materi khutbah jumat acuan muhasabah mukmin sejati dakwah.id

Materi Khutbah Jumat: Acuan Muhasabah Mukmin Sejati

Terakhir diperbarui pada · 1,220 views

Materi Khutbah Jumat
Acuan Muhasabah Mukmin Sejati

Pemateri: Ustadz Amir Sahidin, M.Ag.
(Mahasiswa Doktoral UNIDA Gontor)

  • Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
  • Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِي نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللهِ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.

Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah

Marilah kita senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah subhanahu wataala karuniakan. Sehingga dengan nikmat waktu yang Allah berikan ini, kita dapat menggunakannya untuk menjalankan kewajiban kita sebagai seorang muslim, yaitu melaksanakan shalat Jumat secara berjamaah.

Berikutnya, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang telah menyampaikan agama Islam yang sempurna ini kepada umat manusia. Semoga kita termasuk dari golongan orang-orang yang senantiasa taat dalam menjalankan perintah-perintah-Nya.

Di sini, khatib mewasiatkan kepada diri pribadi dan kepada jamaah sekalian, marilah kita senantiasa bertakwa dengan sebenar-benar takwa, yaitu menjalankan perintah-perintah Allah kapan pun dan di mana pun kita berada. Karena sebaik-baik bekal kita menuju Allah subhanahu wataala adalah dengan ketakwaan.

Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah

Sudah menjadi keharusan kita selaku orang beriman untuk senantiasa muhasabah diri, menghitung-hidung segala perbuatan yang telah kita lakukan. Demikianlah perintah Allah subhanahu wataala kepada kita untuk muhasabah atas setiap perbuatan yang telah kita lakukan guna menyongsong masa depan.

Allah Ta’ala berfirman dalam Surat al-Hasyr ayat 18,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Imam ath-Thabari dalam kitabnya Jāmi al-Bayān an Tawīli āyil-Qur-ān, vol. 23, halaman 299, menerangkan bahwa ayat tersebut memerintahkan setiap orang untuk memperhatikan amalan yang telah dilakukannya: Apakah amalan itu termasuk kebaikan yang akan menyelamatkannya, atau justru keburukan yang akan menjerumuskannya ke dalam neraka.

Untuk itu, ayat tersebut merupakan anjuran untuk senantiasa muhasabah atas setiap apa yang telah kita kerjakan. Setiap diri harus menyadari bahwa semua perbuatan yang kita lakukan kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Ta’ala pada hari kiamat.

Tiga Acuan Muhasabah

Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah

Terkait perintah muhasabah ini, setidaknya ada tiga perkara yang dapat menjadi acuan kita dalam melakukan muhasabah, yaitu terkait iman, ilmu, dan amal.

Tiga acuan muhasabah ini haruslah diperhatikan bagi setiap mukmin sejati. Berikut ini penjelasan ringkasnya.

Pertama: Muhasabah Iman atau Keyakinan

Acuan muhasabah pertama adalah muhasabah iman atau keyakinan.

Penting bagi kita selaku orang beriman untuk senantiasa mengoreksi setiap perbuatan kita: Apakah perbuatan tersebut dapat mendekatkan diri dan menambah keimanan kita kepada Allah subhanahu wataala, atau justru menjauhkan diri dan mengurangi keimanan kita kepada-Nya. Di mana keimanan akan bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.

Berikutnya, kita juga harus senantiasa mengoreksi diri, apakah perbuatan yang telah, sedang, atau akan kita lakukan tersebut, ikhlas karena Allah atau karena selain-Nya. Di mana keikhlasan merupakan kunci diterimanya setiap perbuatan yang kita lakukan.

Oleh karenanya, marilah kita senantiasa melakukan perbuatan yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah dengan niat ikhlas karena-Nya.

Baca juga: Sebab lemahnya Iman dalam Diri Seorang Muslim yang Wajib Anda Ketahui

Terkait pentingnya niat ini, Rasulullah bersabda dalam riwayat al-Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907,

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.”

Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah

Kedua:Muhasabah Ilmu

Poin berikutnya, penting bagi kita selaku orang beriman untuk senantiasa mengoreksi perbuatan kita: apakah perbuatan tersebut sudah sesuai dengan ilmu syari yang kita pelajari, ataukah justru sesuai dengan hawa nafsu diri kita. Di mana ilmu harus menjadi imam sebelum berbicara maupun bertindak.

Oleh karenanya, marilah kita senantiasa mencari ilmu atas seluruh perbuatan yang kita kerjakan, baik yang telah lampau, sedang, maupun yang akan kita lakukan.

Terkait pentingnya ilmu ini, Imam al-Bukhari dalam kitabnya, Shahih Al-Bukhari, vol. 1, halaman 24, menyebutkan salah satu bab penting berjudul “al-‘ilmu qablal-qauli wal-‘amal” yang berarti:ilmu sebelum berkata dan beramal.

Imam al-Bukhari lantas menyebutkan dalil yang menunjukkan pentingnya ilmu sebelum berucap maupun bertindak, yaitu firman Allah dalam Surat Muhammad ayat 19,

فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ

Maka ketahuilah (dengan ilmu), bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu.”

Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah

Acuan Muhasabah Ketiga: Muhasabah Amal

Poin berikutnya, penting bagi kita selaku orang beriman untuk senantiasa mengoreksi diri, apakah kita telah mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah diperolah, atau justru kita enggan untuk mengamalkannya.

Di mana setiap ilmu yang telah kita peroleh, hendaknya kita ajarkan kepada orang lain dan kita amalkan sebagai hak, tuntutan, serta rasa syukur atas karunia ilmu tersebut.

Oleh karenanya, marilah kita senantiasa bermuhasabah atas ilmu yang kita perolah, yaitu atas ilmu apa yang belum kita ajarkan dan belum kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Terkait pentingnya beramal ini, Allah mengingatkan kita bahwa tujuan diciptakannya kehidupan dan kematian adalah untuk menguji, siapakah yang paling baik amalnya, bukan siapa yang paling banyak ilmunya.

Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Mulk ayat 2,

الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.”

Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah

Demikianlah materi khutbah Jumat tentang acuan muhasabah mukmin sejati. Semoga Allah subhanahu wataala memudahkan kita dalam mengoreksi serta menghitung-hitung diri, baik keyakinan, ilmu, maupun amalan yang harus kita lakukan, sehingga kita dapat meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat, aamin ya Rabbal alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِيْ نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.

اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.

اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ، وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.

اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Download PDF Materi Khutbah Jumat
Acuan Muhasabah Mukmin Sejati
di sini

Semoga bermanfaat!

Anda ingin mendapat kiriman update materi khutbah
& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?

Topik Terkait

Discover more from Dakwah.ID

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading