Materi Kultum Ramadhan
Tiga Amalan Penjaga Iman
Tulisan yang berjudul “Tiga Amalan Penjaga Iman” ini adalah seri ke-04 dari serial Materi Kultum Ramadhan 1445 H yang ditulis oleh Ustadz Nofriyanto Abu Kayyisa Al-Minangkabawy.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى حَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْخَلْقِ وَالْبَشَرِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَطْهَارِ وَالْأَخْيَارِ وَكُلِّ مَنِ اهْتَدَى بِهَدْيِهِ إِلَى يَوْمِ الْحَشْرِ
Hadirin jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah subhanahu wata‘ala!
Di antara sifat hati manusia yaitu senantiasa berbolak-balik. Terkadang membuat mereka menjalankan ketaatan, terkadang menggiring pada kesalahan. Demikian halnya Iman yang berselang di lubuk hati mereka. Bisa bertambah dan bisa berkurang. Bertambah karena beramal kebajikan dan berkurang karena dosa dan kemaksiatan.
Sebagaimana yang Allah sebutkan dalam al-Quran, salah satunya dalam surat Al-Anfal ayat 2,
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Rabb mereka bertawakal.”
Agar Iman kita tetap kokoh, teguh, dan bahkan senantiasa bertambah, setidaknya ada tiga amalan penjaga iman yang bisa kita lakukan.
Pertama: Senantiasa Menjalankan Ketaatan
Amal ketaatan, seperti shalat berjamaah tepat waktu, shalat sunah, berdoa, berzikir, menuntut ilmu, dan berbagai amalan kebajikan lainnya merupakan amalan penjaga iman, bila kita laksanakan secara ikhlas dan konsisten.
Amal-amal seperti ini akan melembutkan hati, dan membuatnya basah tidak kering.
Hati yang lembut dan basah itulah yang akhirnya menimbulkan rasa senang ketika melaksanakan kebaikan. Ikhlas tanpa beban saat menjalankan. Juga sebaliknya, melahirkan rasa bersalah dan penyesalan ketika melakukan keburukan.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dalam riwayat Imam Ahmad, hadits nomor 114,
وَمَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَتُهُ فَهُوَ مُؤْمِنٌ
“Barang siapa yang senang dengan kebaikan yang ia kerjakan dan sedih dengan keburukan yang ia lakukan, maka sejatinya ia adalah orang yang beriman.”
Kedua: Gemar Membaca dan Mempelajari Al-Quran
Amalan penjaga iman berikutnya adalah gemar membaca dan mempelajari al-Quran. Allah berfirman dalam al-Quran surat al-A’raf ayat 52 yang artinya,
“Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (al-Quran) kepada mereka, yang Kami jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Siapa saja yang gemar membaca al-Quran, berusaha memahami maknanya, niscaya akan bertambah pengetahuannya yang berpengaruh langsung kepada imannya.
Mengapa demikian?
Sebab, apabila ia membaca dan merenungkan apa yang ada di dalam al-Quran, pasti ia akan memperoleh pengetahuan tentang keistimewaan kalam-Nya. Semakin ia mengetahui keistimewaan kalam-Nya, semakin bertambah pengetahuan tentang Rabbnya. Semakin ia mengenal-Nya, semakin ia sadar diri bahwa ia hanya seorang hamba yang harus selalu menghamba kepada-Nya.
Dengan demikian, semakin hari semakin kokoh dan teguh imannya. Dan orang yang paling dekat dengan Rabbnya adalah orang yang paling rajin membaca dan mempelajari kalam-Nya. Sehingga ia menjadi sebaik-baik hamba yang menyembah Rabbnya semata.
Selain itu, membaca al-Quran merupakan ibadah yang paling mulia sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman, hadits nomor 2022,
أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
“Sebaik-baik ibadah umatku adalah membaca al-Quran.”
Ketiga: Membaca Kisah Para Nabi dan Orang-orang Saleh
Mempelajari sejarah dan kisah kehidupan para nabi dan orang-orang saleh menimbulkan berbagai pertanyaan kepada diri kita yang bisa kita jadikan barometer Iman. Ini merupakan amalan penjaga iman dalam hati kita.
Kebaikan apa yang telah mereka lakukan? Apakah kita telah meneladani apa yang mereka contohkan? Bagaimana kesabaran, keistikamahan, kesungguhan mereka dalam beramal dan berdakwah?
Apakah pantas kita merasa lebih baik dari mereka? Merasa lebih berat ujian kehidupannya dari mereka? Apakah pantas bagi kita memimpikan surga padahal amal, ujian, serta rasa syukur berbanding jauh dari apa yang telah mereka lakukan?
Artikel Sejarah: Ujian Keimanan Imam Ahmad bin Hanbal dari Para Penguasa
Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang apabila dijawab dengan jujur akan memperbaiki dan menambah Iman di hati kita semua. Senada dengan apa yang dituturkan oleh Imam Ibnul Jauzi dalam kitab Shaidul Khâthir halaman 228,
رَأَيْتُ الْاِشْتِغَالَ بِالْفِقْهِ وَسِمَاعِ الْحَدِيْثِ لَا يَكَادُ يَكْفِي فِيْ صَلَاحِ الْقَلْبِ؛ إِلَّا أَنْ يَمْزِجَ بِالرَّقَائِقِ، وَالنَّظَرِ فِيْ سِيَرِ السَّلَفِ الصَّالِحِيْنَ.
“Menurutku menyibukkan diri dengan fikih dan menyimak hadits saja tidak cukup untuk memperbaiki hati, namun harus dilengkapi dengan hal-hal lembut dan mempelajari kisah-kisah dan perjalanan hidup orang-orang saleh.”
Demikian tiga amalan penjaga iman yang bisa kita upayakan. Semoga ada banyak manfaatnya dan bisa diambil sebagai pelajaran oleh kita semua dalam menjalani kehidupan terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. (Nofriyanto/dakwah.id)
Baca juga artikel Materi Kultum Ramadhan atau artikel menarik lainnya karya Nofriyanto Abu Kayyisa Al-Minangkabawy.
Materi Kultum Ramadhan Terbaru:
Jazakallohu hoiron
Alhamdulilah, terimakasih dapat membantu Dakwah Islamiyyah di lingkungan Saya di Kota Pekalongan Jawa Tengah. Semoga senantiasa mendapatkan Rahmat dari Allah SWT.
Alhamdulillah, semoga makin banyak kaum muslimin yang mendapatkan manfaat dari artikel-artikel dakwah.id
Alhamdulilah, terimakasih dapat membantu mensyiarkan Dakwah Islamiyyah di lingkungan Saya di Kota Pekalongan
Terima kasih atas semua kebaikan nya semoga menjadi berkah buat semua yang membacanys
MasyaAllah teman sekelas sudah jadi orang hebat dan besar..Mabruk akhii..
Semakin berkah ilmunya dan bermanfaat bagi orang banyak
MasyaAllah teman sekelas sudah jadi orang hebat dan besar..Mabruk akhii..
MasyaAllah teman sekelas sudah jadi orang hebat dan besar..Mabruk akhii