Ternyata Ada Viralisasi Kemunkaran dalam Valentine Day

Ternyata Ada Viralisasi Kemunkaran dalam Valentine Day

Terakhir diperbarui pada · 2,161 views

Februari adalah bulan yang diyakini oleh sebagian kawula muda sebagai bulan kasih sayang yang terangkum dalam momen Valentine day. Namun tak banyak yang tahu, bahwa ada semacam viralisasi kemunkaran dalam valentine Day tersebut. Sebab, sejatinya perayaan valentine day adalah rangkaian aktivitas kemunkaran yang dikemas indah dalam satu perayaan atas nama cinta dan kasih sayang.

Pertama, di dalam perayaan valentine day terdapat beberapa praktek dan simbol kesyirikan. Syirik adalah bentuk kemunkaran. Bahkan kategorinya kemunkaran dan kezaliman level berat. Ada banyak model kesyirikan dalam valentine Day. Mulai dari ucapan-ucapan syirik, hingga simbol-simbol syirik. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)

Maka, ikut merayakannya sama saja ikut serta dalam viralisasi kemunkaran dalam Valentine Day berupa praktik dan penggunaan simbol kesyirikan.

Baca juga: Valentine Day Adalah Produk Budaya Bangsa Penyembah Dewa

Kedua, Perayaan Valentine Day adalah produk budaya bangsa penyembah dewa. Menghadiri, mengikuti, dan merayakan perayaan Valentine Day itu artinya menghadiri, mengikuti, dan merayakan pesta kemunkaran. Jelas haram hukumnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِي بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ فَقَالَ وَمَنْ النَّاسُ إِلَّا أُولَئِكَ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Hari kiamat tidak akan terjadi hingga umatku meniru generasi-generasi sebelumnya, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, seperti Persi dan Romawi?’ Nabi menjawab: ‘Manusia mana lagi selain mereka itu?’” (HR. Al-Bukhari no. 6774)

Seorang muslim hanya boleh melakukan tindakan-tindakan yang memiliki dalil hukum atas kebolehannya secara syariat, serta wajib menjauhi segala hal-hal yang dilarang oleh syariat. Meniru gaya dan keyakinan para penyembah dewa berarti telah melanggar aturan syariat Islam.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al-Hasyr: 7)

Ketiga, ikut merayakan Valentine Day sama saja melegalkan praktek pacaran. Sebab, inti dari perayaan Valentine Day adalah pengungkapan rasa cinta dan kasih sayang kepada lawan jenis yang belum sah menjadi suami-istri. Oleh sebab itu, dijumpai banyak kasus perzinaan pada malam perayaan Valentine Day. Sehingga, jika seorang muslim merayakannya, sama saja ikut serta viralisasi kemunkaran dalam Valentine Day berupa pelegalan pacaran.

Padahal, Islam sudah mengatur hubungan kasih sayang antar sesama manusia dengan aturan yang sangat jelas, beradab, dan manusiawi. Islam mengharamkan zina dan menghalalkan pernikahan. Tak ada kontak jasmani antara laki-laki dan perempuan atas nama cinta jika belum melangsungkan akad nikah.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

وَأَنكِحُوا۟ ٱلْأَيَٰمَىٰ مِنكُمْ وَٱلصَّٰلِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ ۚ إِن يَكُونُوا۟ فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌۭ

Dan nikahkanlah orang-orang yang sendiri (bujangan) di antara kalian dan orang-orang shaleh diantara para hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka dalam keadaan miskin, Allah-lah yang akan menjadikan kaya dengan karunia-Nya.” (QS. An-Nur: 32)

Tentang haramnya zina, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِئَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ

Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat…” (QS. An-Nur: 2)

Baca juga:  Tradisi Syirik dalam Valentine Day yang Harus Anda Ketahui

Keempat, perayaan Valentine Day sarat dengan campur baur dan interaksi antara laki-laki dan perempuan bukan mahram. Mereka saling memandang, ngobrol bareng, ketawa bareng, dan seterusnya.

Campur baur antara laki-laki dan perempuan dalam syariat Islam dikenal dengan istilah Ikhtilath. Ikhtilath adalah bentuk kemunkaran yang hukumnya haram untuk dilakukan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ

Seorang laki-laki tidak boleh berduaan dengan seorang perempuan, karena yang ketiga (jika mereka berduaan) adalah setan.” (HR. At-Tirmidzi)

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda:

فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الِاسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا

Kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengarkan dengan seksama, lidah zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah menyergap/menangkap, dan kaki zinanya adalah melangkah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Kelima, di mana ada perayaan Valentine Day, dipastikan di sana ada kondom. Ini adalah fakta yang tak bisa ditutup-tutupi lagi. Silakan coba search di google, ada banyak sekali berita yang menginformasikan peningkatan jumlah permintaan pasar terhadap benda berwujud karet ini. Mayoritas mereka adalah para penjaja yang sasaranya adalah para pekerja seks, gay, dan para pelajar. Parahnya, kondisi memprihatinkan seperti itu justru dimanfaatkan oleh para produsen kondom untuk terus meningkatkan produksinya. Gimana, masih mau ikutan viralisasi kemunkaran dalam Valentine Day? Na’udzubillah.

Baca juga: Trend Mengikuti Tradisi non-Muslim: Pintu Kehancuran Generasi Islam

Keenam, seseorang yang telah teracuni pikirannya dengan trend perayaan Valentine Day, maka pemahamannya tentang cinta pasti rusak dan keliru. Pemikiran yang dibangun dibalik trend perayaan valentine Day adalah meyakini hubungan cinta antara laki-laki dan perempuan adalah segalanya dan tanpa batas. Cinta tertinggi didefinisikan sebagai luapan hawa nafsu semata. Ini keliru.

Dalam Islam, semua bentuk cinta tingkatannya berada di bawah cinta kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Tak boleh dibalik. Pengorbanan atas nama cinta kepada Allah ‘Azza wa Jalla harus didahulukan daripada cinta kepada selainnya. Jika pemikiran ini dibalik dengan mendahulukan cinta kepada makhluk, maka yang terjadi adalah sebuah kesyirikan. Cinta kepada makhluk tak boleh melebihi cinta kepada Allah ‘Azza wa Jalla lalu kepada Rasul-Nya.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ

“…Orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 165)

Dalam ayat lain Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَٰنُكُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَٰلٌ ٱقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٌۭ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍۢ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ

“Katakanlah: ‘jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.’” (QS. At-Taubah: 24)

Begitu banyaknya bentuk kemunkaran yang ada dalam rangkaian perayaan Valentine Day sudah cukup menjadi alasan bagi setiap muslim untuk tidak ikut terlibat di dalamnya. Sebab, yang wajib dilakukan oleh seorang muslim terhadap sebuah kemunkaran adalah mengingkarinya.

Jika tak mampu mengingkari dengan tindakan atau nasehat lisan, maka harus mengingkari dengan hati. Bukan justru malah ikut terlibat didalamnya, atau bahkan ikut proses viralisasi kemunkaran dalam Valentine Day.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah ia dengan tangan, jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisan, jika tidak mampu, maka dengan hati, dan itulah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim Shahih Muslim, 69 hadits no. 78) Wallahu a’lam [M. Shodiq/dakwah.id]

Topik Terkait

Sodiq Fajar

Bibliofil. Pemred dakwah.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *