khutbah jumat terbaru membangun karakter anak shalih dakwah.id

Khutbah Jumat Terbaru: membangun Karakter Anak Shalih

Terakhir diperbarui pada · 3,731 views

Khutbah Jumat Terbaru
Membangun Karakter Anak Shalih

Pemateri: Sodiq Fajar

  • Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
  • Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright

*) Link download materi khutbah Jumat versi PDF ada di bawah tulisan ini.

الْحَمْدُ للهِ عَظِيمِ الْعَطَاءِ، الْوَاهِبِ الْمُتَفَضِّـلِ عَلَى عِبَادِهِ بِنِعْمَةِ الأَبْنَاءِ، سُبْحَانَهُ أَمَرَ بِتَرْبِيَتِهِمْ وَرِعَايَتِهِمْ كَيْ يَكُونُوا أَتقِيَاءَ

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيـكَ لَهُ، يَهَبُ لِمَن يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَن يَشَاءُ الذُّكُورَ، أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا، وَيَجْعَلُ مَن يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ الأَمِينُ، أَحْسَنُ الْمُرَبِّينَ، وَأَكْـمَلُ النَّاسِ رِعَايَةً لأَبْنَائِهِ أَجْمَعِينَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ، وَدَعَا بِدَعْوَتِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا، يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Kami wasiatkan kepada diri kami juga kepada jamaah sekalian agar senantiasa merawat dan meningkatkan kualitas takwa kepada Allah subhanahu wata’ala. Mari bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala dengan sebenar-benarnya takwa.

Mari laksanakan perintah-perintah Allah subhanahu wata’ala dengan segenap keikhlasan dan perjuangan. Mari jauhi larang-larangan-Nya dengan segenap kemampuan dan daya upaya. Semoga Allah subhanahu wata’ala melimpahkan rahmat-Nya dan memberi kita kemudahan di jalan ketaatan ini.

Salah satu tanggung jawab besar selaku orang tua adalah soal pendidikan anak. Sebagai umat Islam, kita meyakini bahwa ruh dan kerangka pendidikan sumbernya adalah syariat Islam.

Kita tidak bisa mengatakan telah melaksanakan tugas mendidik anak secara baik jika mengabaikan ajaran Islam.

Maka, sebagai upaya untuk mewujudkan karakter anak shalih pada diri anak yang kita dambakan, kita perlu melibatkan syariat Islam dalam seluruh aspek pendidikan membangun karakter anak.

5 Aspek Membangun Karakter Anak Shalih

Pertama: Aspek Keimanan

Aspek keimanan adalah aspek terpenting dalam membangun karakter anak shalih. Mulai dari mengenalkan bahwa manusia itu makhluk sehingga ada yang menciptakan. Allah subhanahu wata’ala Maha Melihat. Allah subhanahu wata’ala Maha Mendengar. Allah subhanahu wata’ala yang akan menjaga kita. Allah subhanahu wata’ala yang akan membantu kita.

Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat al-Baqarah ayat 29,

 هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا

Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu.”

Demikian pula menanamkan keimanan tentang nabi Muhammad sebagai utusan Allah subhanahu wata’ala. Orang tua semestinya mengajari anak supaya cinta kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam meskipun tidak pernah berjumpa dengan beliau. Kemudian memotivasi anak supaya mengamalkan sunah dan berteladan kepadanya.

Kedua: Aspek Akhlak

Dalam proses membangun karakter anak shalih, orang tua harus memerhatikan aspek akhlak. Seperti melatih anak untuk menjaga kehormatan diri, santun, sopan kepada orang yang lebih tua, sayang kepada yang lebih muda, bersabar, menjaga ucapan, dan akhlak mulia lainnya.

Teladan orang tua adalah kunci utama dalam membangun aspek akhlak pada karakter anak. Orang tua harus bisa menjadi contoh yang baik bagi anak. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang memiliki akhlak karimah sehingga menjadi teladan bagi seluruh manusia.

Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat al-Qalam ayat 4,

وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur.”

Ketiga: Aspek Wawasan Keilmuan dan Kecerdasan Logis

Hendaknya orang tua selalu memotivasi anak untuk mempelajari ilmu Islam. Mulai dari belajar membaca al-Quran, adab, doa dan zikir, tata cara shalat, hingga ilmu Islam lainnya. Pahamkan anak arti penting memelajari ilmu Islam. Ajarkan bagaimana cara mempelajari ilmu Islam.

Demikian pula, latih kecerdasan logis anak supaya terus berkembang dengan baik. Kecerdasan otak merupakan anugerah Allah subhanahu wata’ala yang sangat istimewa. Ajarkan kepada anak tentang fondasi berpikir, berkarya, cara memahami sesuatu, cara mengenali sesuatu, dan cara menyelesaikan masalah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam kitab Musnad al-Bazzar hadits nomor 9823,

‌عَلِّمُوا ‌أَوْلادَكُمُ الصَّلاةَ إِذَا بَلَغَوا سَبْعًا

Ajarilah anak-anak kalian ibadah shalat ketika umurnya beranjak 7 tahun.”

Keempat: Aspek Sosial dan Empati

Allah subhanahu wata’ala menciptakan manusia sebagai makhluk yang berbangsa, berkelompok, dan bersuku dengan tujuan agar mereka saling mengenal. Manusia adalah makhluk sosial.

Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat al-Hujurat ayat 13,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.”

Oleh karenanya, orang tua harus menanamkan jiwa sosial yang baik dan keterampilan berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Salah satu caranya adalah dengan mengenalkan gaya komunikasi orang dewasa, atau melibatkan anak dalam komunikasi dengan orang dewasa.

Selain itu, orang tua juga harus mengajarkan kepada anak tentang jiwa empati, rasa tanggung jawab, rasa saling peduli, dan semisalnya. Termasuk di dalamnya menanamkan rasa benci kepada hal-hal yang diharamkan oleh Allah subhanahu wata’ala dan membiasakan amar makruf nahi mungkar dengan cara yang baik.

Kelima: Aspek Kesehatan dan Penampilan

Orang tua juga perlu memerhatikan aspek kesehatan dan penampilan dalam membangun karakter anak shalih.

Membiasakan anak dalam menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan badan, menjaga makanan yang berkualitas, olah raga, dan aktivitas semisalnya yang dapat membangun kesehatan  dan kekuatan tubuh.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim hadits nomor 2664,

اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ

Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.”

Selain itu, juga membiasakan anak untuk berpenampilan rapi, menyisir rambut, memotong kuku, memakai pakaian yang menutup aurat, dan semisalnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim hadits nomor 91,

إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ

Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan.”

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Demikian materi khutbah Jumat tentang membangun karakter anak shalih yang dapat kami sampaikan. Dengan memerhatikan aspek-aspek penting tersebut dalam proses membangun karakter anak, kita semua berharap agar Allah subhanahu wata’ala memudahkan kita dalam mewujudkan cita-cita memiliki anak keturunan yang shalih dan shalihah. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ الَّذِيْنَ قَضَوْا بِالْحَقِّ وَبِهِ كَانُوْا يَعْدِلُوْنَ: أَبِي بَكْرٍ، وَعُمَرَ، وَعُثْمَانَ، وَعَليٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُومًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُومًا، وَلا تَدَعْ فِينَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُومًا.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلامَ وَالمُسْلِمِينَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ، المُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدُّعَاءِ.

اللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَا ذَا الجَلالِ وَالإِكْرَامِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ بِكَ نَستَجِيْرُ، وَبِرَحْمَتِكَ نَسْتَغِيْثُ أَلاَّ تَكِلَنَا إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَلا أَدْنَى مِنْ ذَلِكَ وَلا أَكْثَرَ، وَأَصْلِحْ لَنَا شَأْنَنَا كُلَّهُ يَا مُصْلِحَ شَأْنِ الصَّالِحِينَ.
اَللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاءِ وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا فِي ثِمَارِنَا وَزُرُوعِنَا وكُلِّ أَرْزَاقِنَا يَا ذَا الجَلالِ وَالإِكْرَامِ،

اَللَّهُمَّ مَنْ أَرَادَ أَبْنَاءَ الْمُسْلِمِيْنَ بِسُوْءٍ فَاشْغِلْهُ فِيْ نَفْسِهِ، وَاجْعَلْ كَيْدَهُ فِي نَحْرِهِ، وَأَدْرِ الدَّائِرَةَ عَلَيْهِ.

اَللَّهُمَّ احْفَظْ أَبْنَاءَ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كَيْدِ الْيَهُوْدِ وَالنَّصَارَى وَأَذْنَابِهِمْ مِنَ الْمُنَافِقِيْنَ الْمُنْحَرِفِيْنَ يَا قَوِيُّ يَا مَتِيْنُ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.

فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى آلَائِهِ وَنِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.

Download PDF Materi Khotbah Jumat Singkat dakwah.id
Membangun Karakter Anak Shalih di sini:

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Sodiq Fajar

Bibliofil. Pemred dakwah.id

4 Tanggapan

Afwan admin izin bertanya, kalau 5 aspek ini sumbernya dari mana?, syukran barakallahu fiikum

Dari berbagai sumber, ustadz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *