menghina dengan sebutan binatang itu dosa besar

Menghina dengan Sebutan Binatang itu Dosa Besar

Terakhir diperbarui pada · 71,126 views

Pernah dihina dan dikata-katain oleh orang lain? Bagaimana rasanya? Tentu menyakitkan. Menghina dengan sebutan binatang atau ujaran kalimat kasar tentu akan membuat pihak yang dihina sakit hati. Paling tidak, dongkol.

Jika ditelusuri secara hukum syariat, menghina sesama muslim dengan kata-kata kasar itu adalah tindakan yang masuk kategori dosa besar. Al-Kaba-ir. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminah tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 58)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdillah,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

Dari Abdullah ia berkata, “Mencela/menghina seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran.” (HR. Al-Bukhari & Muslim. An-Nasa-i no. 4036)

Sibab adalah asy-Syatmu. Artinya mengutuk. Sibab itu celaan atau kutukan yang lebih parah dari Sabb. Kalau sabb itu mencela sekedarnya tanpa unsur kedustaan, sedangkan sibab adalah mencela dan mengutuk dengan unsur kebohongan (sesuatu yang sebenarnya tidak ada pada diri yang dicela) dan aib orang yang dicela. Sabb dan sibab sama-sama perbuatan yang dilarang dan berdosa.

Imam an-Nawawi menjelaskan, “Fasik itu secara etimologi artinya keluar. Keluar dari ketaatan. Maksud hadits di atas, menghina seorang muslim tanpa alasan yang dibenarkan hukumnya haram berdasarkan Ijma’. Pelakunya dihukumi sebagai Fasik, sebagaimana keterangan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas.”

Syaikh asy-Syinqiti mendetailkan, “Itu menunjukkan bahwa kedua tindakan tersebut adalah bagian dari dosa besar.”

Menghina dengan Sebutan Binatang kepada Sesama Muslim

Gaya mencela dan menghina mungkin berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lain. Namun, penghinaan, celaan, kutukan, dan semisalanya yang menggunakan ujaran binatang atau nama binatang itu termasuk kategori Sibab sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Menghina dengan sebutan ‘Wahai anak anjing’, ‘Kamu anak lutung’, ‘Dasar kampret’ (Kampret: bahasa jawa: anak kelelawar), ‘Mereka itu sekumpulan binatang’, dan masih banyak lagi hinaan dan celaan yang sering terdengar di masyarakat. Model-model hinaan seperti itu termasuk kategori Sibab yang hukumnya haram dilemparkan kepada sesama muslim. Itu adalah dosa besar. (fatwa.islamweb.net)

Menghina dengan sebutan binatang kepada sesama muslim, selain itu termasuk dosa besar, perbuatan itu juga tentu berakibat negatif pada muslim yang dihina atau dicela. Hinaan dan celaan itu tentu akan menyakiti hati dan perasaan. Ketika hati seorang muslim tersakiti oleh kezaliman berupa celaan dan hinaan dengan ujaran kalimat binatang, rasa sakit itu sangat mungkin akan membekas kuat dalam hatinya.

Jika muslim yang dihina tidak memiliki kesabaran dan sifat lapang dada yang lebih, hinaan yang membekas dalam hatinya akan berubah menjadi rasa benci. Bahkan, bisa jadi akan ia wujudkan dalam aksi balasan. Tentu ini akan menimbulkan masalah baru dalam tubuh umat Islam berupa permusuhan dan perpecahan antar sesama muslim.

Bolehkah Membalas Hinaan dalam Rangka Membela Diri?

Hinaan dan celaan apapun itu bentuknya tetap saja menyakitkan hati. Seorang muslim yang dihina dan dicela berada dalam posisi orang yang dizalimi.

Para ulama mengatakan bahwa membalas hinaan dan celaan orang lain dalam rangka membela diri itu hukum asalnya adalah boleh. Syaratnya, balasan hinaan atau celaan sekadar dengan hinaan atau celaan yang ia terima. Tidak boleh lebih. (fatwa.islamweb.net)

Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

المتسابان ماقالا، فعلى البادي منهما حتى يعتدي المظلوم

“Dosa akibat perkataan dua orang yang saling memaki menjadi tanggungan orang yang memulainya, sampai orang dizalimi melewati batas”. (HR. Muslim)

Dalam hadits tersebut terkandung beberapa hukum. Di antaranya:

Pertama, menghina, mencela, atau memaki sesama muslim hukumnya haram.

Kedua, orang yang dihina dan dicela boleh membalas dengan hinaan dan celaan sepadan yang dia terima, selama hinaan dan celaan yang dia lemparkan tidak mengandung unsur kebohongan.

Ketiga, jika pihak yang dihina dan dicela membela diri, maka lawannya tidak lagi menanggung dosa orang tersebut. Ia harus menanggung dosa karena telah memulai hinaan dan celaan tersebut.

Keempat, Jika orang yang dihina dan dicela membalas dengan melebihi kadar hinaan dan celaan yang ia terima, maka ia berdosa.

Kelima, Sikap yang lebih baik tentunya adalah memafkan orang yang telah menghina dan mencelanya. (Syarh Riyadhus Shalihin, 3/75)

Allah ‘Azza wa Jalla juga berfirman,

وَالَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُونَ * وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

“Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa mema`afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. Asy-Syura: 39-40)

Jika mengatai atau menghina dengan sebutan binatang kepada satu orang muslim saja sudah termasuk dosa besar, apalagi menghina atau mengatai sekumpulan umat Islam. Tentu akibat dosanya lebih besar lagi. Wallahu A’lam [dakwah.id]

Sodiq Fajar

Bibliofil. Pemred dakwah.id

16 Tanggapan

Suami saya suka mengatakan anjing atau bahkan jika saya menjawab dy balas dengan gretakan sesuatu yg seolah olah ingin dia memukul saya, sejujurnya saya sudah gak tahan, punya uang juga gak mau ngasih lagi ke saya, sebisa bisanya saya menghidupi diri sndiri sm anak anak, saya bukan dari keluarga yg wah, untuk mendapatkan sesuatu saya harus berkorban sesuatu juga, tapi makin ke sini suami tdk pernah perduli apapun masalah saya.

Klu suami saya marah keluar kata kata kotor anjing setan babi iblis…saya cerai kan kamu..saya nggak kuat lagi saya gugat di pengadilan dan pengadilan pengabulan kan gugatan saya apa saya berdosa?

Rasa sendih yang mendalam kalo di Katain binatang oleh suami

Saya baru sekali di sebut dg sebutan *su ,sakit hati rasanya udah Kya hancur pernikahan saya …

Saya Baru sebulan menikah sudah di Hina anjing oleh suami Saya engga kuat sekarang Saya sadar knpa Suami Saya rezekinya seret karena tidak memiakan istrinya

Saya kalau di sebut anjing oleh suami Saya, di Kala kalau kita sedang bertengkar, dihati Saya sakit banget, belum pernh saya di sebut sperti ITU oleh IBU Saya atau pun Saudara Saya, rasa nya kalau belum punya anak udah Saya tingalin suami kaya gitu

Kenapa ya orang tua saya sendiri terutama bapak saya sering mengatai saya anjing sedang Saya ini kasihan tulang punggu dirmh saya.saya slalu dikatai anjing disumpah sumpah serampah .sedangkan saudara saya yg melakukan kesalahan fatal TDK pernah di Katai seperti saya.saya membela diri saya sendiri masih sering dikatai anjing oleh orangtua saya sendiri ya Allah sakit betul suka di sumpahi ya Allah saya tak pernah minta dilahirkan didunia ini.semua perkataan orang tua saya membuat sikis saya terganggu.adakah orang tua yang tega menyumpahi anaknya sendiri lalu mengkata Katai semoga Allah segera memanggilku rasa sudah lelah dan putus asa didunia.sya sendirian 🥺

Sy ga dikatain sih mba, cuman diludahi aja gara2 beda pendapat sama ibu. Sakit nya sampe dewasa, tapi sy udah maafin walaupun beliau ga pernah minta maaf secara khusus.

Sy punya tetangga yg menghina kata anjing. Gembel jelek gk laku. Pada hal sy tidak. Memulai hanya gara ² dia ingin pinjm uang. Sementara sy org tua. Dia itu usia diatas 35 thn.di hari ulang tahun sy tdk mau dicploki telor tpi tiba² ceplokin telor lalu sy bales kemudian dihina sy dgn kata² anjing

ragara maslah ekonomi dan bnyak utang,,suami sering berkata kasar seperti anjing,bangsat,tai,ga punya otak dll tu pas didpan kedua ank sya.hampir tiap hari dia berkata kasar,yg saya tanyakan kadang kalo saya sholat enggn untuk mendoakan suami,,tp klo tak didoakan brujung saya dan anak2 saya akn sll susah dan kelaparan krana dia yg hanya kerja

Makian hinaan cacian dari kata kasar SMP seronok sering saya dpt dr suami , mudah sekali beliau mengina saya dan anak saya dlm memaki😭 perangai beliau sangat kasar dan arogan kadang saya dpt cacian juga pukulan dan anak saya juga.. demi anak saya bertahan hanya bs berharap PD Allah kuatkan saya dan anak dlm cobaan ini, semoga Allah memberi hidayah aamiin

Suami saya sering berkata kasar seperti anjing tolol bodoh smpai kata2 kotorann d sebut semua k saya sedangkan saya sedikit pun tidak minta nafkah buat kebutuhan hidup saya tapi saya tetap bertahan semakin k sni suami saya makin menjdi cuma gara2 pinginn d keriditin mobil sedangkan saya usaha y lagi d posisi tdk baik saya bingung harus gmn

Kita sama kurang lebih Bun. Saya sering dikatain Anjing. Goblok. Hanya karena persoalan yang awalnya sepele. Padahal saya tidak membebankan dia juga dengan nafkah yg harus sekian sekian. Malahan saya nafkahi diri saya sendiri dan anak saya. Dia kasih duit nafkah sangat jarang dan hanya cukup buat beli popok/susu anak

Iya istri di taiwan dan minta cerai. Saya tidak mau sampai mewakilkan orang tuanya. Dan saya tetap diam. Sampai istri berkata anjing dan goblog supaya saya menerima cerainya.

Subhanallah. Cuman gara gara telat goreng ikan karena suami lapar, sampai dikatain anjing dan tolol

Klo dlam organisasi mapala itu bgmna? Kan dlam mapala itu sering pakai nama rimba atau nama2 hewan? Kira2 bgmna itu hukumny?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *