مِنَ الْمُنَافِقِيْنَ</p> <p>“<em>Siapa saja yang meninggalkan tiga kali ibadah shalat Jumat tanpa uzur</em>,<em> niscaya ia ditulis sebagai orang munafik</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Dahulu para sahabat takut bila digolongkan sebagai munafik. Imam Muslim dalam <em>shahih-</em>nya, hadits nomor 2750 mengisahkan kita bagaimana sahabat Abu Bakar dan sahabat Hanzhalah <em>radhiyallahu </em>‘<em>anhuma </em>keduanya takut, jangan-jangan telah berbuat nifak.</p> <p>Imam al-Bukhari dalam <em>at-Tarikh al-</em>Kabir, jilid 6 halaman 171, mengabarkan bahwa Ibnu Abi Mulaikah, beliau wafat tahun 117 Hijriah, berkata, “<em>Aku bertemu dan berteman dengan tiga puluh sahabat besar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang selalu merasa ketakutan bila digolongkan sebagai munafik</em>.”</p> <p>Tidak ada seorang pun di antara mereka, para sahabat, yang menyombongkan keimanan dan kesalehannya ataupun membual.</p> <p>Akibat dari meninggalkan shalat Jumat tanpa uzur lainnya adalah, Allah akan menutup hati pelakunya. Nabi <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam </em>bersabda, hadits riwayat at-Tirmidzi nomor 500 dan beliau menilai hadits ini hasan,<em></em></p> <p class="rtl">مَنْ تَرَكَ الْجُمُعَةَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللّٰهُ عَلَى قَلْبِهِ</p> <p>“<em>Barang siapa meninggalkan tiga kali shalat Jumat karena meremehkan</em>,<em> niscaya Allah menutup hatinya</em>.”</p> <p>Hadits di atas dijelaskan oleh ar-Ramli dalam kitabnya <em>Nihayatul Muhtaj</em>, jilid 2 halaman 283.</p> <p>Yang dimaksud “<em>karena meremehkan</em>” adalah tanpa uzur. Pengakuan atas kewajiban mengerjakan shalat Jumat tidak menghalanginya dari konsekuensi tindakannya. Perbuatan meninggalkan shalat Jumat itu adalah maksiat. …. Yang dimaksud “<em>niscaya Allah menutup hatinya</em>” adalah Allah menyegel hatinya dengan sesuatu seperti cincin yang dapat menghalanginya dari nasihat dan kebenaran.</p> <p>Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab <em>Qut al-Mughtadzi </em>‘<em>ala Jami</em>’<em> at-Tirmidzi</em>, jilid 1 halaman 218, menukil ucapan al-‘Iraqi yang berkata, “Yang dimaksud dengan “<em>niscaya Allah menutup hatinya</em>” adalah menjadikan hatinya hati seorang munafik.”</p> <p>Syekh al-Mubarakfuri dalam <em>Tuḥfatul Aḥwadzi bi Syarḥi Jami</em>’<em> at-Tirmidzi</em>, jilid 3 halaman 11, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “<em>niscaya Allah akan menutup hatinya</em>” adalah menutup hatinya dengan menghalanginya dari kebaikan, dan dalam sebuah pendapat dalam kitab <em>al-Mirqah </em>maksudnya adalah Allah menetapkan atau mencatatnya sebagai seorang munafik.</p> <p>Musibah dahsyat lainnya bagi orang yang suka meninggalkan shalat Jumat adalah Allah akan menjadikan hatinya hati orang-orang yang lalai.</p> <p>Abu Hurairah dan Ibnu Umar <em>radhiyallahu </em>‘<em>anhuma </em>meriwayatkan, Nabi <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam </em>bersabda, sebagaimana diriwayatkan dalam kitab <em>Shahih Muslim,</em> hadits nomor 865,</p> <p class="rtl">لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمْ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنْ الْغَافِلِينَ</p> <p>“<em>Hendaknya orang yang suka meninggalkan shalat Jumat meninggalkan perbuatannya</em>.<em> Atau jika tidak</em>,<em> Allah akan menutup hatinya sehingga ia menjadi orang-orang yang lalai</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Semua akibat di atas, itu berkenaan dengan hati.</p> <p>Hati laksana raja bagi anggota tubuh yang lain. Laknat terbesar bukan sakit, tetapi ketika pintu hati terkunci. <em>Shummun bukmun </em>‘<em>umyun fahum la yarji’un</em>.</p> <p>Telinga tugasnya mendengar. Mata tugasnya melihat. Hati tugasnya merasa. Dan di dalam hati inilah iman kita bersarang. Banyak amalan-amalan pengundang pahala yang bisa dilakukan oleh hati: Bertawakal, beriman, merasa khasyah (takut), iradah (keinginan), cinta, tawakal, inabah (kembali), tunduk, takut, dan rasa harap.</p> <p>Berkenaan dengan penyakit hati, Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>berfirman dalam <a href="https://www.marja.id/quran/005_al-maidah/ayat_13/">al-Quran Surat al-Ma’idah ayat 13</a>,</p> <p class="rtl">فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِّيْثَاقَهُمْ لَعَنّٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوْبَهُمْ قٰسِيَةً ۚ يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ عَنْ مَّوَاضِعِهٖۙ وَنَسُوْا حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوْا بِهٖۚ</p> <p>“(<em>Tetapi</em>)<em> karena mereka melanggar janjinya</em>,<em> maka Kami melaknat mereka</em>,<em> dan Kami jadikan hati mereka keras membatu</em>.<em> Mereka suka mengubah firman </em>(<em>Allah</em>)<em> dari tempatnya</em>,<em> dan mereka </em>(<em>sengaja</em>)<em> melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka</em>.”</p> <p>Syekh as-Sa’di <em>rahimahullah</em>, dalam <a href="/kumpulan-kitab-tafsir-terpopuler-klasik-dan-kontemporer/#TAFSIR_AS-SADI"><em>Taisir al-Karim ar-Rahman</em></a>, hal. 225, menjelaskan,</p> <p>“Kerasnya hati ini termasuk hukuman paling parah yang menimpa manusia (akibat dosanya). Ayat-ayat dan peringatan tidak lagi bermanfaat baginya. Dia tidak merasa takut melakukan kejelekan, dan tidak terpacu melakukan kebaikan, sehingga petunjuk (ilmu) yang sampai kepadanya bukannya menambah baik justru semakin menambah buruk keadaannya.”</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>berfirman, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/002_al-baqarah/ayat_7/">al-Quran Surat al-Baqarah ayat 7</a>,</p> <p class="rtl">خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ</p> <p>“<em>Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka</em>,<em> penglihatan mereka telah tertutup</em>,<em> dan mereka akan mendapat azab yang berat</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <h2 class="wp-block-heading">Keutamaan Shalat Jumat</h2> <p>Setelah kita mengetahui akibat dari meninggalkan shalat Jumat, alangkah baiknya kita mengingat kembali keutamaan melaksanakannya. Di antara keutamaan shalat Jumat adalah sebagai berikut.</p> <h3 class="wp-block-heading">Pertama: Menghapuskan Dosa</h3> <p>Dikeluarkan oleh Imam Muslim, hadits nomor 233, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> bersabda,</p> <p class="rtl">الصَّلَاةُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ</p> <p>“<em>Di antara shalat lima waktu</em>,<em> di antara Jumat yang satu dan Jumat yang berikutnya</em>,<em> itu dapat menghapuskan dosa di antara keduanya selama tidak dilakukan dosa besar</em>.”</p> <h3 class="wp-block-heading">Kedua: Pahala puasa dan shalat setahun</h3> <p>Setiap langkah menuju shalat Jumat mendapat ganjaran puasa dan shalat setahun.</p> <p>Dari Aus bin Aus, ia berkata bahwa Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> bersabda, hadits riwayat at-Tirmidzi nomor 496, hadits hasan,</p> <p class="rtl">مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَغَسَّلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا أَجْرُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا</p> <p>“<em>Barang siapa yang mandi pada hari Jumat dengan mencuci kepala dan anggota badan lainnya</em>,<em> lalu ia pergi di awal waktu atau ia pergi dan mendapati khotbah pertama</em>,<em> lalu ia mendekat pada imam</em>,<em> mendengar khotbah serta diam</em>,<em> maka setiap langkah kakinya terhitung seperti puasa dan shalat setahun</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Meskipun demikian ancaman dan akibatnya, bukan berarti pintu tobat tertutup. Bukan berarti Allah tidak akan menerima tobat hamba-hamba-Nya karena meninggalkan kewajiban tersebut. Jika mereka bersungguh-sungguh dalam tobatnya dan tidak mengulanginya lagi.</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>berfirman, dalam al-Quran <a href="https://www.marja.id/quran/039_az-zumar/ayat_53/">Surat az-Zumar ayat 53</a>,</p> <p>“<em>Katakanlah</em>,‘<em>Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah</em>.<em> Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya</em>.<em> Sungguh</em>,<em> Dialah Yang Maha Pengampun</em>,<em> Maha Penyayang</em>.”</p> <p>Marilah kita nasihatkan kepada diri sendiri dan teman kita agar menjaga shalat Jumat. Mari kita ingatkan teman-teman kita yang belum mau mengerjakan shalat Jumat dengan cara yang baik. Mari kita sampaikan kewajiban shalat Jumat kepada teman-teman kita yang belum mengetahui kewajibannya.</p> <p>Demikian materi shalat Jumat tentang akibat meninggalkan shalat Jumat pada kesempatan siang ini. Semoga bermanfaat.</p> <p class="rtl">بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHUTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللّٰهِ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.</p> <p>أَمَّا بَعْدُ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ : فَاتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ المُسْلِمَ المُؤْمِنَ حَقَّ الْإِيمَانِ يَحْرِصُ عَلَى صَلَاةِ الجُمُعَةِ فِي سَائِرِ أَحْوَالِهِ قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ.</p> <p>نَسْأَلُ اللهَ أنْ يَجْعَلَنَا وَإِيَّاكُمْ وَجَمِيْعَ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ وَالْمُوَاظِبِيْنَ عَلَيْهَا.</p> <p>اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا، وَإِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا، وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.</p> <p>اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى، وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ. اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِيْ قُلُوْبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ، وَاجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الرَّاشِدِيْنَ.</p> <p>اللَّهُمَّ اجْعَلْ تَجَمُّعَنَا هَذَا تَجَمُّعًا مَغْفُوْرًا. اللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا فِيْ مَقَامِنَا هَذَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا دَيْنًا إِلَّا قَضَيْتَهُ، وَلَا مَرِيْضًا إِلَّا شَافَيْتَهُ وَعَافَيْتَهُ، وَلَا مُبْتَلًا إِلَّا رَحِمْتَهُ، وَلَا مُسَافِرًا إِلَّا إِلَى أَهْلِهِ سَالِمًا غَانِمًا رَدَدْتَهُ، وَلَا حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.</p> <p>اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ. اللَّهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَا الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِيْ فِلَسْطِيْن وَفِيْ بِلَادِ الشَّامِ وَفِيْ كُلِّ مَكَان.</p> <p>عِبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ، وَيَنْهَاكُمْ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.</p> </div> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>Akibat Meninggalkan Shalat Jumat</em><br>di sini:</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button is-style-fill"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="https://archive.org/download/khutbah-jumat-singkat-akibat-meninggalkan-shalat-jumat-dakwah-id/Khutbah%20Jumat%20Singkat%20II%20Juli%2024%20-%20Akibat%20Meninggalkan%20Shalat%20Jumat%20-%20dakwah%20id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p>The post <a href="/khutbah-jumat-singkat-akibat-meninggalkan-shalat-jumat/">Khutbah Jumat Singkat: Akibat Meninggalkan Shalat Jumat</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Wed, 10 Jul 2024 11:20:14 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj6Q1K1mbCrL3a7VFky8BpXO</guid> </item> <item> <title><![CDATA[Khutbah Jumat Singkat: Akibat Meninggalkan Shalat Jumat]]></title> <link>https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj6Q1K1mbCrL3VT72x6uxjiK</link> <description><![CDATA[<img src="https://api.follow.it/track-rss-story-loaded/v1/V5x2BYqluz6KFnw8Axj1VKCY3L745TL_" border=0 width="1" height="1" alt="Khutbah Jumat Singkat: Akibat Meninggalkan Shalat Jumat" title="Khutbah Jumat Singkat: Akibat Meninggalkan Shalat Jumat"> <p class="has-text-align-center">Materi Khutbah Jumat<br><strong>Akibat Meninggalkan Shalat Jumat</strong></p> <p class="has-text-align-center">Pemateri: Ahmad Robith</p> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ الصَّلَاةَ كِتَابًا مَوْقُوْتًا عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ. وَأَمَرَ بِإِقَامَتِهَا وَالْمُحَافَظَةِ عَلَيْهَا وَأَدَائِهَا مَعَ جَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ. أَحْمَدُهُ عَلَى نِعَمِهِ، وَأَشْكُرُهُ عَلَى جَزِيْلِ مِنْهُ وَكَرَمِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحَدْهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. تَوَعَّدَ مَنْ تَخَلَّفَ عَنْ صَلَاةِ الْجَمَاعَةِ بِأَشَدِّ الْوَعِيْدِ.</p> <p>اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.</p> <p>فَيَا عِبَادَ اللّٰهِ اُوْصِيْنِي نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.</p> <p>قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.</p> <p>يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.</p> <p>وَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللّٰهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. أَمَّا بَعْدُ:</p> </div> <p><strong><em>Ma</em>’<em>asyiral muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah, yang telah memberikan beribu kenikmatan kepada kita, terutama nikmat Islam dan iman. Yang dengannya, kita bisa melaksanakan shalat Jumat pada kesempatan yang penuh berkah ini.</p> <p>Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para shahabatnya, serta umatnya yang istikamah mengikuti sunahnya hingga <em>yaumul qiyamah</em>.</p> <p>Khatib wasiatkan wasiat takwa kepada jamaah dan diri khatib. Marilah kita rawat dan pupuk ketakwaan kita, hingga ia membuahkan keselamatan dan kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah</em></strong><strong><em></em></strong></p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>mengagungkan shalat Jumat, dan memerintahkan kita untuk mengagungkannya. Shalat Jumat adalah salah satu di antara syiar-syiar Allah yang harus kita muliakan.</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>berfirman dalam <a href="https://www.marja.id/quran/062_al-jumuah/ayat_9/">al-Quran Surat al-Jumuah ayat 9</a>,</p> <p class="rtl">يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ</p> <p>“<em>Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat</em>,<em> maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli</em>.<em> Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui</em>.”</p> <p>Bila azan shalat Jumat berkumandang, kita diperintahkan untuk bergegas ke masjid. Meninggalkan segala pekerjaan, jual beli, belajar mengajar, tidur, segala perbuatan sia-sia, dan semua aktivitas lainnya.</p> <p>Seorang hamba, jika ia adalah seorang laki-laki, merdeka, balig, tidak sakit, dan tidak safar, maka dia mesti mendengar khotbah Jumat.</p> <p>Dalam sebuah hadits sahih riwayat Abu Dawud, nomor 1067, dari Thariq bin Syihab <em>radhiyallahu </em>‘<em>anhu</em>, dari Nabi <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wa sallam</em>, beliau bersabda,</p> <p class="rtl">اَلْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِيْ جَمَاعَةٍ إِلَّا أَرْبَعَةً عَبْدٌ مَمْلُوْكٌ أَوِ امْرَأَةٌ أَوْ صَبِيٌّ أَوْ مَرِيْضٌ</p> <p>“<em>Shalat Jumat itu wajib bagi setiap muslim secara berjamaah selain empat orang</em>:<em> budak</em>,<em> wanita</em>,<em> anak kecil</em>,<em> dan orang sakit</em>.”</p> <p>Bolehnya tidak jumatan adalah bagi empat golongan tersebut.</p> <h2 class="wp-block-heading">Bencana Dahsyat Meninggalkan Shalat Jumat</h2> <p>Jangan sampai seorang muslim meninggalkan shalat Jumat. Meninggalkan shalat Jumat tanpa uzur bila telah menjadi kebiasaan, maka hati pelakunya akan tertutup oleh noda hitam. Hingga ketaatan pun terasa berat dilakukan. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam banyak hadits sahih.</p> <p>Rasulullah mengancam dengan ancaman berupa stempel kemunafikan bagi siapa saja yang dengan sengaja meninggalkan shalat Jumat tiga kali tanpa uzur.</p> <p>Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam </em>bersabda, hadits riwayat ath-Thabarani dalam <em>al-Mu</em>’<em>jam al-Kabir</em>,hadits nomor 422,</p> <p class="rtl">مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمُعَاتٍ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ كُتِبَ مِنَ الْمُنَافِقِيْنَ</p> <p>“<em>Siapa saja yang meninggalkan tiga kali ibadah shalat Jumat tanpa uzur</em>,<em> niscaya ia ditulis sebagai orang munafik</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Dahulu para sahabat takut bila digolongkan sebagai munafik. Imam Muslim dalam <em>shahih-</em>nya, hadits nomor 2750 mengisahkan kita bagaimana sahabat Abu Bakar dan sahabat Hanzhalah <em>radhiyallahu </em>‘<em>anhuma </em>keduanya takut, jangan-jangan telah berbuat nifak.</p> <p>Imam al-Bukhari dalam <em>at-Tarikh al-</em>Kabir, jilid 6 halaman 171, mengabarkan bahwa Ibnu Abi Mulaikah, beliau wafat tahun 117 Hijriah, berkata, “<em>Aku bertemu dan berteman dengan tiga puluh sahabat besar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang selalu merasa ketakutan bila digolongkan sebagai munafik</em>.”</p> <p>Tidak ada seorang pun di antara mereka, para sahabat, yang menyombongkan keimanan dan kesalehannya ataupun membual.</p> <p>Akibat dari meninggalkan shalat Jumat tanpa uzur lainnya adalah, Allah akan menutup hati pelakunya. Nabi <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam </em>bersabda, hadits riwayat at-Tirmidzi nomor 500 dan beliau menilai hadits ini hasan,<em></em></p> <p class="rtl">مَنْ تَرَكَ الْجُمُعَةَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللّٰهُ عَلَى قَلْبِهِ</p> <p>“<em>Barang siapa meninggalkan tiga kali shalat Jumat karena meremehkan</em>,<em> niscaya Allah menutup hatinya</em>.”</p> <p>Hadits di atas dijelaskan oleh ar-Ramli dalam kitabnya <em>Nihayatul Muhtaj</em>, jilid 2 halaman 283.</p> <p>Yang dimaksud “<em>karena meremehkan</em>” adalah tanpa uzur. Pengakuan atas kewajiban mengerjakan shalat Jumat tidak menghalanginya dari konsekuensi tindakannya. Perbuatan meninggalkan shalat Jumat itu adalah maksiat. …. Yang dimaksud “<em>niscaya Allah menutup hatinya</em>” adalah Allah menyegel hatinya dengan sesuatu seperti cincin yang dapat menghalanginya dari nasihat dan kebenaran.</p> <p>Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab <em>Qut al-Mughtadzi </em>‘<em>ala Jami</em>’<em> at-Tirmidzi</em>, jilid 1 halaman 218, menukil ucapan al-‘Iraqi yang berkata, “Yang dimaksud dengan “<em>niscaya Allah menutup hatinya</em>” adalah menjadikan hatinya hati seorang munafik.”</p> <p>Syekh al-Mubarakfuri dalam <em>Tuḥfatul Aḥwadzi bi Syarḥi Jami</em>’<em> at-Tirmidzi</em>, jilid 3 halaman 11, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “<em>niscaya Allah akan menutup hatinya</em>” adalah menutup hatinya dengan menghalanginya dari kebaikan, dan dalam sebuah pendapat dalam kitab <em>al-Mirqah </em>maksudnya adalah Allah menetapkan atau mencatatnya sebagai seorang munafik.</p> <p>Musibah dahsyat lainnya bagi orang yang suka meninggalkan shalat Jumat adalah Allah akan menjadikan hatinya hati orang-orang yang lalai.</p> <p>Abu Hurairah dan Ibnu Umar <em>radhiyallahu </em>‘<em>anhuma </em>meriwayatkan, Nabi <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam </em>bersabda, sebagaimana diriwayatkan dalam kitab <em>Shahih Muslim,</em> hadits nomor 865,</p> <p class="rtl">لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمْ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنْ الْغَافِلِينَ</p> <p>“<em>Hendaknya orang yang suka meninggalkan shalat Jumat meninggalkan perbuatannya</em>.<em> Atau jika tidak</em>,<em> Allah akan menutup hatinya sehingga ia menjadi orang-orang yang lalai</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Semua akibat di atas, itu berkenaan dengan hati.</p> <p>Hati laksana raja bagi anggota tubuh yang lain. Laknat terbesar bukan sakit, tetapi ketika pintu hati terkunci. <em>Shummun bukmun </em>‘<em>umyun fahum la yarji’un</em>.</p> <p>Telinga tugasnya mendengar. Mata tugasnya melihat. Hati tugasnya merasa. Dan di dalam hati inilah iman kita bersarang. Banyak amalan-amalan pengundang pahala yang bisa dilakukan oleh hati: Bertawakal, beriman, merasa khasyah (takut), iradah (keinginan), cinta, tawakal, inabah (kembali), tunduk, takut, dan rasa harap.</p> <p>Berkenaan dengan penyakit hati, Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>berfirman dalam <a href="https://www.marja.id/quran/005_al-maidah/ayat_13/">al-Quran Surat al-Ma’idah ayat 13</a>,</p> <p class="rtl">فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِّيْثَاقَهُمْ لَعَنّٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوْبَهُمْ قٰسِيَةً ۚ يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ عَنْ مَّوَاضِعِهٖۙ وَنَسُوْا حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوْا بِهٖۚ</p> <p>“(<em>Tetapi</em>)<em> karena mereka melanggar janjinya</em>,<em> maka Kami melaknat mereka</em>,<em> dan Kami jadikan hati mereka keras membatu</em>.<em> Mereka suka mengubah firman </em>(<em>Allah</em>)<em> dari tempatnya</em>,<em> dan mereka </em>(<em>sengaja</em>)<em> melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka</em>.”</p> <p>Syekh as-Sa’di <em>rahimahullah</em>, dalam <a href="/kumpulan-kitab-tafsir-terpopuler-klasik-dan-kontemporer/#TAFSIR_AS-SADI"><em>Taisir al-Karim ar-Rahman</em></a>, hal. 225, menjelaskan,</p> <p>“Kerasnya hati ini termasuk hukuman paling parah yang menimpa manusia (akibat dosanya). Ayat-ayat dan peringatan tidak lagi bermanfaat baginya. Dia tidak merasa takut melakukan kejelekan, dan tidak terpacu melakukan kebaikan, sehingga petunjuk (ilmu) yang sampai kepadanya bukannya menambah baik justru semakin menambah buruk keadaannya.”</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>berfirman, dalam <a href="https://www.marja.id/quran/002_al-baqarah/ayat_7/">al-Quran Surat al-Baqarah ayat 7</a>,</p> <p class="rtl">خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ</p> <p>“<em>Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka</em>,<em> penglihatan mereka telah tertutup</em>,<em> dan mereka akan mendapat azab yang berat</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <h2 class="wp-block-heading">Keutamaan Shalat Jumat</h2> <p>Setelah kita mengetahui akibat dari meninggalkan shalat Jumat, alangkah baiknya kita mengingat kembali keutamaan melaksanakannya. Di antara keutamaan shalat Jumat adalah sebagai berikut.</p> <h3 class="wp-block-heading">Pertama: Menghapuskan Dosa</h3> <p>Dikeluarkan oleh Imam Muslim, hadits nomor 233, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> bersabda,</p> <p class="rtl">الصَّلَاةُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ</p> <p>“<em>Di antara shalat lima waktu</em>,<em> di antara Jumat yang satu dan Jumat yang berikutnya</em>,<em> itu dapat menghapuskan dosa di antara keduanya selama tidak dilakukan dosa besar</em>.”</p> <h3 class="wp-block-heading">Kedua: Pahala puasa dan shalat setahun</h3> <p>Setiap langkah menuju shalat Jumat mendapat ganjaran puasa dan shalat setahun.</p> <p>Dari Aus bin Aus, ia berkata bahwa Rasulullah <em>shallallahu </em>‘<em>alaihi wasallam</em> bersabda, hadits riwayat at-Tirmidzi nomor 496, hadits hasan,</p> <p class="rtl">مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَغَسَّلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا أَجْرُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا</p> <p>“<em>Barang siapa yang mandi pada hari Jumat dengan mencuci kepala dan anggota badan lainnya</em>,<em> lalu ia pergi di awal waktu atau ia pergi dan mendapati khotbah pertama</em>,<em> lalu ia mendekat pada imam</em>,<em> mendengar khotbah serta diam</em>,<em> maka setiap langkah kakinya terhitung seperti puasa dan shalat setahun</em>.”</p> <p><strong><em>Jamaah shalat Jumat rahimakumullah</em></strong></p> <p>Meskipun demikian ancaman dan akibatnya, bukan berarti pintu tobat tertutup. Bukan berarti Allah tidak akan menerima tobat hamba-hamba-Nya karena meninggalkan kewajiban tersebut. Jika mereka bersungguh-sungguh dalam tobatnya dan tidak mengulanginya lagi.</p> <p>Allah <em>subhanahu wata</em>’<em>ala </em>berfirman, dalam al-Quran <a href="https://www.marja.id/quran/039_az-zumar/ayat_53/">Surat az-Zumar ayat 53</a>,</p> <p>“<em>Katakanlah</em>,‘<em>Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah</em>.<em> Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya</em>.<em> Sungguh</em>,<em> Dialah Yang Maha Pengampun</em>,<em> Maha Penyayang</em>.”</p> <p>Marilah kita nasihatkan kepada diri sendiri dan teman kita agar menjaga shalat Jumat. Mari kita ingatkan teman-teman kita yang belum mau mengerjakan shalat Jumat dengan cara yang baik. Mari kita sampaikan kewajiban shalat Jumat kepada teman-teman kita yang belum mengetahui kewajibannya.</p> <p>Demikian materi shalat Jumat tentang akibat meninggalkan shalat Jumat pada kesempatan siang ini. Semoga bermanfaat.</p> <p class="rtl">بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.</p> <p class="has-text-align-center"><strong>KHUTBAH KEDUA</strong></p> <div class="wp-block-group is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <div class="wp-block-group rtl is-layout-constrained wp-block-group-is-layout-constrained"> <p>اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللّٰهِ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.</p> <p>أَمَّا بَعْدُ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ : فَاتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ المُسْلِمَ المُؤْمِنَ حَقَّ الْإِيمَانِ يَحْرِصُ عَلَى صَلَاةِ الجُمُعَةِ فِي سَائِرِ أَحْوَالِهِ قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ.</p> <p>نَسْأَلُ اللهَ أنْ يَجْعَلَنَا وَإِيَّاكُمْ وَجَمِيْعَ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ وَالْمُوَاظِبِيْنَ عَلَيْهَا.</p> <p>اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا، وَإِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا، وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.</p> <p>اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى، وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ. اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِيْ قُلُوْبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ، وَاجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الرَّاشِدِيْنَ.</p> <p>اللَّهُمَّ اجْعَلْ تَجَمُّعَنَا هَذَا تَجَمُّعًا مَغْفُوْرًا. اللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا فِيْ مَقَامِنَا هَذَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا دَيْنًا إِلَّا قَضَيْتَهُ، وَلَا مَرِيْضًا إِلَّا شَافَيْتَهُ وَعَافَيْتَهُ، وَلَا مُبْتَلًا إِلَّا رَحِمْتَهُ، وَلَا مُسَافِرًا إِلَّا إِلَى أَهْلِهِ سَالِمًا غَانِمًا رَدَدْتَهُ، وَلَا حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.</p> <p>اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ. اللَّهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَا الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِيْ فِلَسْطِيْن وَفِيْ بِلَادِ الشَّامِ وَفِيْ كُلِّ مَكَان.</p> <p>عِبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ، وَيَنْهَاكُمْ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.</p> </div> </div> <p class="has-text-align-center">Download PDF Materi Khutbah Jumat<br><em>Akibat Meninggalkan Shalat Jumat</em><br>di sini:</p> <div class="wp-block-buttons is-content-justification-center is-layout-flex wp-container-core-buttons-is-layout-1 wp-block-buttons-is-layout-flex"> <div class="wp-block-button is-style-fill"><a class="wp-block-button__link has-primary-background-color has-background wp-element-button" href="https://archive.org/download/khutbah-jumat-singkat-akibat-meninggalkan-shalat-jumat-dakwah-id/Khutbah%20Jumat%20Singkat%20II%20Juli%2024%20-%20Akibat%20Meninggalkan%20Shalat%20Jumat%20-%20dakwah%20id.pdf"><strong>Download PDF</strong></a></div> </div> <p class="has-text-align-center">Semoga bermanfaat!</p> <p>The post <a href="/khutbah-jumat-singkat-akibat-meninggalkan-shalat-jumat/">Khutbah Jumat Singkat: Akibat Meninggalkan Shalat Jumat</a> appeared first on <a href="https://www.dakwah.id">Dakwah.ID</a>.</p>]]></description> <pubDate>Wed, 10 Jul 2024 11:20:14 +0200</pubDate> <guid isPermaLink="false">https://api.follow.it/track-rss-story-click/v3/I4YLxWtUwj6Q1K1mbCrL3VT72x6uxjiK</guid> </item> </channel> </rss>