khutbah jumat pelajaran berharga dari isra' mi'raj dakwah.id

Khutbah Jumat: Pelajaran Berharga dari Isra’ Mi’raj

Terakhir diperbarui pada · 3,176 views

Materi Khutbah Singkat
Pelajaran Berharga dari Isra’ Mi’raj Rasulullah

Pemateri: Amir Sahidin, M.Ag.
Pengajar PPTQ Ibnu Mas’ud, Purbalingga

  • Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
  • Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright

*) Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِي نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللهِ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.

Jamaah sidang shalat Jumat rahimahumullah

Pertama-tama, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah subhanahu wa taala atas keimanan yang Allah tancapkan di hati kita, sehingga pada hari Jumat ini, kita dapat melaksanakan shalat Jumat dengan penuh keimanan dan ketakwaan.

Kedua,shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, nabi agung, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang telah membawa ajaran Islam dalam zaman yang penuh kezaliman dan kebimbangan menuju zaman yang penuh keadilan dan keyakinan.

Ketiga, di sini khatib mewasiatkan kepada diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian, untuk senantiasa memupuk ketakwaan kita dengan iman dan amal shalih. Karena dengan iman dan amalan shalih, seseorang akan memperoleh ketakwaan di sisi Allah subhanahu wa taala.

Jamaah sidang shalat Jumat rahimahumullah

Pada hari Jumat yang penuh berkah ini, bertepatan dengan tanggal 28 Rajab, mengingatkan kita akan peristiwa penting yang dialami oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pada tanggal sebelumnya, yaitu 27 Rajab, empat belas abad yang lalu.

Peristiwa tersebut adalah perjalanan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha yang disebut Isra’, kemudian diangkatnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha yang disebut dengan Mi’raj.

Peristiwa Isra’ Mi’raj ini bahkan Allah kekalkan dalam surat Al-Isra’ ayat 1, berbunyi,

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.

Pelajaran Penting dari Peristiwa Isra Mi’raj

Jamaah sidang shalat Jumat rahimahumullah

Terkait peristiwa Isra’ Mi’raj ini, setidaknya ada tiga pelajaran penting yang patut kita ketahui dan renungkan bersama.

Tiga pelajaran tersebut adalah: (1) dalamnya pandangan seorang mukmin; (2) Allah tidak akan melupakan orang yang berjuang di jalan-Nya; dan (3) pentingnya Masjidil Aqsha, Palestina.

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.

Pertama: Dalamnya Pandangan Seorang Mukmin

Dalam menjalani kehidupan dunia ini, setidaknya ada tiga pandangan kehidupan yang dimiliki manusia, yaitu

Pandangan pertama: mereka yang membenarkan dan meyakini sesuatu hanya jika perkara tersebut dapat dilihat dengan pancaindra. Sehingga mereka tidak percaya adanya Tuhan karena Dzat-Nya tidak dapat dilihat oleh pancaindra.

Pandangan kedua: mereka yang membenarkan dan meyakini sesuatu dengan rasio akal mereka. Sehingga, mereka dapat memprediksi keuntungan dan kerugian dalam setiap tindakan yang mereka lakukan.

Pandangan ketiga: pandangan yang lebih dalam dari pandangan pertama dan kedua, yaitu mereka yang membenarkan dan meyakini sesuatu dengan tidak hanya mengandalkan pancaindra dan rasio akal saja, namun juga dengan hati dan keimanan. Sehingga mereka meyakini dan membenarkan apa yang Allah dan Rasul-Nya katakan dengan penuh keimanan.

Pandangan ketiga inilah, pandangan seorang mukmin hakiki, hal ini terlihat dari kejadian Isra’ Mi’raj Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Di mana pada saat itu, kejadian ini didustakan oleh orang-orang kafir Quraisy, bahkan menyebabkan keraguan dan kemurtadan bagi orang-orang yang masih lemah imannya.

Namun, sebagaimana dijelaskan oleh syaikh Al-Khudhari dalam kitab Nurul Yaqin fi Sirah Sayyid Al-Mursalin halaman 65, sahabat-sahabat mulia Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, seperti Abu Bakar secara tegas mengatakan bahwa apa yang dikatakan Rasulullah pastilah benar, tidak ada keraguan sedikit pun. Sehingga Abu Bakar dijuluki “Ash-Shiddiq”.    

Jamaah sidang shalat Jumat rahimahumullah

Kedua: Allah Tidak Akan Melupakan Orang yang Berjuang di Jalan-Nya

Pelajaran berharga kedua ini dapat kita simpulkan, karena terjadinya Isra’ Mi’raj merupakan bentuk tasliyah (hiburan) yang Allah berikan kepada Rasulullah karena telah ditinggal oleh kedua orang tercinta, yaitu Khadijah sang istri dan Abu Thalib sang paman, sehingga pada tahun tersebut disebut dengan ‘amul huzn (Tahun Kesedihan).

Maka, seorang mukmin harus yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang menolong agama-Nya sedih dan sia-sia. Allah Taala bahkan menjamin akan menolong mereka semua.

Allah berfirman dalam surat Muhammad: 7, berbunyi,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ

Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

Jamaah sidang shalat Jumat rahimahumullah

Ketiga:Pentingnya Masjidil Aqsha, Palestina

Pelajaran berikutnya dari peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah pentingnya Masjidil Aqsha bagi umat Islam. Demikian itu karena Allah telah menyejajarkan kedudukannya dengan kedudukan Masjidil Haram melalui kejadian Isra’ Mi’raj tersebut.

Selain itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah menegaskan bahwa Masjidil Aqsha termasuk dari tiga masjid yang Allah spesialkan dari segi keutamaan dan pahala beribadah di dalamnya, sebagaimana riwayat Al-Bukhari nomor 1189, dan Muslim nomor 1397:

لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ: الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى

Jangan (bersusah-payah) melakukan perjalanan (untuk beribadah), kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Rasul shallallahu alaihi wasallam, dan Masjidil Aqsha.

Jamaah sidang shalat Jumat rahimahumullah

Demikianlah khutbah tentang pelajaran berharga dari Isra’ dan Mi’raj Rasulullah yang dapat khatib sampaikan. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari setiap sejarah dalam kehidupan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Juga marilah kita mempersiapkan ilmu, harta, dan jiwa untuk membantu saudara-saudara kita di Masjidil Aqsha, Palestina, yang hari ini masih dijajah oleh Zionis Yahudi dan orang-orang yang bersekutu dengannya. Semoga pertolongan Allah segara datang di Palestina dan negeri-negeri muslim lainnya, amin ya Rabb.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.

أَمَّا بَعْدُ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.

اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.

اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Download PDF materi khutbah Jumat
Pelajaran Berharga dari IsraMiraj
di sini:

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Amir Sahidin, M.Ag

Pengajar PPTQ Ibnu Mas’ud, Purbalingga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *